Home / Rumah Tangga / Mutualism Marriage / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Mutualism Marriage: Chapter 11 - Chapter 20

45 Chapters

11. Kejutan untuk Nenek

Adriel mengutus orang untuk menjemput Darma dan Maria. Dia berencana akan memperkenalkan  diri ke keluarga besar Maria di kediaman Sartika. Pernikahannya dengan Sandra akan berlangsung tiga hari lagi.Nanti malam kita ke rumah nenekmu.Begitu pesan yang ditulis Adriel untuk Sandra. Sandra juga sudah mengetahui perihal kedua orang tua dan adik perempuannya datang ke kota. Sore sepulang kantor, dia bergegas untuk sampai lebih awal agar bisa membereskan kamar kos yang sudah berantakan. Sudah bisa dibayangkan bagaimana omelan mamanya jika melihat penampakan seperti itu.Baru saja Sandra menarik napas lega setelah selesai membersihkan kamarnya, sebuah mobil hitam berhenti di depan kosannya. Seorang laki-laki yang diketahuinya orangnya Adriel keluar dari mobil untuk membukakan pintu di sebelah kemudi, lanjut pintu di belakang. Papa dan mama beserta adiknya keluar dari mobil.Ada rasa senang bisa melihat mereka kembali. Sandra memang jarang pulang ke rumah oran
last updateLast Updated : 2021-02-02
Read more

12. Kejutan di Pesta Pernikahan

Penata rias sudah selesai dengan tugasnya. Gaun pengantin yang lebih mewah telah melekat di tubuh Sandra. Dia tengah melihat dirinya di depan cemin besar. Apa yang pernah diimpikannya tercapai. Mengenakan gaun mahal dan tampil cantik di pelaminan di hadapan saudara-saudara ibunya.Sejak putus dengan kekasihnya di kampung, Sandra tidak perrnah lagi punya kekasih. Entah mengapa sulit sekali baginya menemukan laki-laki yang cocok, meski dia sendiri ingin memilikinya. Keadaan itu, ditambah lagi cacian para sepupunya yang mengantarkannya pada pernikahan ini. Meski dia menyadari, tidak akan ditemukannya kebahagiaan dalam kepura-puraan."Nyonya Sandra diminta untuk keluar." Suara seseorang membuyarkan lamunannya. Sandra berbalik badan dan tersenyum tipis pada pelayan itu.Sandra keluar dari kamar rias menemui Adriel dan yang lainnya. Dengan sedikit berpayah, dia menarik gaun yang cukup berat itu. Permata dan berlian yang bertaburan di atasnya menambah kemewahan dan keangg
last updateLast Updated : 2021-02-05
Read more

13. Malam Pengantin

Pesta telah usai, Sandra dan orang tuanya menginap di hotel tempat acara digelar. Mereka sudah berada di kamar masing-masing. Sementara Adriel masih berada dalam pesta, mengurus tamu-tamu yang tersisa. Terakhir sebelum meninggalkan aula, Sandra masih melihat Alena di sana.Sandra terduduk di pinggir ranjang, matanya menerawang ke langit-langit kamar, memikirkan apa yang baru saja dialaminya. Keputusan besar yang mempengaruhi hidupnya ke depan. Sandra memicingkan mata, meyakinkan diri bahwa semua ini benar untuj saat ini. Semua akan baik-baik saja.Tak ingin berlama-lama dengan gaun pengantin, yang sebenarnya sangat disukainya itu, Sandra langsung membukanya. Dia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Wajahnya sudah terasa sangat berat, menampung bedak yang berlapis-lapis. Sandra sengaja mengguyur tubuhnya agar mendapatkan kesegaran kembali."Aw!" Seseorang masuk ke dalam kamar mandi saat Sandra sedang asik membilas diri dari sabun.Sebelum membela
last updateLast Updated : 2021-02-07
Read more

