Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 261 - Bab 270

2479 Bab

Bab 261

Madeline menatap pria yang baru saja muncul dari kerumunan saat dirinya bisa merasakan jiwanya meninggalkan tubuhnya.Ia tak pernah melihat pria itu selama tiga tahun, tapi orang di depannya ini masih bermata cerah dan tampan. Ada tambahan rasa kedewasaan di sosok tegasnya yang dulu tak ada di sana.Pria itu berjalan ke arahnya, wajahnya memantulkan sepasang matanya yang bagaikan batu onyx. Ada sebuah kegembiraan yang tak terlukiskan dan keterkejutan di dalamnya.“Maddie, ini kamu…” Daniel menatapnya dengan intens, suaranya masih lembut dan hangat bagaikan angin musim semi.“Maaf. Aku bukan Madeline Crawford.” Madeline mengangkat satu alisnya dengan kesal. “Jika kalian kesini hanya untuk melihat kalau aku mirip Madeline Crawford, maka silahkan pergi. Aku punya bisnis yang harus aku urus,” katanya dengan dingin sebelum berbalik. Ketika wajahnya sudah keluar dari pandangan Ava dan Daniel, ia menurunkan tatapannya.‘Ava, Dan, maafkan aku. Kumohon maafkan aku atas kekejamanku.’“Maddie!” A
Baca selengkapnya

Bab 262

Ava tak teryakinkan. Gadis itu ingin membantah lebih jauh lagi, tapi setelah mendengar apa yang dikatakan Jeremy, seketika itu juga semua harapan di hatinya lenyap.Ava menatap Madeline dan menjadi kecil hati setelah melihat wajah menawan Madeline.‘Dia sungguh-sungguh bukan Maddie?‘Tidak, itu tak mungkin’Ava menatap Jeremy dengan dingin sebelum menggertakkan gigi-giginya. “Jeremy, ini pasti sebuah jebakan. Dia pasti Maddie! Kaulah yang—”“Cukup.” Sela Madeline dengan suara dingin. “Aku tak peduli apa yang dulu terjadi antara kau dan Madeline, tapi itu tak ada urusannya denganku. Dengar baik-baik, aku bukan Madeline Crawford.”Setelah mengatakan itu, ia mengangkat kedua mata indahnya dan menatap Jeremy. “Aku akan memberikan jeda pada diriku sendiri hari ini. Saya ingin tahu apakah Anda punya waktu untuk menemani saya, Mr. Whitman?”Jeremy menatap ke dalam sepasang mata yang memesona itu dan tersenyum. “Sebuah kehormatan bagiku.”Setelah memberikan jawaban, pria itu meraih tangan Made
Baca selengkapnya

Bab 263

Suara Jeremy yang dalam dan menggoda menyelinap ke dalam telinganya sebelum akhirnya mendarat di hatinya.Madeline tak menyangka Jeremy menanyakan sebuah pertanyaan seperti itu.Keterkejutan jelas terlihat di wajahnya. Kendati merasa kaget, ia masih bersikap tenang. “Jeremy, kau tahu apa yang kau maksud?”“Tentu saja, aku tahu apa yang kumaksud.” Pria itu menurunkan suaranya untuk membuatnya lebih terdengar memikat.“Aku akan menikahi Felipe dalam waktu dekat ini, jadi buat apa aku menyukaimu?” Kata Madeline dengan dingin, mendorong pria itu menjauh.Namun, Jeremy hanya meraih tangan gadis itu yang kemudian mendarat di bahunya.“Apa kau sungguh-sungguh tidak menyukaiku? Lalu kenapa kau datang mencariku di rumah sakit tadi malam dan mengatakan padaku bahwa kau mengkhawatirkanku?” Tanyanya, “Kau begitu peduli padaku. Lagi pula, kupikir kau tidak terlalu menyukai pamanku,” ujarnya saat sepasang mata gelapnya terus menatap wajah Madeline. Dia bisa merasakan jantungnya melewatkan satu detak
Baca selengkapnya

