Home / Romansa / You're MINE / bab 30 : out of control — 2

Share

bab 30 : out of control — 2

Author: Riri riyanti
last update Last Updated: 2023-01-05 10:17:27

Raut terkejut tergambar jelas di wajah jelita Kinara. Telapak tangan kanannya membekap mulutnya sendiri, sedangkan kedua netra indah itu menatap bergantian antara Daniel dan Andreas. Kejadian itu terjadi dengan secepat kilat, dan ia terlalu syok, sehingga tak tahu harus berbuat apa.

Sosok pria pirang asal Kanada itu tampak menjulang tinggi dari posisi Kinara. Tubuh tegap itu tak bergerak sama sekali, namun raut tampannya tampak begitu dingin menatap presensi Andreas—yang balas menatap sengit dirinya.

"Hey, Bung! Apa-apaan ini?!" suara berat Andreas terdengar penuh benci. Merasa tak terima, ia segera bangkit dari posisinya dengan masih memegangi sudut bibirnya yang terluka, mendekat pada sosok Daniel yang masih bergeming di tempatnya tanpa mengubah raut muka.

"Jauhi Kinara." Nada suara itu terucap datar, namun tiada mampu menyembunyikan rasa kesal. Tangan kanannya pun masih terkepal penuh dendam.

Sejujurnya Andreas merasa sedikit terintimidasi oleh tatapan tajam mata biru pria jangkung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • You're MINE   bab 31 : forgive me — 1

    Mug keramik di kedua telapak tangannya tiada lagi terasa hangat. Cairan pekat di dalamnya pun hanya tinggal seperempat. Ia menatap kosong permukaannya. Kata orang, coklat mengandung zat phenylethylamine yang mampu membuat seseorang yang mengkonsumsinya merasa bahagia, namun nyatanya semua itu tak banyak berpengaruh pada pria dengan surai sewarna arunika.Banyak sekali hal yang bercokol di dalam kepala tampannya saat ini; akan rasa bersalahnya pada Kinara, dan terutama tentang Axel, sang putra. Ia masih sangat mengingatnya, setelah pria kecilnya itu memergoki pertengkaran dirinya dengan Kinara, tatapan mata biru itu berubah dingin padanya. Dan ia sangat yakin jika buah hatinya merasa kecewa.Ia ingin sekali menemui putranya, ia rindu. Namun, ia seakan tak lagi memiliki muka untuk kembali bertemu, ia tak siap menerima kebencian putranya sendiri padanya, apalagi ... Kinara. Ia sangat yakin jika apa yang telah ia perbuat pada wanita itu telah sukses menggores hatinya. Dan ia menyesal, kec

    Last Updated : 2023-01-07
  • You're MINE   bab 32 : forgive me — 2

    Penyesalan memang selalu datang belakangan, begitulah yang kiranya Daniel rasakan sekarang. Bagaimana tidak? Putranya seakan mengabaikan kehadirannya, kepala pirang salinan dirinya itu justru berpaling setelah beberapa detik saling pandang. Padahal biasanya pria kecilnya selalu antusias menyambutnya ketika ia datang.Desahan napas lelah terembus dari celah bibirnya, pun tatapan mata biru itu kehilangan cahayanya. Andai saja ... andaikan saja ia lebih mampu mengendalikan emosinya malam itu, andaikan saja ia mampu memutar kembali waktu, tentu ia tidak akan bertindak sesembrono itu. Dan kini ia sadar, nyatanya bukan hanya Kinara saja yang hatinya terluka, putranya juga."Axel ...." panggilan lirih lolos dari bibir sang pria berambut bak arunika. Ia mencoba kembali memasang senyuman, berharap sapaannya mendapat balasan.Namun, nyatanya keinginan tak sesuai harapan. Axel sama sekali tidak menoleh ke arahnya, pria kecilnya justru semakin larut memainkan robot gundam di kedua tangannya bersa

    Last Updated : 2023-01-07
  • You're MINE   bab 33 : irresistible longing — 1

    Desahan napas lega terembus dari mulut Anindita setelah satu pembeli telah selesai ia layani. Setelah mencatat pemasukan di dalam komputer di meja kasir, langkah kaki wanita itu terayun mendekati sosok Kinara yang berada di meja tak jauh darinya. Ah, sahabatnya itu terlihat begitu sibuk kali ini. Tangan kanannya tampak sedang menggoreskan ujung pensil pada kertas putih di hadapannya; sedang membuat desain baju pesanan pelanggan.Sebenarnya ada satu hal yang hingga detik ini membuat Anindita penasaran. Namun, ia terlupa untuk menanyakannya karena terlalu sibuk akhir-akhir ini; butik benar-benar tengah ramai orderan. Setelah hari di mana Kinara menyetujui untuk bertemu dengan teman lelakinya, ia tak tahu lagi bagaimana kelanjutannya setelah pertemuan mereka.Makanya, dengan rasa keingintahuan yang besar pula senyuman lebar, wanita dengan surai pendek sebahu nan lurus itu mendudukkan diri di sisi sahabatnya. Ia akan mengorek informasinya sekarang juga."Menurutmu, Andreas pria yang seper

