Share

Bab 23

Setelah mereka semua pergi, Hendru menemukan bahwa Rachel telah menyiapkan meja di gerbang kediaman.

Sepotong kain putih digantung di atas meja. Di atas kain putih itu tertulis "Ramalan tepercaya, semua permintaan akan dikabulkan."

Hendru terdiam seribu bahasa.

Rachel benar-benar luar biasa.

Rachel melihat Hendru, kemudian dia menyapanya dengan senyuman, "Tuan Hendru, apa kamu ingin meramal nasib?"

Lampu pemandangan yang tergantung di pintu menyinari wajah Rachel, hingga wajahnya terlihat tidak sepucat biasanya. Saat ini, matanya yang besar tampak lebih cerah.

Di malam ini, penampilannya seperti peri yang dapat menggetarkan jiwa.

Hendru menenangkan diri, lalu dia menghampirinya dan bertanya, "Putri, apa yang kamu dilakukan?"

Rachel menjawab, "Seperti yang kamu lihat. Aku sedang meramal nasib."

Ekspresi Hendru menjadi masam, "Kaisar mengeluarkan dekret untuk menutup Kediaman Lainufar. Bukankah Putri tidak pantas melakukan ini?"

Rachel berkata dengan ekspresi bingung. "Keputusan Paman Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status