Home / Fantasi / Queen of The Dark Hill / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Queen of The Dark Hill: Chapter 41 - Chapter 50

91 Chapters

41. Evan Try to Survive

Part 41Know thy self, know thy enemy. A thousand battles, a thousand victories. — Sun Tzu.*****"Hei, jaga ucapanmu anak muda! Dasar raja yang bodoh, hahaha..." Albanus menoleh pada Devilla yang menyambutnya dengan senyum menyeringai."Kau... kau memang monster! Aku jadi yakin kalau kau yang merencanakan pembunuhan ayahku dan juga adikku, benarkan Albanus?" Evander berseru penuh amarah."Hahahaha... Anda pintar ya sekarang," ucap pria tua bangka itu dengan bertepuk tangan meledek Evander.Raja Evander langsung menyerang Albanus, terjadi perkelahian seru antara keduanya. Hebatnya lagi Devilla membuat suasana sunyi sampai para pengawal tak  mendengar keributan itu.Pihak Albanus mulai terdesak karena kalah tenaga. Evander mulai membuatnya terpojok. Pria paruh baya itu sampai jatuh di lantai dan terkena pukulan berkali-kali. Akan tetapi, pria tua bangka itu mendapat bantuan dari kekuatan Devilla.Sihir dari Devilla membuat
Read more

42. Devilla is Dead

Part 42When you love someone, and you love them with your heart, it never disappears.”(Ketika kamu mencintai seseorang, dan kamu mencintai mereka sepenuh hati, maka perasaan itu tidak akan pernah hilang.) — Forget Paris.*****"Alex?" Evander berseru kala melihat gadis itu muncul dari balik punggung Naga Ares.Alex hanya terdiam dan tetap berdiri di tempatnya. Ia menjaga jarak dengan Evander. Namun, pria itu mulai melangkah mendekati dengan langkah gontai. Luka di tubuhnya cukup dalam kala itu. Terutama di bagian kakinya yang sempat terantuk batu besar kala dijatuhkan ke sungai."Aku tau kau marah padaku, aku memang layak mendapatkan hukuman seperti ini. Aku hanya pria bodoh yang tak mampu membedakan mana yang jujur mana yang dusta," ucap Evander. Ia menghela napas berat lalu mengembuskannya.Pohon besar penuh akar gantung yang menjalar itu menjadi tempat Evander untuk menyandarkan punggungnya. Ia mulai terlihat letih dan kekasih. Bahka
Read more

43. Together Again

Part 43When you love someone, and you love them with your heart, it never disappears.”(Ketika kamu mencintai seseorang, dan kamu mencintai mereka sepenuh hati, maka perasaan itu tidak akan pernah hilang.) — Forget Paris.***"Sudah kubilang jangan takut. Ayo, naik!" Alex memaksa Evander untuk naik ke punggung sang naga. Pria itu akhirnya menurut."Pegangan!" seru Ares lalu terbang menembus kumpulan awan putih di langit cerah itu. Mereka menuju The Dark Hill.Sesampainya di sana,  Evander menelisik ke arah sekitar. Bola matanya bergerak mengelilingi kawasan Bukit Kegelapan itu. Ia masih ingat jelas bagaimana ayahnya meninggal di bukit tersebut. Dia juga masih ingat jelas bagaimana Devilla membawa lari adiknya dan membunuhnya."Hei, ayo masuk ke dalam!" ajak Alex.Mereka melangkah masuk ke dalam gua milik Naga Ares. Tuan Obis terperanjat kelangsungan sosok sang Raja Anathema datang bersama Alexandra. Ia langsung membungkuk memberi
Read more

44. Natti

Part 44No one has the ability to do something perfectly. But each person is given a lot of opportunities to do something right. — unknown.*****Kondisi Evan sudah membaik, ia mengajak Alexandra masuk ke sebuah hutan."Kita mau kemana?" tanya Alexandra."Sudah kau diam saja, ini baru pertama kalinya aku membawa seorang perempuan ke sini apalagi perempuan itu sepertimu," sahut Evander melirik gadis itu seraya melangkah terus."Ini kan hutan yang waktu..." Alexandra bergumam sambil mengingat kejadian saat ia melihat Devilla membunuh seorang pemuda di rumah tua dalam hutan."Apa kita akan ke dalam hutan itu?" tanya Alex."Lalu kenapa? Apakah kau takut?" Evander memasang wajah smirk saat gadis itu meliriknya."Kenapa harus takut, aku hanya heran ada ya seorang pria membawa seorang gadis berkencan dalam hutan " ucap Alex mulai asal."Hahaha... Aku suka saat kau bilang kalau kita sedang berkencan.""Lho, ini apa
Read more

45. You Are Mine

Part 45"If someone takes responsibility without force, that is love". - Radhanath Swami*****Setelah mencuci tangan, Evander langsung mengejar Alexandra kala itu. Ia berusaha menangkap lalu memeluk gadis itu. Pria itu langsung menghujani Alex dengan kecupan penuh  cinta.Alexandra akhirnya mengajak sang raja menemani Obis menemui kelompok Rusalka. Tiba-tiba, gadis itu mendapat ide. Ia akan berusaha untuk meyakinkan kaum Rusalka untuk membantu mereka merebut kembali Kerajaan Anathema.Sesampainya di tepi pantai, Alexandra menunjukkan pada Evander ke arah seorang pria  yang terjebak oleh sihir Rusalka. Perlahan-lahan, pria yang terbuai itu masuk ke tepi pantai dan lanjut melangkah sampai ke tengah laut lebih dalam. Makin kelamaan pria itu tak terlihat dan tenggelam."Ke mana pria itu?" tanya Evander penasaran."Dia terjebak sihir Rusalka, dan sekarang dia menjadi santapan makhluk air itu.""Lalu, kenapa kau membawa ak
Read more

