Beranda / CEO / Ojol Menantu CEO / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Ojol Menantu CEO: Bab 41 - Bab 50

345 Bab

Pakai Bajumu! Aku Bisa Tergoda Lagi

Eliana dan Bayu menciptakan gairah mereka sangat panas hari ini. mereka melalui perjalanan hati yang begitu mendebarkan. Bisikan-bisikan kepuasan terdengar hanya oleh telinga mereka. Deru napas indah bersahut-sahutan membuat melodi dalam seni bercinta. Mereka saling mencengkram dan menggigit ketika puncak asmara menjadi milik mereka. Kini mereka sudah pindah ke ruang tidur. Ruangan kerja CEO memang selalu difasilitasi dengan kamar tidur.“Sayang, kalau kita punya anak, maukah kau mengalah sedikit?” tanya Bayu sambil meraih kepala Eliana yang lunglai menengadah ke atas.“Maksud, Mas?” Eliana meringsek ke atas dada Bayu.“Aku tidak mau anak kita merasa kehilangan ibunya.” Eliana cukup mengerti yang dikatakan Bayu. Wanita dengan tubuh padat berisi namun seksi itu mengangkat kepalanya untuk melihat iris mata suaminya.“Aku akan membantumu dari rumah. Kita menunggunya cukup lama, Sayang. Aku juga tidak mau menyia-nyiak
Baca selengkapnya

Rencana Licik

Stefan mengendurkan dasinya. Lelaki itu melihat ke arah jendela. Dia sangat marah sekarang. Berkali-kali Bayu yang hanya orang udik itu mengalahkannya. Stefan memiliki rencana untuk mencuri dan menjual materi iklan pada rival. Dia tersenyum mengingatnya. Ini akan menjadi boom yang menarik.Stefan menelpon seseorang. Yang ditelepon tersebut adalah temannya di club malam. Dia musuh dedengkot dari perusahaan Agung Corp ini. Sedangkan Miranda menggelayutkan tubuhnya di pundak Stefan. Wanita itu ketagihan berbuat mesum dengan Stefan. Miranda menilai, bahwa Stefan mampu membuatnya menjerit dengan nikmat di atas ranjang. Setiap kali merasa kesal, Miranda akan menyodorkan bulatan di dadanya untuk menenangkan lelaki berkulit putih itu.Stefan tanpa ragu membelah baju Miranda. Dia menghisapnya seperti bayi. Ah, mungkin benar bahwa wanita itu ajaib. Seketika amarah Stefan berubah menjadi gairah. Singa jantannya sudah mengaum menantang untuk dilepaskan dari kandangnya. Miranda men
Baca selengkapnya

Obat Mujarab Penetral Stres

Stefan dan Miranda sudah mencapai puncak kenikmatannya. Miranda bangkit dan mandi. Sedangkan Stefan mengangkat ponselnya yang etrus berdering. Lelaki tiga puhan itu girang karena yang menelpon adalah partnernya untuk menghancurkan Agung Corp. Lelaki itu masih telanjang bulat ketika mengangkat telepon.“Halo,” sapa Stefan.“Hai, Bro. Lo lagi ngapain sih? Pasti lagi nggarap cewek ya?” tanya orang di seberang.“Tau aja, Lo. Itu obat yang paling mujarab untuk menetralkan stres. Gue baru selesai. Ada apa?” Tanya Stefan. Sedangkan Miranda baru keluar dari kamar mandi. Melihat tubuh telanjang Stefan dia kepingin lagi. Stefan sudah hafal gerak-gerik lawan mainnya. Dia mengulurkan tangannya, kemudian sambil berdiri menyuruh Miranda mengulum kepala sianganya. Miranda yang sudah diambang nafsu menurut saja. Tiba-tiba ada ketukan pintu. Mereka berhenti. Miranda mengenakan baju seadanya bahkan tanpa dalaman. Dia membuka pintu.&ldqu
Baca selengkapnya

