Sembari berbicara, Angela mengulurkan tangan untuk menekan tombol lift.Namun, Robert segera meraih pergelangan tangan, lalu menatapnya dengan tajam. Wanita ini benar-benar menguras kesabaran Robert.Sesaat melihat ekspresi Robert, jantung Angela langsung berdetak kencang. Wajah Robert terlihat sangat menyeramkan. Tidak hanya itu, telapak tangan Robert juga terasa panas, seolah akan melelehkan kulitnya.Robert masih berusaha untuk menahan amarahnya. "Aku takut pendampingku akan cemburu saat melihatmu. Silakan kembali."Angela kembali merasa dipermalukan. Wajahnya memerah dan juga salah tingkah.Angela sudah tidak bisa menahan rasa malu ini. Dia menatap Robert dengan sinis, lalu berkata, "Tuan Robert, jangan bersandiwara lagi. Kamu tidak membawa pendamping."Sejak Robert tiba, Angela telah memperhatikannya. Angela yakin, Robert pasti tidak membawa pendamping. Dari tadi, Robert hanya sedang menghindar dan mencari-cari alasan untuk menolak Angela.Angela menyesal telah berbicara seperti i
Ekspresi Nolan langsung berubah.Angela tercengang. Apa?!Wanita gemuk ini adalah seorang putri?!Mana ada putri sejelek dan segemuk ini? Angela sulit memercayainya.Angela mengerutkan alis sambil berpikir. Dia merasa nama Shaleta tidaklah asing. Dia pernah mendengar nama ini.Sebentar, sepertinya Ayah pernah menyebut nama Putri Shaleta saat makan malam. Katanya, Putri Shaleta akan datang bersama rombongan utusan Negara Prihanda. Sepertinya mereka datang untuk membicarakan masalah perjodohan.Hanya saja, waktu itu Angela tidak begitu memperhatikannya. Angela sibuk memikirkan bagaimana cara agar bisa bertemu dengan Robert, dia sama sekali tidak memperhatikan cerita Hugo.Berarti ....Wanita gemuk di depannya ini memiliki rambut pirang, kulit putih, dan mata berwarna biru muda, memang ciri khas orang asing!Wa ... wanita ini .... Dia adalah Putri Negara Prihanda??Shaleta adalah tamu terhormat, bahkan Raja saja harus memperlakukannya denga baik. Namun, Angela baru saja mempermalukan dan
Meskipun tidak menyukai karakter Angela, Nolan frustasi setiap membayangkan harus berdansa dengan seorang wanita gemuk dan jelek. Tentu Nolan lebih memilih gadis cantik dan langsing seperti Angela.Angela terkejut sesaat mendengar ucapan Nolan. Angela spontan melepaskan pelukan Nolan dan menghindar. Raut wajah Angela terlihat sangat risih."Pangeran Nolan, maafkan aku, tapi aku menyukai pria lain. Aku menyukai Tuan Robert." Angela menolak tanpa ragu.Dibandingkan dengan Shaleta, Angela merasa dirinya jauh lebih cantik. Tidak hanya dari sisi rupa, tapi juga penampilan dan bentuk badan.Tanpa memedulikan apakah Nolan akan marah, Angela menarik napas panjang dan berkata dengan tegas, "Aku hanya ingin berdansa dengan Tuan Robert."Setelah bicara, Angela memandang Robert dengan penuh harap. Sebaliknya, wajah Nolan pun masam setelah menerima penolakan Angela.Nolan tidak menyerah begitu saja. Dia sengaja menggunakan Shaleta sebagai tamengnya. "Aduh, bagaimana ini? Putri Shaleta juga ingin be
Shaleta menarik lengan baju Nolan dan bertanya, "Kita jadi masuk, tidak?"Nolan agak kesal karena gagal menjodohkan Shaleta dengan Robert. Namun, begitu mengingat pesan ayahnya, Nolan hanya bisa menahan malu dan menjawab, "Ayo!"Shaleta tersenyum, lalu berinisiatif menggandeng lengan Nolan dan beranjak masuk ke dalam aula.Angela tidak bisa bersikap tenang, dia merasa agak sakit hati karena Robert lebih memilih seorang asisten biasa daripada dirinya.Angela tidak terima, dia mengentakkan sepatu hak tinggi dan mengikuti Nolan dari belakang.Lampu-lampu dan dekorasi aula sangat mewah. Pesta dimulai.Hugo yang sedang mengobrol bersama para tamu undangan pun sesekali memandang ke arah pintu masuk. Tadi dia melihat Angela keluar bersama Robert. Ditambah, katanya Robert tidak membawa pendamping, semoga Angela bisa mendekatinya ....Hugo memandang ke arah pintu masuk dengan penuh harap. Tak berapa lama, Robert berjalan masuk ke dalam aula dengan anggun. Namun, sayangnya yang memeluk lengan R
