Share

Mantanku Panik Setelah Pengunduran Diriku
Mantanku Panik Setelah Pengunduran Diriku
Penulis: Fatimah Zahra

Bab 1

“Tepat jam 12 siang ini, lagu barumu akan dirilis.”

“Jangan gugup. Dengan kualitas lagu ini, gelar penulis lagu terbaik di Golden Melody Awards tahun ini pasti jadi milikmu!”

Ujar Felix sambil menepuk pundakku. Aku menarik napas dalam-dalam, seperti baru tersadar dari mimpi buruk.

Melihat ruang tamu yang familiar dan Felix yang tampak kebingungan di depanku, akhirnya aku sadar bahwa aku telah terlahir kembali pada hari perilisan lagu baruku.

“Kamu sudah kerja keras bergadang untuk menulis lagu ini. Jadi, aku nggak akan menjadwalkan kegiatan apapun dulu untukmu. Istirahatlah dengan baik.”

“Tunggu sebentar!”

Aku memanggil Felix yang sudah sampai di depan pintu, tatapan mataku terpaku pada jam dinding.

Jarum detik berdetak pelan, jarum menit menunjukkan angka sepuluh. Aku membuka ponsel dan langsung mencari akun Instagram milik Sherwin.

Sama seperti di kehidupan sebelumnya, Sherwin mengunggah tautan lagu di sebuah situs musik dengan catatan, “Lagu ciptaanku [Cahaya Reruntuhan] menantimu.”

Aku membuka tautan itu dan terdengar suara nyanyian pria mulai mengalun dari ponsel.

“Apa-apaan ini? Bukankah ini lagu barumu!”

Felix mendekat dan merebut ponselku. Lalu melanjutkan, “Nada, lirik, semuanya sama persis! Ini jelas lagu buatanmu, kenapa Sherwin bisa merilisnya duluan?!”

“Mungkin ada yang membocorkan lagumu di studio rekaman. Tunggu, aku akan segera cari tahu!”

Namun, aku mencegah Felix, “Batalkan saja perilisan lagu baruku!”

Di kehidupan sebelumnya, gara-gara merilis lagu yang sama persis dengan Sherwin, aku langsung diberi julukan plagiat.

Aku mencoba membersihkan namaku dengan membuktikan proses pembuatan laguku, tapi tak seorang pun yang peduli.

“Plagiat tetap plagiat, nggak berani mengaku lagi!”

“Buat bukti palsu demi membela diri? Niat sekali!”

“Plagiat pantas mati! Dukung Sherwin untuk menuntutnya, bikin dia bangkrut sekalian!”

Felix, manajerku dan juga senior dari studio rekaman maju untuk membelaku, tetapi mereka juga kena maki habis-habisan oleh para netizen.

Pada saat yang sama, pacarku yang seorang aktris terkenal malah membuka sesi siaran langsung.

Di dalam siaran, dia bukan hanya terang-terangan menunjukkan rasa sukanya pada Sherwin, tapi juga mengecamku atas tuduhan plagiat.

Hanya dalam sekejap, aku merasa seluruh dunia runtuh.

Padahal, lagu itu sudah kuperdengarkan terlebih dulu padanya. Tapi demi membela Sherwin, dia malah mengkhianatiku, pacarnya sendiri!

Atas seruannya, para penggemarnya menjadi semakin murka dan membanjiri media sosialku dengan hinaan tanpa henti.

Penyanyi dan aktor yang dulu pernah bekerja sama denganku menghindariku seperti menghindari wabah penyakit. Mereka buru-buru menjauhkan diri dariku.

Bila ada yang tidak menyuarakan kecaman terbuka terhadapku, mereka akan langsung diserang oleh gerombolan penggemar.

Seperti keinginan orang-orang, aku diboikot dari industri, dikeluarkan dari perkumpulan penulis lagu, bahkan penghargaan yang kuterima dulu dicabut.

Perusahaan juga memutuskan kontrak karena tekanan publik.

Sejak saat itu, setiap kali Sherwin merilis lagu baru, namaku akan terseret lagi untuk dihina dan dimaki.

Netizen membuatkan karangan bunga duka untukku, mengedit foto kematianku, bahkan ada yang datang ke rumah dan menyiramkan cat ke tembok.

Perundungan di media sosial selama bertahun-tahun membuatku terpuruk dalam depresi.

Orang tuaku menghabiskan semua harta mereka untuk membersihkan namaku, tetapi akhirnya mereka dibakar hidup-hidup oleh penggemar fanatik.

Pada hari Sherwin memenangkan Golden Melody Awards untuk ciptaan lagunya, aku melompat dari gedung tinggi.

Tak kusangka, saat membuka mata lagi, aku terlahir kembali.

Tuhan telah memberiku kesempatan kedua dan kali ini aku akan mencari tahu kebenaran di balik semua ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status