Home / Urban / SKANDAL SANG PENGUASA / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of SKANDAL SANG PENGUASA: Chapter 41 - Chapter 50

235 Chapters

Bab 41. Rasa Yang Berbeda

“Tentu saja bisa, apalagi anda laki-laki sehat, pasti Nona Jessica cepat hamil jika anda dan Nona tidak memakai pengaman,” sahut Daniel.“Ini bukan tentang saya dan Nona Jessi, saya hanya bertanya saja." Leon menatap tajam asistennya. 'Kenapa saya tidak bisa membohonginya,' batin Leon.“Maaf, Tuan.” Daniel menunduk sambil menahan senyumnya.Daniel memang sejak remaja sudah berada di samping Leon karena ia anak dari orang kepercayaan keluarganya. Sudah pasti ia mengenal Tuan muda Karl itu dengan baik.“Keluar sana! Bangunkan saya satu jam lagi.” Leon merebahkan tubuhnya, lalu memejamkan mata. “Baik, Tuan.” Daniel segera keluar dari kamar sang tuan sambil bergumam dalam hatinya. ‘Anda sudah masuk perangkap Nona Jessica, andai saja Nona tahu kalau anda hanya berpura-pura menjadi seorang pengawal untuk menghancurkan Nona Jessi, Bukan hanya pemimpin Beauty Corporation saja yang merasa han
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Bab 42. Wanita Special

Leon segera masuk ke dalam kamarnya untuk memeriksa CCTV yang ia pasang di kamar sang nona. “Nona tidak melakukannya,” gumam Leon setelah melihat rekaman CCTV itu. “Apa mereka melakukannya di ruang tamu? Saya harus memastikannya."Laki-laki berkaus hitam itu hendak keluar dari kamarnya, namun saat ia memutar kenop pintu baru tersadar dengan perbuatannya. “Kenapa saya begitu peduli degan hal seperti ini? Yang terpenting saya sudah mengantongi beberapa rekaman dia bersama para kekasihnya. “ Leon kembali terduduk di tepian tempat tidur. “Apa saya sedang cemburu? Itu tidak mungkin ‘kan?”Leon mengacak-acak rambutnya saat menyadari kalau kelakuannya akan berdampak buruk pada dirinya. “Saya harus menjaga jarak dengan Nona Jessi, tapi … bagaimana kalau dia hamil? Seorang Hans Leonard Karl menghamili musuhnya sendiri, itu sangat menggelikan,” gumamnya sambil menyeringai me
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Bab 43. Kekhawatiran Leon

“Apa aku orang special di hatimu?” Jessica mencondongkan wajahnya pada Leon sambil tersenyum.“Tentu saja, Nona,” jawab Leon dengan cepat. “Maksud saya Nona adalah orang yang special yang harus saya jaga. Hanya andalah yang menjadi prioritas saya saat ini.” Leon meralat ucapannya setelah sadar dengan apa yang ia ucapkan.'Ada apa dengan saya?' batin Leon.Jessica duduk di hadapan  makanan itu. “Kamu bukan  hanya seorang pengawal, tapi sudah seperti pelayanku. Jangan lakukan ini lagi! Ini bukan tugasmu."“Membuat anda senang adalah tugas saya di luar pekerjaan saya sebagai seorang pengawal.”Kali ini Leon bukan hanya menjaga wanita cantik itu saja  tapi ia juga selalu ingin terlihat baik di hadapan wanita yang telah merenggut keperjakaannya.“Baiklah, kamu duduk di situ! Kita makan bersama. Sekarang kita sedang libur, anggap saja aku ini temanmu bukan boss-mu.”
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Bab 44. Ketagihan?

