Home / Romansa / My Crazy Man / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of My Crazy Man: Chapter 1 - Chapter 10

72 Chapters

Sinopsis

Devano Ardian Mackzie adalah putra pertama dari Abraham Mackzie pengusaha tambang Emas dan juga Resort . Devano bukan seperti kebanyakan pengusaha muda yang menjaga baik imagenya. Dia bukan pria dengan sifat dingin dan irit bicara seperti pria-pria kaya pada umumnya.Devan adalah pria yang bawel dan menyebalkan bagi Azura Al'DG Ozvick Edward, wanita yang memiliki keterbalikan sifat Devan. Devano begitu menggilai Azura, setelah malam pertama yang mereka lewati bersama. Rasa tubuh dan wajah Azura begitu dia inginkan, hingga dia nekat mengatakan perbuatan salahnya dan Azura kepada kedua orang tua Azura.Tapi sifat keras Azura tidak mudah dia taklukan, pernah mengalami patah hati membuat Azura sulit percaya akan pria lagi.Inilah kisah cinta mereka, dan perjuangan Devano meyakinkan Azura untuk menikah dengannya.  WARNING INI CERITA 21+++ JADI HARAP BIJAK. DAN YANG MASIH DIBAWAH UMUR MENJAUHLAH DARI CERITA INI, SADARI POSISI KALIAN. KARENA S
Read more

1. KENALI AKU

Azura bangun di kamar apartementnya di London. Senyumnya terbit saat matanya terbuka menatap London eye yang terlihat dari kaca kamarnya. Perlu  diingat kalau Azura selalu suka tidur dengan tidak menutup tirai jendelanya, karena moodnya akan buruk saat tidak langsung melihat pemandangan indah dipagi hari. Apartement mahal miliknya ini dibeli dengan uang pribadi hasil kerja dirinya sebagai artis dan juga model. Meski uang saku dari kedua orang tuanya mampu membuatnya membeli apartement ini, tapi Azura adalah wanita mandiri. Pintu kamarnya terbuka dan muncul lah wajah asisten pribadinya, seorang pria yang lemah gemulai mengalahi dirinya. Boby_asisten cantiknya itu memperlihatkan baju yang akan dia pakai hari ini."Yourhignes ini baju anda sudah hamba siapkan. Jadwal anda hari ini adalah menandatangani kontrak iklan dan juga menghadiri acara award yang diadakan di hotel keluarga anda Yohanest ". Azura hanya diam mencerna lalu minum air putih yang
Read more

2. Malam Petaka

Malam itu, Azura dan tim nya bepesta di suatu club malam di Jakarta. Setelah kontrak Azura dengan designer terkenal dunia selesai, Azura dan tim nya merayakannya di club.Tapi malam ini Azura begitu berbeda, sakit dihatinya ingin ia keluarkan. Senyum Banu membayangi nya, sudah entah berapa kali dia minum hingga dia mulai pusing sekarang. Azura menari di lantai dansa bersama salah satu teman wanitanya, seorang pria yang melihat Azura tersenyum saat melihat tingkah dan gaya Azura menari di lantai dansa itu. Sambil menenggak gelas ke lima nya pria itu berjalan mendekati Azura, menarik pinggang Azura hingga tubuh mereka bersentuhan . Azura menatapnya dingin lalu sebuah senyuman menggoda terukir diwajah Azura."Baru menyadari kecantikanku hem ?" Azura yang sedang mabuk tidak perduli dengan siapa dia sekarang menempel, dia melihat pria itu menatapnya penuh hasrat dan Azura memulai mencium pria itu.Bibir Azura bagai magnet bagi Devano, tangan Devano menelusuri lekuk indah
Read more

