All Chapters of Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Chapter 291 - Chapter 300

2479 Chapters

Bab 291

Kepala Madeline terasa keruh karena pengaruh obat. Dia samar-samar mengira dirinya telah mendengar sebuah suara di telinganya, memanggilnya Madeline dan memberitahunya bahwa semua akan baik-baik saja.Madeline berjuang untuk membuka kedua matanya supaya bisa melihat siapa itu, namun kedua kelopak matanya setiap detik terasa semakin berat. Secara naluriah, dia meringkuk ke pelukan pria yang menolak untuk melepaskannya itu. Mungkin karena pria itu memberinya sebuah rasa aman. Mungkin inilah pertama kalinya Madeline merasakan bagaimana rasanya dilindungi. Yang dia alami beberapa tahun terakhir ini hanyalah penyiksaan. Setiap kali berharap seseorang akan membantunya, yang dia terima hanyalah lebih banyak lagi rasa sakit. Dirinya telah sampai pada titik di mana dia menyerah untuk berharap karena hatinya lelah dengan semua kekecewaan. Saat ini, dia akhirnya mengerti bagaimana rasanya memiliki seseorang yang melindunginya dan itu terasa sangat hangat... Jeremy merasakan wanita di pelu
Read more

Bab 292

Menekuk jarinya, Jeremy hendak menarik tangannya kembali ketika kata-kata tegas Ava dan Daniel bergema di kepalanya. ‘Dia adalah Maddie!’‘Aku menolak untuk percaya kalau ada dua orang di dunia ini yang bisa begitu persis sama!’Bagaimana mereka bisa begitu yakin? Kecuali karena mereka melihat satu macam tanda pengenal? Tanda pengenal?Jeremy teringat dengan tahi lalat di atas dada kiri Madeline. Jeremy ingat bagaimana cengkeraman Vera di handuk mengencang saat gadis itu keluar dari kamar mandi ketika menginap untuk menemani Jackson. Mungkinkah gadis itu melakukannya bukan karena malu tapi karena takut dirinya menyadari sesuatu? Detak jantung Jeremy bertambah cepat saat memikirkan itu. Menatap Madeline yang masih tertidur lelap, salah satu jarinya menyentuh kancing gaun rumah sakit gadis itu. Kancing pertama, kedua, dan ketiga dengan cepat dibuka secara berurutan. Klik. Pintu bangsal terbuka saat tangan Jeremy masih di gaun Madeline. “Apa yang kau lakukan, Jeremy?” Feli
Read more

Bab 293

Untuk sesaat, Jeremy mengira dia mendengar seseorang memanggil nama ‘Jez’. Dugaan ini menyentakkan dirinya kembali ke kenyataan saat tatapan bingungnya mendarat di wajah Madeline. Dia melihat kedua alis indah gadis itu berkerut dan sepasang bibir bunga sakuranya terbuka seakan-akan dia sedang mengigau. “Kenapa…” Kedua alis Madeline mendadak berkerut semakin dalam saat dia mengucapkan pertanyaan itu. ‘Kenapa?’ ‘Apakah dia baru saja berkata kenapa?’ Dimulai dari ekspresi tertekan pada wajah Madeline, Jeremy mendekatkan tubuhnya untuk mendengarnya lebih jelas. “Kenapa kau tak mempercayai…” Braaak!Tepat di saat Jeremy hendak mendekatkan wajahnya ke telinga Madeline, pintu bangsal dibuka dengan suara keras.Dia disela tepat sebelum dia bisa mendengar seluruh kalimat Madeline. Kedua alis tajamnya berkerut saat Jeremy mengangkat pandangannya yang dipenuhi dengan ketidaksenangan yang ekstrim. Eloise menerobos masuk ke kamar dengan terengah-engah. “Bagaimana bisa kau bera
Read more

