Arga tiba di rumah sakit dan langsung di sambut oleh sang asisten,
"Dok, pasien poliklinik sudah mengantre dari tadi," ucap asistennya Arga." Ya sudah, langsung buka saja poliklinik nya! saya akan kesana,""Baik Dok,"setelah mencuci wajahnya dan memakai jas berwarna putih yang di peruntukkan khusus Dokter atau yang di sebut dengan legitimasi medis. Arga langsung menuju ruang poliklinik untuk menjalankan tugasnya sebagai Dokter Spesialis jantung.***Berbeda dengan Arga, tiba di rumah Kayra di kejutkan dengan keadaan sang ibu yang sudah jatuh pingsan. tentu saja hal itu membuat Kayra panik, ia bingung harus melakukan apa karena saat ini tas dan ponselnya tertinggal di Club'. sedangkan untuk ke rumah sakit dia harus membawa uang untuk membayar transportasi dan administrasinya di sana. Kayra yang sudah ketakutan pun terpaksa berlari minta pertolongan tetangganya dengan menangis tersedu sedu, walaupun Kayra tahu sangat kecil kemungkinannya warga akan menolong dirinya, karena mengingat para warga yang sering mencemooh profesinya. Rasa sakit pada bagian intimnya sudah tidak ia pikirkan, walau ia sulit berjalan. Kayra paksakan untuk meminta bantuan para tetangganya.Rumah Kayra memang agak jauh dari tetangga, jarak dari rumah Kayra ke pemukiman di kampung itu sekitar 100 meter, dalam perjalanan Kayra bertemu Satria dengan mobilnya. Satria adalah anak pak RW di pemukiman tersebut dan merupakan salah satu Kakak kelas di SMP Kayra."Kayra kamu kenapa?" tanya Satria yang melihat kayra menangis sesegukan."Satria tolong aku, sat!! ibuku pingsan, aku mau bawa ke rumah sakit tapi aku bingung karna ponsel dan dompetku tertinggal di Club." ucap Kayra sesegukan."apa pingsan!! ya sudah ayok kita bawa ibumu ke rumah sakit," ucap satria panik.Kayra hanya menganggukkan kepalanya, air matanya mengalir deras di pipinya. Kayra benar benar merasa di permainkan oleh Tuhan dengan takdirnya saat ini. Kenapa semua harus terjadi secara bersamaan seperti ini, hanya itu yang ada dalam pikirannya.Satria dan Kayra bergegas membawa Ibunya ke rumah sakit, tiba di Rumah sakit Kayra dan Satria meminta bantuan petugas medis instalasi Gawat Darurat (IGD). Yanti Ibunda dari Kayra pun langsung di tangani oleh Dokter jaga di IGD tersebut. Satria menemani Kayra yang di perintahkan oleh tim medis untuk menunggu di ruang tunggu. Satria melihat kayra yang menangis tersedu sedu tanpa henti hingga membuat kedua matanya terlihat sembab, membuat hatinya tersentuh dan tidak tega melihat keadaan Kayra seperti itu.sebenarnya Satria memiliki perasaan kepada Kayra, namun ia tidak berani menunjukkan rasa itu kepada kayra. ia lebih memilih mencintai Kayra dari kejauhan, karena ia sadar kedua orang tuanya sangat tidak menyukai Kayra dengan status pekerjaannya. Satria sendiri merupakan seorang pengacara yang cukup lumayan di kenal di kota ini.satria mendekati Kayra dan menepuk pelan bahu Kayra, "sudah Kay, jangan nangis terus. ibu Yanti sudah dalam penanganan Dokter, aku yakin pasti akan baik baik saja. kasihan itu sama mata kamu udah sembab begitu."Kayra diam, tatapan matanya kosong. ia benar benar terpukul, kesuciannya terenggut dan sekarang kondisi ibunya Anfal. Apalagi saat ini ia berpikir bagaimana caranya ia membayar biaya administrasi Rumah sakit