Share

Bab 5

Tiga hari kemudian, aku dan ibu memulai perjalanan liburan kami.

Kami pergi ke Mesir, melihat piramida dan Sphinx. Lalu lanjut ke Maroko menikmati Casablanca yang serba putih.

Musim dingin tiba, kami pun ke Eropa Utara untuk mengejar cahaya aurora.

Di bawah langit bertabur bintang dengan cahaya biru muda dan merah muda yang menari-nari, ide-ide kreatif muncul di benakku, tetapi aku masih ragu untuk memulai menulis lagi.

Ibu menyadari perubahan suasana hatiku, menepuk pundakku sambil berkata, “Hidup itu bukan hanya tentang satu hal di depan. Terkadang kita perlu melihat ke belakang. Ingat, ayah dan ibu akan selalu menjadi pendukung terbesarmu.”

Setelah perjalanan empat bulan ini, suasana hatiku sudah membaik dan aku mulai bekerja di perusahaan ayah.

Hari-hariku sibuk hingga tak kenal waktu, tetapi ayah selalu tampak gembira setiap hari.

Suatu malam, saat ayah mengajakku menemui salah satu pemasok, tiba-tiba Elaina meneleponku.

“Yonatan, berhentilah bersikap seperti ini dan cepat kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status