Sebagai orang tua selalu menginginkan terbaik untuk anaknya. Masa depan cerah dan karir yang sukses. Demikian dengan ayah Nova, dia mempunyai satu anak yang pemalas. Siapa lagi kalau bukan Nova? Presdir Dika menunggu Nova pulang, dia duduk di ruang keluarga, menonton televisi untuk menghilangkan bosan. Sudah malam, Nova belum pulang ke rumah. Dika mulai marah dan kesal karena terlalu lama. menunggu Nova pulang. Kemana Nova pergi? Sebenarnya Presdir Dika mengikuti kebiasaan Ibunya, menunggu sang anak pulang ke rumah. Dika akan meminta maaf kepada Nova, karena sikap Dika kepada Nova terlalu keras dan sering memukul, mendidik terlalu keras hingga Nova tumbuh menjadi anak bandel dan nakal. Dika mengakui kesalahan, akhirnya setelah menunggu satu jam—Nova kembali ke rumah.“Nova," panggil Dika, suaranya lembut."Ya, Ayah? Ada apa?" Kaki Nova berhenti berjalan dengan keadaan setengah mabuk, tetapi Novaa masih sadar. Aneh, Nova tidak berani melihat Dika yang sedang duduk di sofa."Dari mana
Baca selengkapnya