Yurim sedikit bergidik ketika merasakan seorang pencabut nyawa yang kembali pada takdirnya, kini berdiri dibelakangnya, berbisik untuk memprovokasinya.“Senang kau datang kembali pada takdirmu, Malaikat pencabut nyawa,” sambut Yurim, tanpa berbalik.Disi mendengar mereka, meski kedua matanya tidak bisa menangkap jelas utuh gambaran wajah Rigel, dia tahu Yurim baru saja menyebut seseorang sebagai Malaikat pencabut nyawa.Sedang apa lagi jika bukan ingin mengambil nyawanya? Meski masih ada kurang dari enam puluh hari dari sekarang, tetap saja Disi pesimis. Sesuatu selalu bisa saja keliru.Melangkah mundur, Disi terus menjauh, tidak menyadari bahwa langkahnya terus mendekati jalanan berlalu lalang kendaraan, meski tidak terlalu padat terisi.Baik Yurim atau Rigel sama-sama berusaha untuk meraih tangan Disi, bahkan Rigel bergerak cepat untuk menarik tubuh Disi. Tapi ada seseorang yang lebih cepat dari itu, Austin Cadee.Putra Dewa Ai
Terakhir Diperbarui : 2021-10-07 Baca selengkapnya