ini, sementara dompetnya tertinggal di Club."Kayra.... Kay," Panggil satria, berusaha menyadarkan Kayra dari tatapan kosongnya."eh iya Sat, kenapa?" jawab Kayra sambil mengusap air mata di pipinya."Kamu jangan kebanyakan bengong, untuk administrasi nanti biar aku yang urus!" ucap satriaKayra menoleh, menatap dalam kedua mata satria."terimakasih Sat, aku janji nanti aku ganti ke kamu!""jangan di pikirkan untuk hal itu, yang terpenting nyawa ibu Yanti bisa di selamatkan terlebih dahulu," sahut Satria.Kayra mengangguk," terimakasih Sat.""sama - sama,"Tak lama dokter jaga yang menangani ibunda Kayra keluar," keluarga ibu Yanti," panggil Dokter tersebut."iya Dok, saya anak dari ibu Yanti," ucap Kayra yang langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Dokter tersebut."mari ikut saya, mbak!" ajak Dokter jaga tersebut.Kayra pun mengikuti dokter tersebut menuju ruangannya, ia duduk di hadapan Dokter. Kayra memainkan jari jarinya untuk mengurangi rasa takutnya. Biar bagaimana pun Kayra adalah gadis biasa, ia hanya berpura pura tegar dan kuat menghadapi segala masalahnya. namun hari ini ia benar benar tidak bisa menutupi rasa sakit dan takut pada dirinya, setelah semalam kesuciannya di renggut bahkan ia masih merasa sakit di bagian intimnya dan sekarang ia harus melihat sang ibu yang tidak sadarkan diri. Kayra benar benar takut jika ia kehilangan sosok ibunya, orang tua satu-satunya yang ia miliki. Kayra benar benar belum siap menjadi sebatang kara." Mohon maaf mbak, sepertinya ibu Yanti harus segera menjalani operasi mengingat kondisi jantung ibu Yanti sudah benar benar complex dan harus segera melakukan operasi pemasangan pompa jantung," jelas Dokter tersebut." iya Dok saya tahu, tapi uang saya belum cukup untuk membeli alat tersebut dan membayar biaya operasinya. Bantuan donasi dari yayasan pun masih sangat sedikit nominalnya," jawab Kayra terisak." Saya harap anda segera bisa mendapatkan dananya, agar pihak Rumah sakit bisa cepat melaksanakan Operasi. Dan ibu Yanti saat ini harus di rawat karena beliau harus di bantu dengan alat detak jantung, dan untuk rawat inap terlebih dahulu," Saran Dokter."Baik Dok, terima kasihakan saya usahakan secepatnya. saya permisi Dok, mau urus administrasi dulu," Pamit Kayra.Kayra pun keluar dari ruangan dokter dengan sangat lemas, selain ia masih merasakan sakit di bagian intimnya, dirinya juga benar-benar pusing harus kemana ia mencari uang untuk operasi ibu. Kayra menangis kejar, air matanya turun mengalir deras membasahi pipi mulusnya. Satria yang saat itu tengah menunggu Kayra, langsung menghampiri Kayra kala melihat Kayra keluar dari ruang Dokter dengan terisak."Kay, gimana kata dokter? gimana keadaan ibumu?" tanya Satria yang khawatir pada Kayra.Kayra bukannya menjawab pertanyaan Satria, ia malah semakin kejar dan histeris menangis tanpa menghiraukan orang yang lalu lalang di ruang tunggu IGD. Kayra berjongkok sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya yang sudah sangat basah karena air matanya. satria yang melihat Kayra menangis pun menepuk - nepuk bahu Kayra dengan lembut berusaha menenangkan Kayra. sebenarnya Satria sangat ingin memeluk Kayra,namun ia sadar diri hubungannya dengan Kayra belum terlalu dekat."Sabar Kay, aku yakin pasti ibumu