"ibu maafin kayra," dalam hati kayra. dirinya benar benar tidak mengerti kenapa ia tidak bisa menolak sentuhan dari laki laki di hadapannya ini .
padahal selama ini ia benar benar menjaga kesuciannya. walaupun ia bekerja sebagai wanita malam, itu tidak masalah baginya selagi ia masih bisa mempertahankan kesuciannya.namun sekarang semua rasanya sudah hancur lebur bersama penyesalan yang Kayra rasakan saat ini. entah tuhan ingin memberikan takdir seperti apa kepadanya, Kayra hanya bisa mengikuti permainan dalam kehidupan yang sudah tuhan rancang untuknya.Hampir 4 kali Arga, mengeluarkan cairan super miliknya. Arga sepertinya benar benar tidak ingin berhenti, karena selama bermain dengan Alysa ia selalu mengeluarkan cairan supernya di luar. dan kali ini entah setan semakin merasuki dirinya, ia ingin membuat wanita yang berada di hadapannya ini hamil anak nya. karena saat mengetahui Kayra masih perawan, Arga merubah rencananya. ia jadi terpikir untuk menjalankan saran dari Hans, menikah lagi dan memiliki anak.setelah kelelahan mereka pun tertidur di mobil, dua jam sebelumnya saat Hans keluar dari Club' ia melihat mobil Arga bergoyang tentu saja hal itu membuat Hans tersenyum karena rencananya berhasil."Eughh...." Kayra menggeliat karena terkena sinar matahari membuat ia menutupi kedua matanya dengan tangan.Kayra melirik ke arah Arga, yang sudah mulai membuka matanya juga. dan pandangan mereka bertemu hening tanpa suara, hingga dering ponsel Arga membuyarkan pandangan mereka. berdering di atas dashboard mobilnya, dan menerima panggilan tersebut. sedangkan Kayra mulai mengenakan pakaiannya."Halo?""Dok, kira kira Dokter tiba jam berapa ya? saya hanya mengingatkan jam 08.00 poliklinik mau di buka," tanya asisten Arga dari balik ponsel." oh iya 30 menit lagi saya sampai," jawab Arga sambil melirik ke arah jam tangannya." Baik Dok." jawab asistennya tersebut.Arga menaruh ponsel di atas dashboard dan melirik ke arah Kayra yang sudah berpakaian.Arga pun turut mengenakan kemejanya, sambil mengancingkan kemejanya Arga memperhatikan Kayra. Saat ini memang Kayra sedang berusaha menahan tangisnya, ia ingin bergerak tapi bagian intim miliknya masih sangat terasa sakit. Dan Kayra sendiri bingung harus melakukan apa, mau berjalan pun rasanya sakit."Aku akan bertanggung jawab, menikahimu!!" ucap Arga tanpa menoleh ke Kayra.sedangkan Kayra membeliakkan matanya, masih merasa tidak percaya apa yang baru saja ia dengar dari laki laki di sampingnya. "Menikah? hal yang tidak pernah aku bayangkan dalam hidupku." dalam benaknya." Tidak perlu, kamu enggak perlu bertanggung jawab! anggap saja ini semua hanya kecelakaan," jawab Kayra." Tidak bisa!! Aku yang mengambil keperawanan mu, dan bagaimana jika ternyata nanti kamu hamil?" tukas Arga."Itu urusanku!!"" Dan akan menjadi urusanku jika kamu hamil!!" sahut Arga dengan tatapan tajam.Kyra hanya diam dan tidak menjawab ucapan Arga, dia