14. Istri Bos

Tidak ada malam pengantin, tidak ada sapaan mesra di pagi pertama. Sandra terbangun karena suara alarm dari ponselnya. Setelah kejadian semalam, Adriel kembali ke kamar untuk membuat kesepakatan baru dengan Sandra. Mereka sepakat untuk menyembunyikan status pernikahan di kantor tempat Sandra bekerja. Malam itu juga, mereka menghubungi Maya untuk tidak membocorkan pernikahan itu dengan alasan agar Sandra dapat bekerja dengan nyaman.Tidak ada yang dapat dilakukan oleh Maya, selain berusaha menyenangkan hati bos. Dan hal yang paling mengesalkan buatnya adalah Sandra yang menjadi pendamping sang bos besar. Mau tidak mau, Sandra harus menurut.Sandra setuju dengan keputusan itu agar reputasinya sebagai seorang gadis tetap terjaga. Dia begitu yakin, pernikahan mereka akan segera berakhir dalam waktu yang tidak lama, setelah tujuan keduanya tercapai.Sandra bergegas mandi dan berpakaian agar tidak terlambat ke kantor. Dia tidak akan berangkat bersama Adriel. Seperti
last updateLast Updated : 2021-02-12
Read more

15. Kenangan yang Kembali Muncul

Mereka sampai di sebuah rumah berpagar putih dengan warna cat dinding bagian luar yang senada. Mobil Adriel berhenti tepat di depannya, tapi mereka tidak langsung keluar. Adriel memperhatikan ke dalam pekarangan yang mudah dilihat untuk beberapa saat. Sementara Sandra ikut menoleh dengan ekspresi kebingungannya."Ini rumah siapa?" tanya Sandra memecah keheningan."Kita akan bertemu Bu Ani di sini." Mata Adriel masih terarah ke rumah itu."Maksudmu, Bu Ani tinggal di sini?" tanya Sandra dengan ekspresi kurang yakin."Ya.""Kamu tahu dari mana, bahkan kamu tidak mengenalinya.""Kamu tidak perlu tahu bagaimana caraku mengetahuinya. Ayo keluar!" Adriel langsung membuka pintu mobil dan keluar, diikuti oleh Sandra."Kamu yakin ini rumahnya?" Sandra sudah berdiri di sampingnya. Mereka sibuk memeriksa rumah yang seperti tidak ada penghuni itu."Kamu pikir, anak buahku berani memberikan informasi salah padaku?" Adriel menatap Sandra dengan kesa
last updateLast Updated : 2021-03-08
Read more

16. Berjalan Sesuai Rencana

Sejak membeli perusahaan tempat Sandra bekerja, Adriel menjadi lebih sibuk. Sebenarnya, Dewanda sudah melarangnya, namun bukan Adriel namanya jika langsung saja menurut. Dia selalu menyiapkan alasan yang kuat di hadapan kakeknya. Dan uniknya, hubungan kakek dan cucu itu, kerap seperti dua orang sahabat yang saling mempertahankan pendapat masing-masing, namun pada akhirnya akan saling mendukung."Aku melakukannya demi Sandra, Kek. Dia seorang wanita pekerja keras." Dengan terpaksa dia memuji Sandra di depan kakeknya."Baiklah, jika menurutmu itu baik. Asal perusahaan yang telah lama kita bangun tidak keteteran." Dewanda memperingati cucunya.***Adriel tidak masuk ke kantor tempat Sandra bekerja. Memang biasanya dia hanya singgah sebentar dan memantau Sandra sambil mengangkat martabatnya di depan Arman dan Maya. Adriel masih mempercayakan jalannya perusahaan pada Arman, tapi tetap dalam kontrolnya.Adriel datang ke kantor yang masih dipimpin oleh Dewanda
last updateLast Updated : 2021-03-08
Read more

17. Kunjungan Para Penjilat

"Halo, Sandra, kamu apa kabar?"Terdengar suara Dewi, kakak tertua mamanya. Sandra mengerutkan dahi, tiba-tiba menerima panggilan dari wanita. Ini adalah kali pertama."Baik, Tan," jawab Sandra sedikit gugup karena tidak yakin bahwa yang sedang meneleponnya adalah Dewi."Kamu sehat?" Suara Dewi terdengar lembut, tidak seperti biasanya yang selalu ketus setiap kali berbicara dengan Sandra."Sehat, Tan. Tante gimana?" tanya Sandra berbasa-basi."Sehat sih, Sayang, tapi ada sedikit masalah." Suaranya memberat seperti sedang merengek."Masalah apa, Tan?" Jiwa kepedulian Sandra memang tak bisa dibendung saat ada orang yang sedang bersedih."Susah Tante ceritakan di telepon. Tante main ke rumah, ya?" Suara itu kembali bersemangat."Apa, Tan? Ng-""Boleh, ya?" desak Dewi cepat tanpa menunggu Sandra menyelesaikan kalimatnya."Aku tanya suamiku dulu, ya Tan." Sandra menggigit bibirnya, bingung harus menolak bagaimana. Dia
last updateLast Updated : 2021-03-13
Read more

