Share

Bab 2461

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-07 19:00:01
Tubuh Suzy terasa seperti sedang terombang-ambing di atas perahu yang berlayar di tengah laut.

Entah berapa lama telah berlalu. Suara deburan ombak membuat Suzy membuka matanya secara perlahan-lahan.

Cahaya matahari bersinar melalui kaca jendela dan menerangi sprei berwarna putih yang hangat.

Di luar jendela, terlihat langit biru, awan putih, dan burung camar yang beterbangan di atas laut.

Bagaimana Suzy bisa tiba-tiba berada di atas permukaan laut?

Dengan cepat, Suzy berusaha mengingat semua kejadian sebelum dirinya pingsan. Di saat bersamaan, dia mendengar langkah kaki yang diikuti suara percakapan di antara kedua orang asing.

Kedua orang asing tersebut berbicara dengan menggunakan bahasa mereka. Meskipun logatnya susah dipahami, Suzy mengerti inti pembicaraan mereka.

"Wanita itu belum bangun? Sebentar lagi sampai, apakah kita harus membangunkannya?"

"Sudahlah, biarkan saja. Kalau dia bangun, yang ada malah repot."

"Benar juga ...."

Suara langkah kaki tersebut terdengar makin dekat.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2462

    "Sepertinya karena aku lama tidak makan. Begitu makan, aku makan terlalu banyak sehingga perutku begah. Ah, tidak bisa, tidak bisa, aku harus ke toilet. Di mana toilet?"Suzy langsung bangkit berdiri dan berlari ke luar. Pria yang memegang nampan hendak mencegat Suzy, tapi dia tidak dapat bergerak dengan leluasa.Pria kedua terpaksa mengabulkan permintaan Suzy. "Aku akan mengantarmu ke toilet,. Kapal ini memuat barang-barang berharga, jangan sembarang berkeliaran."Suzy mengangguk. "Cepat, aku sudah tidak tahan."Toilet yang berada di ujung koridor sangatlah kecil. Selain kamar yang ditempati Suzy, ruangan lain memuat setumpuk kotak yang tidak diketahui isinya. Yang paling mengerikan, puluhan pria berbadan kekar berpatroli di seluruh penjuru kapal.Suzy tidak berani menatap para pria kekar yang berlalu-lalang di dalam kapal. Sesampainya di toilet, pria kedua masih mengikuti Suzy hingga ke depan pintu.Suzy menghentikan langkahnya dan membalikkan badan. Sesaat melihat Suzy yang menoleh,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2463

    Detik dan menit berlalu. Jantung Suzy berdebar kencang setiap mendengar suara langkah kaki.Ketika kotak yang digunakannya untuk bersembunyi diturunkan dari kapal, akhirnya Suzy menghela napas lega.Setelah semua kotak kargo memenuhi seluruh bagasi, truk pun bersiap-siap berangkat untuk membawa kargo ini ke tempat tujuan.Suzy membuka penutup kotak dan mengamati keadaan di sekitar. Setelah memastikan tidak ada seorang pun, dia bergegas keluar dari kotak tersebut dan melarikan diri.Di sisi lain, puluhan orang yang diutus menyelam dan mencari Suzy telah kembali ke kapal. Sepertinya mereka sudah menyadari tipuan Suzy.Dari kejauhan, Suzy memperhatikan sekelompok penculik yang sedang berdiskusi. Takutnya mereka akan segera bergerak dan menyusul Suzy ke darat.Suzy menarik napas panjang, dia berusaha menenangkan diri sambil melihat ke sekeliling. Tak jauh dari sana, dia melihat sebuah perahu kecil yang siap berlayar.Penampilan Suzy terlalu bersih sehingga mudah dikenali. Dia mengambil seg

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2464

    "Suzy?""Tidak mungkin!Wallace dan Tori menjawab secara serentak. Mereka sudah berlayar cukup jauh, daratan pelabuhan bahkan sudah tidak tampak."Bukannya Suzy sedang berkompetisi di Negara Filic? Mana mungkin dia tiba-tiba muncul di sini? Julius, kamu yakin melihat Suzy?" Wallace mengerutkan alis.Tori melirik ke arah Julius, tatapannya terlihat sinis dan curiga. "Jangan-jangan kamu masih belum bisa melupakan Suzy? Kamu merindukannya?"Seketika ekspresi Julius pun membeku. Kalau diingat-ingat, kejadian tadi berlangsung sangat cepat. Sekilas, Julius melihat wanita yang memiliki paras serta bentuk tubuh yang mirip dengan Suzy, tapi wanita itu belum tentu adalah Suzy."Jangan sembarangan bicara! Aku dan Suzy hanya berteman." Julius mengingatkan Tori, "Kayaknya aku salah lihat. Kita sudah susah payah melarikan diri dari pulau terkutuk itu. Prioritas sekarang adalah membawa bukti-bukti ini ke hadapan Raja."Wallace mengangguk, sedangkan Tori berkata sambil tersenyum, "Setelah menyerahkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2465