bergegas ingin membuka pintu mobil. namun Arga segera mengunci pintu mobil dengan tombol otomatis, sehingga Kayra tidak bisa keluar dari dalam mobil." Apa maumu?" tanya Kayra dengan ketus."Aku akan antar kamu pulang, tunjukkan rumahmu!!" ucap Arga sambil menyalakan mesin mobilnya.""Tidak perlu!! aku bisa pulang sendiri," tolak Kayra." Aku tidak yakin kamu bisa berjalan dengan baik, setelah kegiatan panas kita semalam!" balas Arga tanpa melirik ke arah Kayra dan fokus ke arah jalan."jangan ungkit hal itu!!" sentak Kayra."ini semua ulah temanmu, aku akan meminta tanggung jawab atas ulahnya!" kesal Kayra.Arga tertawa, " hahaha.... seharusnya kamu meminta pertanggung jawaban kepadaku, karena aku lah yang sudah merusakmu bukan Hans!""Tapi karena dia kita berdua jadi seperti ini!""sudahlah jangan di ributkan! dimana rumahmu? aku akan mengantarmu!" ucap Arga."Antarkan aku ke jalan melati saja!" jawab Kayra dengan ketus sambil menatap jalanan dari balik jendela mobil." baiklah!!" sahut Arga.dalam perjalanan ke rumah Kayra, tidak ada obrolan dan sangat hening. Kayra enggan sama sekali melirik ke arah Arga, ia hanya menatap ke arah jalan. Dalam hatinya, ia hanya bisa berdoa agar ia tidak hamil. Karena jika dirinya hamil, Kayra tidak bisa lagi bekerja mencari uang untuk pengobatan ibunya. sedangkan dirinya saat ini benar- benar membutuhkan uang yang sangat banyak untuk operasi pemasangan pompa jantung atau yang lebih di kenal dengan Left Ventricular Assist Device (LVAD) dan tentu saja itu semua membutuhkan biaya yang banyak, apalagi operasi ini akan di lakukan di negeri tetangga yaitu Sigapore. Kayra benar - benar harus bekerja keras untuk pengobatan sang ibu." Di sebelah mana rumahmu?" tanya Arga membuyarkan lamunan Kayra." Turunkan aku di depan gapura itu saja!" tunjuk Kayra ke arah gapura yang berwarna merah dan putih itu."baiklah."Arga pun berhenti tepat di depan gapura tersebut, namun Arga belum membuka kunci pintu mobil otomatis tersebut. Kayra merasa bingung dengan ulah Arga yang tidak membuka pintu kunci mobilnya."serahkan ponselmu!" Ucapan Arga membuat Kayra mengerutkan dahinya, menandakan kurang paham dengan ucapan Arga."Kamu mau merampok aku?" tanya Kayra."buat apa merampok wanita malam sepertimu!" cibir Arga.Degh, ucapan Arga membuat hati Kayra sakit."wanita malam!! hei Kayra buat apa kamu sakit hati, bukankah kamu memang seorang wanita malam? pekerjaanmu adalah Lady Escort, kamu bukan wanita baik baik buat apa kamu marah dengan perkataan laki laki brengsek di depanmu ini!" Kayra berperang dengan pemikirannya sendiri."bukankah kamu sudah merampok kesucianku!!" sahut Kayra ketus."itu bukan merampok, tetapi kita saling menolong. ingat kita sama sama dalam pengaruh obat !" jawab Arga."cuih!! terserah mu saja. cepat buka pintunya!" pinta Kayra.berikan dulu ponselmu!" kekeh Arga."hei pak Dokter, apa kamu lihat saat ini aku membawa tas ata sedang memegang