Share

95. Titik Kehancuran

Setelah tertipu oleh kebaikan dan kesempurnaan Guntur, Juda pikir ia bisa lebih pintar untuk menyeleksi pasangan yang pantas untuk bersanding dengannya. Namun, nyatanya ia malah semakin terbutakan oleh kebrengsekan orang yang ada di dekatnya. Apakah sebegitu bodohnya Juda hingga matanya tidak bisa melihat kebrengsekan Danis? Atau Danis saja yang terlalu lihai menyembunyikan fakta bahwa laki-laki itu hanyalah seorang bajingan?

Ironis sekali, bukan?

Tidak hanya satu kali, Juda dengan begitu bodohnya berhadapan dengan pria beristri yang dengan begitu tak tahu malu mendua.

Juda hanya tidak menyangka Danis bisa begitu jahat kepadanya. Selama Juda berurusan dengan Guntur dan Grita kemarin, laki-laki itu pasti diam-diam menertawakan Juda. Tentang betapa naifnya Juda. Tentang betapa tololnya Juda.

Juda menekan dadanya yang terasa sesak karena tangis yang sejak tadi tak kuasa ia tahan. Di titik ini, Juda tidak yakin bisa cukup kuat untuk bertahan dari pengkhianatan yang dilemparkan langsun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status