Home / Romansa / You are my destiny / Kembali aktivitas

Share

Kembali aktivitas

Author: peach
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah puas memandangi wajah Rendi, Clara segera pergi mandi dan melihat apakah Bi Surti sudah meyiapkan sarapan.

Setelah selesai mandi, Ia pergi ke dapur dan membiarkan Rendi tetap tidur. Saat sampai di dapur, Ia melihat Bi Surti dan Bunda sedang memasak bersama, Ia langsung mengapairi Buda dan Bi Surti.

"Pagi Buda." ucap nya.

"Pagi sayang, Gimana tidur kamu?" tanya Bunda.

"Nyenyak ko Bun. Hehehe..." ucap nya.

"Rendi masih tidur Ra?" tanya Bunda.

"Masih Bun, dia kayanya kecapean soalnya kemaren seminggu dia pulang malam terus Bun."

"Pantesan aja dia tidur Mulu. Yaudah biarin aja dia istirahat, kamu banguninnya nanti kalo sarapan udah jadi."

"Iya Bun. Bun, Rara bantuin ya?" sambil memegang bahan-bahan yang ada di meja.

"Boleh sayang."

Ia membantu Bunda dan Bibi untuk memasak untuk sarapan, Ia merindukan hal seperti ini yang biasa mereka lakukan bersama.

Setelah masakan telah jadi, Ia memanggil Rendi untuk sarapan bersama. saat sampai di kamar Ia melihat Rendi yang baru saja keluar dari toilet.

Ia tidak tehenti melihat tubuh Rendi yang tidak di baluri itu, ini kedua kali nya. Ia melihat Rendi tanpa menggunakan baju.

Rendi membuat Clara tidak bisa berhenti melihat nya. ini pertama kali nya Clara tidak teriak saat melihat REndi tidak memakai baju, biasanya Ia akan teriak jika melihat Rendi tanpa memakai baju.

Mungkin Ia sudah mulai untuk membiasakan diri nya untuk terbiasa melihat Fendi tanpa menggunakan baju.

Rendi yang melihat Clara terdiam seperti patung, merasa aneh. tidak biasa nya Clara terdiam begitu, biasanya Ia akan teriak begitu kencang dan membuat kuping nya sakit karena terikannya.

"Kenapa lu diam aja di situ?"

"Hmm.. gak ko. ini kamu di tunggu Bunda di meja makan." Ia terlihat begitu salah tingkah.

"Iya, gua ke sana."

"Yaudah kalo gitu aku ke meja makan duluan." Ia langsung meninggalkan Rendi.

Clara tidak menyadari jika pipinya masih memerah akibat apa yang baru saja Ia lihat di kamar. 

Sampai di meja makan, Bunda melihat pipi Clara begitu memerah seperti kepiting rebus, Ia menanyakan mengapa bisa pipi nya memerah.

"Ra, pipi kamu kenapa merah terus Rendi mana?" tanya Bunda yang begitu penasaran.

"Rendi ada di kamar Bun, dia abis mandi nanti dia ke sini." Ia berusaha untuk mengalihkan pertanyaan Bunda soal pipi nya.

"Oh yaudah, kita tungu dia dulu." ucap Bunda yang tidak menanyakan kembali soal pipi Clara.

Mereka menunggu Rendi keluar dari kamar, setelah Rendi datang mereka langsung sarapan bersama.

Hari ini mereka akan pulang ke rumah Mama dan kembali melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Setelah selesai makan, Clara dan Rendi segera pamitan untuk pulang karena hari ini Rendi kembali kerja.

Padahal Clara masih ingin bersama Bunda nya, Ia masih merindukan bersama Bunda nya, namun Ia bukan lagi sepenuh nya seorang anak, melainkan Ia kini telah menjadi seorang Istri.

"Kalian kapan-kapan ke sini lagi ya."

"Iya Bun, pasti kita ke sini lagi. Rara masih kangen banget sama Bunda." Ia memeluk Bunda nya begitu erat.

"Bunda juga masih kangen sama kamu, nanti kan kalian bisa ke sini lagi."

"Rara di sini aja deh Bun, gak usah pulang ya."