Jessica menatap tajam pengawalnya yang membuat laki-laki itu bangun dan menunduk minta maaf.“Maafkan saya, Nona. Maksud saya tidak seperti itu.”“Leon kamu terlalu sering minta maaf padaku. Sebesar apa kesalahanmu padaku? Apa ada yang kamu sembunyikan, hingga sehari saja kamu sudah berkali-kali minta maaf padaku." Jessi melipat tangannya di bawah dada sambil memerhatikan laki-laki jangkung yang mempunyai rahang tegas dengan rambut halus yang memenuhi pipi bagian belakang sampai dagunya.“Maafkan saya karena telah melakukan itu pada anda, Nona.”“Itu apa?” Jessi pura-pura tidak mengerti apa yang dimaksud pengawalnya.Berhubungan badan dengan laki-laki yang tidak ia cintai sudah biasa bagi CEO muda itu. Jadi, tidur bersama dengan seorang pengawal bukan masalah besar baginya.“Seperti semalam, Nona."Jessica berdiri lalu memeluk pengawalnya. ”Kalau dalam satu bulan ini a
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

Bab 45. Masuk Perangkap Sendiri

“Maksudnya, anda ingin saya melakukan seperti apa yang saya lakukan semalam?” “Tapi nggak sekarang, Leon. Hari ini badanku sakit semua, entah gaya apa yang kamu lakukan semalam, aku tidak menyadarinya, tapi semalam sungguh sangat luar biasa. Biasanya aku yang memuaskan Alan dan Jimmy, tapi semalam aku sangat terpuaskan oleh permainanmu. Aku jadi merasa dicintai bukan dibutuhkan." Jessi bangun dari duduknya, meninggalkan Leon yang masih terbengong dengan ucapan sang nona. Leon juga masuk ke dalam kamarnya dengan kebingungan atas kebodohannya sendiri.  ‘Kenapa saya menyetujuinya saat Nona Jessi mengajak saya untuk melakukannya lagi? Sepertinya kamu sudah masuk perangkapmu sendiri, Leon.’ Leon kembali melihat rekaman cctv semalam sewaktu ia bercinta dengan sang nona. Ia menjadi senyum-senyum sendiri melihat kelakuannya dengan sang nona. “Kenapa saya begitu ganas, padahal itu pertama kalinya saya melakukan hal seperti itu. Ternyata ada bakat
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

Bab 46. Menyangkal Perasaannya

Leon segera menghampiri sang nona, lalu mengusap-usap punggung wanita seksi itu. “Hati-hati makannya, Nona!”Ia pikir Jessica tersedak karena makan terburu-buru, padahal ia terkejut mendengar ucapan pengawalnya.“Aku tidak apa-apa, Leon,” ucap Jessi saat ia sudah merasa baikan. “Terima kasih ya, makanan ini sangat enak.”Jessi bangun dari duduknya, lalu pergi ke kamar. Perubahan sikap Leon membuatnya jadi bingung. ‘Apa maksudnya dimasak dengan cinta? Apa dia menyukaiku?’ Di sepanjang langkahnya Jessi bertanya-tanya dalam hati tentang perubahan sikap Leon setelah bercinta dengannya.Wanita cantik itu duduk di sofa yang ada di dalam kamarnya. Memikirkan apa yang terjadi pada pengawalnya.“Aku memang ingin mempunyai anak dari dia, tapi aku tidak berniat untuk menikahinya. Dia laki-laki yang baik, jika aku disuruh memilih antara Alan dan Leon, aku akan memilih pengawalku itu, tapi apa P
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

Bab 47. Tidur Bersama

“Apa maksudnya, Nona?” Leon terkejut mendengar ucapan boss-nya.“Kamu tidur di kamarku, siapa tahu aku bisa tidur jika ada temannya. Sejak tadi mataku susah terpejam.”‘Kenapa Nona mengalami hal yang sama dengan saya? Sejak tadi saya juga tidak bisa tidur,’ batinnya.“Kamu tidak mau ya?”“Mau, Nona.” Leon menjawabnya dengan cepat. Padahal sejak tadi ia berusaha untuk menghilangkan wanita itu dari pikirannya, tapi ketika mendapat tawaran tidur bersama langsung disetujui begitu saja.“Ayo kita tidur, ini sudah larut malam.” Jessi mengulurkan tangannya pada Leon.Namun, bukannya menerima uluran tangan itu, tapi Leon malah membopongnya. “Nona Jessi kelihatannya sangat lelah, jadi saya gendong saja, tidak apa 'kan?”“Aku harus bilang apa? Sekarang saja sudah berada dalam gendonganmu.” Jessi mengalungkan tangannya sambil menatap wajah tampan sang
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