Bab 264

‘Ava, aku tidak lupa.’‘Itulah mengapa aku kembali untuk balas dendam. Ini untukku, namun terutama juga untuk anakku.’Ketika Ava memperhatikan bagaimana Madeline tidak mengucapkan sepatah kata pun bahkan setelah sekian lama, dia berlari dan meraih tangan Madeline dengan emosional. "Maddie, tolong ikut dengan kami. Dan adalah orang yang benar-benar mencintai dan peduli padamu. Jangan tertipu oleh sampah itu!”“Hentikan bicaramu." Sela Madeline dengan tiba-tiba. “Aku sudah berkali-kali bilang padamu kalau aku bukan Madeline Crawford. Lagi pula, kenapa aku tak bisa tinggal dengan Mr. Whitman? Apa hubungan tindakannya di masa lalu dengan aku? Aku hanya tahu bahwa aku senang bersamanya. Aku juga menikmati kebersamaanku dengannya. Jadi tolong, berhentilah menggangguku!”Madeline menyelesaikan perkataannya dalam nada bicara sedingin es. Kemudian, ia menepiskan tangan Ava menjauh darinya.Ia berbalik dan memeluk lengan Jeremy, berpura-pura mesra dengan pria itu. “Jeremy, ayo kita bicara di te
Baca selengkapnya

Bab 265

Jeremy mempercepat langkahnya menuju ke tempat di mana dia baru saja melihat sosok putih itu. Jantungnya berpacu dengan sangat kencang seakan-akan siap melompat keluar dari dadanya.‘Maddie!’‘Kaukah itu, Maddie?’Dia meneriakkan nama Madeline di dalam hatinya lagi, dan lagi, begitu yakin kalau dirinya tidak sedang berhalusinasi.Akan tetapi, saat dia sampai ke makam itu, tak seorang pun ada di sana.Apa yang dia lihat beberapa saat yang lalu mungkin hanya sebuah mimpi.Hatinya membeku.Apakah dia sedang berhalusinasi karena terlalu merindukannya?Jeremy memikirkan itu sembari merasa kecil hati. Saat hendak meninggalkan makam, dia melihat sebuah jejak asap datang dari sebuah makam di dekat situ.Dia menyipitkan kedua matanya dan bergegas pergi.Dia sudah sampai di depan makam Len. Lelaki tua itu adalah kakek Madeline. Dia bisa melihat sebuah buket berisi bunga krisan putih di depan batu nisan dan sebatang lilin yang masih menyala.Benar saja, dia tidak sedang berhalusinasi sebelumnya.
Baca selengkapnya

Bab 266

Madeline mengangkat kepalanya dan kedua matanya bertemu dengan sepasang mata sipit Felipe. Kedua mata pria itu tampak ramah, membungkusnya erat-erat menjadi udara hangat.“Aku akan mendukung apapun yang kau lakukan. Namun, jika memungkinkan, aku benar-benar tak ingin kau menjalankan balas dendammu dengan cara seperti ini.”Felipe mengulurkan tangannya dan jari-jari pria itu mendarat di wajah halusnya. Dingin yang berasal dari jari-jari Felipe membuatnya bergetar.Banyak sekali rahasia yang tersembunyi di balik kedua mata Felipe yang tak berdasar. Seolah-olah seseorang akan tersedot ke dalam sepasang mata itu jika menatap dengan seksama selama lebih dari satu detik.Ketika Madeline hendak pergi dari situ, Felipe berjalan semakin dekat dengannya.Wajah tampan pria itu menjadi semakin jelas di depannya, menunjukkan sedikit dominasi dan rasa posesif yang kuat. “Dia tak layak untuk memilikimu, baik sekarang ataupun dulu.”Madeline merasakan detak jantungnya semakin cepat di saat Felipe meng
Baca selengkapnya

Bab 267

Mereka tak akan pernah menyangka orang yang sedang mereka jebak akan muncul di depan mereka secara tiba-tiba. Seketika itu juga tawa Meredith dan Rose berhenti. Wajah mereka yang sama mengerikannya dipenuhi dengan keterkejutan saat mereka menatap Madeline yang baru saja masuk.“Kau! Siapa yang menyuruhmu masuk? Berapa lama kau berdiri di luar sana? Apa saja yang sudah kau dengar?" Rose bergegas berdiri dan menunjuk Madeline saat menanyai gadis itu dengan marah.Meredith tak mengatakan apa-apa. Dia hanya melotot dan memperhatikan Madeline dengan penuh selidik.Madeline mengerutkan kedua alisnya dan tersenyum. “Kenapa? Apa kalian tadi mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak kalian katakan dan takut kalau aku akan mengetahuinya?”“...” Ekspresi Rose berubah. Dia sedikit mengalihkan pandangannya. “Kau…”“Kalau aku tidak salah, kau pasti ibu angkat Madeline. Ck ck, putri angkatmu benar-benar tercemar olehmu. Aku bertanya-tanya bagaimana seorang wanita yang berkelas dan anggun seperti Mrs.
Baca selengkapnya

