Beranda / Romansa / You are my destiny / Ku ingin kamu membuka hati mu

Share

Ku ingin kamu membuka hati mu

Penulis: peach
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Seminggu telah berlalu, mereka menjalankan hari hari seperti biasa. Rara yang seperti biasa udah mulai aktif untuk ke kampus, begitupun dengan Rendi. Ia juga aktif ke kantor.

Ia selalu berangkat pagi pagi ke kantor dan tidak pernah sarapan di rumah, bahkan setiap kali Rara meminta Rendi untuk sarapan, ia selalu tidak memperdulikan.

Ia masih belum bisa membuka hati nya dan menerima Rara menjadi pasangan pendamping nya. Padahal Rara sudah mulai menerima semua nya. Tapi tidak dengan Rendi.

Entah sampai kapan, Rendi akan mengabaikan Rara seperti ini dan tidak peduli dengan semua apa yang Rara lakukan untuk nya.

Semuanya serba salah untuk Rara, tapi ia tidak akan menyerah membuat Rendi luluh kepada nya, ia akan memecahkan batu sekeras apapun.

“Ra, kita perhatiin, belakangan ini lu kaya lagi sedih banget. Ada masalah sama pernikahan lu ya?”

“Engga ko, gua engga apa apa.” Senyum palsu yang ia berikan.

Rara tidak tahu harus bagaimana, apa ia harus menceritakan ini kepada Rere dan Debby, apa ia harus memendam semua nya.

Pernikahan ini membuat ia tidak kuat, sampai kapan sifat Rendi akan seperti ini. Selalu mengabaikan nya. Ia ingin seperti pasangan yang lain.

Ia tahu pernikahan ini di landaskan karena perjodohan dari orangtua nya dan orangtua Rendi, tapi mereka sudah menikah secara agama maupun hukum.

Tapi mengapa Rendi masih saja tidak bisa menerima nya sebagai istri nya, seengga nya Rendi memberi nya kesempatan utuk bisa dekat dengan nya.

“Ra kalo emang lu gak mau cerita sekarang, gpp ko. Kalo udah siap untuk cerita, kita pasti akan dengerin, kita akan selalu ada buat lu.”

Debby sangat mencemaskan Rara, setelah pernikahan nya, Rara tidak ceria seperti biasa, seperti ada yang hilang.

“Kalian gak usah khawatir, gua akan baik baik aja ko. Yaudah yuk kita ke kelas. “

“Yaudah.”

Di kelas, Rara terus terdiam, ia mencoba untuk focus dalam materi yang sedang dosen nya terangkan, tapi ia masih saja tidak bias menghilangkan kata kata Rendi.

Kata kata yang membuat nya sakit hati, ia terus membayangkan perkataan itu. Perkataan bahwa pernikahan ini hanya pernikahan di atas kertas.

Di lain sisi, Rendi malah sedang focus untuk mengerjakan proyek yang sedang bekerja sama dengan perusahaan nya.

Ia mendapatkan proyek yang sangat bagus dan menguntungkan perusahaan nya, ia tidak ingin mengingat pernikahan ini.

Ia berusaha mengalihkan masalah yang sedang ia alami dengan focus pada proyek ini, ia mengambil ahli untuk proyek ini.

“Fokus banget.” Sahut seseorang.

“Ngapain lu ke sini?” ia terhenti dan melihat Fero yang datang ke ruangan nya.

Fero pagi pagi sudah datang ke kantor Rendi dan menggangu nya yang sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Ia selalu saja datang di waktu yang tidak tepat, selalu mengganggu Rendi.

“Santai dong. Oh iya Ren, lu masih punya utang sama gua.”

Fero yang mengingat ia masih belum menanyakan hal itu kepada Rendi, ia segera menanyakan hal itu kepada nya.

Waktu itu mereka tidak jadi datang ke kantor Rendi karena Tomi yang tiba tiba harus segera kembali ke kantor, karena ada meeting dan mau gk mau Fero juga harus kembali ke kantor, karena Tomi dan Fero satu kantor.

“Utang apaan?”

“Waktu itu sepupu gua liat lu dan sekeluarga ada di Hotel XXX. Kata nya dia liat lu memakai baju nikahan.”

Rendi langsung terkejut saat mendengar Fero mengatakan hal itu, ternyata sepupu nya Fero bekerja di hotel itu. Ia bingung harus jujur atau berbohong ke pada Fero.