    Last Updated : 2023-01-11
  • You're MINE   bab 34 : irresistible longing — 2

    Karin tersenyum di sela ciumannya ketika mendapati mata biru Daniel tampak memejam sempurna, pula kedua telapak tangan hangat itu melingkupi pinggangnya. Jari-jemarinya semakin aktif bergerilya meraba abdomens perut sang pria dengan penuh damba, mencoba memancing hasrat pria yang memangku tubuhnya. Yah, meskipun wanita itu sadar jika apa yang ia lakukan hanya sepihak, tiada sambutan.Katakanlah Karin bodoh, tolol, atau apa pun sejenisnya. Karena memang dirinya pun mengakui hal yang sama. Ia tentu masih ingat bahwa pernyataan cintanya ditolak, bahkan ia pun tahu jika hati pria yang tengah ia cumbu bukanlah miliknya; ada nama wanita lain yang sudah sejak lama terukir di sana.Namun, ia pun tak mampu memungkiri jika hatinya turut terluka melihat betapa kacaunya keadaan pria yang ia cinta, jantungnya berdenyut menyakitkan ketika melihat wajah rupawan itu selalu diliputi kepedihan.Ia hanya ingin membantu Daniel terlepas dari lara meskipun hanya sekejap dengan membiarkan pria itu kembali m

    Last Updated : 2023-01-11
  • You're MINE   bab 35 : damn! — 1

    Tepat seperti apa yang Daniel katakan pada Kinara, kurang lebih lima menit setelah sambungan telepon ia putus, pria itu telah sampai di depan halaman luas mansion Maheswara. Ia memacu kendaraannya dalam kecepatan di atas rata-rata tadi, untung saja jalanan telah sepi karena waktu memang telah menunjukkan dini hari. Hal tersebut membuat pria itu lebih leluasa untuk mengebut seakan tengah berada di arena balap mobil milik pribadi.Panik? Tentu saja. Orang tua mana yang tidak merasa cemas ketika mendengar berita bahwa buah hatinya sedang tidak baik-baik saja?Bahkan saking khawatirnya, membuat ia abai terhadap keselamatan dirinya sendiri. Yang ada di kepala pirangnya saat itu hanyalah sampai secepat mungkin, memastikan keadaan sang putra dengan mata dan kepalanya secara langsung. Tentu keadaan ibunya juga, mengingat wanita itu menangis ketika meneleponnya.Dengan gerak gesit, Daniel segera melepas sabuk pengaman yang melingkupi tubuhnya secepat yang ia bisa, kemudian berlari tunggang-lan

    Last Updated : 2023-01-11
  • You're MINE   bab 36 : damn! — 2

    "Papa ... Papa ..."Tubuh pria itu menggeliat ketika suara lirih Axel berhasil memasuki gendang telinga, membuat ia terjaga dari 'tidur ayam'-nya. Daniel menegakkan posisi duduknya dengan segera ketika tersadar bahwa sang putra telah membuka kedua mata, tengah menatap presensi dirinya dengan berlinang air mata.Meskipun lelah dan kantuk mendominasi diri karena terjaga hampir semalaman, pula beberapa saat lalu sempat terlelap dengan posisi yang tidak nyaman—ia tertidur sembari duduk pada kursi besi di sisi ranjang perawatan dengan tangan bersedekap di dada—namun, senyuman masih mampu terpatri pada kedua belah bibirnya yang merah kecokelatan."Iya, ini Papa. Axel bersama Papa sekarang," ujarnya seraya mencium kening putranya begitu lama.Daniel mampu melihat tatapan penuh kerinduan yang terpancar dari sorot mata biru sang balita, yang otomatis membuat dada pria itu serasa diremas tangan tak kasat mata. Axel benar-benar merindukannya, sama halnya seperti apa yang ia rasa.Ia benar-benar