ponsel?" tanya balik Kayra.kedua bola mata Arga menyisir Kayra, benar Kayra tidak membawa tas dan tidak memegang ponselnya. bisa jadi tas Kayra masih ada di Club'."Baiklah, aku akan menemui mu di Club' nanti malam," ucap Arga."Aku tidak akan kerja hari ini," balas Kayra."oh iya aku lupa, kamu pasti akan sulit berangkat kerja karena ulahku!" ledek Arga sambil tersenyum nakal."Terserah dirimu saja, cepat buka pintunya!" Hardik Kayra yang benar benar berusaha meredam kekesalannya pada laki laki di hadapannya ini.Arga terkekeh, entah apa yang bisa membuatnya tersenyum. padahal selama ini jika ia berdebat dengan Alysa tidak pernah mudah lunak hatinya. Arga pun menekan kunci otomatis mobilnya, dan Kayra langsung keluar dari mobil Arga tanpa menoleh ke arah Arga yang melihat sikap sombongnya Kayra. hanya bisa menatap cara dia berjalan ke arah sebuah gang kecil yang di pastikan arah rumahnya."semalam dia murahan sekali padaku, tetapi sekarang malah jual mahal." gumam Arga sambil tersenyum. Dan Arga melanjutkan perjalanan ke Rumah sakit.Bersambung,,,Arga tiba di rumah sakit dan langsung di sambut oleh sang asisten,"Dok, pasien poliklinik sudah mengantre dari tadi," ucap asistennya Arga." Ya sudah, langsung buka saja poliklinik nya! saya akan kesana,""Baik Dok,"setelah mencuci wajahnya dan memakai jas berwarna putih yang di peruntukkan khusus Dokter atau yang di sebut dengan legitimasi medis. Arga langsung menuju ruang poliklinik untuk menjalankan tugasnya sebagai Dokter Spesialis jantung.***Berbeda dengan Arga, tiba di rumah Kayra di kejutkan dengan keadaan sang ibu yang sudah jatuh pingsan. tentu saja hal itu membuat Kayra panik, ia bingung harus melakukan apa karena saat ini tas dan ponselnya tertinggal di Club'. sedangkan untuk ke rumah sakit dia harus membawa uang untuk membayar transportasi dan administrasinya di sana. Kayra yang sudah ketakutan pun terpaksa berlari minta pertolongan tetangganya dengan menangis tersedu sedu, walaupun Kayra tahu sangat kecil kemung
"Sat, bolehkah aku meminta tolong satu hal lagi padamu?" tanya Kayra."katakan Kay, apapun itu selagi aku bisa pasti aku bantu," jawab Satria dengan menarik tangannya dari bahu Kayra."Dokter menyuruhku mengurus administrasi ruang rawat inap Ibu, sedangkan aku tidak membawa dompet maupun barang berharga untuk jaminannya. Aku minta tolong, bisa kamu bantu mengurusnya," lirih Kayra masih terisak.satria terkekeh, " aku kira apa, hanya sekedar itu pasti ku bantu Kay," Ucapnya."Terimakasih Sat, kita tidak dekat tapi kamu mau membantuku,""Sesama manusia harus saling membantu, dan setelah ini aku pastikan kita akan dekat. Ayo mau ikut ke ruangan Administrasi atau menunggu di sini?" tanya Satria."Hah!!" Kayra mematung saat mendengar kalimat Satria yang sedikit ambigu baginya." Mau ikut atau tunggu di sini?" Satria bertanya kembali sambil tersenyum.Kayra menggelengkan kepalanya," aku di sini saja ya Sat," ucapnya.