akan sembuh!" lirih Satria."I-ibuku harus di operasi secepatnya, Sat. Dan tabunganku belum cukup untuk membiayai operasi ibu, aku harus bagaimana Sat? aku ingin Ibu sembuh, aku enggak mau jadi sebatang kara di dunia ini," adu Kayra dengan terisak pada Satria."Kamu tenang ya Kay!! aku yakin Allah akan kasih kamu jalan untuk biaya operasi Ibumu," tutur Satria menenangkan Kayra."Aku bahkan sedang merasa dipermainkan oleh takdir-Nya Sat," lirih Kayra terisak."Kayra!! jangan bicara seperti itu. Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan hamba -Nya," tegas Satria." Benarkah itu? Tapi aku benar - benar merasa kebahagiaan tidak akan pernah datang untukku," pasrah Kayra."Kamu wanita yang kuat Kayra, Allah memberikan ujian ini kepadamu karena Ia percaya kamu bisa melewatinya!!" ucap Satria memberikan semangat pada Kayra."Entahlah, Sat!! semoga saja ucapanmu benar,""Aku yakin akan hal itu Kayra!!""Sat, bolehkah aku meminta tolong satuhal lagi padamu?"Bersambung,...."Sat, bolehkah aku meminta tolong satu hal lagi padamu?" tanya Kayra."katakan Kay, apapun itu selagi aku bisa pasti aku bantu," jawab Satria dengan menarik tangannya dari bahu Kayra."Dokter menyuruhku mengurus administrasi ruang rawat inap Ibu, sedangkan aku tidak membawa dompet maupun barang berharga untuk jaminannya. Aku minta tolong, bisa kamu bantu mengurusnya," lirih Kayra masih terisak.satria terkekeh, " aku kira apa, hanya sekedar itu pasti ku bantu Kay," Ucapnya."Terimakasih Sat, kita tidak dekat tapi kamu mau membantuku,""Sesama manusia harus saling membantu, dan setelah ini aku pastikan kita akan dekat. Ayo mau ikut ke ruangan Administrasi atau menunggu di sini?" tanya Satria."Hah!!" Kayra mematung saat mendengar kalimat Satria yang sedikit ambigu baginya." Mau ikut atau tunggu di sini?" Satria bertanya kembali sambil tersenyum.Kayra menggelengkan kepalanya," aku di sini saja ya Sat," ucapnya.
"Hai..." sapa Alysa."Mau apa kamu, datang kesini?" ketus Arga. Arga benar - benar tidak menyukai kehadiran Alysa saat ini.." Tadi aku baru pulang ke rumah, kata Bik Erni kamu enggak pulang semalam?"cerita Alysa dengan di akhiri pertanyaan."suka- suka aku lah. Kamu aja jarang pulang ker rumah, aku enggak kepo!! ketus Arga.Alysa mencebikkan bibirnya , ia duduk di sofa panjang yang memang di sediakan untuk para tamu Arga. Sedangkan Arga duduk di kursinya sambil fokus ke layar Ipad untuk mengecek resep obat para pasien yang ia tangani pasca operasi."Hei, Ga!! aku enggak pulang kan memang ada jadwal shooting. kamu kan udah paham sama kerjaan aku, apalagi aku lagi banyak - banyaknya job sekarang." keluh Alysa." itu urusan kamu Sa, toh selama ini hubungan kita enggak dekat. jadi kamu enggak usah terlalu ikut campur urusanku," tukas Arga."apa salah, seorang istri tidak boleh mengetahui urusan suaminya? lagi pula aku kesini kar