“Sepupu lu salah liat kali. Gua nikah sama siapa.”

“Gk mungkin sepupu gua salah liat, lagian kan waktu itu lu tiba tiba ngilang gitu aja.”

“Ya kan gua udah bilang, gua ada kunjungan ke luar kota yang sangat mendesak, maka nya gua pergi, mana mungkin gua di hotel XXX dan menlangsungkan pernikahan.” Bantah Rendi.

Ia berusaha untuk membantah semua omongan Fero, ia tidak ingin pernikahan ini di ketahui siapapun, ia belum siap mengenalkan Rara kepada teman nya.

“Tapi serius bukan lu yang nikahan?”

“Iyalah, lagian kalo gua nikah, pasti gua ngundang kalian.”

Fero yang awal nya tidak percaya dengan penjelasan Rendi, namun akhir nya ia memilih untuk mempercayai Rendi, ia yakin Rendi tidak mungkin berbohong kepada nya dan mungkin saja sepupu nya salah orang.

Waktu sudah menunjukan jam 6 sore, makan malam telah siap dan sudah di hidangkan di atas meja makan, Rara berdiri di depan jendela kamar nya, Ia menunggu Rendi pulang dari kantor.

Namun sudah hampir setengah jam ia menunggu Rendi, tapi belum juga ada tanda tanda Rendi pulang dari kantor.

Pintu kamar nya ada yang mengetok nya, ternyata itu Bibi yang mengetok nya, Bibi di suruh mama nya untuk Rara segera ke meja makan.

Toktoktotk…..

“Siapa?”

“Ini saya Non. Nyonya menyuruh saya manggil Non Rara untuk segera ke meja makan.” Rara membuka kan pintu.

“Baik Bi, saya akan segera turun. Oh iya Bi, REndi belum pulang ya?”

“Belum Non.”

“Oh yaudah, makasih ya Bi.”

Ia segera turun ke bawah, ia tidak ingin Mama dan Papah nya menunggu nya terlalu lama, ia berharap Rendi akan segera pulang.

“Sayang, ko kamu lama banget turun nya?” tanya Mama yang melihat Rara baru saja datang.

“Maaf Mah, tadi Rara abis bersih bersih.”

“Yaudah kita mulai aja makan nya.”

“Rara nunggu Rendi pulang aja Mah, nanti Rara makan nya.”

“Kamu makan aja Ra, Rendi hari ini lembur.” ucap Papah.

“Emang nya Rendi tidak memberi tahu kamu?” tanya Mama.

Mendengar ucapan Mama, ia sangat kecewa kepada Rendi. Ia tidak percaya jika Rendi akan seperti ini. Padahal ia sudah menunggu nya tapi ia tidak memberitahu jika ia akan lembur.

Rara merasa seperti orang asing yang tidak di anggap, padahal ia kan istri nya, seharus nya Rendi memberitahukan nya.

“Mungkin Rendi lupa ngasih tahu ke Rara Ma.” Ucap dengan nada yang sedikit kecewa.

“Yaudah kita makan aja.”

“Iya Mah.”

Rara memutuskan untuk makan malam Bersama dengan Mama dan Papah nya dengan rasa yang kecewa.

Nasi dan makanan ini seperti tidak ada rasa, membuat ia kehilangan napsu makan nya, namun ia tidak ingin membuat Mama dan Papah nya khawatir.

“Sayang, kamu kenapa?” tanya Mama yang melihat Rara hanya mengacak acak makanan nya saja.

“Engga apa apa Mah. Rara udah selesai makan nya. Rara ke kamar ya Mah.” Ia meninggalkan meja makan dan Kembali ke kamar nya.

Bab terkait

  • You are my destiny   Mulai mempunyai rasa

    “Rendi kamu baru pulang.”“Iya Mah. Pekerjaan Rendi banyak banyak. Rendi ke kamar ya Mah.”Ia segera pergi ke kamar, sampai di kamar Ia melihat Rara yang sedang tertidur di sofa. Ia yang melihat hal itu hanya biasa saja dan segera pergi ke kamar mandi.Setelah selesai mandi, Ia melihat Rara yang masih dengan posisi sama tertidur lelap di sofa, namun hati nya tida bergerak sama sekali, Ia membiarkan Rara tertidur di sofa.Saat pagi telah tiba, Rara baru menyadari ternyata Ia tertidur di sifa, dan Ia melihat kearah Kasur yang sudah ada Rendi yang masih tertidur.Ia berjalan kearah Kasur memastikan Rendi yang masih tertidur di Kasur, Ia memandangi wajah Rendi dengan senyuman.Ia merasa, Ia mulai jatuh cinta kepada Rendi, Ia mulai menyukai suami nya itu. Walaupun sikap nya begitu tidak baik kepada nya, Ia tetap menyukai nya. Setelah Ia puas memandangi wajah Rendi, Ia segera mandi dan menyiapkan sarapan.