"Ko gitu sayang, gak boleh gitu dong. nanti siap yang ngurusin Rendi?"

"Dia kan udah besar BUn, bisa ngurus diri nya sendiri."

"Sayang gak boleh gitu. seorang istri harus bersama suami nya. gak boleh terpisah kaya gitu."

Mendengar Clara mengucapkan hal itu membuat Rendi begitu kesar, Ia juga bisa mengurus diri nya sendirii tapi bagaimana nanti kalo Mama nya menanyakan Clara.

Ia sebener nya malah senang jika Clara tidak bersama nya, itu membuat diri nya merasa senang dan kembali seperti dulu. 

"Yaudah Bun, kita pulang dulu ya. Bunda hati-hati di rumah." ucap Rendi.

"Iya sayang. kalian berdua hati-hati ya."

"Iya Bunda." mereka segera pergi meninggalkan Bunda.

Clara masih berat meninggalkan Bunda nya sendirian di rumah, jika Ia tidak menikah dengan Rendi, mugkin Ia tidak akan sperti ini meninggalkan Bunda nya begitu saja.

Di perjalanan pulang mereka hanya terdiam, tidak ada yang mereka bicarakan. Rara fokus dengan HP nya sedangkan Rendi fokus untuk nyetir.

Sampai di rumah Clara turun dari mobil, sedangkan Rendi langsung berangkat ke kantor. Ia tidak mengganti baju nya.

Baju kantor nya sudah ada di mobil, Ia tidak masuk karena Ia sudah terlambat datang ke kantor.

sampai di dalam rumah, Clara melihat Mama dan Papa yang sedang duduk di ruangan keluarga.

"Ra. kamu udah pulang?" tanya Mama.

"Iya mah." Ia menghampiri Mama dan Papa.

"Rendi kemana?" tanya Papah.

"Rendi langsung berangkat ke kantor Pah."

"Yaudah kamu istirahat dulu aja."

"Iya Mah, Rara langsung ke kamar ya." ucap nya.

"Iya sayang."

Ia langsung pergi ke kamar untuk beristirahat, Ia merasa sangat lelah dan merasa badan nya sudah lengket.

Setelah Ia selesai bergantu baju, Ia melihat HP nya yag sudah banyak notif yang belum Ia lihat dari tadi.

Ternyata dari tadi Debby dan Rere yang berkali-kali mengirim pesan tapi tidak Ia lihat. Mereka menanyakan keberadaan Clara.

Saat Debby dan Rere melihat Clara sudah melihat pesan nya, mereka melakukan video call bersama, mereka sangat mengkhawatirkan keadaan Clara.

Sampai saat ini Clara tida banyak menceritakan soal rumah tangga nya, mereka tahu jika Clara banyak menyimpan masalah soal rumah tangganya.

Apalagi pernikahan mereka di landaskan paksaan, itu pasti membuat Clara tertekan dalam rumah tangganya.

"Ra lu kemana aja si." ucap Rere dan Debby bersamaan.

"Kalian ngomong nya bisa kompakan gitu."

"Kita serius tahu Ra." ucap Debby.

"Iya maaf-maaf. gua kemaren kerumah Bunda jadi HP gak gua begitu fokus ke HP."

"Pantasan aja." ucap Rere.

"Terus gimana sama suami lu, dia gak apa-apain lu kan?" tanya Deby.

"Gak ko, dia baik-baik aja."

"Bagus deh kalo gitu." ucap Rere.

"Ra, kalo ada apa-apa lu bilang ya sama kita. lu gak boleh nyimpen masalah sendiri. lu punya kita."

"Iya guys, thanks ya." ucap nya.

Mereka langsung membicarakan hal lain. bagi Clara berbicara dengan teman-teman nya membuat Ia merasa terlepas dari beban yang Ia rasakan.

Kedua sahabat nya memang selalu bisa membuat nya tertawa lepas dan merasa tidak punya beban.

Setelah selesai teleponan dengan sahabat nya, Ia memilih untuk istirahat, Ia merasa sangat lelah.

Ia berharap setelah bangun tidur nanti, badan nya bisa kembali segar. Ia tertidur begitu lelap dan sudah berada di dalam mimpi. 

