Gadis Brylyant Chelsea. Nama yang cukup kebarat-baratan kan? nyatanya ia hanyalah gadis sederhana berparas cantik yang 100% merupakan keturunan Indonesia. kulitnya kuning langsat dengan pipi tirus dan manik mata berwarna hitam kecoklatan oh ya, jangan lupakan bulu mata lentik ikoniknya.
Gadis, begitu orang memanggilnya. Sifatnya cukup berbeda dari gadis- gadis yang seumuran dengannya. Kalau biasanya mereka ingin tampil cantik dan menonjol gadis adalah kebalikannya, ia hanya ingin tampil sewajarnya dengan baju yang nyaman hal itu menjelaskan kenapa pakaian di lemarinya hanya dipenuhi jeans dan kaos.
Meski hanya tampil sederhana tanpa sapuan make up sedikitpun. Hal itu tak menutupi pesona seorang gadis, yang ada semua itu malah membuatnya tampak cantik natural. Layaknya seperti seorang malaikat tanpa sayap.
Seragam abu-abu putih dengan badge name bertulis gadis brylyant Chelsea menyusuri sepanjang koridor. Masa SMA tinggal sebentar lagi dan kali ini ia sudah dihadapkan dengan tumpukan ujian yang menunggunya hal itu dibuktikan dengan tumpukan jadwal yang ia bawa untuk dibagikan kepada penghuni kelas.
“Hai, pagi! Rajin amat” celetuk seorang perempuan di sampingnya.
“ Diem deh Feb, gue tau loh mau ngaco” ucap gadis mengingat kebiasaan absurd Febi.
Pagi ini moodnya sedang tidak baik, apalagi kalau bukan karena perutnya yang nyeri karena sebentar lagi saatnya haid.
“Ulululu bu ketos lagi pms nih ye” goda Febi.
“Aduh apasih Feb!” ucap Gadis sensi kemudian pergi melangkah secepat mungkin meninggalkan Febi yang masih cekikian di tempat.
Febi aryodyan, gadis keturunan papua dengan kulit hitam eksotis nya. Wajahnya sangat manis dengan rambut gelombang berwarna coklat yang menambah pesonanya. Febi kerap kali menjadi model sebuah sampul majalah dan Febilah seorang siswa yang setia dan tahan berteman dekat dengan gadis yang moodyan semenjak mos, luar biasa kan.
“Hahahahah-” tawa Febi menggelegar di sepanjang koridor karena berhasil membuat gadis kesal, oh ya jangan lupakan sifat jahil Febi yang melekat kuat pada namanya. Febi sih mukanya doang yang kalem sifatnya gak ada kalem – kalemnya aslii!!!
“loh dis, Gadis???” ucap Febi begitu sadar kalau ia di tinggal sendiri di koridor.
“Weyyyt Gadis jangan tinggalin akohhhh,” teriak Febi lebay sambil berlari mengejar Gadis.
Gadis hanya bisa menghela nafas karena kelakuan ajaib teman dekatnya saat ini.
“ Okey everybody hari ini gadis lagi bawa jadwal ujian kita, gak kerasa tau bentar lagi lulus siapin semua nya karena ini bakal jadi perjuangan panjang karena penuh jadwal ujian yang menumpuk,” ucap Febi di depan semua anak kelas sedangkan Gadis mulai membagikan selebaran jadwal kepada setiap penghuni kelas.
“Ya ela jadwal ujian ya kirain undangan traktiran dari Febi,” celetuk salah seorang penghuni kelas.
“Ye enak aj-“ belum selesai Febi berbicara bendahara kelas dengan sesuka hati memotong perkataan Febi.
“Yeeewww, Feb jangan sok-sokan nraktir ya... kas lu uda nunggak 2 minggu nih ayo bayar cepatt!!!” ucap bendahara garang.
“Aduh ampun deh rentenir kelas uda ya gue mau cabut ke kamar mandi,” ucap Febi ngibrit.
“EH FEBII!!! BALIK LU UANG KASNYA BAYAR DULU!!!” teriak bendahara keras, tapi sayang teriakannya hanya akan di anggap angin lalu bagi Febi.
Lagi- lagi Gadis hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan ajaib milik temannya.
Seperti biasa pelajaran kali ini selesai dengan hikmat kecuali sesuatu yang masih mengganjal di pikiran Gadis, eh ya jangan lupa tatapan mematikan bendahara kelas kepada Febi sepanjang pelajaran karena Febi lagi-lagi kabur saat di tagih kas.
