All Chapters of The Hottest CEO (Bahasa Indonesia): Chapter 11 - Chapter 20

37 Chapters

11. Mencintaimu

 Luna terlihat benar-benar gelisah. Seolah-olah dirinya memiliki firasat buruk jika ada hal merugikan yang akan ia hadapi. Hal ini tidak terlepas dengan apa yang sudah Dominik katakan tadi siang di kantor. Setelah mengatakan hal tersebut, Dominik melepaskannya dan mengerjakan pekerjaannya seolah-olah tidak ada hal yang terjadi. Namun, hal itu berbeda dengan apa yang dirasakan oleh Luna. Perempuan itu tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjannya, hingga dirinya berkali-kali mendapatkan teguran dari Harry yang memang masih bertugas untuk mengawasi kinerjanya.Luna menatap langit yang sudah menggelap. Udara dingin juga berembus dingin, mulai menyusuo dan menggigit tulang Luna hingga menyisakan ngilu dipermukaa
last updateLast Updated : 2020-09-16
Read more

12. Sisi Baru

 “Apa kau gila?!” tanya Luna dengan nada tinggi.Luna sama sekali tidak mempertahankan sikap profesionalnya di hadapan sang bos besar, walauapun saat ini dirinya dan Dominik masih berada di perusahaan dan masih dalam jam kerja. Luna terlihat begitu marah dengan napas yang terengah-engah. Dominik sendiri duduk bersandar pada meja kerjanya yang kokoh dan tampak menikmati ekspresi kemarahan yang saat ini tengah Luna tampilkan di hadapannya. Dominik bahkan terlihat tidak ragu menampilkan ekspresi senang yang tentu saja membuat Luna semakin marah saja.“Apa kau tidak ingin menjelaskan apa pun dengan ap
last updateLast Updated : 2020-09-16
Read more

13. Rasa Penasaran

 Luna menggigiti kuku ibu jarinya. Ia benar-benar bingung dengan apa yang tengah terjadi saat ini. Dominik menyatakan cintanya, itu sangat mengejutkan. Dan jangan pikir jika Luna tidak merasa tersentuh dengan perasaan yang diungkapkan oleh Dominik itu. Namun, Luna tidak berpikir jika dirinya harus memberikan jawaban atas lamaran yang sudah diajukan oleh Dominik. Apa lagi, saat ini Dominik sudah menekan Luna untuk segera memberikan jawaban atas lamarannya.Luna menghela napas panjang. Ia benar-benar tidak bisa berpikir jernih, apalagi saat ini dirinya tengah harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan yang menunggunya. Kepala Luna terasa pening. Apa yang harus ia katakan pada Dominik? Tentu saja akal sehat Luna m
last updateLast Updated : 2020-09-16
Read more

14. Sangat Menggemaskan (21+)

 Luna menepuk-nepuk rambutnya yang basah. Ia memang baru saja selesai mandi keramas demi menghilangkan semua hairspray yang membuat rambutnya kaku, dan terasa tidak nyaman. Saat ini, Luna hanya mengenakan sebuah kimono handuk, karena pakaiannya masih berada di atas ranjang. Namun, begitu ke luar dari kamar mandi, Luna terkejut dengan Dominik yang tengah duduk bertelanjang dada di tepi ranjang.Bukan, bukan keberadaan Dominik yang setengah telanjang yang membuat Luna merasa terkejut. Namun, apa yang tengah dilakukan oleh CEO hot itu saat ini. Dominik tengah mengangkat celana dalam dan bra  milik Luna ke udara, dengan kedua netra yang tertuju pada kedua benda tersebut. Dominik menampilkan ekspresi yang s
last updateLast Updated : 2020-09-16
Read more

15. Kontrak Seumur Hidup

 “Jadi dia menikahi perempuan itu?” tanya Ignor pada salah satu bawahannya yang memang bertugas untuk mengumpulkan informasi demi informasi yang dibutuhkan olehnya.Bawahannya yang bernama Roy tersebut mengangguk. “Benar, Tuan. Mereka menikah kemarin, secara tertutup. Acara resepsinya pun dilangsungkan secara terbatas.”“Apa yang aku perkirakan rupanya benar. Sepertinya ia takut jika kejadian yang terjadi di masa lalu, akan terjadi kembali terulang. Betapa bodohnya. Semakin dia berusaha untuk tidak membuat kejadian itu terulang, maka semesta akan bekerja sebaliknya,” ucap Ignor p
last updateLast Updated : 2020-09-17
Read more