Related chapters

  • You are my destiny   Mulai gelisah

    Saat bangun tidur, Clara tersadar saat dia memelek matanya, Ia melihat Rendi yang sudah di hadapan nya. Ia tidak tahu sejak kapan Rendi sudah ada di tempat tidur bersama nya. ini seperti mimpi yang begitu indah, mimpi yang Ia harap kan. Rendi terlihat sangat tampan ketika tidur seperti ini, seketika Ia tersadar jika waktu sudah malam. Ia langsung buru-buru bangun dari tidur nya. Clara segera pergi ke ruang makan, di sana sudah tidak ada siapa-siapa, Bibi melihat Clara yang berdiri di meja makan langsung menghampiri. "Non, mau makan malam?" tanya Bibi yang sudah berdiri di belakang nya. "Bibi." ucap nya yang menengok ke arah Bibi. "Non Rara mau makan sekarang?" "Iya Bi, tapi nanti aja tunggu Rendi bangun tidur, nanti Rara yang siapin. "Baik non." "Bi, Mama papah udah pada makan malam?" "Udah non, nyonya sama tuan sudah makan malam dari tadi."

  • You are my destiny   Dia kembali

    Waktu berlalu begitu cepat. Clara masih saja belum berhasil meluluhkan hari Rendi. Ia hampir menyarah dan pasrah dengan keadaannya. Jika memang Rendi adalah jodoh nya, Rendi tidak akan ke mana- mana dan tidak akan meninggalkan nya. Dalam lubuk hati Clara, Ia mulai sangat mencintai suaminya itu, Ia tidak ingin sampai Rendi meninggalkan nya. Ia tidak sanggup harus kehilangannya. Hampir satu bulan pernikahan nya, semua masih seperti ini, tidak ada yang spesial dan tidak ada yang berubah juga. "Apa aku harus menyerah dengan semua keadaan ini." ucap nya dalam hati. Ia benar-benar sudah kehilangan akal nya untuk berfikir menarik perhatiannya Rendi. ini mungkin takdir yang harus Ia jalanin. Takdir yang hanya menyatukan Rendi sesaat saja, Takdir nya hanya mempertemukan nya dan Rendi sesaat dan tidak lama. Mungkin inilah Takdir yang harus Clara jalanin, takdir bahwa mereka memang bukan jodoh yang tepat. Satu bulan perni

  • You are my destiny   Merebut kembali

    Saat kejadian di mall tadi, Yassmin sangat merasa Mama Rendi membuat diri nya terluka dengan memperkenalkan Clara kepada nya. Seharusnya dirinya lah yang menjadi istri Rendi, bukan Clara. Jika waktu itu dia tidak memaksakan untuk mengambil pekerjaan itu, mungkin dirinya dan Rendi kini telah menajadi suami dan istri. Yasmin tidak bisa dia saja, Ia akan mengambil rendi kembali dari tangan Clara, Ia tidak ikhlas jika harus kehilangan Rendi, laki-laki yang sangat Ia sayangi. Ia akan membuat rencana untuk bisa mendapatkan hati Rendi kembali, Ia yakin jika Rendi masih sangat mencintainya. Yasmin tahu jika Rendi telah menikah dan pernikahan mereka atas perjodohan. saat Ia menghubungi Rendi, Rendi memberitahukan jika Ia sudah menikah karena perjodohan orangtua nya. Maka dari situ, Ia tidak terkejut saat Ia bertemu dengan Mama Rendi dan Clara, istri sah dari Rendi. Hal itu tidak akan mengubah niat nya untuk merebut kembali Rendi, Ia akan melaku