"Bukannya dia... Alysa yang model terkenal itu? pasti janji Sama Riko lagi," gumam Kayra sambil mencebikkan bibirnya.Kayra pun meneruskan langkah kakinya ke arah parkiran menuju satria. Dari kejauhan Satria sudah melihat Kayra dan menyambutnya dengan senyuman." lama ya Sat? Maaf ya!!" ucap Kayra pada Satria."enggak kok, udah selesai?" tanya Satria."Udah," jawab Kayra kemudian masuk ke dalam mobil Satria." Kita jalan sekarang ya!! Bismillahirrohmannirrohim," ucap satria pada kayra. Satria memang pemuda yang cukup taat agama, karena dirinya di besarkan di lingkungan yang sangat agamis. selain sang Bapak merupakan ketua RW di pemukiman mereka tinggal, Bapak Satria yang bernama Habibi merupakan seseorang yang bergelar Haji.Maka dari itu Satria benar - benar dilarang bergaul dengan Kayra, saat para warga di sana mengetahui pekerjaan Kayra adalah seorang Lady Escort.ibu Yanti awalnya melarang Kayra bekerja di Club, namu
"mau kemana kalian?"Kayra dan Satria menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara, Kayra sangat terkejut laki laki yang sangat tidak ingin ia temui malah berada di hadapannya saat ini."siapa kamu?" tanya Satria pada laki laki tersebut dengan tatapan yang tidak suka."Aku calon suaminya!!" jawab Arga tersenyum sambil melirik ke arah Kayra."H-hah!! Gila kamu, dia bohong Sat!" elak Kayra. pernyataan Arga tentu saja membuat Satria agak sedikit terkejut dan mengerutkan dahinya, ada tatapan rasa tidak percaya dalam mata Satria."Bohong? bukannya tadi pagi sudah aku jelaskan, kita akan menikah!!" tegas Arga." tapi kan aku enggak jawab iya!!" tukas Kayra kembali.melihat kayra dan Arga berdebat membuat Satria sedikit paham akan situasi ini." Maaf tuan, entah hubungan apa yang kalian miliki itu bisa dibicarakan nanti. saat ini kami sedang buru- buru. Permisi!!" ucap Satria tegas."Kami??" gumam Arga s
Satria kembali ke kamar rawat ibu Yanti, dengan membawa dua bungkus nasi goreng dan 2 botol air mineral. setelah sedikit beradu argumen dengan Arga, Satria langsung menuju ke arah kantin. Karena tidak mungkin ia kembali dengan tangan kosong, sementara ia pamit pada Kayra untuk membeli makanan."lama banget, Sat?" tanya Kayra, Kala melihat Satria masuk.Satria terkekeh, "baru ditinggal sebentar, udah kangen aja" "Issh! Ngelantur aja. kamu beli apa?""ini aku beli nasi goreng, kamu belum makan dari tadi pagi, kan?" ucap satria sambil membuka bungkus nasi gorengnya dan memberikan kepada Kayra.Kayra menggelengkan kepalanya. "makasih ya, Sat."Satria hanya menganggukkan kepala. Satria dan Kayra makan dalam keheningan, Kayra sesekali melirik ke arah ibunya sambil memantau pergerakan ibunya. setelah selesai makan, Satria sedikit memberanikan diri untuk bertanya kepada Kayra mengenai Arga."Kay""Sat,"ucap m
mami Caca sedang berbicara dengan Baron, dan tiba tiba Baron menunjuk ke arah meja bar. dimana Hans dan Arga sedang berkelakar. mami Caca pilun langsung menghampiri mereka."Hans, Arga!!"Itu nama kalian, bukan?" tanya mami Caca.Hans dan Aga menoleh secara bersamaan." iya itu nama kami, ada apa ya nyonya?" jawab Hans. sedangkan Arga kembali fokus pada minumannya, bersikap acuh."ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian!!! mohon kiranya, kalian bisa ikut ke ruangan saya," jelas mami Caca." ruangan. tanya Hans mengerutkan dahinya, dan menyisir penampilan mami Caca dengan kedua matanya."oh maaf saya belum memperkenalkan diri!!! saya mami Caca pemilik Club Diamond's. ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian, mengenai anak asuh saya yaitu Kayra!" papar mami Caca.mendengar nama Kayra, Arga menoleh ke arah mami Caca. ia memfokuskan telinganya untuk memastikan maksud ucapan mami Caca.