"Tentu saja aku akan membantumu." Hugo sudah merencanakan hal ini.Hugo dapat melihat bahwa Robert bukanlah orang biasa. Robert tidak mungkin tergoda bila hanya diiming-imingi dengan posisi maupun jabatan. Namun, kalau Robert menjadi menantu Hugo, Hugo merasa bisa mengendalikan Robert sepenuhnya.Angela pun merasa lebih percaya diri setelah mendapatkan dukungan dari ayahnya. Seketika, kekesalannya pun sirna.Hugo berkata, "Sudah, temui teman-temanmu. Jangan lupa, hari ini adalah hari ulang tahunmu. Bersenang-senanglah.""Terima kasih, Ayah," jawab Angela dan beranjak pergi.Setelah melihat Angela bergabung bersama teman-temannya, Hugo memalingkan wajah dengan puas.Kemudian, Hugo memandang Robert sambil tersenyum misterius. Awalnya, Hugo ingin pergi menyapa Robert, tapi begitu menoleh, dia melihat Nolan yang berada di dekatnya.Hugo tidak mungkin mengabaikan Nolan. "Pangeran Nolan? Anda datang bersama Putri Shaleta? Semoga Anda menikmati pesta ini. Maaf kalau ada kekurangan."Nolan mel
Di sela-sela kebingungan, tiba-tiba Angela kembali melihat kemesraan Robert dan Suzy. Seketika, Angela langsung terbakar api cemburu.Ro ... Robert mengecup telinga Suzy, sedangkan Suzy terlihat menunduk sambil tersenyum kecil.Angela langsung merasa tertampar, wajahnya tampak kaku dan memerah, hatinya dikuasai rasa cemburu sekaligus terkejut.Katanya, Robert hanya mencintai satu wanita. Sejak kematian Suzy, Robert menolak semua wanita yang mendekatinya, tapi ....Robert memperlakukan asistennya dengan hangat dan mesra.Apalagi, kemesraan mereka terlihat sangat natural, seolah-olah mereka memang adalah sepasang kekasih. Bagaimana mungkin Robert bisa menyukai asistennya sendiri?!Meskipun tidak bisa menerima kenyataan ini, Angela hanya bisa menggigit bibir dan mengepalkan tangannya dengan kesal.Tidak hanya Angela, Hugo juga melihat kemesraan Robert dan Suzy. Perasaan Hugo sama seperti Angela, dia tidak mengerti dan tidak bisa menerima kenyataan ini.Seandainya Robert benar menyukai asi
Sesaat mengangkat kepala, Nolan ingin memarahi asisten Robert, tapi wanita itu sudah pergi sejak tadi. "Eh, di mana orangnya?"Shaleta menunjuk sambil menjawab, "Mungkin pergi ke toilet. Nolan, apakah kamu baik-baik saja?"Sejujurnya, gaun Suzy terasa agak longgar. Sejak tadi, dia merasa sangat tidak nyaman. Oleh sebab itu, dia bergegas ke toilet untuk merapikan kembali gaunnya yang terasa seperti melorot.Baru saja Suzy selesai merapikan gaun, dia mendengar suara dari luar. Pendengaran Suzy sangat tajam, dia tahu bahwa ini adalah suara pintu yang dikunci.Tidak hanya itu, beberapa wanita juga terdengar berbisik di luar."Yang baru masuk, 'kan? Jangan sampai salah!""Aku sudah memperhatikannya sejak tadi. Tidak mungkin salah.""Baguslah.""Memang dia siapa? Beraninya merebut pria yang dicintai Angela. Orang seperti dia harus diberikan pelajaran!""Sudah, cepat pergi," kata Angela.Selain Angela, beberapa putri konglomerat juga turut membantunya untuk menjelek-jelekkan Suzy.Hanya dari
"Ah!" Terdengar suara teriakan Angela.Bukannya gaun Suzy yang robek, tapi malah Angela yang berteriak kesakitan.Suzy meraih pergelangan tangan Angela sambil menatapnya dengan dingin.Saat bertatapan dengan Suzy, Angela merasa ketakutan dan tertekan. Suzy jauh lebih menakutkan daripada Hugo.Sebenarnya Angela ketakutan, tapi egonya tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya ditekan seperti ini. Angela menahan rasa sakitnya dan menantang, "Ayahku adalah Ketua Kamar Dagang. Coba saja kalau berani menyentuhku! Lihat saja apakah Tuan Robert bisa melindungimu!"Angela tidak percaya kalau seorang asisten sepertinya berani main tangan. Namun, tidak disangka, Suzy malah tersenyum dingin dan menjawab, "Kamu yang minta.""Apa?" Sebelum Angela sempat bereaksi, Suzy langsung menariknya ke toilet pria.Angela sontak memberontak, dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Suzy. Namun, kekuatan Suzy sangat besar, Angela tidak berdaya melawannya."Aku tidak sengaja merusak toilet wanita. Jadi, ter
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny