Semua Bab Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden: Bab 1931 - Bab 1940

2776 Bab

Bab 1931

"Joris juga sangat ketakutan setiap naik pesawat. Apakah dia juga fobia ketinggian, sama sepertimu?" tanya Robert."Mungkin." Suzy ingat saat naik pesawat bersama Joris. Sesaat turun dari pesawat, mereka berdua langsung berlari ke toilet dan muntah-muntah. Kalau diingat-ingat, kejadian itu sangat konyol.Barbie melambaikan tangan sambil tertawa. "Sudahlah, bukan penyakit serius."Robert melihat jam tangannya, lalu berkata, "Kita makan dulu. Setelah makan, aku baru mengantarmu pulang.""Tidak perlu," jawab Suzy.Robert langsung menatap Suzy sambil mengerutkan alis. "Kamu belum makan malam. Apalagi, kamu habis muntah-muntah. Apakah kamu tidak lapar?"Saat Suzy hendak menjawab, tiba-tiba perutnya berbunyi. Awalnya Suzy ingin pulang dan minum susu saja, tetapi dia tidak enak menolak ajakan Robert.Suzy tampak tersipu dan menjawab, "Lapar."Robert tersenyum melihat tingkat Suzy. "Ayo, makan."Setelah selesai bicara, Robert menggandeng tangan Suzy dan beranjak pergi. Namun, Suzy mengempaskan
Baca selengkapnya

Bab 1932

Meskipun suara Barbie sangat kecil, raut wajahnya tampak tegang dan ketakutan.Sosok misterius itu memancarkan aura yang mengerikan dan dingin.Bahkan Barbie yang baru sadar dan masih dalam keadaan linglung pun bisa merasakan aura yang menakutkan itu.Barbie berusaha mengangkat kepalanya agar bisa melihat jelas sosok misterius itu.Namun, sekujur tubuh Barbie terasa sangat lemas. Dia hanya bisa mengernyit sambil menebak siapa sosok yang berada di sudut ruangan.Di saat bersamaan, sosok misterius itu berkata dengan dingin, "Cepat juga kamu sadar. Jauh lebih cepat daripada perkiraanku."Suara itu terasa seperti angin yang bertiup di hutan belantara pada tengah malam, dingin dan menakutkan sampai membuat orang bergidik.Barbie tidak bisa menggerakkan seluruh tubuh, dia hanya bisa memutar bola mata dan ketakutan besar menyelimuti dirinya.Barbie tidak tahu apakah semua ini hanyalah halusinasi atau memang ada orang lain di dalam ruangan itu. Bibirnya bergetar, dia hanya bisa terus mengulang
Baca selengkapnya

Bab 1933

Jose menyeringai dan berkata, "Apakah kamu pikir Keluarga Xin tidak akan membuat perhitungan denganmu? Mereka tidak menyayangimu! Mereka pasti akan menghukummu!"Barbie terdiam, dia tidak bisa berkata-kata.Kalau bukan karena kecelakaan, Joris sudah membawanya pulang untuk diadili. Berdasarkan watak Daniel, Daniel pasti akan mengurung Barbie ke dalam penjara.Jose melihat jelas kecemasan yang terpancar dari mata Barbie. Kemudian, Jose mendekat dan berbisik di telinga Barbie, "Aku telah membantumu. Aku tidak salah bicara, 'kan? Pikirkan baik-baik, aku adalah orang yang bisa membantumu!"Jose menatap Barbie, sedangkan Barbie juga mengangkat pandangannya. Seketika, mereka pun saling bertatapan. Jose menarik kembali tangannya dan tersenyum kecil. "Setelah mereka mengetahui bahwa kamu sudah sadar, aku akan datang lagi. Semoga jawabanmu akan memuaskanku."Setelah selesai bicara, Jose mengenakan maskernya dan pergi meninggalkan bangsal.Sesaat pintu ditutup, suasana di dalam bangsal kembali t
Baca selengkapnya