Sebenarnya Gadis bingung ia harus melanjutkan kuliah atau tidak karena orang tuanya hanyalah orang dengan ekonomi sederhana apalagi gadis juga memiliki seorang adik yang masih sekolah. Hah... rasanya cukup sulit.
“Aduh si mutia galak bener dah masak gue di plototin terus gue takutnya entar kebawa mimpi” curhat Febi membongkar lamunan Gadis.
Bletak... satu pukulan sukses mendarat di kepala Febi.
“Awww... Gadis loh kenapa sih?? Sakit nih,” ucap Febi dramatis ala-ala Imdosiar.
Kemudian mengambil tisu dan mengusap air matanya, gila drama banget nih anak.
“Eh gimana tadi waktu gue nangis uda mirip Natasha wilona belum? Barang kali bentar lagi Imdosiar berminat bikin gue jadi tokoh utama sinetron.” Ucap Febi tiba-tiba ngelantur, emang gitu si Febi ajaib! Orangnya gak bisa di tebak.
“Astaga Febi, gimana gak emosi orang tiap lo di tagih kas pasti ada aja alesannya ya ke kamar mandi lah, bantuin ibu kantin lah bahkan mandiin gajah di bonbin ihhh kalau bikin alasan yang bagus dikit dong.” Ucap Gadis ikut kesal.
“Heheheh,” ucap Febi nyengir.
KRINGGG...
Jam istirahat yang berbunyi menuai sorak gembira dari seisi penghuni kelas, apalagi pelajaran fisika kali ini benar-benar sangat sulit. Pak Broto dengan cepat mengakhiri kelasnya dengan salam.
“Gadis ngantin yuk denger-denger di kantin ada makanan baru,” celetuk Febi.
“Makanan apa??” tanya Gadis penasaran sambil menengguk sebotol air yang ia bawa dari rumah.
“Cirengnya si mbak Wati denger-denger buka rasa taro sama babel gum,” ucap Febi.
“Pursttttt...” di saat itu juga Gadis berhasil menyemburkan airnya sangkit kaget.
“Buset, mbak wati dapat ide gitu dari mana” tanya Gadis shock.
“Dari gue lah,“ ucap Febi bangga.
“Awalnya sih gue gak PD sama request gue, tapi akhirnya diijabahin juga sama mbak Wati gila seneng banget,” ucap Febi makin bangga.
Please, suerrr entah kenapa Gadis merasa penghuni sekolahnya semakin lama semakin absurd. Cukup Febi yang absurd kenapa mbak Wati ketularan juga. TT TT Harusnya Gadis tau bersekolah di sini bukan pilihan yang baik terbukti dari filing Gadis yang tak enak saat pertama kali mendaftar di sekolah ini.
“Gadis, bisa bantu bapak ke ruang guru.” Tanya pak Broto.
“Oh iya pak” jawab Gadis dan dengan cekatan membantu pak Broto membawa barangnya ke kantor
“Gadis gue tunggu di kantin.” Sahut Febi.
Sedangkan gadis hanya mengganguk sambil mengangkat jempolnya.
“Gadis makasih ya sudah bantu” ucap pak Broto kepada Gadis yang sedang meletakkan barangnya di meja.
“Sebenarnya ada yang mau bapak omongin dengan kamu.” Ucap pak Broto.
“Apa ya Pak??” tanya Gadis bingung.
“Begini sebentar lagi kan kalian bakal lulus kamu mau melanjutkan sekolah di mana, Gadis?” tanya pak Broto.
Skakmat! Gadis tak tau harus menjawab apa karena memang hal itu yang seharian ini terus mengganjal di pikirannya.
“Saya masih belum memikirkannya Pak.” Ucap Gadis.
“Begini Nak Bapak harap kamu mau melanjutkan kuliah, kamu tuh anak paling pintar di kelas kamu juga cekatan dan murid berprestasi jadi akan sayang, kalau kamu tidak melanjutkan pendidikanmu.” Ucap pak Broto.
Well, Gadis ini memang anak emas pak Broto karena apa lagi kalau bukan karena gadis yang pintar memang sih nilai fisika gadis ini bagus.
“Kamu tuh harapan Bapak yang paling besar loh di kelas.” Ucap pak Broto sambil bersedekap.
Ucapan pak Broto benar-benar membuat Gadis kembali jadi bingung, niatnya sih gadis akan kerja saja dan membantu perekonomian keluarga nya tapi..., huh tarik nafas buang.