Bab 48. Gelisah Karena Cemburu

“Lehermu masih terlihat merah-merah, biar aku tutupi dengan ini. Kalau kamu pergi ke kantor dalam keadaan seperti ini, bisa-bisa kamu jadi pusat perhatian.” Jessi terkekeh sambil mengolesi alas bedak untuk menutupi tanda merah di leher pengawalnya. ‘Saya kira Nona mau melakukan itu karena semalam tidak melakukan apa-apa. Ternyata otak saya yang selalu berpikir kotor,’ gumam Leon dalam hati sambil menahan senyum. “Sudah, ayo kita berangkat kerja!” Jessi mengambil tasnya yang ada di atas meja makan, lalu segera keluar dari rumah itu. Sesampainya di kantor Jessi langsung disibukkan dengan pekerjaan yang sudah menunggunya.  ‘Apa saya menyukai Nona Jessi?’ batin Leon sambil mencuri-curi pandang pada wanita cantik yang sedang fokus dengan laptopnya. ‘Kalau saya menyukainya, apa yang harus saya lakukan?’ Ketukan pintu membuyarkan lamunan laki-laki yang berdiri di belakang sang CEO, Julie datang bersama dengan laki-laki muda utusan dari Albert Gr
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

Bab 49. Rasa Yang Tak Terasa

“Suruh Leon masuk!” titah Jessi ketika Julie hendak keluar.“Baik, Nona.” “Bagaimana kalau Leon benar-benar menyukaiku?” gumam Jessi setelah Julie keluar dari ruangannya. “Dia memang laki-laki yang baik, tapi aku tidak mau berkomitmen. Alan dan Jimmy saja sudah sangat merepotkan.”Sang pengawal masuk ke dalam ruangan dan langsung menghadap boss-nya. “Nona memanggil saya?”“Duduklah!” Jessi menatap tajam sang pengawal.‘Kenapa saya jadi berdebar-debar seperti ini?’ batin Leon sambil duduk di hadapan sang nona. 'Sepertinya Nona Jessi marah kepada saya?'“Apa kamu menyukaiku?” tanya Jessi tanpa basa-basi.“Iya." Leon menjawabnya dengan cepat. "Nona adalah Boss yang baik, kalau saya tidak menyukai anda pasti saya sudah berhenti bekerja menjadi pengawal.” “Apa hanya itu?” Jessi memicingkan matanya. Ia y
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

Bab 50. Vitamin Pagi

"Maksudnya aku butuh teman tidur, aku tidak mau tidur sendiri.""Maaf, Nona, saya sudah bertanya yang tidak-tidak." Leon tersenyum malu. "Tidak apa-apa." Jessi tersenyum manis pada Leon. "Ayo kita tidur lagi!""Nona, anda belum makan malam. Makanlah sesuatu supaya perut anda tidak sakit."Sejak tadi Leon mengkhawatirkan wanita cantik itu, ia tidak bisa tidur nyenyak hingga tengah malam pun terbangun karena teringat akan boss-nya."Aku tidak lapar, Leon. Aku hanya ingin tidur, aku lelah, badanku terasa sakit semua."Baiklah, ayo kita istirahat." Leon kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur. "Selamat malam  Nona." "Malam, Leon." Jessi tidur di lengan sang pengawal sambil memeluk tubuh kekar itu."Nona, apa saya juga boleh memeluk anda?" tanya Leon pelan."Kenapa harus bertanya? Kamu tidak lihat aku juga memelukmu tanpa izin.""Nona 'kan Boss saya, jadi saya harus meminta izin dulu kepada anda.
last updateLast Updated : 2022-02-19
Read more
PREV
1
...
34567
...
24
DMCA.com Protection Status