    Last Updated : 2023-01-11
  • You're MINE   bab 37 : sibling — 1

    Suara debaman pintu ruang perawatan mengiringi raibnya tubuh jangkung Daniel dari pandangan. Pria pirang itu membanting pintu dengan sedikit kencang tadi, untung saja hal tersebut tidak mengusik tidur lelap Axel. Ia benar-benar tersulut emosi.Sedangkan Dirga yang baru saja tiba hanya mampu menggaruk belakang lehernya dengan kikuk melihatnya, lantas mengalihkan atensi pada Kinara, menatap wanita itu dengan rasa bersalah. Tentu ia sadar jika kehadirannya justru memperburuk suasana."Aku sempat ke rumahmu tadi, dan langsung kemari ketika satpam rumahmu berkata kau membawa Axel ke rumah sakit ini ... tetapi sepertinya aku kembali datang di waktu yang tidak tepat, ya? Apakah aku harus menyusulnya?" ujarnya seraya melangkah semakin dekat pada presensi Kinara.Seakan sudah seperti jadwal tak tertulis hampir di setiap akhir pekan, pria itu selalu mengunjungi Axel. Biasanya ia akan mengajak balita itu untuk sekedar jalan-jalan atau pun mampir ke rumahnya. Selain karena ia yang memang sangat m

    Last Updated : 2023-01-13
  • You're MINE   bab 38 : sibling — 2

    Tirai putih itu tersibak oleh kedua tangan Kinara. Cahaya mentari pagi masuk dengan leluasa dari kaca jendela, memenuhi seisi ruang perawatan, membuat ruangan yang didominasi warna putih itu semakin terang.Tanpa terasa, sudah memasuki hari ke-dua putra semata wayangnya dirawat sini. Kinara benar-benar merasa lega sekarang, karena kondisi kesehatan balitanya sudah semakin baik. Kabut ketakutannya sirna, berganti senyuman tenteram.Setelah membuka bingkai jendela, kepala dengan surai kelam yang tersanggul asal itu menoleh pada presensi sang putra—yang masih saja duduk terdiam di atas ranjang perawatan seraya memeluk robot Transformers pemberian ayahnya dengan kencang."Axel kenapa diam saja, Nak? Ingin apa, hm?" Kinara mengukir senyuman ketika mata biru Axel balas menatapnya. Ia melangkah mendekat dengan senyum yang tiada henti tersemat."Axel ingin Papa."Senyuman wanita itu seketika pudar, kemudian perlahan menghilang kala mendengar keinginan sang buah hati. Ah, ia jadi teringat keja

    Last Updated : 2023-01-14

Latest chapter

  • You're MINE   extra part 2

    "B-bergeraklah. Maafkan aku." Dia berucap dengan begitu lirih, diakhiri satu kecupan lembut di bibirku.Sudahkah aku bilang bahwa Nara adalah satu-satunya wanita yang mampu meluluhkan hatiku, bahkan hanya dengan sekali kecupan?Hanya dengan satu tindakan kecil nan manis darinya, rasa kesalku menguap seketika, lenyap entah ke mana. Tak ingin membuang waktu, aku bergerak mencari kembali mulutnya. Menyatukan indera pengecap sembari bergerak dengan khidmat hingga erangan penuh nikmat Nara menjadi musik paling merdu di telinga.Aku menegakkan tubuhku setelah puas bermain lidah, melihat wajah memerah Nara yang diselubungi nafsu membuat tubuhku semakin panas saja. "Aku mencintaimu, Nara. Kumohon jangan mengatakan hal-hal aneh lagi."Dan dia hanya mengerang menjawab ucapanku. Kedua dada ranumnya berguncang-guncang ketika gerakanku semakin brutal. Sungguh, pemandangan indah itu membuat mulutku bergerak maju secara spontan, mengecap ujung-ujungnya yang menantang, membalutnya dengan lidah panasku

  • You're MINE   extra part 1

    Apa yang ada di dalam benak kalian ketika mendengar kata 'malam pertama'?Apakah ... malam puncak setelah acara pernikahan yang melelahkan?Ataukah ... malam penuh gairah yang begitu dinanti-nantikan?Yah, keduanya memang benar bagiku. Dan kami tengah berada di dalam fase itu sekarang. Meskipun lelah, namun aku tak pernah berpikir sedikit pun untuk menunda ritual sakral ini untuk segera dilakukan.Kamar kami di mansion Maheswara dihias dengan seromantis mungkin. Ah, ini pasti ulah Mama. Banyak sekali lilin-lilin aroma terapi dalam keadaan menyala ketika aku dan Nara melangkah memasukinya, sedangkan taburan kelopak bunga mawar merah tampak memenuhi permukaan ranjang yang akan segera kami gunakan saat ini, membentuk simbol hati.Aku terlebih dahulu menyingkirkan semua kekacauan tersebut sebelum merebahkan tubuh Nara dengan begitu hati-hati ke atas permukaannya, tentu setelah melucuti segala kain yang melekat pada raganya. Tentunya aku pun melakukan hal serupa pada tubuhku; menanggalkan