“Oke gadis keputusanmu sudah bulat” batin Gadis.
“Se... sebenarnya pak saya memang tidak berminat melanjutkan pendidikan.” Ucap Gadis.
“Kenapa begitu?” tanya pak Broto kaget.
“Saya rasa membantu keuangan keluarga dengan bekerja itu lebih baik.” Ucap Gadis.
“Saya mengerti keputusan dan keadaan yang kamu alami sekarang tapi, bapak masih berharap besar kamu akan mengubah keputusanmu. Bapak ada sedikit saran kalau kamu berubah pikiran bapak mengusulkan agar kamu kuliah keperawatan saja.” ucap pak Broto.
“Keperawatan itu kan banyak di butuhkan di Puskesmas layanan kesehatan, dan ilmu itu bakal terus terpakai di kehidupan masyarakat jadi bapak menyerankan kamu untuk masuk ke sana.” Lanjut pak Broto.
Gadis mengganguk kemudian mengucapkan terima kasih dan salam. Sepertinya ucapan pak Broto ada benarnya mungkin Gadis harus mempertimbangkan perkataannya.
KRINGGGG, bel pulang berbunyi.
Seluruh murid SMA 1 Angkasa dengan padatnya memenuhi lapangan dan parkiran sekolah.
“Dis... Gadis” panggil Febi.
“Apa?”
Kali ini mereka sedang berjalan di lorong sekolah hendak pergi menuju lapangan dan pulang.
“Lu ada masalah? Gue perhatiin dari tadi lo ngelamun terus, ada masalah apa sih?” tanya Febi kepo.
“Gak ada masalah apa-apa kok Feb, gue lagi gak mood aja kok.” Ucap Gadis berbohong.
“Yee... Febi di boongin. Gue tau loh kenapa-napa, jujur aja kenapa sihh” Ucap Febi sebel sendiri.
“Serius dah Feb, gak napa-napa” balas Gadis masih berusaha berbohong.
“Please ya kita uda temenan 3 tahun bahkan sebangku dan sekelas, gue tau kalo lo boong pasti bakal liat lantai, klo emang gak ada apa-apa cepet tatap mata gue.” Ucap Febi.
“Wihh... ternyata diam-diam lu perhatian ya ama gue, tapi Feb sorry ya gue lagi gak siap cerita sekarang” ucap Gadis.
Febi menghela nafas. “santai aja kalau lo udah siap lo bisa cerita kapan aja, tapi..., siapnya jangan kelamaan gue uda kepo soal nya.” Ucap Febi
“yewwwww.. tapi makasih ya feb entar gue bakal cerita kok”
“Btw Feb, motor lu kok gak ada di parkiran lu pulang naik apa?” tanya Gadis saat melintasi parkiran sekolah.
“Gue di jemput nih, tumben kan? Iya dong Febi kan selalu penuh kejutan, lo?” tanya Febi.
“Biasalah Feb, sama supir pribadi yang tiap hari mobilnya Gonta-ganti.” Ucap Gadis PD.
“Hah-?” tanya Febi bingung.
Sedetik kemudian ia paham kemudian menyenggol bahu Gadis.
“Yeee bilang aja angkot susah bener” ucap Febi.
“Wkwkwkwk ya uda gue duluan ya” ucap Gadis.
“Iye gue juga bye Gadis.” Ucap Febi mereka berpisah di depan gerbang sekolah karena halte berada di arah yang berlawanan dari ruang tunggu.