Ya itu aku

Sudah seminggu semenjak malam itu Azura selalu mendapatkan bunga dimanapun dia berada, dia masih di Indonesia sebelum berangkat lagi kembali ke London.Azura yang cuek tidak terpikirkan semua bunga yang dia terima itu dari mana asalnya, dia selalu menyuruh asistennya untuk menerima bunga itu. Menempuh perjalanan dari jakarta ke London membuat tubuh Azura terasa remuk, dan kebetulan jadwal padatnya itu hari ini kosong. Azura ingin tidur sepuasnya dikasur empuknya."Selamat tidur Yourhignes, semoga lusa anda sudah fit untuk kembali ke pekerjaan anda".Azura mendengus dan menepuk bokong asistennya itu lalu sedikit tersenyum. Catat sedikit.Azura meraih ponselnya dan mengecek beberapa media sosial pribadinya. Disana dia melihat postingan Banu, mantan kekasihnya yang sekarang juga menjadi mantan kekasih sepupunya. Raut dingin Azura selalu berubah sendu setiap dia sendiri didalam kamar dan melihat potret pria bernama Banu itu. Hati Azura sakit melihat Banu ja
Read more

4. The Queen Of Ice

Azura mendengus kasar mendengar ucapan pria aneh juga gila yang menggendongnya ini.Azura berusaha meronta tapi Devano tidak membiarkan dirinya bisa lepas, hingga Devano merebahkan Azura keatas ranjangnya. Azura cukup terkejut karena Devano membawa dirinya kedalam kamar, dia waspada jika pria gila ini akan memperkosanya."Kau mau apa ?" Tanya Azura melotot dan mencoba bangkit, tapi Devano mengunci tubuhnya. Devan memperhatikan wajah dingin dan galak Azura, dia begitu mengagumi wajah ini. Dikecupnya kening Azura dan itu sangat membuat Azura tidak bisa menahan emosinya.Azura menendang selangkangan Devan , membuat pria itu kesakitan buakan main. Wajah Devan memerah menahan sakit, dia ingin berbicara tapi sakit yang dia rasakan akibat tendangan Azura membuatnya tak bisa membuka mulutnya.Azura langsung menarik paksa tubuh Devan yang kesakitan itu keluar kamar hingga sampai di pintu apartementnya."Pergi dan jangan memperlihatkan wajahmu lagi didepan
Read more

5. Si Seksi Yang Gila

Devan menunggu Azura dibelakang panggung hingga Azura selesai dengan semua kegiatannya membersihkan make up dan segalanya.Azura berjalan bersama managernya dan juga Boby, dia berhenti melihat Devan bersandar disana dan tersenyum kearahnya. "Ayo aku antar kamu pulang ke hotel ?"Azura tersenyum sangat sensual dan berjalan kearah Devan dengan percaya diri, dia terlatih untuk terlihat sempurna bagaikan dewi yang tangguh."Baiklah, tapi aku yang membawa mobil bagaimana ?"Devano tersenyum dan tidak keberatan.Mereka keluar dari tempat acara dan menuju tempat parkir, Azura sempat memeluk lengan Devan manja. Devano sampai salah tingkah akibat ulah Azura."Dev, yang mana mobil kamu". Azura berubah sangat manis, dan Devano curiga wanita ini mabuk. Azura mengambil kunci mobil Devano sambil melakukan aksi yang menggoda Devano, dia menyentuh perut dan berkahir di kantong celana Devano, tatapan mata sensual itu ditujukan Azura untuk Devano, lalu
Read more

6. Rasa Dingin Itu.

Hari berganti, setelah malam panas yang lagi Azura dan Devan lakukan semuanya berjalan dengan lancar bagi Devano, tidak ada penolakan bunga ataupun hadiah. Ya, Azura memang tidak menolaknya karena dia tahu siapa pelaku pengirim bunga itu, Azura lebih tidak lagi menyuruh asistennya untuk menerima bunga itu melainkan dirinya sendirilah yang menerimannya dan berakhir di tong sampah.Kejam ?? Tidak, Azura hanya menjaga hatinya untuk tidak tersakiti lagi, dia tidak lagi ingin terlena akan hal-hal seperti itu. Dulu pria yang sangat dia cintai juga sering melakukan hal manis semacam ini, tapi nyatanya pria itu menghancurkan hatinya membuat perasaan cinta yang pertama kali dirasakan oleh Azura berakhir menjadi rasa benci . Tapi sayangnya benci itu tidak sebesar cintanya yang masih terus ada.Tentang hubungannya dan Devanon? Azura hanya menganggapnya sebuah kencan, tidak lebih. Azura tidak ingin dirinya dimiliki oleh orang lain, karena dia sudah pernah melakukannya .Sep
Read more