" pagi...!!!" sapa Dokter Cahyo.Pagi ini dokter Cahyo melakukan kunjungan visit pasien lebih pagi dari biasanya. karena pagi ini Dokter Cahyo di temani Dokter Arga dan dia orang perawat.Satria sedikit terkejut, kala berpapasan dengan Arga dan dokter Cahyo serta kedua perawat.lebih tepatnya terkejut bertemu Arga, karena ia yakin Arga akan memulai persaingannya. Satria tersenyum masam, sedangkan Arga memberikan tatapan remeh kepada Satria."Pagi, Dok-," jawab Kayra terputus kala melihat Arga, ia juga terkejut saat mengetahui Arga merupakan Dokter di rumah sakit ini. " Loh, ini siapanya Kayra?" tanya Dokter Cahyo pada Satria."oh.... itu-," Kayra tidak melanjutkan ucapannya."saya teman dekat Kayra, Dok!" jawab Satria memotong ucapan Kayra.Tentu saja jawaban Satria, membuat Kayra agak terkejut. Berbeda dengan Kayra, Arga malah merasa geram dan panas saat mendengar jawaban Satria." oh ... teman dekat!
"Kay kamu layanin tamu - tamu di room 208 ya?"tanya Susi pada karya ketika mereka sedang make up di dalam toilet."iya sus kenapa memangnya?" jawab karya santai sambil memoles gincu yang berwarna merah terang."aku dengar itu bos bos kelas kakap yang pesan,,kamu pasti bakalan dapet tips banyak kay malam ini,"balas susi."aamiin sus, semoga aja. aku soalnya benar benar butuh uang buat pengobatan ibu,uang donasi dari yayasan baru terkumpul baru sedikit belum ada setengah- setengahnya." ucap kayra."sabar ya Kay, kamu ini anak yang baik, aku yakin pasti akan ada jalan untuk biaya operasi ibu kamu," jawab Susi."iya sus terimakasihnya, yaudah yok kita kerja,kita kumpulkan cuman cuman kembali untuk malam ini,"ajak kayra."semangat!!!" teriak Susi sambil tersenyum dan merapikan peralatan kosmetik miliknya ke dalam pouch.Kayra Saraswati, gadis cantik yang genap berusia 20 tahun dia hari yang lalu berjalan menyusuri l
" pagi...!!!" sapa Dokter Cahyo.Pagi ini dokter Cahyo melakukan kunjungan visit pasien lebih pagi dari biasanya. karena pagi ini Dokter Cahyo di temani Dokter Arga dan dia orang perawat.Satria sedikit terkejut, kala berpapasan dengan Arga dan dokter Cahyo serta kedua perawat.lebih tepatnya terkejut bertemu Arga, karena ia yakin Arga akan memulai persaingannya. Satria tersenyum masam, sedangkan Arga memberikan tatapan remeh kepada Satria."Pagi, Dok-," jawab Kayra terputus kala melihat Arga, ia juga terkejut saat mengetahui Arga merupakan Dokter di rumah sakit ini. " Loh, ini siapanya Kayra?" tanya Dokter Cahyo pada Satria."oh.... itu-," Kayra tidak melanjutkan ucapannya."saya teman dekat Kayra, Dok!" jawab Satria memotong ucapan Kayra.Tentu saja jawaban Satria, membuat Kayra agak terkejut. Berbeda dengan Kayra, Arga malah merasa geram dan panas saat mendengar jawaban Satria." oh ... teman dekat!
mami Caca sedang berbicara dengan Baron, dan tiba tiba Baron menunjuk ke arah meja bar. dimana Hans dan Arga sedang berkelakar. mami Caca pilun langsung menghampiri mereka."Hans, Arga!!"Itu nama kalian, bukan?" tanya mami Caca.Hans dan Aga menoleh secara bersamaan." iya itu nama kami, ada apa ya nyonya?" jawab Hans. sedangkan Arga kembali fokus pada minumannya, bersikap acuh."ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian!!! mohon kiranya, kalian bisa ikut ke ruangan saya," jelas mami Caca." ruangan. tanya Hans mengerutkan dahinya, dan menyisir penampilan mami Caca dengan kedua matanya."oh maaf saya belum memperkenalkan diri!!! saya mami Caca pemilik Club Diamond's. ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian, mengenai anak asuh saya yaitu Kayra!" papar mami Caca.mendengar nama Kayra, Arga menoleh ke arah mami Caca. ia memfokuskan telinganya untuk memastikan maksud ucapan mami Caca.