18. Kecurigaan Adriel

Semenjak kedatangan keluarga Sandra ke rumahnya, Adriel semakin tertantang untuk mengulik tentang kedua karyawan kakeknya itu. Sebelum dia memutuskan untuk membangun perusahaan sendiri, tentunya dimodali oleh sang kakek, Adriel sempat mengenal mereka. Namun, Adriel tidak terlalu mengetahui watak dan kinerja mereka. Barulah kali ini, dia benar-benar mengetahuinya.Tujuan awalnya yang hanya untuk membantu Sandra sebagaimana dalam perjanjian mereka, kini berubah menjadi demi perusahaannya. Semakin jauh dia menggali tentang mereka, Adriel menemukan banyak kejanggalan. Harusnya, misinya untuk Sandra sudah selesai, tapi tidak dengan misi barunya. Ini baru permulaan.Usaha Duta dan Raka ternyata jauh dari yang mereka harapkan. Bukannya terbebas dari penyelidikan, mereka justru semakin dipantau. Saban hari, yang mereka hadapi adalah laporan pertanggung jawaban. Tidak tanggung-tanggung, Adriel memintanya sejak awal mereka menjabat."Kamu gak bisa membujuk Sandra agar suaminya mengam
last updateLast Updated : 2021-03-17
Read more

19. Di Luar Rencana Awal

Larangan yang lolos dari bibir Sandra tak berarti apa-apa bagi Adriel. Dia justru semakin tertantang untuk menyelesaikannya. Bahkan Sandra tak mampu memberontak saat dirinya dibawa ke sofa. Dengan mudah Sandra terbaring di atas sofa empuk itu.Tak mau kehilangan kesempatan, Adriel kembali mengunci Sandra, bahkan untuk bangun pun sudah tak bisa. Degub jantungnya semakin kuat, melemahkan dirinya. Matanya lurus menatap laki-laki yang berada di atasnya itu. Sungguh, hatinya ingin memberontak, tapi tidak dengan tubuhnya.Adriel kembali melakukan serangan pada wanita yang sudah dinikahinya itu. Impuls yang diterima Sandra semakin kuat akibat usaha Adriel yang semakin gencar. Tak ada yang bisa menahan, mereka lupa pada perjanjian untuk tidak saling merasa memiliki. Tapi, Adriel benar-benar ingin memiliki gadisnya itu."Adriel, jangan!" Akal sehat Sandra masih tersisa.Adriel menatap gadis di bawahnya itu dengan mata sayu. Entah mengapa, wajah polos dan memelas Sandra megingatka
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more

20. Konspirasi Denis dan Alena

Denis tersenyum puas ketika membuka pintu apartemennya dan melihat siapa yang datang. Tepat seperti yang diinginkannya, hanya butuh waktu satu jam bagi Alena untuk sampai. Sejak pernikahan Adriel, Alena sangat kalut. Berhari-hari mengurung diri di kamar. Namun, panggilan Denis tak mampu ditolaknya."Ada apa?" tanyanya dengan nada ketus melewati Denis dan menjatuhkan diri di sofa."Kangen," tukas Denis, menghampiri wanita yang lebih dulu dipacarinya itu daripada Adriel.Alena menatap tajam pada laki-laki di sampingnya itu. Dia tidak menyangka, hubungannya dengan Adriel akhirnya diketahui oleh Denis. Padahal susah payah dia menyembunyikannya.Sebenarnya Denis sudah curiga semenjak setahun belakangan, sikap Alena berubah dari biasanya. Tidak manja apalagi romantis. Bahkan, hampir tidak pernah lagi meminta Denis untuk membelanjakannya. Beberapa kali juga Alena ingin memutuskan hubungan mereka tanpa alasan yang jelas. Barulah di malam pernikahan sepupunya itu, dia men
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status