"Hai..." sapa Alysa."Mau apa kamu, datang kesini?" ketus Arga. Arga benar - benar tidak menyukai kehadiran Alysa saat ini.." Tadi aku baru pulang ke rumah, kata Bik Erni kamu enggak pulang semalam?"cerita Alysa dengan di akhiri pertanyaan."suka- suka aku lah. Kamu aja jarang pulang ker rumah, aku enggak kepo!! ketus Arga.Alysa mencebikkan bibirnya , ia duduk di sofa panjang yang memang di sediakan untuk para tamu Arga. Sedangkan Arga duduk di kursinya sambil fokus ke layar Ipad untuk mengecek resep obat para pasien yang ia tangani pasca operasi."Hei, Ga!! aku enggak pulang kan memang ada jadwal shooting. kamu kan udah paham sama kerjaan aku, apalagi aku lagi banyak - banyaknya job sekarang." keluh Alysa." itu urusan kamu Sa, toh selama ini hubungan kita enggak dekat. jadi kamu enggak usah terlalu ikut campur urusanku," tukas Arga."apa salah, seorang istri tidak boleh mengetahui urusan suaminya? lagi pula aku kesini kar
"Bukannya dia... Alysa yang model terkenal itu? pasti janji Sama Riko lagi," gumam Kayra sambil mencebikkan bibirnya.Kayra pun meneruskan langkah kakinya ke arah parkiran menuju satria. Dari kejauhan Satria sudah melihat Kayra dan menyambutnya dengan senyuman." lama ya Sat? Maaf ya!!" ucap Kayra pada Satria."enggak kok, udah selesai?" tanya Satria."Udah," jawab Kayra kemudian masuk ke dalam mobil Satria." Kita jalan sekarang ya!! Bismillahirrohmannirrohim," ucap satria pada kayra. Satria memang pemuda yang cukup taat agama, karena dirinya di besarkan di lingkungan yang sangat agamis. selain sang Bapak merupakan ketua RW di pemukiman mereka tinggal, Bapak Satria yang bernama Habibi merupakan seseorang yang bergelar Haji.Maka dari itu Satria benar - benar dilarang bergaul dengan Kayra, saat para warga di sana mengetahui pekerjaan Kayra adalah seorang Lady Escort.ibu Yanti awalnya melarang Kayra bekerja di Club, namu
"mau kemana kalian?"Kayra dan Satria menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara, Kayra sangat terkejut laki laki yang sangat tidak ingin ia temui malah berada di hadapannya saat ini."siapa kamu?" tanya Satria pada laki laki tersebut dengan tatapan yang tidak suka."Aku calon suaminya!!" jawab Arga tersenyum sambil melirik ke arah Kayra."H-hah!! Gila kamu, dia bohong Sat!" elak Kayra. pernyataan Arga tentu saja membuat Satria agak sedikit terkejut dan mengerutkan dahinya, ada tatapan rasa tidak percaya dalam mata Satria."Bohong? bukannya tadi pagi sudah aku jelaskan, kita akan menikah!!" tegas Arga." tapi kan aku enggak jawab iya!!" tukas Kayra kembali.melihat kayra dan Arga berdebat membuat Satria sedikit paham akan situasi ini." Maaf tuan, entah hubungan apa yang kalian miliki itu bisa dibicarakan nanti. saat ini kami sedang buru- buru. Permisi!!" ucap Satria tegas."Kami??" gumam Arga s
Satria kembali ke kamar rawat ibu Yanti, dengan membawa dua bungkus nasi goreng dan 2 botol air mineral. setelah sedikit beradu argumen dengan Arga, Satria langsung menuju ke arah kantin. Karena tidak mungkin ia kembali dengan tangan kosong, sementara ia pamit pada Kayra untuk membeli makanan."lama banget, Sat?" tanya Kayra, Kala melihat Satria masuk.Satria terkekeh, "baru ditinggal sebentar, udah kangen aja" "Issh! Ngelantur aja. kamu beli apa?""ini aku beli nasi goreng, kamu belum makan dari tadi pagi, kan?" ucap satria sambil membuka bungkus nasi gorengnya dan memberikan kepada Kayra.Kayra menggelengkan kepalanya. "makasih ya, Sat."Satria hanya menganggukkan kepala. Satria dan Kayra makan dalam keheningan, Kayra sesekali melirik ke arah ibunya sambil memantau pergerakan ibunya. setelah selesai makan, Satria sedikit memberanikan diri untuk bertanya kepada Kayra mengenai Arga."Kay""Sat,"ucap m
mami Caca sedang berbicara dengan Baron, dan tiba tiba Baron menunjuk ke arah meja bar. dimana Hans dan Arga sedang berkelakar. mami Caca pilun langsung menghampiri mereka."Hans, Arga!!"Itu nama kalian, bukan?" tanya mami Caca.Hans dan Aga menoleh secara bersamaan." iya itu nama kami, ada apa ya nyonya?" jawab Hans. sedangkan Arga kembali fokus pada minumannya, bersikap acuh."ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian!!! mohon kiranya, kalian bisa ikut ke ruangan saya," jelas mami Caca." ruangan. tanya Hans mengerutkan dahinya, dan menyisir penampilan mami Caca dengan kedua matanya."oh maaf saya belum memperkenalkan diri!!! saya mami Caca pemilik Club Diamond's. ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian, mengenai anak asuh saya yaitu Kayra!" papar mami Caca.mendengar nama Kayra, Arga menoleh ke arah mami Caca. ia memfokuskan telinganya untuk memastikan maksud ucapan mami Caca.