Aku Pingin

“Kamu lihat, Sayang wajah mereka yang melongo?” Eliana merasa bangga kepada suaminya tersebut.   “Biarkan saja, jangan pernah merasa pongah, Sayang!” Bayu memperingatkan sang istri.   “Bukan pongah. Tapi memberikan pelajaran pada mereka yang sudah merendahkanmu. Makanya, jangan lihat sesuatu itu dari covernya aja. Kulitnya terlihat cantik, rapi, tapi dalamnya busuk.” Eliana dengan puas mengatakannya. Bayu yang sudah tahu sifat istrinya yang mudah meledak hanya tersenyum saja.   “Kita mau ke mana?”tanya bayu.   “Matai, yuk! Aku pingin guling-guling kayak waktu bulan madu dulu.” Bayu tertawa renyah.   “Kalau dulu kita ‘kan privat, Sayang. Mau on di pantai juga nggak ada yang lihat. Guling-gulingnya nunggu ambil cuti aja, ya? Kita tetep ke pantai tapi main sebentar aja. Sudah siang juga.” Eliana mengangguk. Bayu mengelus pipi mulus sang istri sehingga wanita itu merasakan sensasi ha
Baca selengkapnya

Tuhan Memang Baik

Hari ini berlalu sangat dahsyat hingga Eliana merasakan kepuasan yang tidak terkira.demikian juga dengan Bayu. Sampai di satu titik, mereka kelelahan dan memilih istirahat sebenatar. Pukul sepuluh malam, mereka baru pulang. Malam ini biarlah menjadi milik mereka berdua.Pagi-pagi sekali Bayu sudah bangun dan memeprsiapkan diri. Dia memang selalu total dalam melakukan sesuatu. Bayu sudah mandi ketika mengecup dan melumat bibir istrinya karena tidak juga bangun. Eliana dengan manja mengalungkan  tangannya dalam posisi telentang. Sehingga air sisa Bayu mandi menetes ke tubuhnya.“Bangun!” Bayu mencolek hidungnya.“Gendong!” Eliana dengan mesra meminta digendong oleh sang suami. Maka Bayu yang hanya berbalut handuk warna biru itu menurut saja. Semoga saja, handuk tidak melorot ya? Kalau itu terjadi, mungkin tidak bisa mengantor karena Eliana pasti menyerangnya. Bayu dengan selamat mendaratkan tubuh sang istri di bathub. Setelah mengecup
Baca selengkapnya

Padahal Aku Sudah Tidak Tahan

“Apa kabar, Nak Irwan? Lama tidak jumpa, ya? Kau sudah menjadi dewasa yang sukses sekarang.” Lihatlah wajah tidak percaya Nilam. Dia tidak tahu kalau Agung mengenal kekasihnya itu. “Om bisa aja. Saya baik-baik saja. Om sendiri masih tampak gagah. Tante juga tampak cantik. Masih sama seperti limabelas tahun yang lalu.” Irwan duduk di samping Nilam sambil sesekali curi pandang dengannya. “Aku tidak menyangka kalau kau akhirnya menyukai putriku yang bandel ini. Dandani dia biar lebih anggun,” pinta Agung. “Itu terserah dia, Om. Aku suka dia yang nyentrik.” Nilam tersedak makanannya. Dengan sigap Irwan mengambilkan air minum untuknya yang ada di atas meja. “Pelan-pelan, Sayang.” Eliana tersenyum melihat adik iparnya salah tingkah. Demikian juga dengan Bayu yang menyenggol lengan sang istri. “Pelan-pelan, Nil.” Ak
Baca selengkapnya

Ih, Nakal!

