Home / Romansa / My ThesShit (Indonesian) / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of My ThesShit (Indonesian): Chapter 31 - Chapter 40

98 Chapters

31

  Setelah menjenguk Felicia, Jayden terpaksa pulang kembali karena disuruh oleh Emily. Wanita paruh baya itu sepertinya tak ingin jika Jayden terus menunggu Felicia dan malah mengabaikan kesehatannya sendiri. Jadi Jayden menurut saja. Ia pikir besok ia bisa menjenguk Felicia lagi sembari membawakan bunga dan buah untuk gadis itu. Sebelumnya ia harus mengurus surat penelitiannya dulu di kampus, dan punya Felicia juga tentunya. Tanpa Felicia, Jayden merasa ada yang hilang. Ketika gadis itu sakit, entah kenapa perasaannya ikut sakit. Ia tidak tega melihat Felicia yang tergeletak di ranjang rumah sakit, tampak tak berdaya dengan infus di tangannya. Beruntung penyakit Felicia tak begitu parah. Dia hanya terlalu lelah dan terbebani dengan aktifitasnya. Andai saja Felicia mau sedikit berbagi bebannya dengan Jayden, ia dengan senang hati membantunya. Sayangnya Felicia a
Read more

32

"Kalo mau jenguk mah jenguk aja. Pake sungkan segala mentang-mentang ada mantannya." suara Ansel terdengar begitu menyebalkan di telinga Jayden.  Jayden yang baru saja mengantar form peminjaman laboratorium ke kepala laboran pun mendengus kesal dan mendelik pada pria berkacamata itu. "Gak kok. Gue emang buru-buru."  Ansel mengangguk-angguk. "Kalo lo mau, lo bisa jagain Felicia nanti malam. Dia masih dua hari lagi di rumah sakit." Jayden tak menjawab apapun lalu Ansel langsung pergi meninggalkannya. Jayden mengacak-acak rambutnya sendiri dengan gusar. Menyesali dirinya yang langsung pulang kemarin malam. Harusnya ia bisa menjenguk Felicia meski hanya sebentar dan ada si pengganggu alias Ansel. Setidaknya ia tidak kepikiran terus sampai detik
Read more

33

Setelah Emily pergi, Jayden pun masuk ke dalam ruang kamar rawat Felicia. Ternyata gadis itu sedang tertidur. Wajahnya tampak begitu tenang, membuat Jayden tersenyum kecil. Setidaknya gadis itu tampak baik-baik saja. Tidak sepucat saat pertama kali Jayden menggendongnya ke klinik kampus tempo hari. Jayden pun duduk di sofa yang berada di pojok kamar rawat Felicia dan duduk di sana. Ia tak ingin membangunkan gadis itu. Meski Jayden akui, ia sangat rindu mengobrol dengan Felicia seperti biasa. Bercanda dan meledek gadis it
Read more

34

Karena kelelahan dengan perjalan panjang dan kegiatan yang padat hari itu, setelah selesai makan Jayden langsung tertidur di sofa. Felicia hanya menatap wajah pria itu yang tampak tenang dengan posisi tidurnya. Meski hanya beralaskan sofa, rasanya pasti tak nyaman. Felicia pun beranjak dari ranjangnya untuk memberikan Jayden selimut cadangan yang ada di dalam nakas di samping ranjangnya agar pria itu tidak kedinginan. Apalagi posisi sofa berada tepat di bawah AC. 
Read more

35

"Kak Jayden?"Pria berambut hitam itu menoleh ke sumber suara. Gadis berambut coklat yang dikuncir ekor kuda dengan kacamata bertengger di hidung mungilnya tersenyum ke arah Jayden. Kedua bola matanya tampak berbinar saat melihat jika pria yang ia panggil benar-benar Jayden. "Siapa ya?" tanya Jayden yang memang tak mengenali gadis itu. Ia memang tak mengenali semua mahasiswa mahasiswi di sini. Tapi tatapan gadis itu seolah berbeda. Seperti dia telah mengenalnya sangat lama.
Read more

36

Akhirnya Felicia diijinkan pulang setelah diperiksa dan dipastikan jika Felicia sudah benar-benar bisa keluar dari rumah sakit. Meski begitu Felicia masih belum bisa beraktifitas banyak seperti biasa. Ia disarankan oleh dokter yang merawatnya agar istirahat selama satu minggu lagi di rumah agar kesehatannya bisa benar-benar pulih. Meski berat, Felicia akhirnya menurutinya saja. Dibanding ia memaksakan bekerja lagi dan akan membuat tubuhnya kembali drop atau bahkan lebih parah. Ia tak mau merepotkan Ibunya.Felicia masih bingun
Read more

37

Felicia merasa tubuhnya sudah sangat sehat meski memang masih sedikit lemas. Ia sangat ingin membantu Jayden dan Harumi mempersiapkan hewan penelitian mereka yang dilakukan hari ini. Sayangnya sejak pagi Jayden sudah memperingatkannya bahkan sampai melakukan panggilan video demi memastikan Felicia tidak sedang bersiap-siap ke kampus untuk membantu. Sepertinya Jayden sudah sangat mengerti sekali dengan sifat keras kepala Felicia. Alhasil Felicia merasa tak berdaya dan entah kenapa ia malah menuruti ucapan Jayden.Padahal Felici
Read more

38

Sebelum ke rumah Felicia, Jayden terlebih dahulu mandi dan mengganti pakaiannya di rumah. Demi menjaga aroma tubuhnya agar tidak bercampur dengan bau tikus. Yang ada Felicia tak akan nyaman nanti. Setelah itu Jayden langsung membeli kebab dan minuman yang akan ia bawa untuk Felicia dan Emily. Tak mungkin ia datang dengan tangan kosong.Sekitar habis magrib Jayden akhirnya sampai di depan rumah sederhana milik Felicia. Ia pun mengetuk pintu berbahan kayu jati itu.
Read more

39

"Lo suka sama Jayden ya?" tanya seorang gadis berkacamata dengan rambut bergelombang yang dibiarkan tergerai.Tasya mengerutkan keningnya saat merasa gadis itu seperti mengajaknya bicara. Ia pun menunjuk dirinya sendiri. "Gue?" tanyanya memastikan.
Read more

40

Hari-hari selanjutnya kegiatan Felicia masih sama. Memberi makan tikus, mengganti alas kandang dan mengisi air minum. Sampai aklimitasi mereka selesai di hari ke empat belas. Harumi pun menghindari mengerjakan tugasnya bersama Felicia. Dia memilih jadwal sendirian atau terkadang mengajak temannya untuk minta ditemani. Sementara Felicia selalu bersama Jayden. Toh Harumi juga tak pernah meminta ditemani oleh Jayden. Mungkin dia sadar diri juga jika dia tak nyaman dengan Jayden. Setelah aklimitasi  selesai, kegiatan me
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status