Angkot bercat kuning segera berhenti di halte tempat Gadis berdiri, ughhh... sesakkkkk memang ya karena sekarang hari efektif jadi tak heran banyak penumpang yang berada di sini.Beruntung Gadis mendapat tempat, ia termenung menghadap ke jendela, menarik nafas dan menghapuskannya kembali. Langit sore memang indah. Perkataan pak Broto terus berputar di pikirannya, orang tuanya sudah jelas menginginkan Gadis untuk melanjutkan pendidikan bahkan mereka mendukungnya tapi gadis tak sampai hati membebankan biaya kuliah pada mereka.“2.000 ya neng,” ucap mang angkot.Gadis menyodorkan selembar uang lima ribu.“nih neng kemba-“ ucap mang angkot terputus“kenapa mang? Ada yang salah” tanya Gadis .“Enggak kenapa-napa sih neng cuman kaget aja langit sorenya kalah cantik sama wajah eneng.” Gombal mang angkot.“yaa... bisa aja”“heheheh... ini ne
Waktu berlalu dengan cepat akhir semester yang cukup berat karena penuh dengan ujian telah berhasil kami lewati, setidaknya dengan Febi sebagai sahabat ku dapat memberi sedikit warna pada hari-hari terakhir ku di SMA.Semuanya berjalan baik aku dan Febi sama-sama melanjutkan pendidikan di universitas yang sama hanya berbeda jurusan saja. Aku Keperawatan sedangkan Febi Teknik Kimia.“OMG-OMG astaga rasanya lega banget merebahkan diri di kasur” ucap Febi lega.Ah ya kami tinggal dalam satu kamar dalam sebuah kosan untuk menghemat biaya sewa, dalam satu kamar terdapat doubel bed dan sebuah lemari yang cukup besar.“Arggggg dosen itu nyebelin banget sih, masak klo ngajar suka random banget, cuman karena ada kelas lain yang kebetulan jamnya sama jadi digabungin.” ucap Febi kesal.“Gak ada masalah kan Feb, yang penting kan ngajar tu dosen.” ucap Gadis sambil memakan brownies milik Febi, iya biarin aja abis Febi s
Dengan seragam atasan lengan panjang dan celana putih khas anak keperawatan gadis sudah bersiap sejak tadi untuk hari pertama praktiknya.Sedangkan Febi masih asyik ngorok di kasur, hari ini hari libur bagi Febi.“Feb gue berangkat duluan ya.” Pamit gadis“Henggg....” jawab Febi setengah sadar kemudian kembali tidur.Gadis dengan cepat menjemput temannya dan segera berkumpul di depan ruang kepala keperawatan bedah Orthopedi. Kali ini Gadis dan timnya mendapatkan praktik di bagian bedah tulang.Pak Hasan, begitu beliau di kenal. sejak tadi, beliau menyambut kami dan menunjukan beberapa ruangan di sini, semacam orientasi.Sedikit informasi, ortopedi/ orthopaedi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang cedera akut, kronis dan trauma serta gangguan lain pada sistem muskuloskeletal.Sistem muskuloskeletal tubuh sendiri mencakup tulang, sendi, tendon, otot, dan saraf.Cedera pada
Hari ini gadis mendapat shift siang. Rumah sakit tempat kami praktik memang menggunakan sistem shift. Masih sama dengan seragam putih ala anak kesehatan gadis menjalani hari-hari shiftnya dengan tenang, kecuali sesuatu dokter David. Rasanya sangat canggung. Kami belum sempat mengobrol semenjak terjebak hujan. Tapi ya... Gadis rasa itu lebih baik ketimbang berada dalam situasi canggung dengan dokter David, namun naas agaknya dewi fortuna sedang tidak berbaik hati padanya sehingga membuatnya terjebak dalam situasi canggung saat ini. “Oh ada yang bisa membantu ku merawat pasien di ruangan ini?” tanya miss Melly. “Ah kami akan segera bersiap,” ucap ku dan vela kompak. “Oh tidak aku hanya membutuhkan satu orang, satu orang lainnya bisa mendampingi visite dokter untuk pasien yang baru di operasi tadi malam,” Ucap miss Melly. Visite merupakan kunjungan ke pasien rawat inap bersama tim dokter dan tenaga kesehatan