  • You're MINE   ending 2

    "Mau kubuktikan?" pertanyaan dariku sukses memancing rasa ingin tahu Nara, terbukti dari gerakan kepalanya yang segera menoleh padaku."Membuktikan ap—hmmkkk!" sebelum ia menyelesaikan kata, aku segera membungkam mulutnya dengan ciuman dalam, tanpa peduli jika posisi kami masih berada di tengah-tengah arena pesta, tanpa peduli jika apa yang kami perbuat kini menjadi pusat perhatian semua tamu undangan yang datang.Aku meraih tengkuknya, memperdalam pagutan pada mulut istriku tercinta. Ah, selalu saja begini. Melakukan French kiss bersama Nara selalu membuatku lupa diri. Bibir tipis nan lembut istriku terasa begitu manis, bagaikan candu. Ketika kedua indera pengecap kami saling berdansa, euforia seakan hampir meledak memenuhi dada. Sudah tak kupedulikan lagi pemerah bibirnya yang bisa saja hilang akibat apa yang kulakukan.Jika terus begini, mana bisa aku tahan untuk tidak melemparkannya ke ranjang, kemudian berolah raga malam hingga pagi menjelang?Ah, sial! Kenapa pestanya jadi teras

  • You're MINE   ending 1

    Seseorang pernah berkata, level tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan. Mungkin kalimat tersebut memang ada benarnya, namun bagiku sedikit berbeda. Bagiku, tingkatan paling tinggi ketika mencintai seseorang adalah dengan menikahinya, seperti apa yang telah kulakukan sekarang.Benar, aku dan Nara telah menikah pagi tadi, mengikrarkan janji suci sehidup semati di salah satu gereja katedral yang ada di pusat kota. Setelah acara pemberkatan selesai, kami berdua segera melanjutkan resepsi pernikahan di hotel bintang lima milik keluarga Maheswara. Yap, salah satu hotel besar milik ayah mertuaku.Ngomong-ngomong, beliau baru saja kembali dari perjalanan bisnis dua bulan lalu. Ayah mertuaku sempat kaget ketika mendapati jika kami kembali bersatu, namun aku begitu yakin beliau merasa bahagia sebab beliau percaya bahwa aku adalah satu-satunya pria yang mampu membahagiakan putri tunggalnya.Ah, apakah aku sudah menceritakan tentang respons kedua orang tuaku?Sepertinya belum, ya?Baiklah

  • You're MINE   bab 50 : mine — 2

    Seakan tertarik sebuah gaya gravitasi, atensi mata biru itu tak mampu sedikit pun berpaling dari kedua iris indah Kinara. Bahkan sampai di detik ke sepuluh pun tiada sepatah kata pun yang keluar dari mulut manis di depannya. Jari-jemari lentik yang tampak saling meremat itu tak lepas dari perhatian sang pemilik surai sewarna arunika.Sedangkan Kinara tampak menundukkan kepala, seakan memang sengaja menghindari kontak mata. Wanita itu bingung harus menjawab bagaimana, lidahnya kelu secara tiba-tiba. Sungguh, mengakui cinta ketika tahu bahwa dirimu sudah tak lagi menjadi wanita sempurna terasa begitu berat."Kenapa justru diam, hm?"Kepala bersurai legam bergelombang itu mendongak cepat, seakan tersentak oleh pertanyaan pria di hadapannya, memecah sepi yang tercipta."K-kita bisa berteman. Kita bisa bersama-sama mengurus Axel hingga ia dewasa." Yah, pada akhirnya hanya itu yang mampu Kinara katakan sebagai jawaban.Jawaban yang sudah Daniel duga sejak awal. Meskipun sudah menduganya, ny

