Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 1751 - Bab 1760

2479 Bab

Bab 1751

Ketika mendengar suara langkah kaki, Shirley tahu Carter ada di sini.Dia tahu dirinya tidak akan bisa bersembunyi saat ini, jadi dia hanya bisa menghadapi pria itu.Namun, dia masih tidak berani menunjukkan separuh wajahnya yang rusak kepada pria yang dia kagumi dan dia jadikan panutan itu. Saat Carter muncul, dia membalikkan tubuhnya dan menyembunyikan pipi kanannya yang terluka agar Carter tak bisa melihatnya. Dia hanya membiarkan pria itu melihat pipi kirinya yang masih terlihat mulus, tanpa cela, dan menawan.Adapun kakinya yang lumpuh, dia hanya bisa terus duduk di tempat tidur sambil berpura-pura seolah-olah dia bersikap acuh tak acuh.Carter menatap Shirley yang sedang duduk tak bergerak di tempat tidur lalu menggerakkan kaki panjangnya dan mengambil dua langkah lebih dekat ke tempat tidur.Dia memperhatikan ekspresi dingin di wajah Shirley."Apa kau lupa apa yang aku katakan padamu?" Carter bertanya tepat setelah dia membuka mulutnya. Nada suaranya terdengar sangat dingin.Nam
Baca selengkapnya

Bab 1752

Shirley terdengar sangat tegas.Untuk sementara waktu, Carter sepertinya kehabisan kata-kata. Kemudian, dia menarik kedua sudut bibirnya."Shirley, apa kau tahu apa yang kau katakan?""Ya. Aku tahu apa yang aku katakan,” jawab Shirley perlahan tanpa mengangkat kedua mata indahnya. “Aku sudah memikirkannya, dan aku tidak akan membiarkanmu memanipulasi ku seperti orang idiot. Kita cuma saling memanfaatkan satu sama lain, Mr. Grey. Kau menggunakanku untuk mencapai tujuanmu, dan sejujurnya, aku juga cuma menggunakan kamu.”Ketika mendengar jawaban itu, Carter merasa seolah-olah telah mendengar lelucon yang paling lucu.“Kau memanfaatkanku?” Dia bertanya sambil mengejek, "Apa tujuan kamu memanfaatkanku?""Kau masih tidak tahu untuk apa aku memanfaatkanmu?" Shirley bertanya. Kedua sudut bibir merahnya yang terlihat agak pucat terangkat membentuk senyuman menghina.“Pertama kali aku bertemu kamu, aku tahu kau bisa memberiku kehidupan mewah dan pendidikan terbaik.”“Aku cuma berpura-pura terli
Baca selengkapnya

Bab 1753

Cathy dan Adam melihat ke sumber suara dan terkejut dengan apa yang mereka lihat.Shirley sekali lagi jatuh dari tempat tidur dan jelas kalau wanita itu melakukannya dengan sengaja.Dia tidak bisa berjalan, jadi dia hanya bisa merangkak. Dan dia sekarang merangkak ke arah balkon.Ketika melihat itu, Adam pasti berbohong jika mengatakan dia tidak sedih.Wanita itu adalah kakaknya, jadi dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja.Dia berjalan ke depan Shirley yang menyeret bagian bawah tubuhnya dan merangkak ke depan, mengulurkan tangannya untuk menarik wanita itu ke atas.“Shirley, apa yang kau lakukan? Apa kau gila?" Adam dengan marah menegur Shirley. Teriakan emosional dan kemarahannya hanya mencerminkan betapa khawatir dan prihatinnya dirinya terhadap Shirley.Namun, Shirley tidak mendengarkan Adam. Dengan sekuat tenaga dia mencoba menepiskan tangan Adam dan menatap lurus ke arah pria itu dengan mata yang memerah tanpa dia ketahui."Biarkan aku pergi! Adam, apa kau begitu naif untuk b
Baca selengkapnya

