Semua Bab Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden: Bab 2461 - Bab 2470

2776 Bab

Bab 2461

Tubuh Suzy terasa seperti sedang terombang-ambing di atas perahu yang berlayar di tengah laut.Entah berapa lama telah berlalu. Suara deburan ombak membuat Suzy membuka matanya secara perlahan-lahan.Cahaya matahari bersinar melalui kaca jendela dan menerangi sprei berwarna putih yang hangat.Di luar jendela, terlihat langit biru, awan putih, dan burung camar yang beterbangan di atas laut.Bagaimana Suzy bisa tiba-tiba berada di atas permukaan laut?Dengan cepat, Suzy berusaha mengingat semua kejadian sebelum dirinya pingsan. Di saat bersamaan, dia mendengar langkah kaki yang diikuti suara percakapan di antara kedua orang asing.Kedua orang asing tersebut berbicara dengan menggunakan bahasa mereka. Meskipun logatnya susah dipahami, Suzy mengerti inti pembicaraan mereka."Wanita itu belum bangun? Sebentar lagi sampai, apakah kita harus membangunkannya?""Sudahlah, biarkan saja. Kalau dia bangun, yang ada malah repot.""Benar juga ...."Suara langkah kaki tersebut terdengar makin dekat.
Baca selengkapnya

Bab 2462

"Sepertinya karena aku lama tidak makan. Begitu makan, aku makan terlalu banyak sehingga perutku begah. Ah, tidak bisa, tidak bisa, aku harus ke toilet. Di mana toilet?"Suzy langsung bangkit berdiri dan berlari ke luar. Pria yang memegang nampan hendak mencegat Suzy, tapi dia tidak dapat bergerak dengan leluasa.Pria kedua terpaksa mengabulkan permintaan Suzy. "Aku akan mengantarmu ke toilet,. Kapal ini memuat barang-barang berharga, jangan sembarang berkeliaran."Suzy mengangguk. "Cepat, aku sudah tidak tahan."Toilet yang berada di ujung koridor sangatlah kecil. Selain kamar yang ditempati Suzy, ruangan lain memuat setumpuk kotak yang tidak diketahui isinya. Yang paling mengerikan, puluhan pria berbadan kekar berpatroli di seluruh penjuru kapal.Suzy tidak berani menatap para pria kekar yang berlalu-lalang di dalam kapal. Sesampainya di toilet, pria kedua masih mengikuti Suzy hingga ke depan pintu.Suzy menghentikan langkahnya dan membalikkan badan. Sesaat melihat Suzy yang menoleh,
Baca selengkapnya

Bab 2463

Detik dan menit berlalu. Jantung Suzy berdebar kencang setiap mendengar suara langkah kaki.Ketika kotak yang digunakannya untuk bersembunyi diturunkan dari kapal, akhirnya Suzy menghela napas lega.Setelah semua kotak kargo memenuhi seluruh bagasi, truk pun bersiap-siap berangkat untuk membawa kargo ini ke tempat tujuan.Suzy membuka penutup kotak dan mengamati keadaan di sekitar. Setelah memastikan tidak ada seorang pun, dia bergegas keluar dari kotak tersebut dan melarikan diri.Di sisi lain, puluhan orang yang diutus menyelam dan mencari Suzy telah kembali ke kapal. Sepertinya mereka sudah menyadari tipuan Suzy.Dari kejauhan, Suzy memperhatikan sekelompok penculik yang sedang berdiskusi. Takutnya mereka akan segera bergerak dan menyusul Suzy ke darat.Suzy menarik napas panjang, dia berusaha menenangkan diri sambil melihat ke sekeliling. Tak jauh dari sana, dia melihat sebuah perahu kecil yang siap berlayar.Penampilan Suzy terlalu bersih sehingga mudah dikenali. Dia mengambil seg
Baca selengkapnya

