Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 451 - Bab 460

2479 Bab

Bab 451

Madeline memprotes dan menanyai pria itu saat Jeremy teringat kembali akan apa yang terjadi di hari itu.Jeremy mengingat semuanya dengan jelas. Hari itu adalah hari yang berangin dan bersalju. Madeline gemetar hebat saat mendekap guci dengan kedua tangannya, gigi-giginya berlumur darah. Gadis itu terlihat begitu menyedihkan bagaikan seonggok boneka yang telah dikalahkan. Namun, kedua matanya dengan tegas memprotes apa yang sedang dia lakukan.Saat itu gadis itu berkata, “Bunuh aku, Jeremy. Aku tak sudi melihatmu lagi.”Gadis itu juga berkata, “Kau akan menyesali ini, Jeremy!”Akan tetapi, saat itu, dia telah menjawab dengan angkuh, “Tak ada kata ‘menyesal’ di kamusku.”Madeline mencemooh ketika melihat Jeremy tenggelam dalam pikirannya.“Ada apa? Apa kau ingat semua yang telah kau lakukan? Apa kau ingat bagaimana dirimu sangat yakin kalau anak kita adalah anak haram yang tak sabar ingin kau gerus tulang-tulangnya jadi debu?”Jeremy kembali ke alam sadarnya setelah Madeline mengatakan
Baca selengkapnya

Bab 452

Jeremy tak pernah mencintainya. Sedikit pun tidak.Saat dia ketahuan kalau berpura-pura sebagai gadis kecil di pantai itu, dia bukan siapa-siapa buat Jeremy. Dia bahkan bukan orang asing lagi meskipun mereka berdua punya seorang putra.“Sepertinya kau terlihat sudah tahu kalau sesuatu akan terjadi,” ucap Jeremy dingin. Tubuh tinggi pria itu mendekatinya bersama dengan aura mendominasinya yang membuatnya takut.Meredith menggelengkan kepalanya dengan polos. “Aku tak tahu apa maksudmu, Jeremy.”Dia memaksakan air mata menggenangi kedua matanya agar dia tampak benar-benar sedih.“Jeremy, demi hubungan kita dan demi Jack, bisakah kau mengeluarkan aku dari sini? Aku benar-benar korban salah tuduh—”“Heh.”Sebelum Meredith bisa menyelesaikan kalimatnya, dia disela oleh cemoohan Jeremy.“Kau tahu kenapa kau masih hidup?” Tiba-tiba pria itu bertanya.Meredith menatap dengan bodoh pria yang seiring berlalunya waktu semakin menakutkan itu.“Karena selama ini aku menunggu jawaban Maddie.”“...” M
Baca selengkapnya

Bab 453

Niat membunuh di balik tatapan Jeremy menghilang.Dia mencengkeram kerah Meredith dan menyeret gadis itu ke depannya. “Ulangi lagi apa yang kau katakan barusan.”Meredith menghirup aroma Jeremy dengan rakus saat dia mulai menangis dengan menyedihkan.Meskipun pria itu menatapnya dengan dingin, sepasang mata dan wajahnya yang tampan tetap menjadi hal yang dia rindukan meskipun pria itu dalam keadaan marah sekarang.“Jeremy, meski aku telah melakukan banyak hal buruk, perasaanku padamu murni. Aku benar-benar mencintai—”“Jika kau tak mau menderita, jawab pertanyaanku. Apakah anakku bersama Maddie masih hidup?” Jeremy memotong dengan tidak sabar. Kedua matanya yang menyeramkan membuat tubuh Meredith menjadi dingin.Dia gemetaran sembari menatap kedua mata Jeremy. Dia mengangguk. “Anak itu belum mati. Putramu masih hidup…”Bunga es di sepasang mata Jeremy meleleh. “Di mana dia? Di mana anak itu?”Meredith menggigit bibir keringnya. “Aku ingin keluar dari sini, Jeremy.”“Kau kira kau punya
Baca selengkapnya

