Semua Bab Queen of The Dark Hill: Bab 31 - Bab 40

91 Bab

31. Ready To Fight

Part 30Fighting your way with brave and don't afraid to your next journey in life. —unknown.***Di lautan lepas itu. Sosok Rusalka muncul ke permukaan untuk menggoda para nelayan. Jika salah satu terkena sihirnya, maka dia akan terjebak oleh rayuan maut makluk yang menyerupai putri duyung itu."Cantik sekali, kau," ucap nelayan itu."Ayo, ikut saya!"Pria si nelayan itu lalu mengikuti sosok Rusalka tetapi ia langsung terkejut kala kedua mata makhluk itu menyala seperti api berwarna hijau, rambutnya berwarna kehijauan dan selalu basah. Bahkan menurut beberapa legenda, jika rambut Rusalka kering, maka ia akan mati.Dia juga suka menggoda laki-laki, dengan menariknya melalui tarian dan nyanyiannya. Termasuk kepada nelayan itu. Ia berhasil menggodanya. Namun, sosok itu butuh tumbal untuk bertahan hidup. Rusalka kemudian menenggelamkan si nelayan itu.Dan laki-laki yang tergoda oleh Rusalka akan mati dalam pelukannya. Bahkan lebih
Baca selengkapnya

32. Faith

Part 31Every struggle in your life has shaped you into the person you are today. Be thankful for the hard times, they can only make you stronger. — Unknown*****Si Kerdil itu melepaskan ikatan tangan Alexandra. Gadis yang sudah terlepas itu langsung mendorong si kerdil jatuh. Ia langsung meraih pedang emas miliknya dan menebas si kerdil. Gadis itu mencoba untuk ke luar dan melawan."Ares!" seru Alexandra kala melihat naga besar itu."Bagaimana kau bisa keluar dari sana?" tanya Satani dengan nada penuh amarah.Alexandra mengacungkan pedang di tangannya ke arah Satani."wah, wah, wah, sudah kubilang kau belum mampu mengendalikan kekuatan pedang itu," ejek Satani.Ares lalu mengangkat kaki depan sebelah kanan miliknya. Ia arahkan sinar biru dari ujung kukunya ke arah pedang yang ada di tangan Alexandra. Pedang Brave Gold itu bersinar berkilauan. Ada sesuatu yang membuat pedang itu bergetar.  Gadis itu mencoba menahan kekuat
Baca selengkapnya

33. Love Love Love!

Part 33"If you're brave enough to say goodbye, life will reward you with a new hello". - Paulo Ceolho*****Obis mengalami kemajuan dan mulai pulih. Ia mendapati makhluk itu hilang di dalam gua itu. Ia yakin kalau Rusalka pasti bersama kawanannya mencari mangsa. Malam itu, Obis mencoba ke luar dari gua. Ia mendapati seorang pria yang tengah terpikat saat melihat makhluk itu bernyanyi sambil menyisir rambut di atas pohon."Hmmm... sepertinya itu mangsa baru bagi dia dan kawanannya," gumam Obis. Kaki kanannya masih terasa nyeri saat digunakan untuk melangkah.Perlahan-lahan, pria yang terbuai itu masuk ke tepi pantai dan lanjut melangkah sampai ke tengah laut lebih dalam. Makin kelamaan pria itu tak terlihat dan tenggelam.Menurut sebagian besar tradisi, rusalka merupakan perempuan ikan, yang tinggal di dasar sungai, kadang juga berada di lautan.
Baca selengkapnya

34. Being Brave

Part 34Don't be afraid of being different, be afraid of being the same as everyone else. —unknown.*****Di dalam hutan terlarang, Lycan bernama Fang datang menundukkan kepala di hadapan Devilla."Salam Ratu Devilla, saya membawa kabar buruk dari Bukit Kegelapan," ucap Fang."Kabar buruk tentang?" Wanita penyihir yang sedang menyantap daging seorang pria muda itu langsung menghentikan aksinya.Ia menatap tajam ke arah Lycan Fang."Tuan Satani, dia sudah mati," sahutnya."Satani mati? Jaga ucapanmu!"Devilla menghantam Lycan itu dengan serbuan api hitam dan membuat makhluk itu terpelanting membentur dinding."Aku, aku tak mengada-ada, Ratu. Aku sudah pastikan sendiri kalau memang Tuan Satani telah mati," sahutnya menahan rasa sakit dan nyeri di punggungnya."Siapa yang bisa membunuh saudaraku?" hardiknya."Seorang gadis yang bersama Naga Ares," sahutnya."Seorang gadis? Dia juga bersama Ares?"
Baca selengkapnya

35. Lycan's Son

Part 35Every struggle of love  in your life has shaped you into the person you are today. Be thankful for the hard times, and they can only make you stronger. —unknown.*****Alexandra berhasil melewati hutan belantara dari kaki Bukit Kegelapan. Ia melihat seseorang bertudung dan berjubah hitam melintas di hadapannya."Sosok itu, iya aku yakin sekali dia membawa seorang perempuan ke dalam hutan, apa aku harus mengikuti dia, ya?" gumam Alexandra.Gadis itu mengikuti si jubah hitam tadi masuk ke dalam hutan kembali karena saking penasarannya.Alex akhirnya melihat sosok itu membuka tudung kepalanya. Ia mendapati seorang pria berambut panjang yang dikuncir, sedang merangkul seorang gadis menuju ke dalam hutan. Sosok pria itu merebahkan si gadis dan berusaha mencumbu si gadis itu."Hei, bukankah ini terlalu kurang ajar untuk kulihat, aku harus menolong gadis itu, tapi bagaimana jika mereka berkencan, ini bukan urusanku, kan?"  guma
Baca selengkapnya