Bab 268

“Vera Quinn, berani-beraninya kau menjebakku, dasar pelacur?!” Meredith meledak. Tampak mukanya yang lemah dan rapuh di video yang dia ambil benar-benar musnah tak berbekas.Dia melotot dan menggertakkan gigi-giginya saat mengambil pisau buah di meja samping tempat tidur. Dia hendak menebaskan pisau itu ke wajah Madeline. Di satu sisi, Rose sama sekali tidak menghentikan niat Meredith. Dia berharap Meredith bisa memberi pelajaran pada wanita yang menyebalkan ini.Ketika melihat pisau itu mendekatinya, Madeline teringat dua tebasan yang ditinggalkan Meredith di wajahnya dulu. Adegan itu muncul kembali di otaknya bagaikan mimpi buruk dalam kegelapan.Dia dengan cepat kembali ke alam sadarnya dan langsung menghindar dari bilah pisau yang berkilat itu.“Berhenti bersembunyi, pelacur!” Sebuah api amarah membakar di dada Meredith. Dia mengangkat pisau buah itu lagi. “Dengarkan aku, Vera Quinn. Ini adalah bagaimana aku membuat Madeline cacat dulu. Kalau kau berani membuatku marah lagi, aku ak
Baca selengkapnya

Bab 269

Meredith menyentuh wajahnya dalam kengerian. Saat dia merasakan cairan hangat dan lengket mengalir di pipinya, kedua pupil matanya mengerut. "Darah! Banyak sekali darah! Wajahku!”Dia melihat telapak tangannya yang penuh darah dan berteriak. Wajahnya jauh lebih pucat sekarang karena dia kehilangan banyak darah.Madeline mengangkat kepalanya dan melihat daging terkoyak di pipi kanan Meredith. Ia terkejut, namun pada saat yang sama, ia merasa ini benar-benar ironis. Melihat pemandangan di depannya, ia tersenyum.Ia tak menyangka suatu hari Meredith akan menjadi cacat.Apakah ini karma?“Mer, Mer, jangan takut. Jeremy ada di sini. Dia tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu!" Rose berlari ke arah gadis itu untuk menghiburnya. Di saat yang sama, dia tidak lupa melibatkan Jeremy dalam hal ini.“Jeremy, bawa Mer ke dokter untuk membalut lukanya. Jika tidak, dia akan memiliki bekas luka di wajahnya. Buruk akibatnya jika itu terjadi," kata Rose buru-buru, mendorong Meredith ke depan Jerem
Baca selengkapnya

Bab 270

‘Namun, kau belum pernah memberiku sedikit pun kehangatan sebelumnya.’‘Apa kau tahu seberapa sakitnya saat kau menikam hatiku?’‘Kau sama sekali tak tahu …’Jeremy membawa Madeline ke dokter. Setelah memastikan kalau gadis itu tak terluka, dia akhirnya merasa lega.Terlepas dari penolakan Madeline, Jeremy masih bersikeras untuk mengantarnya kembali ke apartemen.Jeremy sepertinya merasa lebih nyaman saat dia lihat bahwa Felipe tak ada di rumah.Madeline memutuskan untuk mengusir pria itu karena ia khawatir kalau Jeremy mungkin akan menyadari sesuatu. “Mr. Whitman, sebaiknya Anda pergi dan menjenguk tunangan Anda di rumah sakit.”“Sudah kubilang, dia bukan lagi tunanganku,” tukasnya dingin. Dia menatap ke dalam sepasang mata Madeline saat sebuah kilatan ganjil muncul. “Jangan panggil aku Mr. Whitman lagi saat kita bertemu lain kali. Kau bisa memanggilku dengan namaku.”Madeline menatap pria itu dalam keterkejutan. Ketika ia hendak mengatakan sesuatu, ponsel Jeremy berbunyi.Pria itu m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
248
DMCA.com Protection Status