Anjani menarik napas, kemudian menghembuskan nya. Cewek itu berdecak, menatap jengkel badan jangkung Sean yang tengah berjalan di depannya. Sudah hampir setengah jam mereka mengitari mall, bulak-balik masuk kedalam toko baju, perhiasan, tas, tapi belum juga menemukan kado yang cocok untuk Lucia."Kamu jangan diam aja, kasih saran--" ucapan Sean terputus ketika ia menoleh kesamping namun tidak menemukan sosok Anjani yang menjadi lawan bicaranya. Spontan Sean berbalik badan, bola matanya memutar jengah ketika mendapati Anjani yang berdiri membeku di belakangnya dengan wajah tertekuk sebal."Kenapa?" tanya Sean sembari berjalan menuju Anjani.Anjani menunduk lesuh, "Capek." keluh nya. Sebenarnya bukan itu alasan Anjani menghentikan langkahnya, tapi karena ia bete sedari tadi terus berjalan di belakang Sean, sebab langkah kakinya tidak cukup cepat untuk berjalan beriringan dengan Sean."Om jalannya cepet bange
Last Updated : 2020-12-20 Read more