36. Try To Survive

Part 36Human progress is neither automatic not inevitable. Every step toward the goal of justice requires sacrifice, suffering, and struggle; the tireless exertions and passionate concern of dedicated individuals.   – Martin Luther King, Jr.*****Alexandra merasa terkejut karena mendapat sergapan dari belakang."Ini aku, Alex, aku Josh!" bisiknya.Alexandra menoleh pada pria itu."Josh, kenapa kau ada di dalam hutan ini?""Bukan hanya aku, beberapa warga yang dianggap membelot dari kerajaan juga berada di sini," sahutnya melepas sergapannya dari tubuh Alex."Beberapa warga yang membelot katamu?""Ya, kerajaan tak lagi sama, entah apa yang terjadi, Raja Evander tak pernah kelihatan, kudengar dia memilih menyendiri di dalam istana. Dan kau tahu siapa yang memimpin kerajaan?""Albanus, pasti dia.""Tepat sekali, dia memimpin kerajaan dengan sangat kejam. Entah apa yang dia berikan pada Raja Evander samp
Baca selengkapnya

37. Alex Back to Kingdom

Part 37Three words to find my profound feeling, I miss you. — Alexandra.*****Alex mencoba masuk ke dalam kerajaan melalui teman Josh. Ia menyamar menjadi pedagang. Ia harus bertemu Ibu Rose dan menanyakan keadaan Selena. Terlebih lagi ia ingin bertemu dan melihat wajah Evander."Apa kau yakin?" tanya Josh."Aku yakin.""Kau harus berhati-hati, ya!""Pasti, doakan aku ya."Alexandra melempar daun yang dia beri pemberat batu kerikil melalui jendela kamar Bu Rose. Wanita paruh baya itu melihatnya dan meraih benda tersebut. Ia lalu menengok ke arah jendela dan mendapati sosok bertudung yang membuka tudungnya."Alex?"Wanita itu langsung keluar dari rumahnya dan menemui Alexandra. Kedua tangannya langsung menangkup wajah gadis itu. Ia memeluknya dengan erat sambil menangis."Kau masih hidup? Bagaimana bisa kau masih hidup, anakku?""Aku kan ksatria yang kuat, aku dapat bertahan, Bu, bagaimana kabar dir
Baca selengkapnya

38. Albanus and Devilla

Part 38Let's fight for the right, bring your spirit to your glory!*****Satu malam sebelum Alexandra memberanikan diri datang ke kerajaan. Albanus dan Devilla saling bertemu untuk merencanakan sesuatu, tetapi mereka terbuai dengan keadaan saling menyukai satu sama lain.Malam itu di dalam gua Devilla saat sinar bulan purnama sempurna, penyihir Devilla dan Albanus terbuai dengan hubungan terlarang mereka. Keduanya sedang menikmati sentuhan masing-masing yang saling menyesap satu sama lain. Suara gemericik air yang mengucur dari ujung batu runcing dari dalam gua menjadi pengiring di sekitar dua insan yang terlena itu.Perlahan - lahan tangan Albanus mulai merangkak bergerilya menuju bagian sensitif milik makhluk itu tanpa rasa jijik. Pria tua itu benar-benar mabuk kepayang. Dia mencodongkan tubuhnya ke samping dan mulai meraba. Devilla yang sebenarnya bertubuh mengerikan penuh rongga dan keriput. Namun, Albanus terbuai oleh sihir yang
Baca selengkapnya

39. Who Are You?

Part 39 The most beautiful people we have known are those who have known defeat, known suffering, known struggle, known loss, and have found their way out of those depths. – Elisabeth Kubler-Ross   ***** "Kau bukan Ares, siapa kau?" pekik gadis itu menantang sang naga yang sudah turun dan berjalan mendekat ke arah gadis itu. Naga itu mendenguskan asap dari lubang hidungnya ke arah wajah Alex. Hawa panas sangat terasa kala gadis itu merasakan embusan asap tersebut.   "Albanus bagaimana ini? Apa kau tau kalau dia dapat mengalahkan sang naga dan mengaku Ratu dari Bukit Kegelapan sampai bisa mendapatkan pedang yang pernah dicari oleh ayahku," ucap Evander. "Kau percaya dia sang ratu itu?" Albanus mencoba meracuni pikiran sang raja. "Aku percaya karena buktinya dia bis
Baca selengkapnya

40. He Knows The Truth

Part 40. The world is in a constant conspiracy against the brave. It’s the age-old struggle: the roar of the crowd on the one side, and the voice of your conscience on the other. – Douglas MacArthur ***** Dengan penuh kesal, amarah dan sedih, Raja Evander melepas baju Zirah yang ia kenakan. Sehabis memakai pakaian ganti ia melewati pintu menuju ruang duduk. Di sana terdapat dua sofa kayu besar itu yang berhadapan di sela meja rendah tiga bagian. Pria itu menuju ke arah jendela yang menampilkan pemandangan ke arah beranda di kamarnya. Pria itu melihat cahaya di luar sana. Ia merasa pasti sekarang sudah tengah malam meskipun bulan berselimut awan.  Tiba-tiba, Tuan Albanus menyuruh Raja Evander untuk duduk di salah satu sofa dan dia duduk di seberang Evander. Pria tua bangka itu memerintahkan Ibu Rose untuk menyajikan makan malam dengan lauk ayam dan potongan-potongan jeruk yang dimasak dengan saus minyak zaitun. Di sampingnya minyak zaitun
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status