7. Melamar

Devan keluar dari mobilnya setelah supir membukakannya pintu, dia berjalan gagah memasuki teras rumah keluarga Edward ini, saat dia memencet bel dan pintu terbuka matanya terkejut melihat sosok Azura dengan kaos berwarna biru dongker dan celana denim, ada kacamata yang bertengger dihidung mancungnya."Azura," katanya terdengar terkejut melihat penampilan Azura yang menurutnya sangat simple. Azura memutar bola matanya malas, dan dia membuka lebar pintu."I'm not Azura oke, I'm Akira. Akira Al'DG Ozvick Edward." Akira mengulurkan tangannya lalu Devan yang masih terkejut menyambut tangan itu."Tapi wajah kalian sangat mirip," katanya lagi masih tidak habis pikir."Kami kembar . Oh ya, ada perlu apa anda kesini?""Saya Devano, saya sudah membuat janji dengan Mr. Edward." "Oh, kamu tamu daddy, ayo masuk dia sudah menunggu anda."Akira berjalan didepan Devano yang mengikutinya keruang tamu rumah mewah itu, disana terl
Read more

8. Pria Gila.

Azura baru saja selesai membicarakan masalah job yang akan dia lakukan akhir tahun ini, kaki jenjangnya baru saja melangkahkan kaki turun di lobby gedung apartement nya. Dia melihat nama Akira menelponnya, segera dia mengangkatnya karena dirasa penting."Ya ada apa ?""Matilah kau Azura, seorang pria kerumah dan melamarmu. Dia mengatakan kalau kalian sudah...," belum Akira selesai bicara tapi Azura sudah menghentikannya."Baiklah katakan kepada mommy aku akan segera pulang."Akira disana kesal karena Azura selalu saja berbuat sesukanya padahal dia sangat khawatir dengan nasib kembarannya itu.Azura melangkahkan kakinya berbalik arah, dia lebih memilih menaiki taksi daripada membawa mobilnya. Sekitar setengah jam Azura tiba dirumah putih bergaya klasik , langkahnya yang anggun tidak menyiratkan kalau dia sedang gelisah akibat pria yang sudah merusak semua ketenangan hidupnya.Diruang tamu dia melihat Devano yang sudah babak
Read more

9. Izinkan Aku.

Akira menempelkan card apartement Azura yang dia miliki atas titah orang tua mereka. "Masuklah," kata Akira menyuruh Devano masuk dan pria itu menurutinya."Dengar, ingat kataku jangan terlalu terburu-buru karena itu sama saja kau memaksanya. Jadilah seseorang yang selalu ada untuknya, hanya itu yang bisa kau lakukan saat ini." Peringat Akira lagi pada Devan."Aku merasakan Azura sangat sedih saat ini. Kau harus berusaha calon adik ipar." Akira tertawa lalu meninggalkan Devan disana untuk berusaha. "Azura," panggil Devan saat dia sudah sendirian. "Azura maafkan aku," tidak ada sahutan dari Azura sehingga Devan memberanikan dirinya membuka pintu kamar yang tepat berada didepannya. Pintu itu tak terkunci, membuat Devano bisa masuk dan melihat keadaan kamar bersih namun hampa. Sebuah tirai terbuka memperlihatkan pemandangan yang sangat indah.Bangunan-banguna kota london dan London eye dapat terlihat dari jendela kaca itu. Perhatian Devan teralihkan saa
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status