Bab 1754

Carter mengambil tablet itu dan melihatnya. Ketika melihat foto di layar, matanya dipenuhi dengan keterkejutan. Seolah-olah dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat.“Kau ingin aku menikahi wanita ini?” Carter menatap Camille dengan curiga.Camille mengangguk dengan tegas. “Dia kandidat yang paling cocok untuk saat ini, Carter. Kau adalah seseorang yang akan mencapai hal-hal hebat, jadi aku tidak ingin dirimu dikendalikan oleh emosimu dan membiarkan seorang wanita mempengaruhi masa depanmu yang cerah.”Carter menatap foto di layar dengan rasa jijik yang intens di dalam hatinya. Namun, ketika dia tiba-tiba teringat dengan apa yang dikatakan Shirley, dia tiba-tiba tertawa.“Jangan khawatir, mulai sekarang aku akan fokus pada karir. Tidak ada wanita yang bisa mempengaruhi suasana hatiku lagi.”"Bagus." Camille berdiri lalu menoleh dan memberi perintah kepada kepala pelayan, “Sana persiapkan pernikahan Mr. Carter. Acaranya harus megah, dan aku ingin semua orang di St. Piaf menyaksikan m
Baca selengkapnya

Bab 1755

Setelah orang di ujung telepon satunya menerima panggilan ini, dia menutup telepon tanpa mengatakan apa-apa.Perawat itu penasaran. Ketika bertanya-tanya apakah dia telah ditipu, dia menerima pemberitahuan di ponselnya bahwa dia telah menerima transfer sejumlah uang dalam jumlah yang besar.Perawat itu senang karena akhirnya bisa membeli tas yang sudah lama dia cari.Kemudian, dia meletakkan semua catatan medis Lilian di atas meja sesuai dengan perintah yang dia terima dari orang yang mentransfer uang itu. Setelah melakukan semua itu, dia menutup pintu dan pergi.Kurang dari satu menit setelah perawat itu pergi, satu sosok tinggi dan tegap muncul di pintu bangsal.Tanpa keraguan sedikitpun pria itu mendorong pintu hingga terbuka dan berjalan masuk ke bangsal.Setelah Madeline pergi, Lilian berhenti memperhatikan apa yang terjadi di dalam bangsal. Dia sedang duduk di sofa di balkon, setenang boneka yang rapuh saat dia melihat pemandangan di depannya.Namun, ketika mendengar seseorang me
Baca selengkapnya

Bab 1756

Ketika melihat Fabian kehilangan kata-kata, Lilian menghindari tatapan Fabian, tatapan terluka terlihat jelas di kedua matanya. Dia kemudian mengulurkan tangannya dan mengambil topi itu lalu dengan perlahan memakainya kembali.Dalam keadaan linglung, Fabian berangsur-angsur mengumpulkan pikirannya yang mengembara. Pada saat ini, dia membuat keputusan akhir.“Lilly.”Dia akhirnya berbicara, sorot matanya yang serius menatap lurus ke kedua mata besar Lilian yang melankolis."Lilly, apa kau mau ikut denganku?"Fabian bertanya dengan lembut tetapi nadanya menunjukkan ketergesaan.Dia khawatir Madeline akan segera kembali.Lilian, tidak mengerti apa yang dimaksud Fabian, hanya berkedip dan menatap pria itu.“Lilly, aku akan membawamu ke suatu tempat yang bisa menyembuhkanmu. Kondisimu akan bisa menjadi lebih baik dengan cepat, kemudian kau akan bisa berbicara seperti dulu lagi.”Lilian samar-samar mengerti apa yang dimaksud Fabian kali ini. Dia mengedipkan matanya yang jernih dan bibir mera
Baca selengkapnya

Bab 1757

Lilian dan Fabian mendengar teriakan Madeline.Mereka melihat ke arah Madeline secara bersamaan; Lilian mencondongkan tubuhnya ke arah Madeline tetapi Fabian memeluknya erat-erat."Lepaskan putriku!" Madeline meneriaki Fabian sambil menghibur Lilian. “Jangan takut, Lilly. Aku akan datang kepadamu sekarang.”Namun, Fabian, tidak mengindahkan kata-kata Madeline, membuka pintu mobil dan masuk dengan cepat, Lilian dalam gendongannya."Lilly! Lilly!"Madeline berulang kali berteriak, tapi mobil sudah mulai melaju pergi. Dia sudah terlambat untuk menghentikannya.Karena bisa menggunakan GPS untuk melacak lokasi Lilian, Madeline berlari kembali ke tempat parkir dan masuk ke mobilnya untuk mengejar mereka.Meskipun belum pernah mengemudi secepat ini dalam hidupnya, dia benar-benar bisa mengendalikan kemudi.Madeline dengan cepat menyusul mobil tempat Lilian berada.Fabian berada di kursi belakang dengan Lilian di pelukannya. Melalui kaca spion, dia bisa melihat mobil Madeline berada tepat di b
Baca selengkapnya