  • You are my destiny   Prolog

    Clara adalah anak dari Adi Wijaya dan Yasmin, Ia anak satu-satunya. Ia biasanya di panggil Rara. Ia baru saja menyelesaikan sekolah menengah ke atas dan akan melanjukan kuliahnya di salah satu universitas di Jakarta.Ketika Ia akan melanjutkan untuk kuliah, Ayah dan Bunda nya memberitahukan hal yang membuat dirinya terkejut, Ia harus menikah dengan laki-laki yang tidak Ia kenal bahkan tidak Ia cintai.Ayah dan Bundanya menjodohkan ia dengan anak rekan bisnis nya, pernikahan ini terjadi karena bisnis yang sedang di rintis ayahnya, Ia ingin sekali untuk menolaknya, namun hal itu sudah tidak bisa Ia batalkan.Pernikahan mereka akan berlangsung dalam beberapa hari lagi, Ia bahkan belum bertemu dengan laki-laki yang akan Ia nikahi, ini tidak adil baginya. Seketika Ia harus menelan pahitnya obat ini.Jika bisa Ia memilih, Ia tidak ingin menjalankan perjodohan ini. Ia masih ingin bebas tanpa terkait dengan statusnya, ia juga masih ingin menjalankan keinginannya

  • You are my destiny   Awal kehidupan

    Pagi ini adalah awal yang baik dalam ke hidupan Clara, Ia telah resmi menjadi seorang istri. Ia bangun pagi pagi untuk menyiapkan sarapan untuk semua orang.Sebenernya di rumah Rendi, Ia memiliki pembantu. Namun karena Ia merasa ini adalah kewajiban nya sebagai istri, Ia harus memasak dan menyiapkan sarapan untuk suami nya itu.Ia berharap ini bisa menjadi awal yang indah untuk hubungan nya, dan berharap Rendi bisa bersikap baik kepada nya. Ia tidak berharap lebih, ia hanya mengharapkan suami nya bisa bersikap baik kepada nya, hanya itu yang Ia inginkan.Mengingat kejadian semalam, membuat Ia berharap itu tidak akan terulang kembali. Ia tidak ingin suami nya menganggap pernikahan ini hanya pernikahan di atas kertas saja.Ia segera pergi ke dapur untuk memulai masak. Di dapur ternyata sudah ada Bibi yang sedang menyiapkan bahan bahan untuk masak.“Non Clara.”“Iya Bi. Panggil Rara aja Bi.”ucap nya.

  • You are my destiny   Kembali aktivitas

    Suasana kampus begitu sangat Ia rindukan. Sampai di kampus Ia langsung menghampiri kedua sahabatnya yang sudah berada di kantin.Senyum lebar yang Ia tunjukan kepada sahabat nya, Ia tidak ingin sahabat nya mengetahui keadaan nya saat ini, keadaan yang membuat nya sedih.Ia harus siap dengan pertanyaan pertanyaan yang akan di ajukan sahabat nya. Rere dan Debby. Mereka tidak akan berhenti kepo dengan urusan Rara.Bagi mereka, tidak ada yang boleh membuat sahabat nya itu sedih, Ia akan menjaga Rara 24 jam supaya tidak ada yang menganggu nya. Makanya jika ada laki-laki yang ingin membawa Rara jalan jalan atau berpacaran, mereka harus berhadapan dengan Rere dan Debby.Persahabatan mereka sudah sejak mereka duduk di bangku SMP hingga kini mereka masih terus Bersama-sama.“Ra, lu ke mana aja?” baru saja datang dan belum duduk, Ia sudah mendapatkan pertanyaan dari kedua sahabat nya.“Sorry guys. Gua banyak urusan yang

  • You are my destiny   Ku ingin kamu membuka hati mu

    Seminggu telah berlalu, mereka menjalankan hari hari seperti biasa. Rara yang seperti biasa udah mulai aktif untuk ke kampus, begitupun dengan Rendi. Ia juga aktif ke kantor.Ia selalu berangkat pagi pagi ke kantor dan tidak pernah sarapan di rumah, bahkan setiap kali Rara meminta Rendi untuk sarapan, ia selalu tidak memperdulikan.Ia masih belum bisa membuka hati nya dan menerima Rara menjadi pasangan pendamping nya. Padahal Rara sudah mulai menerima semua nya. Tapi tidak dengan Rendi.Entah sampai kapan, Rendi akan mengabaikan Rara seperti ini dan tidak peduli dengan semua apa yang Rara lakukan untuk nya.Semuanya serba salah untuk Rara, tapi ia tidak akan menyerah membuat Rendi luluh kepada nya, ia akan memecahkan batu sekeras apapun.“Ra, kita perhatiin, belakangan ini lu kaya lagi sedih banget. Ada masalah sama pernikahan lu ya?”“Engga ko, gua engga apa apa.” Senyum palsu yang ia berikan.