Bab 294

Kenangan kabur dari sebelum dia menyerah pada kegelapan akhirnya hilang, dan dia ingat bagaimana Jeremy tiba-tiba muncul untuk menyelamatkannya tepat pada waktunya.Dia ingat bagaimana pria itu memeluknya dengan erat dan menghiburnya serta bagaimana dirinya bersandar ke pelukan Jeremy dari betapa terasa amannya dia dibuat oleh pria itu… Jantung Madeline mulai berpacu, memukulkan debar yang akrab buatnya di dadanya. Ia menggigit bibirnya dan mengepalkan kedua tinjunya. ‘Tidak. Bagaimana mungkin aku jatuh cinta pada pria itu lagi?’ ‘Aku bendi dia!’ ‘Cinta di dalam diriku telah mati dengan setiap dorongan menuju ujung yang dalam, yang pria itu paksakan padaku untuk mengambilnya.’ ‘Bagaikan orang yang selamat dari musibah tenggelam yang tak pernah lagi merindukan laut.’‘Namun aku berjanji, aku akan membuatmu tahu bagaimana rasanya tercekik, Jeremy.’… Eloise kembali ke kamar Meredith di mana Jeremy tiba tak lama setelah dia. Eloise terlihat bangga pada dirinya sendiri dengan ke
Read more

Bab 295

Sejujurnya, Madeline adalah satu-satunya gadis yang pernah dilihatnya telanjang. Jeremy ingat benar-benar mabuk dua kali dia membuat Meredith 'hamil'. Hanya dari kata-kata Meredith keesokan paginya dia mengetahui bahwa mereka telah tidur bersama. Namun saat ini, dia mendapati dirinya merasa jijik melihat siluet samar Meredith di kamar mandi. “Hiks, hiks… Mengapa, hiks…” Ratapan pilu Meredith terdengar dari dalam. Mendengar itu, Jeremy mengambil sprei dan berjalan ke kamar mandi dengan pandangan tertunduk, membungkuskannya di sekeliling Meredith. “Keluarlah.” Menarik gadis itu keluar dari kamar mandi, dia menyadari bahwa kedua kaki Meredith baik-baik saja. Ketidaksenangan menyerbu kedua matanya yang dingin saat amarah mulai muncul di antara kedua alisnya. “Jeremy!” Meredith berjalan mendekat sembari menerjunkan dirinya ke dada Jeremy, kedua lengannya melingkari tubuh pria itu seperti gurita. “Kenapa, Jeremy? Mengapa hal seperti ini terjadi padaku? Mereka bergantian menyi
Read more

Bab 296

Meskipun sudah berusaha keras memberi penjelasan, kedua mata Jeremy tetap penuh dengan kekecewaan dan ragu. “Jeremy…” “Kau sama sekali berbeda dari kau yang dulu saat kita muda.” Jeremy mencemooh. “Hingga ke titik di mana aku tak bisa menahan diriku untuk tidak berpikir bahwa kau bukan gadis yang aku temui saat aku muda.” Kedua pupil mata Meredith mengerut gugup mendengar kata-kata Jeremy. “Tak mungkin! Aku adalah Linnie-mu, Jeremy!” “Linnie.” Jeremy menatap Meredith dengan penuh perhatian saat pria itu mengucapkan nama itu sebelum menarik kembali tangannya. “Aku akan menyelidiki kasus ini dengan lebih dalam. Sebaiknya kau berharap ini benar-benar tak ada hubungannya denganmu.” “...” Meredith mati ucap di saat dia berdiri tegak di tempat. Dia hanya bisa memandangi Jeremy yang berbalik dan pergi. Dia mengencangkan rahangnya dan menghentakkan kakinya dengan frustasi. Jeremy tak boleh tahu keterlibatannya dalam hal ini, apapun yang terjadi! ...Dua hari kemudian, Madeline m
Read more

Bab 297

Seulas senyum muncul di wajah Madeline saat dia melihat ke arah Jeremy, kata-katanya membuat Meredith marah sampai di titik pembuluh darah mulai bermunculan di dahinya. “Jangan berani-berani berpikir kau bisa memisahkan aku dan Jeremy, Vera Quinn! Aku satu-satunya wanita yang dicintai Jeremy, jadi kenapa dia mau menikah denganmu?” Dengan kata-kata itu, Meredith turun dari tempat tidur sambil merasa tertekan dan berlari ke arah Jeremy, air mata menggenang di kedua matanya untuk menunjukkan betapa lembutnya dia. “Dia bohong, ‘kan, Jeremy? Katakan padaku dia bohong.” “Dia tidak bohong.” Jeremy menjawab tanpa ragu dan hal itu meninggalkan Meredith melongo dengan mata membelalak. Madeline mengerutkan bibirnya dalam kepuasan. "Siapa yang tahu apa yang akan terjadi jika kau tidak menyelamatkanku, Jeremy. Apa kau bebas hari ini? Aku ingin mengucapkan terima kasih.” “Aku bebas," jawab pria itu lembut, berpaling ke Madeline. “Apa kau sudah pulih sepenuhnya?” “Yeah.” Madeline terse
Read more