“Ini mau mengkhayal saja, atau mau jalan?” tanya Nilam. “Baiklah, Permaisuri. Kita jalan!” Irwan menggendeng tangan Nilam. Lelaki itu dengan gagah membukakan pintu untuk Nilam. Wanita itu mengucapkan terima kasih. “Kamu pulang jam berapa, Sayang? Kalau aku bisa jemput, akan menjemput.” Nilam menoleh ke arah Irwan yang sedang asik tanyannya memutar-mutar stir bundar tersebut. “Belum tahu, Mas. Tergantung dosennya. Nggak apa-apa, Mas ‘kan kerja. Biar aku pesan ojek saja.” Irwan mengangguk namun kemudian mengerutkan keningnya. “Tapi yang perempuan, nanti kamu peluk-peluk lagi.” Nilam mengembuskan napasnya lelah. Dia melirik ke arah Irwan. “Mulai deh, kelihatan posesifnya.” Irwan tertawa mendengar kata Nilam. “Itu karena Aku mencintaimu.” Irwan mencolek dagu sang kekasih. Me
Baca selengkapnya

Selesaikan Masalah Ini Atau Masuk Penjara

Stefan menjaankan rencananya.memang dasar licik ya, dia menjualmateri presentasikepada pihak lain. Sebagai imbalannya, pihak rival menjanjikan saham yang tidak sedikit kepada Stefan.“Sayang, kamu baca laman hari ini!” Bayu menelepon istrinya setelah melihat berita hari ini.“Kenapa?”Eliana yang masih berkutat dengan seluruh berkas-berkasnya menjawab telepon suaminya.“File kita bocor. Bukankah itu materi tender kita? Siapa yang melakukannya?” Eliana mencurigai MIranda karena seluruh bagian finishing dia yang menghendle. Eliana langsung bangkit. Ketukan sepatunya yang beradu pada lantai kantor terdengar lebih keras karena wanita itu   brjalan lebih cepat. Dia membuka pintu ruangan suaminya tanpa mengetuk, kemudian menutup kembali.“Mas, kau curiga seseorang? Panggil Pah Han sekarang!” Bayu mengangguk. Dia mengangkat gagang telepon untuk disambungkan ke ruangan Han asistennya. Lelaki diseberang sana
Baca selengkapnya

Kepanikan Miranda

Sementara Han membereskan itu, Miranda bingung bukan main. Dia mondar-mandir di ruangannya karena gertakan Bayu. Tidak ada cara lain, selain mengadu pasa Stefan. Hanya kekasihnya itu yang dapat menolongnya. “Beb! Aku minta tolong!” Stefan duduk dengan kakinya lurus diangkat ke meja. “Apa?” Sepertinya Stefan sudah tahu maksud kedatangan Miranda. “Bayu mengegrtakku untuk membereskan masalah. Tender itu bocor ke luar.” Stefan terkekeh. Memang dia yang melakukannya. “Kamu tenang saja, aku memang melakukannya untuk membuat perusahaan ini bangkrut. Mereka sudah menginjak harga diriku.” Miranda tercenung. Ternyata Stefan yang mencuri berkas-berkas itu. “Kamu jangan main-main. Ini aku yang digertak.” Stefan tertawa makin lebar. “Kau tenang saja, atau kita bercinta saja biar tidak pusing?” Stefan
Baca selengkapnya

Enaknya Disuapi

Seluruh kekuatan sudah dikerahkan. Pak Han sudah menyebar seluruh orang kepercayaannya. Lelaki itu selalu loyal dengan perusahaan itu. Selain dirinya juga seorang yang berpengalaman, Pak Han juga memiliki banyak kenalan.“Bagaimana?” tanya Pak Han dengan serius pada seseorang yang ada di seberang yang dia telepon.“Ada beberapa data penting, Bos. Sepertinya Stefan berhubungan dengan pihak lawan. Yang aku tangkap dari gelombang sadapan sih dia berhubungan dengan bos Richard dari PT. Jawa Sri.” Han mengucapkan terima kasih dan mentransfer sejumlah uang pada lelaki yang dia hubungi tersebut. Han tersenyum miring. Dia sudah menemukan kuncinya, tinggal bagaimana membongkar seluruh kejahatan dari Stefan tersebut.Han masuk ke ruangan Bayu sesaat setelah mendapatkan informasi itu. Sekarang memnag sudah sore. Namun gara-gara masalah itu maka Bayu dan beberapa orang harus membereskannya.“Oh, Pak Han. Silakan! ada perkembangan apa?&rd
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
35
DMCA.com Protection Status