Satria kembali ke kamar rawat ibu Yanti, dengan membawa dua bungkus nasi goreng dan 2 botol air mineral. setelah sedikit beradu argumen dengan Arga, Satria langsung menuju ke arah kantin. Karena tidak mungkin ia kembali dengan tangan kosong, sementara ia pamit pada Kayra untuk membeli makanan."lama banget, Sat?" tanya Kayra, Kala melihat Satria masuk.Satria terkekeh, "baru ditinggal sebentar, udah kangen aja" "Issh! Ngelantur aja. kamu beli apa?""ini aku beli nasi goreng, kamu belum makan dari tadi pagi, kan?" ucap satria sambil membuka bungkus nasi gorengnya dan memberikan kepada Kayra.Kayra menggelengkan kepalanya. "makasih ya, Sat."Satria hanya menganggukkan kepala. Satria dan Kayra makan dalam keheningan, Kayra sesekali melirik ke arah ibunya sambil memantau pergerakan ibunya. setelah selesai makan, Satria sedikit memberanikan diri untuk bertanya kepada Kayra mengenai Arga."Kay""Sat,"ucap m
"mau kemana kalian?"Kayra dan Satria menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara, Kayra sangat terkejut laki laki yang sangat tidak ingin ia temui malah berada di hadapannya saat ini."siapa kamu?" tanya Satria pada laki laki tersebut dengan tatapan yang tidak suka."Aku calon suaminya!!" jawab Arga tersenyum sambil melirik ke arah Kayra."H-hah!! Gila kamu, dia bohong Sat!" elak Kayra. pernyataan Arga tentu saja membuat Satria agak sedikit terkejut dan mengerutkan dahinya, ada tatapan rasa tidak percaya dalam mata Satria."Bohong? bukannya tadi pagi sudah aku jelaskan, kita akan menikah!!" tegas Arga." tapi kan aku enggak jawab iya!!" tukas Kayra kembali.melihat kayra dan Arga berdebat membuat Satria sedikit paham akan situasi ini." Maaf tuan, entah hubungan apa yang kalian miliki itu bisa dibicarakan nanti. saat ini kami sedang buru- buru. Permisi!!" ucap Satria tegas."Kami??" gumam Arga s
"Bukannya dia... Alysa yang model terkenal itu? pasti janji Sama Riko lagi," gumam Kayra sambil mencebikkan bibirnya.Kayra pun meneruskan langkah kakinya ke arah parkiran menuju satria. Dari kejauhan Satria sudah melihat Kayra dan menyambutnya dengan senyuman." lama ya Sat? Maaf ya!!" ucap Kayra pada Satria."enggak kok, udah selesai?" tanya Satria."Udah," jawab Kayra kemudian masuk ke dalam mobil Satria." Kita jalan sekarang ya!! Bismillahirrohmannirrohim," ucap satria pada kayra. Satria memang pemuda yang cukup taat agama, karena dirinya di besarkan di lingkungan yang sangat agamis. selain sang Bapak merupakan ketua RW di pemukiman mereka tinggal, Bapak Satria yang bernama Habibi merupakan seseorang yang bergelar Haji.Maka dari itu Satria benar - benar dilarang bergaul dengan Kayra, saat para warga di sana mengetahui pekerjaan Kayra adalah seorang Lady Escort.ibu Yanti awalnya melarang Kayra bekerja di Club, namu
"Hai..." sapa Alysa."Mau apa kamu, datang kesini?" ketus Arga. Arga benar - benar tidak menyukai kehadiran Alysa saat ini.." Tadi aku baru pulang ke rumah, kata Bik Erni kamu enggak pulang semalam?"cerita Alysa dengan di akhiri pertanyaan."suka- suka aku lah. Kamu aja jarang pulang ker rumah, aku enggak kepo!! ketus Arga.Alysa mencebikkan bibirnya , ia duduk di sofa panjang yang memang di sediakan untuk para tamu Arga. Sedangkan Arga duduk di kursinya sambil fokus ke layar Ipad untuk mengecek resep obat para pasien yang ia tangani pasca operasi."Hei, Ga!! aku enggak pulang kan memang ada jadwal shooting. kamu kan udah paham sama kerjaan aku, apalagi aku lagi banyak - banyaknya job sekarang." keluh Alysa." itu urusan kamu Sa, toh selama ini hubungan kita enggak dekat. jadi kamu enggak usah terlalu ikut campur urusanku," tukas Arga."apa salah, seorang istri tidak boleh mengetahui urusan suaminya? lagi pula aku kesini kar