Bab 454

Lima tahun telah berlalu dan inilah pertama kalinya Jeremy merasa suara Jackson terdengar merdu sekali saat anak itu memanggilnya ‘Daddy’.Dia menghampiri Jackson dan berjongkok. Dia memandang wajah mungil itu dengan tatapan lembut. Mungkin karena efek psikologis, namun saat ini, dia merasa anak di depannya ini makin terlihat seperti Madeline.“Jack,” panggilnya lembut sambil menekan emosi di hatinya.Jackson mengangguk. “Daddy, kapan aku bisa pulang? Aku kangen Mommy. Bukan ibuku, tapi Vera.”Jackson menekankan.Jeremy merasakan hatinya menegang. “Jack, Vera adalah ibumu. Kau cuma punya satu ibu. Ingat itu.”“Aku ingat.” Jackson mengangguk. Dia melambaikan benda di tangannya. “Aku akan menyelesaikan kelinci ini secepatnya. Setelah selesai, aku akan memberikannya kepada Mommy untuk melindungi dia.”Bocah itu mulai memperkenalkan gawainya.Jeremy akhirnya mengerti bahwa itu adalah sebuah perangkat pertahanan diri mini.Dia terkejut karena anak berumur lima tahun itu sudah punya bakat se
Baca selengkapnya

Bab 455

Praang!Cangkir teh di tangan Eloise tergelincir dan pecah menghantam lantai.Tangannya yang lemas membeku di udara dan tak bisa digerakkan.“A-apa kau bilang… Vera adalah Maddie…” Eloise bergumam saat air mata dengan cepat menggenangi kedua matanya dan memburamkan pandangannya. Satu-satunya hal yang bisa dia lihat sekarang hanyalah wajah menawan Madeline.Eloise tak mencurigai apa pun. Wajar kalau dia berharap putrinya masih hidup dan baik-baik saja di dunia ini. Ditambah lagi, selama periode ini, dia sudah mulai menyukai Vera.Dia tahu dirinya seharusnya gembira, namun entah mengapa, hatinya merasakan sakit yang tak tertahankan.Sean keluar saat mendengar suara sesuatu pecah. Ketika melihat Eloise berdiri di sana tampak kusam dan lesu sembari terisak, dia mendekat dengan perasaan khawatir dan penasaran.“Ada apa, Ellie? Kenapa kau menangis?” Sean prihatin. Dia menatap Jeremy dengan bingung. “Mr. Whitman, kapan kau tiba di sini? Kenapa Ellie begitu sedih? Apa kau mau membawa Jack pula
Baca selengkapnya

Bab 456

“Dia pergi? Ke mana dia pergi? Apa kau tahu?” Eloise bertanya dengan panik.Resepsionis itu menebak dan berkata, “Saya pikir beliau mungkin pulang ke rumah saat ini.”“Rumah…” Eloise memutar kata itu di mulutnya saat dirinya terjebak dalam kebingungan.Rumah…Montgomery Manor seharusnya menjadi rumah putrinya. Namun, Eloise dan Sean tak berani berharap gadis itu mau pulang bersama mereka.Mungkin, putrinya juga tak mau melakukan itu.Eloise ingat akan apa yang Madeline katakan saat gadis itu datang ke Montgomery Manor untuk Jackson dua hari yang lalu.Gadis itu bilang kalau itu adalah terakhir kali baginya datang ke sana.Saat itu, Eloise tak mengerti, namun sekarang, dia mengerti apa yang gadis itu maksud.Ketika memikirkan itu, Eloise mulai menangis. Dia benar-benar merasa menyesal.Sean memeluknya. “Jangan menangis, Ellie. Jangan khawatir. Kita pasti akan bisa bertemu lagi dengan Eveline.”“Dia tak ingin bertemu kita. Dia pasti membenci kita..." Mata Eloise merah karena menangis sam
Baca selengkapnya

Bab 457

Daniel berbalik dan mendongak. Detik berikutnya, dia mengerutkan kedua alisnya saat ekspresinya menjadi lebih suram.Madeline tak tahu siapa yang ada di belakangnya, tapi dari reaksi Ava dan Daniel, dia bisa menebak siapa orang itu.Saat ini, dia mendengar banyak orang saling berbisik. Beberapa gadis bahkan tersipu saat melihat Jeremy.“Pria itu sangat tampan!”“Dia tampak seperti presiden Whitman Corporation!”“Aku melihat dia di dunia maya sebelumnya! Dia Jeremy Whitman!”Madeline meletakkan garpunya ke meja dengan acuh tak acuh. Dia bahkan tidak berbalik. “Ava, Dan, abaikan saja orang-orang yang tidak relevan itu. Ayo pindah ke restoran lain.”Ava merengut sambil mengepalkan tinjunya pada Jeremy yang berjalan mendekat. “Baiklah, aku akan menurut padamu, Maddie! Dan, ayo pergi!”“Oke.” Daniel juga bangkit. Lalu, dia menatap tajam Jeremy dalam ketidakpuasan dengan amarah di kedua matanya.Madeline meraih tasnya. Saat ia berbalik, ia melihat bahwa Jeremy sudah berdiri di hadapannya.Pr
Baca selengkapnya