46. Disaster Kingdom

Part 46 “Don’t compare your struggles to anyone else’s. Don’t get discouraged by the success of others. Make your own path and never give up.” — MJ Korvan ***** Di tepi hutan terlarang, Alexandra membawa Evander menemui rakyatnya yang sudah terbuang dari Kerajaan Anathema. "Mana desa yang kau bilang itu?" tanya Evander. "Kau belum bisa melihatnya, ya?" "Lihat apa?" "Hmm... baiklah perhatikan baik-baik!" Wanita itu mengarahkan cahaya dari pedang Brave Gold di tangannya ke arah hutan tersebut. Alexandra menoleh pada Evander yang masih terlihat bingung lalu ia bertanya, "Apa kau bisa melihatnya sekarang?" Evander malah menatap balik ke arah gadis itu, lalu menganggukkan  kepala seolah menjawab pertanyaan Alex kalau ia bisa melihat sesuatu yang ditunjuk oleh wanita itu yaitu Tepi Hutan Terlarang
Read more

47. Natti's Children

Part 47 “You have to love your children unselfishly. That is hard. But it is the only way.” – Barbara Bush ***** Evander membawa Alexandra menemui Natti kembali. Ia merasa khawatir karena tak bisa menemui makhluk itu akhir-akhir ini. "Natti... Natti..." Evander berteriak di tepi danau memanggil Natti yang tak kunjung tiba. "Apa yang terjadi padanya, ya?" tanya Evander seraya melempar beberapa ikan ke permukaan danau agar Natti mau keluar. "Mana aku tau, coba terus memanggilnya!" Alexandra juga ikut menyerukan nama Natti. "Terakhir aku kesini ya bersamamu waktu itu," sahut Evander lalu berteriak kembali memanggil Natti. "Aku harus menyelam ke dalam gua di bawah danau sana ke rumah Natti berada," sahut Evander lalu menanggalkan pakaian lapisan luarnya dan bersiap terjun ke dalam danau. "Tunggu, tunggu, apa
Read more

48. Meet Selena

Part 48  “When you want to give up, look at back and then see how far you have climbed to reach your goals.” — unknown. ***** "Hahaha kau lucu sekali," ucap Alexandra menggoda Evander. "Awas kau ya Alex-ku, aku akan membalasmu." Evander mengancam lalu ia langsung menghampiri gadis itu dan menggelitik perut Alexandra dengan tangannya. "Lepas, lepas hentikan!" pinta Alex pada Evan, akan tetapi pria itu tak juga menghentikan aksinya. "Aku tak akan melepaskanmu, rasakan ini!" seru Evander yang makin semangat dan makin jadi membuat Alex tertawa karena kegelian. Keduanya asik bercanda sampai lupa waktu dan hari mulai malam. "Astaga, ini sudah terlalu sore, senja mulai datang," ucap Alexandra menepuk bahu Evander yang masih bercanda dengan Natti dan kedua anaknya. "Baiklah, ayo kita kembali!" sahut Evander. "Tunggu, aku tadi mau memberi mereka nama, bagaimana kalau Natta dan Nitti, lihat mereka berbeda kup
Read more

49. Anathema Until Dead!

Part 49 “Life would not be better because a chance, life will always be better because of the courage to take action at every chance.”  — unknown. ***** "Tenanglah, kau sudah aman bersamaku." Alexandra mengusap rambut berantakan gadis itu. "Yang Mulia?" Selena menatap tak percaya ke arah Evander. "Halo, maafkan aku karena waktu itu aku tak berusaha menolongmu," ucap Evander. "Aku mengerti, kau bukan orang jahat, yang jahat itu si kakek tua Albanus, huh menyebalkan sekali dia!" seru Selena. "Lalu, bagaimana kau bisa kabur dan sampai di tangan lycan itu?" tanya Alexandra. "Aku melihatnya di luar penjara, lalu dia menawarkan diri untuk menolongku kabur dari penjara." "Ya karena kau bodoh, kau langsung percaya saja kepadanya, padahal ia mau menyantap dirimu ini," sahut Alexandra dengan nada ketus. "Ah... Jangan mengatai aku bodoh, aku kan hanya ingin bebas dari penjara dan mencari keberadaan dir
Read more

50. Prepare For War

Part 50 Human progress is neither automatic nor inevitable… Every step toward the goal of justice requires sacrifice, suffering, and struggle; the tireless exertions and passionate concern of dedicated individuals. – Martin Luther King, Jr. ***** Keesokan harinya ketika pagi menjelang, Alexandra dan Selena menyiapkan makan pagi bersama Nyonya Demi. Setelah mereka makan bersama,. para rakyat yang tersisa sebanyak 30 orang yang ada di desa rahasia itu sudah berkumpul untuk mendengarkan arahan dari Raja Evander. Sang raja membagi para rakyat, sebagian untuk mempelajari teknik-teknik berkuda dan juga sambil memegang pedang dalam berperang, sebagian ada juga yang diajari cara teknik memanah oleh Alex, dan sebagian lagi ada juga yang bersiaga di barisan paling belakang untuk melontarkan bola api. Alex mempelajari itu semua dari film yang pernah ia tonton di zaman kehidupannya sebelum ia sampai di masa kerajaan Anathema. Semua  mata terperanjat
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status