"Sat, bolehkah aku meminta tolong satu hal lagi padamu?" tanya Kayra."katakan Kay, apapun itu selagi aku bisa pasti aku bantu," jawab Satria dengan menarik tangannya dari bahu Kayra."Dokter menyuruhku mengurus administrasi ruang rawat inap Ibu, sedangkan aku tidak membawa dompet maupun barang berharga untuk jaminannya. Aku minta tolong, bisa kamu bantu mengurusnya," lirih Kayra masih terisak.satria terkekeh, " aku kira apa, hanya sekedar itu pasti ku bantu Kay," Ucapnya."Terimakasih Sat, kita tidak dekat tapi kamu mau membantuku,""Sesama manusia harus saling membantu, dan setelah ini aku pastikan kita akan dekat. Ayo mau ikut ke ruangan Administrasi atau menunggu di sini?" tanya Satria."Hah!!" Kayra mematung saat mendengar kalimat Satria yang sedikit ambigu baginya." Mau ikut atau tunggu di sini?" Satria bertanya kembali sambil tersenyum.Kayra menggelengkan kepalanya," aku di sini saja ya Sat," ucapnya.
Arga tiba di rumah sakit dan langsung di sambut oleh sang asisten,"Dok, pasien poliklinik sudah mengantre dari tadi," ucap asistennya Arga." Ya sudah, langsung buka saja poliklinik nya! saya akan kesana,""Baik Dok,"setelah mencuci wajahnya dan memakai jas berwarna putih yang di peruntukkan khusus Dokter atau yang di sebut dengan legitimasi medis. Arga langsung menuju ruang poliklinik untuk menjalankan tugasnya sebagai Dokter Spesialis jantung.***Berbeda dengan Arga, tiba di rumah Kayra di kejutkan dengan keadaan sang ibu yang sudah jatuh pingsan. tentu saja hal itu membuat Kayra panik, ia bingung harus melakukan apa karena saat ini tas dan ponselnya tertinggal di Club'. sedangkan untuk ke rumah sakit dia harus membawa uang untuk membayar transportasi dan administrasinya di sana. Kayra yang sudah ketakutan pun terpaksa berlari minta pertolongan tetangganya dengan menangis tersedu sedu, walaupun Kayra tahu sangat kecil kemung
"ibu maafin kayra," dalam hati kayra. dirinya benar benar tidak mengerti kenapa ia tidak bisa menolak sentuhan dari laki laki di hadapannya ini .padahal selama ini ia benar benar menjaga kesuciannya. walaupun ia bekerja sebagai wanita malam, itu tidak masalah baginya selagi ia masih bisa mempertahankan kesuciannya.namun sekarang semua rasanya sudah hancur lebur bersama penyesalan yang Kayra rasakan saat ini. entah tuhan ingin memberikan takdir seperti apa kepadanya, Kayra hanya bisa mengikuti permainan dalam kehidupan yang sudah tuhan rancang untuknya.Hampir 4 kali Arga, mengeluarkan cairan super miliknya. Arga sepertinya benar benar tidak ingin berhenti, karena selama bermain dengan Alysa ia selalu mengeluarkan cairan supernya di luar. dan kali ini entah setan semakin merasuki dirinya, ia ingin membuat wanita yang berada di hadapannya ini hamil anak nya. karena saat mengetahui Kayra masih perawan, Arga merubah rencananya. ia jadi terpikir untuk menjala