Bab 2464

"Suzy?""Tidak mungkin!Wallace dan Tori menjawab secara serentak. Mereka sudah berlayar cukup jauh, daratan pelabuhan bahkan sudah tidak tampak."Bukannya Suzy sedang berkompetisi di Negara Filic? Mana mungkin dia tiba-tiba muncul di sini? Julius, kamu yakin melihat Suzy?" Wallace mengerutkan alis.Tori melirik ke arah Julius, tatapannya terlihat sinis dan curiga. "Jangan-jangan kamu masih belum bisa melupakan Suzy? Kamu merindukannya?"Seketika ekspresi Julius pun membeku. Kalau diingat-ingat, kejadian tadi berlangsung sangat cepat. Sekilas, Julius melihat wanita yang memiliki paras serta bentuk tubuh yang mirip dengan Suzy, tapi wanita itu belum tentu adalah Suzy."Jangan sembarangan bicara! Aku dan Suzy hanya berteman." Julius mengingatkan Tori, "Kayaknya aku salah lihat. Kita sudah susah payah melarikan diri dari pulau terkutuk itu. Prioritas sekarang adalah membawa bukti-bukti ini ke hadapan Raja."Wallace mengangguk, sedangkan Tori berkata sambil tersenyum, "Setelah menyerahkan
Baca selengkapnya

Bab 2465

Suzy langsung membuang pikirannya untuk melarikan diri.Setelah berjalan sekitar dua puluh meter, dia melihat sebuah pintu hitam yang terbuat dari logam. Sebuah sosok yang mengenakan jubah berwarna putih berdiri dengan tenang di depan pintu tersebut. Hanya saja, Suzy tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas."Ketua!" Pengawal yang berada di belakang Suzy menundukkan kepala dan memberikan hormat."Kalian boleh pergi," jawab pria berjubah putih.Suara pria berjubah putih ini terdengar masih muda. Suzy mengernyit, dia berusaha melihat wajah pria berjubah putih ini."Krak." Pintu tebal yang terbuat dari logam terbuka.Sesaat pintu terbuka, cahaya yang terang bersinar dari dalam. Sepertinya pintu ini adalah jalan menuju ruangan utama."Silakan masuk," kata Pria berjubah putih.Meskipun puluhan pengawal mengikuti Suzy, hanya Suzy seorang yang diizinkan memasuki pintu ini. Sepertinya pangkat para pengawal ini tidak cukup tinggi untuk berhak memasuki ruangan tersebut.Suzy menarik napas panjan
Baca selengkapnya

Bab 2466

"Silakan duduk." Pria paruh baya menunjuk kursi yang ada di depannya. "Kamu pasti ketakutan di sepanjang perjalanan kemari."Suzy mengerutkan bibirnya. Sepertinya pria paruh baya ini sangat perhatian kepada Suzy."Aku, aku ... tidak apa-apa," Suzy menjawab dengan terbata-bata."Kamu memang berbeda," kata pria paruh baya dengan misterius. Kedua mata yang berada di balik topeng tampak memperhatikan Suzy dengan serius.Walaupun pria paruh baya mengenakan topeng yang mengerikan, entah kenapa Suzy merasakan keramahannya."Ini barang milikmu, simpanlah." Pria paruh baya mengulurkan tangannya yang berkeriput dan meletakkan sebuah benda ke atas meja.Tatapan Suzy terpaku pada kalung batu suci yang terletak di atas meja. Jangan-jangan ...."Apakah Barbie ada di sini?" Suzy bertanya secara spontan."Hmm?" Pria paruh baya bertanya dengan lembut, "Siapa Barbie?""Kamu tidak kenal?" Pria paruh baya ini memiliki jabatan yang tinggi, seharusnya dia mengetahui sesuatu. Namun akhirnya malah Suzy yang h
Baca selengkapnya

Bab 2467

Setelah menjelaskan semuanya, pria paruh baya mengajak Cole pergi.Sekarang hanya tertinggal Suzy di dalam ruangan sebesar ini. Di sini tidak ada pengawal berbadan kekar, tetapi ada sekelompok monster yang terkunci di dalam sangkar.Alih-alih bergegas kembali ke kamar untuk beristirahat, Suzy memperhatikan sangkar yang ada di hadapannya. Dia mengamati orang-orang yang ada di dalam sangkar, sedangkan orang-orang di dalam sangkar juga mengamati Suzy.Orang-orang ini tidak berperilaku seperti manusia. Mereka menggenggam pagar sangkar sambil mengerang seperti binatang puas. Rasanya, manusia-manusia ini bisa menghancurkan sangkarnya dan menerkam Suzy kapan saja.Suzy mengerutkan alis dan kembali ke kamar. Dia perlu menenangkan diri untuk mencerna semua informasi yang diberikan.Kamar yang ditempatinya sangat sederhana, hanya terdapat tempat tidur, meja, beberapa kebutuhan dasar, dan kamar mandi yang terletak di dekat pintu. Untuk urusan makan, sepertinya Suzy juga tidak dapat memilih dengan
Baca selengkapnya

Bab 2468

Situasi di sepanjang lorong agak silau, matahari di luar terlihat sangat terik.Cahaya matahari menyinari tubuh Robert yang sedang berdiri di depan Lance. "Apakah kamu bisa mengajukan permohonan kepada kedutaan untuk menggeledah rumah Keluarga Stane?""Kamu menebak Suzy diculik oleh Keluarga Stane?" tanya Lance."Aku tidak tahu, tapi tidak ada salahnya menggeledah rumah mereka." Robert tidak bisa memberikan jawaban yang pasti, dia hanya berasumsi.Lance pun mengerutkan alis saat mendengar ucapan Robert.Saat ini tidak ada bukti bahwa Keluarga Stane berkaitan dengan hilangnya Suzy. Meskipun Lance mengajukan permintaan kepada kedutaan untuk menggeledah tempat tinggal Keluarga Stane, memangnya Keluarga Stane akan mengizinkan?Namun melihat Robert yang begitu rapuh, Lance tidak tega melihatnya. Demi menemukan Suzy, Robert meninggalkan semua pekerjaannya dan menghabiskan seluruh waktunya untuk mencari Suzy. Kalau Suzy tidak segera ditemukan, mungkin Robert bisa gila.Tentu saja, tidak hanya
Baca selengkapnya

Bab 2469

Lance tidak tahu harus berbuat apa saat melihat senyuman Aluna yang polos dan lembut.Lance hanya mengangguk, lalu memalingkan wajah dan pergi.Namun tidak disangka, Aluna malah mengadangnya. "Lance, kamu kelihatan capek banget? Hmm, kamu datang untuk mencari hiburan, ya? Kebetulan aku sudah selesai menari, mau minum bersama?""Tidak." Lance menolak tanpa pikir panjang.Aluna menarik pergelangan tangan Lance sambil memohon. "Kemarin kamu banyak membantuku. Tolong berikan aku kesempatan untuk membalas kebaikanmu."Aluna menatapnya dengan tulus, kedua mata gadis ini seolah memancarkan cahaya yang menerangi hati Lance.Lance berpikir sejenak dan menjawab dengan terbata-bata, "Ba-baiklah ....""Ayo, ikut aku." Aluna melepaskan genggamannya.Lance merasa agak gelisah, tapi apa boleh buat? Dia sudah terlanjur menerima ajakan Aluna.Awalnya Lance berpikir Aluna akan mengajaknya masuk ke dalam bar, tetapi ternyata Aluna membawanya ke tempat lain. Sesampainya di sebuah tempat, Lance mengerutkan
Baca selengkapnya

Bab 2470

"Lance ...," Aluan bergumam.Lance tersentak dan bergegas melepaskan genggamannya. Namun karena Lance terburu-buru melepaskan tangan, Aluna terhuyung-huyung dan hampir terjatuh.Untungnya Lance cekatan, dia kembali mengulurkan tangan dan menarik Aluna ke dalam dekapannya.Setelah berpelukan dan bertatapan selama beberapa saat, Lance dan Aluna tersenyum secara serempak dan melepaskan dekapannya."Suaramu sangat bagus." Lance memuji Aluna."Terima kasih." Aluna tersenyum, lalu beranjak duduk di sebuah batu karang yang besar.Entah dari mana, dia mengeluarkan dua botol bir dan memberikan salah satunya kepada Lance.Lance mengerutkan alis, dari mana gadis ini mendapatkan bir? Kapan dia membelinya?"Aku sudah bilang mau menemanimu minum. Hmm, tapi aku hanya punya bir ini. tidak apa-apa?" tanya Aluna."Terima kasih." Lance mengambil bir yang diberikan dan duduk di samping Aluna.Sembari ditemani embusan angin malam, Aluna membuka botol bir dan meneguknya. Saat minum, penampilan Aluna berbeda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
245246247248249
...
278
DMCA.com Protection Status