Kaina membuka korden kamarnya, ia melihat ke arah luar jendela, air hujan yang deras menghalangi pandangan Kaina. Di malam ini hujan turun dengan sangat derasnya membuat Kaina semakin cemas terhadap Rangga sang adik ipar."Rangga sudah pulang apa enggak ya? Hujan sangat deras malam ini," ujar Kaina berbicara sendiri.Kaina menutup kembali korden lalu dia berjalan menuju keluar kamar."Bik...bibik...bik," teriak Kaina di ruang tengah.Tidak lama salah satu pembantu keluar dengan sangat terburu-buru, dia bernama bik Ima."Iya non, ada apa?""Rangga sudah pulang bik?""Belum Non, Aden Rangga dari tadi pagi waktu berangkat ke sekolah belum datang Non.""Dari tadi pagi?" Kaina terkejut. Dia semakin cemas terhadap Rangga."Iya Non.""Yasudah bibik makasih, bibik boleh istirahat ke belakang lagi.""Iya Non
Baca selengkapnya