" pagi...!!!" sapa Dokter Cahyo.Pagi ini dokter Cahyo melakukan kunjungan visit pasien lebih pagi dari biasanya. karena pagi ini Dokter Cahyo di temani Dokter Arga dan dia orang perawat.Satria sedikit terkejut, kala berpapasan dengan Arga dan dokter Cahyo serta kedua perawat.lebih tepatnya terkejut bertemu Arga, karena ia yakin Arga akan memulai persaingannya. Satria tersenyum masam, sedangkan Arga memberikan tatapan remeh kepada Satria."Pagi, Dok-," jawab Kayra terputus kala melihat Arga, ia juga terkejut saat mengetahui Arga merupakan Dokter di rumah sakit ini. " Loh, ini siapanya Kayra?" tanya Dokter Cahyo pada Satria."oh.... itu-," Kayra tidak melanjutkan ucapannya."saya teman dekat Kayra, Dok!" jawab Satria memotong ucapan Kayra.Tentu saja jawaban Satria, membuat Kayra agak terkejut. Berbeda dengan Kayra, Arga malah merasa geram dan panas saat mendengar jawaban Satria." oh ... teman dekat!
" pagi...!!!" sapa Dokter Cahyo.Pagi ini dokter Cahyo melakukan kunjungan visit pasien lebih pagi dari biasanya. karena pagi ini Dokter Cahyo di temani Dokter Arga dan dia orang perawat.Satria sedikit terkejut, kala berpapasan dengan Arga dan dokter Cahyo serta kedua perawat.lebih tepatnya terkejut bertemu Arga, karena ia yakin Arga akan memulai persaingannya. Satria tersenyum masam, sedangkan Arga memberikan tatapan remeh kepada Satria."Pagi, Dok-," jawab Kayra terputus kala melihat Arga, ia juga terkejut saat mengetahui Arga merupakan Dokter di rumah sakit ini. " Loh, ini siapanya Kayra?" tanya Dokter Cahyo pada Satria."oh.... itu-," Kayra tidak melanjutkan ucapannya."saya teman dekat Kayra, Dok!" jawab Satria memotong ucapan Kayra.Tentu saja jawaban Satria, membuat Kayra agak terkejut. Berbeda dengan Kayra, Arga malah merasa geram dan panas saat mendengar jawaban Satria." oh ... teman dekat!
mami Caca sedang berbicara dengan Baron, dan tiba tiba Baron menunjuk ke arah meja bar. dimana Hans dan Arga sedang berkelakar. mami Caca pilun langsung menghampiri mereka."Hans, Arga!!"Itu nama kalian, bukan?" tanya mami Caca.Hans dan Aga menoleh secara bersamaan." iya itu nama kami, ada apa ya nyonya?" jawab Hans. sedangkan Arga kembali fokus pada minumannya, bersikap acuh."ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian!!! mohon kiranya, kalian bisa ikut ke ruangan saya," jelas mami Caca." ruangan. tanya Hans mengerutkan dahinya, dan menyisir penampilan mami Caca dengan kedua matanya."oh maaf saya belum memperkenalkan diri!!! saya mami Caca pemilik Club Diamond's. ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian, mengenai anak asuh saya yaitu Kayra!" papar mami Caca.mendengar nama Kayra, Arga menoleh ke arah mami Caca. ia memfokuskan telinganya untuk memastikan maksud ucapan mami Caca.