  • You are my destiny   Mulai mempunyai rasa

    “Rendi kamu baru pulang.”“Iya Mah. Pekerjaan Rendi banyak banyak. Rendi ke kamar ya Mah.”Ia segera pergi ke kamar, sampai di kamar Ia melihat Rara yang sedang tertidur di sofa. Ia yang melihat hal itu hanya biasa saja dan segera pergi ke kamar mandi.Setelah selesai mandi, Ia melihat Rara yang masih dengan posisi sama tertidur lelap di sofa, namun hati nya tida bergerak sama sekali, Ia membiarkan Rara tertidur di sofa.Saat pagi telah tiba, Rara baru menyadari ternyata Ia tertidur di sifa, dan Ia melihat kearah Kasur yang sudah ada Rendi yang masih tertidur.Ia berjalan kearah Kasur memastikan Rendi yang masih tertidur di Kasur, Ia memandangi wajah Rendi dengan senyuman.Ia merasa, Ia mulai jatuh cinta kepada Rendi, Ia mulai menyukai suami nya itu. Walaupun sikap nya begitu tidak baik kepada nya, Ia tetap menyukai nya. Setelah Ia puas memandangi wajah Rendi, Ia segera mandi dan menyiapkan sarapan.

Latest chapter

  • You are my destiny   Merebut kembali

    Saat kejadian di mall tadi, Yassmin sangat merasa Mama Rendi membuat diri nya terluka dengan memperkenalkan Clara kepada nya. Seharusnya dirinya lah yang menjadi istri Rendi, bukan Clara. Jika waktu itu dia tidak memaksakan untuk mengambil pekerjaan itu, mungkin dirinya dan Rendi kini telah menajadi suami dan istri. Yasmin tidak bisa dia saja, Ia akan mengambil rendi kembali dari tangan Clara, Ia tidak ikhlas jika harus kehilangan Rendi, laki-laki yang sangat Ia sayangi. Ia akan membuat rencana untuk bisa mendapatkan hati Rendi kembali, Ia yakin jika Rendi masih sangat mencintainya. Yasmin tahu jika Rendi telah menikah dan pernikahan mereka atas perjodohan. saat Ia menghubungi Rendi, Rendi memberitahukan jika Ia sudah menikah karena perjodohan orangtua nya. Maka dari situ, Ia tidak terkejut saat Ia bertemu dengan Mama Rendi dan Clara, istri sah dari Rendi. Hal itu tidak akan mengubah niat nya untuk merebut kembali Rendi, Ia akan melaku

  • You are my destiny   Dia kembali

    Waktu berlalu begitu cepat. Clara masih saja belum berhasil meluluhkan hari Rendi. Ia hampir menyarah dan pasrah dengan keadaannya. Jika memang Rendi adalah jodoh nya, Rendi tidak akan ke mana- mana dan tidak akan meninggalkan nya. Dalam lubuk hati Clara, Ia mulai sangat mencintai suaminya itu, Ia tidak ingin sampai Rendi meninggalkan nya. Ia tidak sanggup harus kehilangannya. Hampir satu bulan pernikahan nya, semua masih seperti ini, tidak ada yang spesial dan tidak ada yang berubah juga. "Apa aku harus menyerah dengan semua keadaan ini." ucap nya dalam hati. Ia benar-benar sudah kehilangan akal nya untuk berfikir menarik perhatiannya Rendi. ini mungkin takdir yang harus Ia jalanin. Takdir yang hanya menyatukan Rendi sesaat saja, Takdir nya hanya mempertemukan nya dan Rendi sesaat dan tidak lama. Mungkin inilah Takdir yang harus Clara jalanin, takdir bahwa mereka memang bukan jodoh yang tepat. Satu bulan perni

