Adrian, yang telah menyelesaikan percakapan serius nan misteriusnya, berlenggang memasuki ruangan, dan mendapati Shania tengah terdiam mematung dalam posisi duduk tegak di kursi, dengan pandangan yang tegang dan fokus ke sebuah titik, tampak serius memikirkan sesuatu. Sang nyonya terlihat khusyuk sekali dengan perenungannya, hingga tak secuilpun memberikan perhatian pada Adrian, bahkan tak menyadari bergabungnya pria itu kembali bersamanya. Tak berkeinginan membuat sang nyonya yang tengah tercenung kaget, Adrian dengan penuh perhitungan berdeham dengan saksama, sekali saja, dan praktis konsetrasi Shania terbuyarkan olehnya. "Sedang memikirkan sesuatu, Nyonya?" ucap Adrian dengan lagak tak berdosa, sembari duduk dengan tenangnya. Shania terdiam sesaat, menatap Adrian dengan muak, lalu berkata, "Apakah bisa seorang korban penculikan berdiam tenang tanpa memikirkan sesuatu?" "Ayolah, Nyonya," timpal Adrian, "tenanglah! Anda
Baca selengkapnya