    Suzy langsung membuang pikirannya untuk melarikan diri.Setelah berjalan sekitar dua puluh meter, dia melihat sebuah pintu hitam yang terbuat dari logam. Sebuah sosok yang mengenakan jubah berwarna putih berdiri dengan tenang di depan pintu tersebut. Hanya saja, Suzy tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas."Ketua!" Pengawal yang berada di belakang Suzy menundukkan kepala dan memberikan hormat."Kalian boleh pergi," jawab pria berjubah putih.Suara pria berjubah putih ini terdengar masih muda. Suzy mengernyit, dia berusaha melihat wajah pria berjubah putih ini."Krak." Pintu tebal yang terbuat dari logam terbuka.Sesaat pintu terbuka, cahaya yang terang bersinar dari dalam. Sepertinya pintu ini adalah jalan menuju ruangan utama."Silakan masuk," kata Pria berjubah putih.Meskipun puluhan pengawal mengikuti Suzy, hanya Suzy seorang yang diizinkan memasuki pintu ini. Sepertinya pangkat para pengawal ini tidak cukup tinggi untuk berhak memasuki ruangan tersebut.Suzy menarik napas panjan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2466

    "Silakan duduk." Pria paruh baya menunjuk kursi yang ada di depannya. "Kamu pasti ketakutan di sepanjang perjalanan kemari."Suzy mengerutkan bibirnya. Sepertinya pria paruh baya ini sangat perhatian kepada Suzy."Aku, aku ... tidak apa-apa," Suzy menjawab dengan terbata-bata."Kamu memang berbeda," kata pria paruh baya dengan misterius. Kedua mata yang berada di balik topeng tampak memperhatikan Suzy dengan serius.Walaupun pria paruh baya mengenakan topeng yang mengerikan, entah kenapa Suzy merasakan keramahannya."Ini barang milikmu, simpanlah." Pria paruh baya mengulurkan tangannya yang berkeriput dan meletakkan sebuah benda ke atas meja.Tatapan Suzy terpaku pada kalung batu suci yang terletak di atas meja. Jangan-jangan ...."Apakah Barbie ada di sini?" Suzy bertanya secara spontan."Hmm?" Pria paruh baya bertanya dengan lembut, "Siapa Barbie?""Kamu tidak kenal?" Pria paruh baya ini memiliki jabatan yang tinggi, seharusnya dia mengetahui sesuatu. Namun akhirnya malah Suzy yang h

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2467

    Setelah menjelaskan semuanya, pria paruh baya mengajak Cole pergi.Sekarang hanya tertinggal Suzy di dalam ruangan sebesar ini. Di sini tidak ada pengawal berbadan kekar, tetapi ada sekelompok monster yang terkunci di dalam sangkar.Alih-alih bergegas kembali ke kamar untuk beristirahat, Suzy memperhatikan sangkar yang ada di hadapannya. Dia mengamati orang-orang yang ada di dalam sangkar, sedangkan orang-orang di dalam sangkar juga mengamati Suzy.Orang-orang ini tidak berperilaku seperti manusia. Mereka menggenggam pagar sangkar sambil mengerang seperti binatang puas. Rasanya, manusia-manusia ini bisa menghancurkan sangkarnya dan menerkam Suzy kapan saja.Suzy mengerutkan alis dan kembali ke kamar. Dia perlu menenangkan diri untuk mencerna semua informasi yang diberikan.Kamar yang ditempatinya sangat sederhana, hanya terdapat tempat tidur, meja, beberapa kebutuhan dasar, dan kamar mandi yang terletak di dekat pintu. Untuk urusan makan, sepertinya Suzy juga tidak dapat memilih dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2468

    Situasi di sepanjang lorong agak silau, matahari di luar terlihat sangat terik.Cahaya matahari menyinari tubuh Robert yang sedang berdiri di depan Lance. "Apakah kamu bisa mengajukan permohonan kepada kedutaan untuk menggeledah rumah Keluarga Stane?""Kamu menebak Suzy diculik oleh Keluarga Stane?" tanya Lance."Aku tidak tahu, tapi tidak ada salahnya menggeledah rumah mereka." Robert tidak bisa memberikan jawaban yang pasti, dia hanya berasumsi.Lance pun mengerutkan alis saat mendengar ucapan Robert.Saat ini tidak ada bukti bahwa Keluarga Stane berkaitan dengan hilangnya Suzy. Meskipun Lance mengajukan permintaan kepada kedutaan untuk menggeledah tempat tinggal Keluarga Stane, memangnya Keluarga Stane akan mengizinkan?Namun melihat Robert yang begitu rapuh, Lance tidak tega melihatnya. Demi menemukan Suzy, Robert meninggalkan semua pekerjaannya dan menghabiskan seluruh waktunya untuk mencari Suzy. Kalau Suzy tidak segera ditemukan, mungkin Robert bisa gila.Tentu saja, tidak hanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2469

    Lance tidak tahu harus berbuat apa saat melihat senyuman Aluna yang polos dan lembut.Lance hanya mengangguk, lalu memalingkan wajah dan pergi.Namun tidak disangka, Aluna malah mengadangnya. "Lance, kamu kelihatan capek banget? Hmm, kamu datang untuk mencari hiburan, ya? Kebetulan aku sudah selesai menari, mau minum bersama?""Tidak." Lance menolak tanpa pikir panjang.Aluna menarik pergelangan tangan Lance sambil memohon. "Kemarin kamu banyak membantuku. Tolong berikan aku kesempatan untuk membalas kebaikanmu."Aluna menatapnya dengan tulus, kedua mata gadis ini seolah memancarkan cahaya yang menerangi hati Lance.Lance berpikir sejenak dan menjawab dengan terbata-bata, "Ba-baiklah ....""Ayo, ikut aku." Aluna melepaskan genggamannya.Lance merasa agak gelisah, tapi apa boleh buat? Dia sudah terlanjur menerima ajakan Aluna.Awalnya Lance berpikir Aluna akan mengajaknya masuk ke dalam bar, tetapi ternyata Aluna membawanya ke tempat lain. Sesampainya di sebuah tempat, Lance mengerutkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status