Bab 1934

Dengan bujuk rayu Wallace dan Joris, Daniel terpaksa mengurungkan niatnya untuk menyeret Barbie turun dari tempat tidur.Meskipun begitu, ekspresi Daniel tetap terlihat sangat murka. "Hukum harus ditegakkan! Keluarga Xin juga tidak akan mengampuni kesalahan Barbie! Setelah dia sadar, langsung hubungi Ronny untuk menangkapnya!"Kemudian, Daniel mendengus dingin dan pergi. Wallace dan Joris tak berdaya, mereka hanya bisa saling bertatapan. Raut wajah mereka terlihat sangat kecewa.Tidak berapa lama, Wallace dan Joris juga meninggalkan ruangan dan kembali ke Bangsal Lorraine.Setelah mendengar suara pintu yang ditutup, Barbie yang dari tadi pura-pura pingsan pun membuka matanya secara perlahan-lahan.Selain ketakutan, Barbie juga merasakan kesedihan yang sulit dijelaskan. Sikap Daniel sangat jelas, begitu Barbie sadarkan diri, dia akan segera dihukum!Katanya, Keluarga Xin menyayangi Barbie dan menganggapnya seperti putri sendiri, tapi ... saat Barbie terpaksa harus mencelaki Nenek Jenny
Baca selengkapnya

Bab 1935

Jose puas melihat reaksi Barbie. "Karena kita memiliki tujuan yang sama, beri tahu aku, di mana keberadaan Christina yang asli?"Sesaat melihat Barbie yang tampak terkejut, Jose langsung tertawa. "Jangan tanya bagaimana aku bisa mengetahuinya. Aku sudah lama berkeliaran di ibu kota. Aku memiliki koneksi yang luas."Barbie tidak membantah pengakuan Jose, lalu menceritakan semuanya. Barbie tidak hanya memberi tahu tempat persembunyian Christina, dia juga menceritakan rencananya dan Meggy yang akan membongkar identitas Suzy di hari pernikahan Joris.Kemudian, Barbie menatap Jose dengan penuh harap. "Tapi ... lihat kondisiku sekarang. Aku tidak mungkin bisa melaksanakannya. Bagaimana kalau kamu ...."Jose mengerti maksud Barbie. "Aku juga tidak bisa muncul di depan umum."Jose dan Barbie terdiam. Bagaimana Barbie bisa mengeksekusi rencananya?Jose mengerutkan alis dan berkata, "Sebenarnya, kita tidak perlu turun tangan langsung. Suruh saja Meggy yang melakukannya."Begitu mendengar saran J
Baca selengkapnya

Bab 1936

Sepertinya Gilbert tidak main-main dengan ucapannya. Dia benar-benar mempertimbangkan saran Suzy.Suzy sangat senang, dia ingin segera menyampaikan kabar baik ini kepada Christina.Namun, sebelum memberi tahu Christina, Suzy harus memastikan sekali lagi. "Pak Gilbert, seandainya Christina lolos ujian, apakah dia bisa langsung mengambil alih posisiku?""Bukankah itu yang kamu inginkan?" Gilbert menjawab dengan ketus.Suzy memutar bola matanya, lalu tersenyum dan kembali bertanya, "Em, bagaimana Anda akan mengujinya? Berikan aku sedikit bocoran."Gilbert tidak menjawab pertanyaan Suzy, dia malah membalasnya dengan tatapan sinis.Begitu melihat reaksi Gilbert, Suzy tidak berani bertanya lebih lanjut. "Aku akan segera membawa Christina datang untuk menemuimu."Kemudian, Suzy kembali ke kamarnya untuk mengambil beberapa barang, lalu bersiap-siap pergi.Cole sudah mandi dan mengganti seragamnya yang penuh keringat. Dia mengenakan pakaian santai dan menunggu Suzy di depan halaman.Ketika meli
Baca selengkapnya

Bab 1937

Suzy mengangkat telepon Gilbert, lalu bertanya, "Halo, Pak Gilbert. Ada apa?"Gilbert menjawab dengan tenang, "Apakah kamu sudah menjemput Christina?""Sebentar lagi," jawab Suzy sambil beranjak masuk ke dalam kafe."Setelah aku pertimbangkan, suruh Christina datang sendiri saja," jawab Gilbert.Suzy tertegun sejenak. Apakah Gilbert takut kalau Suzy akan membantu Christina untuk berbuat curang?"Kenapa?" tanya Suzy.Gilbert tidak menjawab secara langsung. Dia hanya menyeringai dan berkata, "Urus saja urusanmu sendiri. Kamu tidak perlu datang."Kalimat Gilbert langsung membuat Suzy mematung. Sebelum Suzy sempat merespons, Gilbert langsung menutup teleponnya. Gilbert tidak mau mendengar omelan Suzy.Suzy hanya bisa tersenyum tak berdaya. Tidak peduli apa pun yang Gilbert rencanakan, Suzy hanya bisa mematuhinya.Di saat Suzy menyimpan ponsel, sebuah sosok muncul di hadapannya dan bertanya, "Suzy? Kenapa kamu di sini?"Janet sangat senang saat melihat kedatangan Suzy. Dia langsung menarik
Baca selengkapnya