  • You are my destiny   Mulai gelisah

    Saat bangun tidur, Clara tersadar saat dia memelek matanya, Ia melihat Rendi yang sudah di hadapan nya. Ia tidak tahu sejak kapan Rendi sudah ada di tempat tidur bersama nya. ini seperti mimpi yang begitu indah, mimpi yang Ia harap kan. Rendi terlihat sangat tampan ketika tidur seperti ini, seketika Ia tersadar jika waktu sudah malam. Ia langsung buru-buru bangun dari tidur nya. Clara segera pergi ke ruang makan, di sana sudah tidak ada siapa-siapa, Bibi melihat Clara yang berdiri di meja makan langsung menghampiri. "Non, mau makan malam?" tanya Bibi yang sudah berdiri di belakang nya. "Bibi." ucap nya yang menengok ke arah Bibi. "Non Rara mau makan sekarang?" "Iya Bi, tapi nanti aja tunggu Rendi bangun tidur, nanti Rara yang siapin. "Baik non." "Bi, Mama papah udah pada makan malam?" "Udah non, nyonya sama tuan sudah makan malam dari tadi."

  • You are my destiny   Kembali aktivitas

    Setelah puas memandangi wajah Rendi, Clara segera pergi mandi dan melihat apakah Bi Surti sudah meyiapkan sarapan. Setelah selesai mandi, Ia pergi ke dapur dan membiarkan Rendi tetap tidur. Saat sampai di dapur, Ia melihat Bi Surti dan Bunda sedang memasak bersama, Ia langsung mengapairi Buda dan Bi Surti. "Pagi Buda." ucap nya. "Pagi sayang, Gimana tidur kamu?" tanya Bunda. "Nyenyak ko Bun. Hehehe..." ucap nya. "Rendi masih tidur Ra?" tanya Bunda. "Masih Bun, dia kayanya kecapean soalnya kemaren seminggu dia pulang malam terus Bun." "Pantesan aja dia tidur Mulu. Yaudah biarin aja dia istirahat, kamu banguninnya nanti kalo sarapan udah jadi." "Iya Bun. Bun, Rara bantuin ya?" sambil memegang bahan-bahan yang ada di meja. "Boleh sayang." Ia membantu Bunda dan Bibi untuk memasak untuk sarapan, Ia merindukan hal seperti in

  • You are my destiny   Mulai merasa berdetak

    Malam telah tiba, Bi Surti telah menyiapkan makan malam. Clara dan Bunda datang ke meja makan. Saat mereka di meja makan, Bunda meminta Clara untuk memanggil Rendi untuk makan malam bersama. Sampai di kamar, Ia melihat Rendi yang sedang tertidur pulas, Ia tidak tega membangunkannya. Ia memutuskan untuk kembali ke meja makan dan membiarkan Rendi tetep tidur. Sampai di meja makan, Bunda tidak melihat Clara datang bersama Rendi. "Ra, Rendi mana?" tanya Bunda. "Rendi tidur Bun. Rara gak tega banguninnya. Kita makan malam duluan aja, nanti kalo Rendi udah bangun, Rara siapin makan malam nya." "Yaudah kita makan duluan." Mereka memutuskan untuk makan malam duluan tanpa Rendi dan tidak menggangu tidur nya. Clara menikmati makan malam nya, namun pikirannya ke Rendi, Ia tida enak membiarkan Rendi melewati makan malam. Walaupun Ia tahu, jika nanti Rendi Mungkin saja akan terbangun dan ak

  • You are my destiny   Melepas rindu

    Sampai di depan kamar Clara, Rendi menghentikan langkah nya. baru kali ini Ia menginjakan kaki nya untuk masuk ke kamar Clara. Clara yang melihat Rendi terdiam di depan kamar nya, langsung menyuruh Rendi untuk masuk ke dalam kamar nya. Rendi yang mendengar Clara meminta nya untuk masuk ke dalam kamar, Ia segera masuk ke dalam kamar. Ia melihat kamar Clara yang begitu sangat rapih dan serba warna pink. Benar-benar kmar perempuan. "Kamu kenapa diem aja?" tanya Clara yang melihat Rendi terdiam sejak dia akan masuk ke kamar nya. "Gua gak apa-apa." ucap nya. Clara memutuskan untuk mengganti pakaian nya, sedangkan Rendi melihat-lihat seisi kamar Clara. Setelah selesai mengganti pakaian nya, ia menghampiri Rendi dan meminta Rendi untuk mengganti pakaian nya. "Ren, kamu mau ganti baju?" "Mau ganti baju gimana? gua kan gak bawa baju." "Aku pinjem baju Ayah ke Bunda ya, biar

