“Ya ibu, aku akan menemaninya”“Baguslah, jika begitu ibu akan pergi. Sampai jumpa, An. Dan kamu, jangan membuat An menangis atau ibu akan membuatmu seperti ayam geprek!” ucap bibi Mei tersenyum padaku dan menatap sinis Kim.Kim memegang jagung bakar di tangannya, hanya tersenyum manis melihat ibunya pergi.“An, apa kamu mau jagung bakar? Aku punya dua, punya ibuku satu untukmu saja. Mau yang mana? Manis apa pedas?”“Ya tentu, yang pedas saja. Apa boleh?”Kim memberikanku jagung bakar pedas, aku pun mengambil jagung bakar pedas dari tangannya seraya berucap “Terima kasih banyak.”“Ya tidak masalah” jawabku singkat, diriku bingung dengan keadaan ini. Tidak ada tempat duduk disini hingga bibi Mei kembali dengan membawa alas tikar dan beberapa minuman.“Oh ya ampun, bibi Mei melupakan sesuatu. Aku membawa tikar dan minuman untuk kalian berdua” ucap bibi Mei yang kemudian membuka tikar di tanah dan meletakan dua botol minuman teh kemasan botol.“Ya, bibi Mei hanya membawa ini. Bibi Mei ha
Read more