Akhir Minggu cukup cerah, Gadis sudah siap dengan setelan kaos panjang berwarna putih dan tank top biru denim sebagai pemanis. Tak lupa dengan kerudung plikset dan jeansnya. Gadis menatap dirinya di cermin, “Wohhh... mau kemana nih cantik gini,” ucap Febi menepuk bahu Gadis. “Ah Feb jangan muncul tiba-tiba kek hantu, jantung gue ampir aja pindah dimensi sangking kagetnya!” protes Gadis. “Abis Lo pagi-pagi udah cantik gini,” ucap Febi kemudian mendekat ke arah Gadis. “Nah wangi banget lagi... kesambet apa Lo Dis? biasanya juga masih bau iler ama muka bantal,” celetuk Febi. “Gue mau pergi nih...” ucap Gadis “Pergi ke mana nih? Sampek dandan segala.” “Duh kepo banget punya temen,” ucap Gadis tanpa menoleh sedikit pun ke arah Febi, Gadis masih fokus dengan ponselnya menunggu pesan masuk dari nomer milik David ‘saya udah di depan sama mang Hartono, kamu dimana?’ sebuah pesan dengan nama kontak David mu
EPS 7Tak lama pesanan Mereka tiba, gadis menelan ludahnya begitu melihat masakan itu tersaji“Bon appétit” ucap seorang pelayan setelah menyajikan makanan dan menunduk pergiKemudian sebuah musik jazz terdengar di seluruh sudut restoran, perpaduan yang sangat sempurna antara suasana dan juga makanan.Tampilan makanannya yang datang benar-benar menggoda selera.Foie Gras yang jadi hidangan utama merupakan potongan hati angsa yang diolah dengan cara di panggang dan di sajikan menggunakan saus khas Perancis, kemudian Escargot makanan satu ini merupakan makanan khas Perancis yang cukup unik yapsss... bahan dasarnya berasal dari bekicot/ siput, daging bekicot biasa diberi campuran bawang putih dan mentega. Kemudian makanan penutupnya Creme Brulee, Jenis dessert ini terbuat dari campuran susu, buah-buahan, serta vanilla yang dimasak dalam oven. Rasanya manis dengan tekstur lembut dan sensasi segar buah-buahan.Selain rasa yang
EPS 7Tak lama pesanan Mereka tiba, gadis menelan ludahnya begitu melihat masakan itu tersaji“Bon appétit” ucap seorang pelayan setelah menyajikan makanan dan menunduk pergiKemudian sebuah musik jazz terdengar di seluruh sudut restoran, perpaduan yang sangat sempurna antara suasana dan juga makanan.Tampilan makanannya yang datang benar-benar menggoda selera.Foie Gras yang jadi hidangan utama merupakan potongan hati angsa yang diolah dengan cara di panggang dan di sajikan menggunakan saus khas Perancis, kemudian Escargot makanan satu ini merupakan makanan khas Perancis yang cukup unik yapsss... bahan dasarnya berasal dari bekicot/ siput, daging bekicot biasa diberi campuran bawang putih dan mentega. Kemudian makanan penutupnya Creme Brulee, Jenis dessert ini terbuat dari campuran susu, buah-buahan, serta vanilla yang dimasak dalam oven. Rasanya manis dengan tekstur lembut dan sensasi segar buah-buahan.Selain rasa yang
Akhir Minggu cukup cerah, Gadis sudah siap dengan setelan kaos panjang berwarna putih dan tank top biru denim sebagai pemanis. Tak lupa dengan kerudung plikset dan jeansnya. Gadis menatap dirinya di cermin, “Wohhh... mau kemana nih cantik gini,” ucap Febi menepuk bahu Gadis. “Ah Feb jangan muncul tiba-tiba kek hantu, jantung gue ampir aja pindah dimensi sangking kagetnya!” protes Gadis. “Abis Lo pagi-pagi udah cantik gini,” ucap Febi kemudian mendekat ke arah Gadis. “Nah wangi banget lagi... kesambet apa Lo Dis? biasanya juga masih bau iler ama muka bantal,” celetuk Febi. “Gue mau pergi nih...” ucap Gadis “Pergi ke mana nih? Sampek dandan segala.” “Duh kepo banget punya temen,” ucap Gadis tanpa menoleh sedikit pun ke arah Febi, Gadis masih fokus dengan ponselnya menunggu pesan masuk dari nomer milik David ‘saya udah di depan sama mang Hartono, kamu dimana?’ sebuah pesan dengan nama kontak David mu
Hari ini gadis mendapat shift siang. Rumah sakit tempat kami praktik memang menggunakan sistem shift. Masih sama dengan seragam putih ala anak kesehatan gadis menjalani hari-hari shiftnya dengan tenang, kecuali sesuatu dokter David. Rasanya sangat canggung. Kami belum sempat mengobrol semenjak terjebak hujan. Tapi ya... Gadis rasa itu lebih baik ketimbang berada dalam situasi canggung dengan dokter David, namun naas agaknya dewi fortuna sedang tidak berbaik hati padanya sehingga membuatnya terjebak dalam situasi canggung saat ini. “Oh ada yang bisa membantu ku merawat pasien di ruangan ini?” tanya miss Melly. “Ah kami akan segera bersiap,” ucap ku dan vela kompak. “Oh tidak aku hanya membutuhkan satu orang, satu orang lainnya bisa mendampingi visite dokter untuk pasien yang baru di operasi tadi malam,” Ucap miss Melly. Visite merupakan kunjungan ke pasien rawat inap bersama tim dokter dan tenaga kesehatan