Bab 1758

Madeline hendak berbelok di pertigaan berikutnya untuk menghentikan mobil Fabian, tetapi pada saat ini, lokasi yang ditandai dengan titik merah di ponselnya tiba-tiba berubah.Lokasi itu seharusnya bergerak maju, tapi tiba-tiba bergerak mundur sebelum akhirnya berhenti.Dalam kebingungannya, Madeline tidak tahu apakah dia harus maju atau mundur.Akan tetapi, dia tidak punya waktu untuk berpikir. Dia buru-buru memutar setirnya dan melaju ke lokasi di mana titik merah itu berhenti.Namun lokasi di mana titik merah itu berhenti berada di tengah jalan tempat mobil datang dan pergi.Mobil-mobil saling bersilangan di jalan, namun titik merah itu tidak pernah bergerak.Madeline kemudian mengerti. Seseorang telah membuang GPS di tubuh Lilian.Dia memperhatikan jalan yang ramai. Saat ini adalah hari cerah yang langka di musim dingin, namun kegelapan menyelimutinya, menggelapkan semua yang dilihatnya."Lilly."Madeline memanggil nama Lilian, merasa sangat tidak berdaya.Setelah mendapat telepon
Baca selengkapnya

Bab 1759

Madeline mengeluarkan ponselnya dan benar saja, dia melihat nama Fabian di layar.Pemuda itu sekarang telah membuka blokir nomornya hanya untuk melakukan panggilan ini.Jari Madeline gemetaran, lalu dia langsung mengangkat panggilan itu.“Fabian, ke mana kau membawa Lilly? Bawa dia pulang ke rumah sakit sekarang!” Nada bicara Madeline panik, dan jelas terdengar betapa khawatirnya dia saat ini.Tentu saja, Fabian sudah mengantisipasi suasana hati Madeline. Namun, nada bicaranya sangat tenang."Mrs. Whitman, aku tahu kau mengkhawatirkan putri tercinta. Aku meneleponmu hanya untuk memberitahumu bahwa Lilly aman. Kau tidak perlu khawatir. Tidak akan terjadi apa-apa padanya.”Nada bicara Fabian terdengar sangat jauh; janji dan jaminan pemuda itu hanya membuat Madeline merasa cemas.“Fabian, aku tidak butuh kamu memberitahuku bahwa dia aman. Aku hanya ingin melihat putriku dengan mata kepalaku sendiri. Putriku akan benar-benar baik-baik saja saat dia bersamaku.”Di ujung telepon yang lain, s
Baca selengkapnya

Bab 1760

Tempat itu adalah Bandara Glendale.Berdasarkan kata-kata Fabian sebelumnya, Jeremy punya firasat bahwa Fabian mungkin akan meninggalkan Glendale bersama Lilian.Seperti yang dia prediksi, setelah memeriksa jadwal penerbangan, dia menemukan bahwa Fabian telah naik pesawat carteran yang terbang dari Glendale ke Negara F.Pesawat itu baru lepas landas lima menit yang lalu.Tidak mungkin menghentikan pesawat itu, Jeremy saat ini hanya bisa memesan tiket pesawat berikutnya ke Negara F. Sementara itu, dia juga menghubungi rekan-rekannya di Interpol, berharap mereka bisa menghentikan Fabian di bandara.Setelah mengetahui hal ini, Madeline ingin pergi ke Negara F bersama Jeremy.Jeremy tahu dia tidak bisa menolak keinginan Madeline, jadi bersama-sama, mereka menunggu penerbangan mereka di bandara.Penerbangan paling cepat berikutnya adalah dalam tiga jam. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menunggu.Namun, dua jam kemudian, Jeremy menerima telepon dari rekan Interpolnya di Negara F. Or
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
174175176177178
...
248
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status