Bab 458

Jeremy berdiri di tengah angin dingin sambil memandang punggung Madeline dengan penuh kerinduan. Tubuhnya yang tinggi dan ramping membentuk bayangan kesepian di bawah lampu jalan.Dia mengerutkan kedua sudut bibirnya saat sebentuk jejak kepahitan mulai menyebar dari hatinya.Sepasang matanya mulai terasa basah, membuat sosok cantik di depannya menjadi kabur.Bagaimana dia bisa menyalahkan wanita itu karena menjadi tak berperasaan dan dingin sekarang? Dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri.…Setelah makan bersama Ava dan Daniel, Madeline sendirian kembali ke apartemennya yang sebelumnya.Dia duduk di depan jendela lebar saat kata-kata Jeremy tanpa dia sadari menempel di telinganya.‘Orang yang aku cintai adalah kamu.’“Heh.”Madeline terkekeh dingin.Tak seorang pun ada yang mau menyakiti orang yang mereka cintai sampai di tingkat ini.‘Jeremy, jangan bilang kalau kau mencintaiku. Jangan beri tahu aku bahwa kau tidak serius dengan semua kata-kata kasar yang kau ucapkan setelah ha
Baca selengkapnya

Bab 459

Meskipun jendela mobil ditutup, Madeline dapat dengan jelas mendengar kalau suara Eloise bergetar.Eloise jelas berusaha untuk menekan semacam emosi, dan Madeline sudah tahu emosi apa itu.Tok, tok, tok.Eloise kembali mengetuk jendela dengan pelan.Dia tak berani menggunakan terlalu banyak kekuatan. Dia takut Madeline akan marah, tapi di saat yang sama, dia takut Madeline akan mengabaikannya.“Miss Vera, Vera…”Eloise memanggilnya. Tiba-tiba, dengan sekali klik, Madeline melepaskan sabuk pengamannya.Saat mereka melihat Madeline akhirnya akan turun dari mobil, wajah Eloise dan Sean berseri-seri karena gembira.Madeline membuka pintu dan akhirnya keluar.Melihat mata basah mereka yang dipenuhi kerinduan, Madeline menatap mereka dengan tenang. "Apakah Jack ada di kamarnya?" tanyanya datar.Eloise dan Sean menatapnya dalam-dalam dan mengangguk. “Dia ada di kamarnya!”“Oke,” sahut Madeline dan berbalik tanpa mengatakan apa-apa lagi.Ketika mereka melihat Madeline masuk melalui pintu, Eloi
Baca selengkapnya

Bab 460

Eloise dan Sean melihat pemandangan ini ketika mereka berada di luar kamar dan hati mereka didera sakit yang sangat menyiksa.Mereka tak berani mengganggu ibu dan anak yang berada di dalam kamar. Pada saat yang bersamaan, mereka juga tak berani memberi tahu Madeline bahwa Jackson sebenarnya adalah putra kandungnya tanpa pertimbangan yang matang.Eloise menutup mulutnya saat melihat itu. Dia menelan isakannya dan buru-buru berlari menjauh.“Ellie!”Sean memanggil Eloise dengan suara pelan. Lalu, dia memandang Madeline dengan penuh kerinduan sebelum mengejar istrinya.Eloise kembali ke kamarnya dan ambruk di tempat tidur. Dia menutupi wajahnya dan mulai menangis tersedu-sedu.Meski Sean juga sedang berada dalam kesedihan yang tak tertahankan, sebagai seorang suami dan seorang laki-laki, saat ini dia harus lebih kuat dan lebih bisa mengontrol dirinya dibanding Eloise.“Hentikan tangismu, Ellie. Jangan seperti ini.” Sean menepuk-nepuk pundak Eloise dan menenangkan istrinya. “Bagaimanapun j
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4445464748
...
248
DMCA.com Protection Status