Dengan seragam atasan lengan panjang dan celana putih khas anak keperawatan gadis sudah bersiap sejak tadi untuk hari pertama praktiknya.Sedangkan Febi masih asyik ngorok di kasur, hari ini hari libur bagi Febi.“Feb gue berangkat duluan ya.” Pamit gadis“Henggg....” jawab Febi setengah sadar kemudian kembali tidur.Gadis dengan cepat menjemput temannya dan segera berkumpul di depan ruang kepala keperawatan bedah Orthopedi. Kali ini Gadis dan timnya mendapatkan praktik di bagian bedah tulang.Pak Hasan, begitu beliau di kenal. sejak tadi, beliau menyambut kami dan menunjukan beberapa ruangan di sini, semacam orientasi.Sedikit informasi, ortopedi/ orthopaedi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang cedera akut, kronis dan trauma serta gangguan lain pada sistem muskuloskeletal.Sistem muskuloskeletal tubuh sendiri mencakup tulang, sendi, tendon, otot, dan saraf.Cedera pada
Waktu berlalu dengan cepat akhir semester yang cukup berat karena penuh dengan ujian telah berhasil kami lewati, setidaknya dengan Febi sebagai sahabat ku dapat memberi sedikit warna pada hari-hari terakhir ku di SMA.Semuanya berjalan baik aku dan Febi sama-sama melanjutkan pendidikan di universitas yang sama hanya berbeda jurusan saja. Aku Keperawatan sedangkan Febi Teknik Kimia.“OMG-OMG astaga rasanya lega banget merebahkan diri di kasur” ucap Febi lega.Ah ya kami tinggal dalam satu kamar dalam sebuah kosan untuk menghemat biaya sewa, dalam satu kamar terdapat doubel bed dan sebuah lemari yang cukup besar.“Arggggg dosen itu nyebelin banget sih, masak klo ngajar suka random banget, cuman karena ada kelas lain yang kebetulan jamnya sama jadi digabungin.” ucap Febi kesal.“Gak ada masalah kan Feb, yang penting kan ngajar tu dosen.” ucap Gadis sambil memakan brownies milik Febi, iya biarin aja abis Febi s
Angkot bercat kuning segera berhenti di halte tempat Gadis berdiri, ughhh... sesakkkkk memang ya karena sekarang hari efektif jadi tak heran banyak penumpang yang berada di sini.Beruntung Gadis mendapat tempat, ia termenung menghadap ke jendela, menarik nafas dan menghapuskannya kembali. Langit sore memang indah. Perkataan pak Broto terus berputar di pikirannya, orang tuanya sudah jelas menginginkan Gadis untuk melanjutkan pendidikan bahkan mereka mendukungnya tapi gadis tak sampai hati membebankan biaya kuliah pada mereka.“2.000 ya neng,” ucap mang angkot.Gadis menyodorkan selembar uang lima ribu.“nih neng kemba-“ ucap mang angkot terputus“kenapa mang? Ada yang salah” tanya Gadis .“Enggak kenapa-napa sih neng cuman kaget aja langit sorenya kalah cantik sama wajah eneng.” Gombal mang angkot.“yaa... bisa aja”“heheheh... ini ne
Gadis Brylyant Chelsea. Nama yang cukup kebarat-baratan kan? nyatanya ia hanyalah gadis sederhana berparas cantik yang 100% merupakan keturunan Indonesia. kulitnya kuning langsat dengan pipi tirus dan manik mata berwarna hitam kecoklatan oh ya, jangan lupakan bulu mata lentik ikoniknya.Gadis, begitu orang memanggilnya. Sifatnya cukup berbeda dari gadis- gadis yang seumuran dengannya. Kalau biasanya mereka ingin tampil cantik dan menonjol gadis adalah kebalikannya, ia hanya ingin tampil sewajarnya dengan baju yang nyaman hal itu menjelaskan kenapa pakaian di lemarinya hanya dipenuhi jeans dan kaos.Meski hanya tampil sederhana tanpa sapuan make up sedikitpun. Hal itu tak menutupi pesona seorang gadis, yang ada semua itu malah membuatnya tampak cantik natural. Layaknya seperti seorang malaikat tanpa sayap.Seragam abu-abu putih dengan badge name bertulis gadis brylyant Chelsea menyusuri sepanjang koridor. Masa SMA tinggal sebentar lagi dan kali ini