Satria kembali ke kamar rawat ibu Yanti, dengan membawa dua bungkus nasi goreng dan 2 botol air mineral. setelah sedikit beradu argumen dengan Arga, Satria langsung menuju ke arah kantin. Karena tidak mungkin ia kembali dengan tangan kosong, sementara ia pamit pada Kayra untuk membeli makanan."lama banget, Sat?" tanya Kayra, Kala melihat Satria masuk.Satria terkekeh, "baru ditinggal sebentar, udah kangen aja" "Issh! Ngelantur aja. kamu beli apa?""ini aku beli nasi goreng, kamu belum makan dari tadi pagi, kan?" ucap satria sambil membuka bungkus nasi gorengnya dan memberikan kepada Kayra.Kayra menggelengkan kepalanya. "makasih ya, Sat."Satria hanya menganggukkan kepala. Satria dan Kayra makan dalam keheningan, Kayra sesekali melirik ke arah ibunya sambil memantau pergerakan ibunya. setelah selesai makan, Satria sedikit memberanikan diri untuk bertanya kepada Kayra mengenai Arga."Kay""Sat,"ucap m
"mau kemana kalian?"Kayra dan Satria menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara, Kayra sangat terkejut laki laki yang sangat tidak ingin ia temui malah berada di hadapannya saat ini."siapa kamu?" tanya Satria pada laki laki tersebut dengan tatapan yang tidak suka."Aku calon suaminya!!" jawab Arga tersenyum sambil melirik ke arah Kayra."H-hah!! Gila kamu, dia bohong Sat!" elak Kayra. pernyataan Arga tentu saja membuat Satria agak sedikit terkejut dan mengerutkan dahinya, ada tatapan rasa tidak percaya dalam mata Satria."Bohong? bukannya tadi pagi sudah aku jelaskan, kita akan menikah!!" tegas Arga." tapi kan aku enggak jawab iya!!" tukas Kayra kembali.melihat kayra dan Arga berdebat membuat Satria sedikit paham akan situasi ini." Maaf tuan, entah hubungan apa yang kalian miliki itu bisa dibicarakan nanti. saat ini kami sedang buru- buru. Permisi!!" ucap Satria tegas."Kami??" gumam Arga s
"Bukannya dia... Alysa yang model terkenal itu? pasti janji Sama Riko lagi," gumam Kayra sambil mencebikkan bibirnya.Kayra pun meneruskan langkah kakinya ke arah parkiran menuju satria. Dari kejauhan Satria sudah melihat Kayra dan menyambutnya dengan senyuman." lama ya Sat? Maaf ya!!" ucap Kayra pada Satria."enggak kok, udah selesai?" tanya Satria."Udah," jawab Kayra kemudian masuk ke dalam mobil Satria." Kita jalan sekarang ya!! Bismillahirrohmannirrohim," ucap satria pada kayra. Satria memang pemuda yang cukup taat agama, karena dirinya di besarkan di lingkungan yang sangat agamis. selain sang Bapak merupakan ketua RW di pemukiman mereka tinggal, Bapak Satria yang bernama Habibi merupakan seseorang yang bergelar Haji.Maka dari itu Satria benar - benar dilarang bergaul dengan Kayra, saat para warga di sana mengetahui pekerjaan Kayra adalah seorang Lady Escort.ibu Yanti awalnya melarang Kayra bekerja di Club, namu
"Hai..." sapa Alysa."Mau apa kamu, datang kesini?" ketus Arga. Arga benar - benar tidak menyukai kehadiran Alysa saat ini.." Tadi aku baru pulang ke rumah, kata Bik Erni kamu enggak pulang semalam?"cerita Alysa dengan di akhiri pertanyaan."suka- suka aku lah. Kamu aja jarang pulang ker rumah, aku enggak kepo!! ketus Arga.Alysa mencebikkan bibirnya , ia duduk di sofa panjang yang memang di sediakan untuk para tamu Arga. Sedangkan Arga duduk di kursinya sambil fokus ke layar Ipad untuk mengecek resep obat para pasien yang ia tangani pasca operasi."Hei, Ga!! aku enggak pulang kan memang ada jadwal shooting. kamu kan udah paham sama kerjaan aku, apalagi aku lagi banyak - banyaknya job sekarang." keluh Alysa." itu urusan kamu Sa, toh selama ini hubungan kita enggak dekat. jadi kamu enggak usah terlalu ikut campur urusanku," tukas Arga."apa salah, seorang istri tidak boleh mengetahui urusan suaminya? lagi pula aku kesini kar