Bab 298

Menatap ke dalam sepasang mata Jeremy yang dalam dan rumit, Madeline menarik kembali tangannya sebelum turun dari mobil dengan yakin. Kedua bibirnya terangkat ke atas dengan santai saat merasakan mata Jeremy mengikutinya keluar. ‘Sudahkah kau akhirnya melihat sifat Meredith yang sebenarnya dan jelek sekarang, Jeremy?’ ‘Akan tetapi, sudah sangat terlambat sekarang.’ ‘Sangat terlambat hingga luka-luka yang aku tanggung mungkin tidak akan pernah sembuh sepenuhnya. Kau mungkin berharap menggunakan diriku yang sekarang untuk menenangkan rasa bersalah di hatimu, jadi izinkan aku untuk mendorongmu menuju kematianmu.’… Jeremy memutar mobilnya setelah melihat sosok Madeline yang perlahan menghilang dari pandangan. Dia membeli 88 bunga mawar dan pergi ke pemakaman. Ada begitu banyak yang ingin dia katakan, tapi begitu sekarang berdiri di depan batu nisan Madeline, dia menelan semuanya kembali. Setelah beberapa lama, dia hanya bergumam, "Mungkin aku akan mengajaknya bertemu kamu jika a
Read more

Bab 299

Sebuah suara terdengar dari kamar mandi. Orang di dalam sana dengan tegas membela Meredith. Tatapan dingin Jeremy menyapu bersih bagaikan badai es. “Kau mengizinkannya tinggal di sini?” “Apa yang salah dengan Meredith tinggal di sini. Dia tunanganmu, dan kalian berdua bahkan punya Jack. Kalian bertiga adalah sebuah keluarga! Apa yang salah dengan sebuah keluarga yang tinggal bersama?” Mrs. Whitman menyatakan dengan percaya diri, sikapnya semakin tak terkontrol. Dia benar-benar bersikap masa bodoh dengan perubahan ekspresi Jeremy. “Setelah apa yang Meredith alami, adalah tugasmu sebagai tunangannya untuk menenangkan dan menghiburnya. Kau tidak boleh menghabiskan seluruh waktumu dengan penyihir itu!” Mrs. Whitman menepuk pundak Meredith dengan penuh kasih sembari berbicara, ekspresinya mengeras saat menatap Jeremy. “Aku tahu kau senang punya pendapat sendiri, Jeremy, tapi kali ini kau harus mendengarkanku. Aku ibumu! Jauhkan dirimu dari perempuan itu, Vera Quinn. Tak ada hal bagus
Read more

Bab 300

Madeline masuk, dan mobil melaju ke Bukit April. Matahari musim gugur terbenam di cakrawala saat angin asin bertiup dari laut. Terangkum menjadi rasa dari masa lalu, namun sesedikit perubahan pada pohon kamper, semua tidak lagi sama.Madeline membenci Bukit April sejak terakhir kali Jeremy membawa Meredith kemari. Dia masih bisa mengingat kata-kata yang diucapkan Meredith kepada Jeremy, bagaimana gadis itu menggambarkan pertemuan pertama mereka yang sangat mirip dengan pertemuannya dengan Jeremy. Apakah itu kebetulan, atau apakah ini lelucon lain yang suka dilemparkan oleh nasib? Diam-diam merenung, ia memutar kepalanya dan mendapati Jeremy membuka sebotol anggur merah. “Apa yang membuatmu kesal? Kau rela mengemudi sejauh ini, mungkin ini adalah tempat yang sangat kau sayangi di hatimu?” Madeline berjalan ke arah Jeremy, dengan sengaja berbicara dengan nada bingung. “Mungkinkah disinilah kau dan Meredith menghabiskan waktu bersama?” Botol itu terbuka dengan bunyi letusan tepat
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
248
DMCA.com Protection Status