“Sayang, apa kamu yakin akan membiarkan Arminda tinggal di sini?” tanya Dayton, ketika ia baru saja masuk ke kamar, dan melihat istrinya yang kini tengah duduk di tepian ranjang.“Hem. Aku yakin, Sayang,” jawab Angelica.“Apa kamu percaya pada Arminda?”“Dia sudah meminta maaf padaku, dan aku berusaha percaya.”“Sayang, aku tahu Arminda memang satu-satunya keluargamu, namun aku takut saja, jika dia—““Melihat Arminda, aku yakin aku menghilang tak ada hubungannya dengan dia,” sergah Angelica. “Sayang, Aku mohon, kali ini percaya padaku, aku akan menjaga jarak dengan Arminda, dan aku akan mengawasinya.”“Baiklah. Aku percaya, namun menerimanya, aku memang ragu.” Dayton mengangguk.“Sayang, hanya Arminda yang aku punya, dan hanya Arminda satu-satunya saudaraku, aku harus menjaganya, meski sebenarnya ia yang harus menjagaku.”Dayton menganggukkan kepala. “Baiklah. Aku percaya.”Dayton mengelus rambut istrinya lembut. “Aku hanya tidak ingin terjadi apa-apa dengan kamu.”Angelic
Baca selengkapnya