16. Aku Ingin

Luna menunduk dan terus saja menghindari tatapan tajam Dominik yang tentu saja tengah memberikan intimidasi padanya. Luna memang merasa salah. Ia sudah melakukan kesalahan dengan melanggar batasan yang ada. Luna memang sudah menjadi nyonya rumah kediaman Yakov ini. Namun, Luna sudah berani memasuki area yang seharunya tidak Luna masuki. Meskipun tidak ada larangan tertulis jika Luna tidak boleh memasuki ruangan tadi, tetapi Luna sadar jika dirinya memang tidak boleh memasuki ruangan tersebut.Hal itu sudah jelas, dari bagaimana tersembunyinya ruangan tersebut. Bodohnya Luna karena ia tidak bisa menyadarkan dirinya dan berakhir di situasi yang menyulitkan ini. Tentu saja, Luna begitu merinding saat mengingat puluhan, bahkan ratusan senjata yang tertata rapi di dinding ruangan. Belum lagi alat-alat pembuata
last updateLast Updated : 2020-09-18
Read more

17. Teka-Teki

 Dominik seakan-akan menggenggam kelemahan Luna dan memanfaatkan itu untuk melakukan semua yang ia inginkan pada Luna. Ia membuat Luna kelelahan karena terjaga hampir tiap malam. Rasanya, Luna benar-benar ingin melepaskan dirinya dari Dominik. Untungnya, siang ini Dominik ternyata memiliki sesuatu yang harus dibicarakan dengan Harry secara pribadi. Itu artinya, Luna memiliki waktu untuk menikmati makan siang sendiri tanpa ocehan mesum Dominik yang membuatnya malu.Karena itulah, Luna turun sendiri untuk makan di kafetaria. Sayangnya, kafetaria kali ini lebih ramai daripada sebelumnya. Jam makan siang Luna tepat bersamaan dengan waktu istirahat karyawan lainnya. Melihat jika tidak ada kursi yang kosong, Luna
last updateLast Updated : 2020-09-22
Read more

18. Serangan Dominik (21+)

“Obsesinya ada dalam dirimu, Luna. Dominik terobsesi terhadap sesuatu yang kau miliki, dan untuk saat ini kau yang harus mencari tau itu sendiri,” ucap Ignor memberikan sebuah teka-teki yang sama sekali tidak bisa dimengerti oleh Luna. Seperti kaset rusak, perkataan Ignor terus terngiang-ngiang di dalam benak Luna. Tentu saja, hal itu membuat Luna tidak fokus dengan pekerjaannya. Setelah waktu makan siang habis dan Luna kembali ke kantor seolah-olah tidak ada yang terjadi, Luna kesulitan untuk fokus pada pekerjaannya dan terus terpikirkan apa yang dikatakan oleh Ignor. Rasanya akan sangat mudah menanyakan hal ini
last updateLast Updated : 2020-09-24
Read more

19. Latihan Fisik

 “Ayo, lari Luna,” ucap Dominik sembari berlari mundur menghadap Luna yang tampak begitu lelah. Perempuan satu itu basah kuyup karena keringat. Rambutnya yang diikat ekor kuda bergerak sesuai dengan gerakannya. Anak-anak rambut tampak menempel erat pada kening, pipi, hingga tengkuk Luna yang dibanjiri keringat.Luna menggeleng, dan menghentikan gerakan kedua kakinya sebelum memilih untuk duduk di atas tanah. Ia benar-benar lelah dan tidak sanggup lagi melanjutkan latihan yang dipimpin langsung oleh Dominik. Setelah menggauli Luna hampir dua jam dengan dalih pemanasan, Dominik menepati janjinya untuk melatih fisik Luna yang memang agak lemah. Luna sendiri tidak terima, karena dirinya disebut lema
last updateLast Updated : 2020-09-26
Read more

20. Pertanyaan

 “Apa kau menyiapkannya sesuai dengan apa yang aku minta?” tanya Dominik saat melihat Harry memasuki ruangannya. Saat ini, Dominik tengah menugaskan Luna untuk mengerjakan laporan, hingga dirinya bisa berbincang dengan leluasa bersama Harry. Termasuk untuk membicarakan perihal masalah rahasia sekali pun.“Tentu, Tuan. Saya sudah mendapatkan apa yang Tuan inginkan,” jawab Harry lalu mengeluarkan sebuah pisau bersarung berukuran sekitar lima belas sentimeter dari saku jas bagian dalamnya.Harry memberikan pisau tersebut pada Dominik. Setelah menerimanya, Dominik menimbangnya dan membuka sarung
last updateLast Updated : 2020-09-26
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status