"Sat, bolehkah aku meminta tolong satu hal lagi padamu?" tanya Kayra."katakan Kay, apapun itu selagi aku bisa pasti aku bantu," jawab Satria dengan menarik tangannya dari bahu Kayra."Dokter menyuruhku mengurus administrasi ruang rawat inap Ibu, sedangkan aku tidak membawa dompet maupun barang berharga untuk jaminannya. Aku minta tolong, bisa kamu bantu mengurusnya," lirih Kayra masih terisak.satria terkekeh, " aku kira apa, hanya sekedar itu pasti ku bantu Kay," Ucapnya."Terimakasih Sat, kita tidak dekat tapi kamu mau membantuku,""Sesama manusia harus saling membantu, dan setelah ini aku pastikan kita akan dekat. Ayo mau ikut ke ruangan Administrasi atau menunggu di sini?" tanya Satria."Hah!!" Kayra mematung saat mendengar kalimat Satria yang sedikit ambigu baginya." Mau ikut atau tunggu di sini?" Satria bertanya kembali sambil tersenyum.Kayra menggelengkan kepalanya," aku di sini saja ya Sat," ucapnya.
Arga tiba di rumah sakit dan langsung di sambut oleh sang asisten,"Dok, pasien poliklinik sudah mengantre dari tadi," ucap asistennya Arga." Ya sudah, langsung buka saja poliklinik nya! saya akan kesana,""Baik Dok,"setelah mencuci wajahnya dan memakai jas berwarna putih yang di peruntukkan khusus Dokter atau yang di sebut dengan legitimasi medis. Arga langsung menuju ruang poliklinik untuk menjalankan tugasnya sebagai Dokter Spesialis jantung.***Berbeda dengan Arga, tiba di rumah Kayra di kejutkan dengan keadaan sang ibu yang sudah jatuh pingsan. tentu saja hal itu membuat Kayra panik, ia bingung harus melakukan apa karena saat ini tas dan ponselnya tertinggal di Club'. sedangkan untuk ke rumah sakit dia harus membawa uang untuk membayar transportasi dan administrasinya di sana. Kayra yang sudah ketakutan pun terpaksa berlari minta pertolongan tetangganya dengan menangis tersedu sedu, walaupun Kayra tahu sangat kecil kemung
"ibu maafin kayra," dalam hati kayra. dirinya benar benar tidak mengerti kenapa ia tidak bisa menolak sentuhan dari laki laki di hadapannya ini .padahal selama ini ia benar benar menjaga kesuciannya. walaupun ia bekerja sebagai wanita malam, itu tidak masalah baginya selagi ia masih bisa mempertahankan kesuciannya.namun sekarang semua rasanya sudah hancur lebur bersama penyesalan yang Kayra rasakan saat ini. entah tuhan ingin memberikan takdir seperti apa kepadanya, Kayra hanya bisa mengikuti permainan dalam kehidupan yang sudah tuhan rancang untuknya.Hampir 4 kali Arga, mengeluarkan cairan super miliknya. Arga sepertinya benar benar tidak ingin berhenti, karena selama bermain dengan Alysa ia selalu mengeluarkan cairan supernya di luar. dan kali ini entah setan semakin merasuki dirinya, ia ingin membuat wanita yang berada di hadapannya ini hamil anak nya. karena saat mengetahui Kayra masih perawan, Arga merubah rencananya. ia jadi terpikir untuk menjala