  • You are my destiny   Mulai mempunyai rasa

    “Rendi kamu baru pulang.”“Iya Mah. Pekerjaan Rendi banyak banyak. Rendi ke kamar ya Mah.”Ia segera pergi ke kamar, sampai di kamar Ia melihat Rara yang sedang tertidur di sofa. Ia yang melihat hal itu hanya biasa saja dan segera pergi ke kamar mandi.Setelah selesai mandi, Ia melihat Rara yang masih dengan posisi sama tertidur lelap di sofa, namun hati nya tida bergerak sama sekali, Ia membiarkan Rara tertidur di sofa.Saat pagi telah tiba, Rara baru menyadari ternyata Ia tertidur di sifa, dan Ia melihat kearah Kasur yang sudah ada Rendi yang masih tertidur.Ia berjalan kearah Kasur memastikan Rendi yang masih tertidur di Kasur, Ia memandangi wajah Rendi dengan senyuman.Ia merasa, Ia mulai jatuh cinta kepada Rendi, Ia mulai menyukai suami nya itu. Walaupun sikap nya begitu tidak baik kepada nya, Ia tetap menyukai nya. Setelah Ia puas memandangi wajah Rendi, Ia segera mandi dan menyiapkan sarapan.

  • You are my destiny   Ku ingin kamu membuka hati mu

    Seminggu telah berlalu, mereka menjalankan hari hari seperti biasa. Rara yang seperti biasa udah mulai aktif untuk ke kampus, begitupun dengan Rendi. Ia juga aktif ke kantor.Ia selalu berangkat pagi pagi ke kantor dan tidak pernah sarapan di rumah, bahkan setiap kali Rara meminta Rendi untuk sarapan, ia selalu tidak memperdulikan.Ia masih belum bisa membuka hati nya dan menerima Rara menjadi pasangan pendamping nya. Padahal Rara sudah mulai menerima semua nya. Tapi tidak dengan Rendi.Entah sampai kapan, Rendi akan mengabaikan Rara seperti ini dan tidak peduli dengan semua apa yang Rara lakukan untuk nya.Semuanya serba salah untuk Rara, tapi ia tidak akan menyerah membuat Rendi luluh kepada nya, ia akan memecahkan batu sekeras apapun.“Ra, kita perhatiin, belakangan ini lu kaya lagi sedih banget. Ada masalah sama pernikahan lu ya?”“Engga ko, gua engga apa apa.” Senyum palsu yang ia berikan.

  • You are my destiny   Kembali aktivitas

    Suasana kampus begitu sangat Ia rindukan. Sampai di kampus Ia langsung menghampiri kedua sahabatnya yang sudah berada di kantin.Senyum lebar yang Ia tunjukan kepada sahabat nya, Ia tidak ingin sahabat nya mengetahui keadaan nya saat ini, keadaan yang membuat nya sedih.Ia harus siap dengan pertanyaan pertanyaan yang akan di ajukan sahabat nya. Rere dan Debby. Mereka tidak akan berhenti kepo dengan urusan Rara.Bagi mereka, tidak ada yang boleh membuat sahabat nya itu sedih, Ia akan menjaga Rara 24 jam supaya tidak ada yang menganggu nya. Makanya jika ada laki-laki yang ingin membawa Rara jalan jalan atau berpacaran, mereka harus berhadapan dengan Rere dan Debby.Persahabatan mereka sudah sejak mereka duduk di bangku SMP hingga kini mereka masih terus Bersama-sama.“Ra, lu ke mana aja?” baru saja datang dan belum duduk, Ia sudah mendapatkan pertanyaan dari kedua sahabat nya.“Sorry guys. Gua banyak urusan yang

DMCA.com Protection Status