  • You're MINE   bab 49 : mine — 1

    Sungguh, tiada pagi yang lebih indah selain pagi ini bagi Kinara. Ia memang sudah terjaga sedari beberapa menit lalu, namun dirinya masih betah berlama-lama tetap berada di atas ranjang. Enggan rasanya untuk bangkit kemudian menyambut hari baru. Bahkan kalau bisa, rasanya ingin sekali ia menghentikan waktu untuk selamanya berada di detik itu.Mengabaikan rasa pegal di sekujur badan karena lelah 'bermain' semalaman, ia memutar kepala ke sisi kanan, seiring memiringkan posisi tidurnya. Dan Kinara tak mampu untuk tidak tersenyum haru ketika menatap dua sosok lelaki yang begitu dicintainya berada di satu ranjang bersamanya, masih menutup mata dengan damai, terlelap dalam buaian mimpi.Ia merasa ... bagaikan memiliki keluarga kecil nan utuh sekarang. Ah, andaikan kata 'bagaikan' tidak pernah ada, hidupnya pasti sudah sangat sempurna. Senyuman wanita itu berubah miris ketika hal tersebut terlintas di kepala.Semalam setelah selesai menuntaskan birahi, pula saling membasahi diri, mereka memi

  • You're MINE   bab 48 : for the last time — 2

    "Aku akan pulang ke Kanada, beberapa hari lagi. Aku hanya tak ingin keyakinanku kembali goyah ketika melihat anak kita." Sembari memasang senyum pedih, tangannya tiada beranjak sedikit pun dari kepala sang putra. Secara perlahan Daniel mengangkat muka, mempertemukan tatapan mata dengan wanita di sisinya. "Terlebih ... dirimu."Sungguh, Kinara tak mampu berkata-kata kala mendengar kalimat terakhir yang lolos dari celah bibir pria yang ia cinta. Tubuhnya menegang. Mulutnya sedikit membuka, namun tiada suara. Bola matanya kembali memanas seketika."Aku sangat menyedihkan, bukan?" merasa tiada balasan, sudut bibir merah kecokelatan itu naik sebelah; tersenyum hampa, senyuman yang tercipta kala rasa putus asa mendominasi jiwa. Pria itu membuang muka setelahnya."K-kalau begitu, bukankah lebih baik jika kau bertahan di sini, setidaknya lebih lama lagi." Kinara menekan dadanya sedikit kuat, suaranya entah kenapa seakan tercekat ketika berucap.Kepala pirang itu menoleh cepat, balas menatap m

  • You're MINE   bab 47 : for the last time — 1

    Tatapan polos Axel tak beralih sedikit pun dari ibunya. Tatapan penuh harap yang mampu Kinara tangkap. Membuat senyuman manis wanita itu lenyap, sebab apa yang diinginkan sang putra nyatanya belum dapat terwujud hingga sekarang; Daniel lagi-lagi tak menjawab panggilan telepon darinya."Tidak diangkat, Sayang. Papamu sedang sangat sibuk sepertinya." Ponsel itu diturunkan perlahan dari daun telinga, kembali diletakkannya di atas meja."Huee~ Axel mau Papa! Axel mau digendong Papa!"Embusan napas panjang lolos dari kedua belah bibir wanita itu. Sungguh, Kinara tak tega melihat bagaimana putranya menangis tersedu begitu. Kesedihan Axel adalah bagian dari kesedihannya juga. Ia pun bingung harus berbuat apa lagi, Daniel seakan menghilang bagai ditelan bumi secara tiba-tiba setelah malam itu. Pamit keluar sebentar, namun sampai detik ini tidak ada kabar.Khawatir? Sudah pasti. Apalagi ketika ia mengingat bagaimana penyesalan yang tampak pada raut wajah pria yang ia cinta. Pria yang selama in

  • You're MINE   bab 46 : truth be told — 2

    "... Karin?" Kinara berujar lirih, seakan tengah memastikan bahwa presensi yang ia lihat saat ini adalah benar seseorang yang diingatnya; seorang wanita cantik yang berstatus sebagai kekasih dari pria yang ia cinta.Terkejut? Tentu saja. Banyak sekali pertanyaan yang saat ini hinggap di dalam pikirannya mengenai kedatangan wanita di depan sana yang secara tiba-tiba.Ada urusan apakah dengannya?Sedangkan wanita itu melangkah maju, memutus jarak dengan dirinya. Senyuman manis menghiasi kedua belah bibir merah nan penuh itu, bibir yang sempat beradu dengan milik sang pria Kanada. Tanpa sadar Kinara tersenyum miris ketika memori tersebut melintasi kepalanya, seiring rasa perih yang seakan meremas jantungnya."Kau tahu namaku?" suara feminin itu teralun begitu merdu ketika bertanya. Ah, nyatanya Karin mendengar ucapan serupa bisikan Kinara. Kedua mata itu tak teralih sedikit pun dari kedua matanya."Ya. Dan yang mengatakannya padaku," jawab Kinara. Namun, bola matanya bergerak gusar ketik

DMCA.com Protection Status