Bab 1938

Suzy tersenyum setelah mendengar jawab Christina.Jawaban Christina menunjukkan bahwa dia adalah orang yang berprinsip. Di saat bersamaan, Suzy juga merasa senang karena tidak salah menilai orang.Namun, Suzy tetap harus menjelaskannya kepada Christina. Jangan sampai Christina merasa beban."Bukan seperti itu," Suzy menjelaskan dengan lembut, "Setelah memulihkan identitas, aku memang ingin mengundurkan diri sebagai Wakil Dekan. Aku sudah memberi tahu Pak Gilbert sejak awal.""Kebetulan, aku mengagumi kemampuanmu. Makanya, aku memberikan saran kepada Pak Gilbert. Apakah bisa lolos ujian atau tidak, semua tergantung pada kemampuanmu sendiri. Pak Gilbert sendiri yang akan menilainya. Aku tidak merasa tidak adil, kamu juga tidak perlu merasa tidak adil," kata Suzy.Sikap Suzy yang tulus dan murah hati membuat Christina terharu.Christina berpikir sejenak, lalu mengangguk dan berkata, "Oh, ternyata begitu."Christina pun tidak lagi menolak kebaikan Suzy. Selain berkumpul kembali dengan Kelu
Baca selengkapnya

Bab 1939

"Jam 10," jawab Vermont sambil melihat jam tangannya. "Masih ada 50 menit."Suzy menjawab, "Di Hotel Gomera, 'kan? Dari sini ke sana butuh setengah jam dan ...."Suzy menunduk dan melihat pakaian yang dikenakannya. Pakaian yang dikenakannya saat ini terlalu santai, tidak cocok untuk menghadiri pesta.Di saat Suzy sedang pusing memikirkan hal ini, Vermont mengeluarkan ponselnya dan menelepon sopir. "Cepat, ke sini!"Setelah selesai memerintahkan sopir, Vermont menatap Suzy dan berkata dengan santai, "Gaunmu sudah ada di dalam mobil. Ada penata rias yang akan membantumu.""Hah?" Suzy kebingungan.Janet tersenyum sambil menjelaskan, "Sebenarnya, Robert meminta Vermont untuk mencarikannya pendamping wanita. Kebetulan kamu datang dan kamu adalah pedamping paling cocok untuk Robert."Setelah selesai bicara, Janet menoleh ke arah Vermont dan menyenggolnya. "Sayang, benar, 'kan?"Vermont menganggukkan kepalanya. "Em."Suzy sangat gemas melihat tingkah Vermont dan Janet. "Terima kasih."Tak ber
Baca selengkapnya

Bab 1940

Kemudian, sopir membuka pintu mobil dan mempersilakan Suzy turun."Nona, apakah perlu aku antar?" tanya sopir dengan ramah.Suzy menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, terima kasih."Suzy mengeluarkan ponselnya dan menelepon Robert. Begitu panggilan tersambung, Suzy bertanya, "Kamu di mana?""Hah?" Robert kebingungan. Bukankah Suzy tahu bahwa hari ini dia akan menghadiri pesta yang diadakan Hugo?Robert tidak banyak berpikir dan menjawab, "Aku ada di hotel. Pestanya sudah mau dimulai.""Kamu ada di aula?" tanya Suzy."Iya." Robert sangat kesal mengingat pendamping yang dikirim oleh Vermont belum datang juga."Baik, aku akan menemuimu," jawab Suzy."Kamu ...." Sebelum Robert menyelesaikan kalimatnya, Suzy sudah menutup panggilan tersebut.Tanpa sadar, Robert menatap layar ponsel sambil mengerutkan alisnya."Tuan Robert, pestanya sudah mau dimulai. Kenapa malah melamun di sini?" tanya Angela yang mengenakan gaun merah dan berjalan mendekati Robert.Angela tersenyum sambil menatap Robert
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
192193194195196
...
278
DMCA.com Protection Status