Tangan Cheryl gemetaran membaca pesan itu. Ia sampai mengipasi wajahnya, matanya memanas. Katakan ia lebay, Juna yang hanya bisa ia gapai dalam mimpi, bahkan dalam mimpi saja Juna terlihat kejam, tiba-tiba mengirimi Cheryl pesan cinta, seolah besok kiamat."Anjer... anjer..." Cheryl mengucek matanya, ia sedang tidak bermimpi, ini bukan Juna KW, bukan Mimi Peri, bukan Tinkerbell, ini Juna asli, pangeran berkuda poni."Ah... ya ampun. Gila! Ini gila! Astaga!" Cheryl masih menampar pipinya, ia sedang tidak bermimpi. Dengan norak, Cheryl menciumi benda pipih itu berkali-kali, layaknya ia mencium Juna. Seandainya, Juna ada di depannya, ia akan jadi gadis paling bahagia di galaksi Bima Sakti."Hufh..." Cheryl menghembuskan napas gusar, dan meniup-niup poninya. Ia memegang pipinya yang masih terasa hangat."Aku bisa demam betulan. Demam rindu, hihi." Gadis itu terkikik. Mengambil ponselnya dan duduk jongkok di uj
Read more