  • You are my destiny   Melepas rindu

    Sampai di depan kamar Clara, Rendi menghentikan langkah nya. baru kali ini Ia menginjakan kaki nya untuk masuk ke kamar Clara. Clara yang melihat Rendi terdiam di depan kamar nya, langsung menyuruh Rendi untuk masuk ke dalam kamar nya. Rendi yang mendengar Clara meminta nya untuk masuk ke dalam kamar, Ia segera masuk ke dalam kamar. Ia melihat kamar Clara yang begitu sangat rapih dan serba warna pink. Benar-benar kmar perempuan. "Kamu kenapa diem aja?" tanya Clara yang melihat Rendi terdiam sejak dia akan masuk ke kamar nya. "Gua gak apa-apa." ucap nya. Clara memutuskan untuk mengganti pakaian nya, sedangkan Rendi melihat-lihat seisi kamar Clara. Setelah selesai mengganti pakaian nya, ia menghampiri Rendi dan meminta Rendi untuk mengganti pakaian nya. "Ren, kamu mau ganti baju?" "Mau ganti baju gimana? gua kan gak bawa baju." "Aku pinjem baju Ayah ke Bunda ya, biar

  • You are my destiny   Mulai merasa berdetak

    Malam telah tiba, Bi Surti telah menyiapkan makan malam. Clara dan Bunda datang ke meja makan. Saat mereka di meja makan, Bunda meminta Clara untuk memanggil Rendi untuk makan malam bersama. Sampai di kamar, Ia melihat Rendi yang sedang tertidur pulas, Ia tidak tega membangunkannya. Ia memutuskan untuk kembali ke meja makan dan membiarkan Rendi tetep tidur. Sampai di meja makan, Bunda tidak melihat Clara datang bersama Rendi. "Ra, Rendi mana?" tanya Bunda. "Rendi tidur Bun. Rara gak tega banguninnya. Kita makan malam duluan aja, nanti kalo Rendi udah bangun, Rara siapin makan malam nya." "Yaudah kita makan duluan." Mereka memutuskan untuk makan malam duluan tanpa Rendi dan tidak menggangu tidur nya. Clara menikmati makan malam nya, namun pikirannya ke Rendi, Ia tida enak membiarkan Rendi melewati makan malam. Walaupun Ia tahu, jika nanti Rendi Mungkin saja akan terbangun dan ak

  • You are my destiny   Kembali aktivitas

    Setelah puas memandangi wajah Rendi, Clara segera pergi mandi dan melihat apakah Bi Surti sudah meyiapkan sarapan. Setelah selesai mandi, Ia pergi ke dapur dan membiarkan Rendi tetap tidur. Saat sampai di dapur, Ia melihat Bi Surti dan Bunda sedang memasak bersama, Ia langsung mengapairi Buda dan Bi Surti. "Pagi Buda." ucap nya. "Pagi sayang, Gimana tidur kamu?" tanya Bunda. "Nyenyak ko Bun. Hehehe..." ucap nya. "Rendi masih tidur Ra?" tanya Bunda. "Masih Bun, dia kayanya kecapean soalnya kemaren seminggu dia pulang malam terus Bun." "Pantesan aja dia tidur Mulu. Yaudah biarin aja dia istirahat, kamu banguninnya nanti kalo sarapan udah jadi." "Iya Bun. Bun, Rara bantuin ya?" sambil memegang bahan-bahan yang ada di meja. "Boleh sayang." Ia membantu Bunda dan Bibi untuk memasak untuk sarapan, Ia merindukan hal seperti in

  • You are my destiny   Mulai gelisah

    Saat bangun tidur, Clara tersadar saat dia memelek matanya, Ia melihat Rendi yang sudah di hadapan nya. Ia tidak tahu sejak kapan Rendi sudah ada di tempat tidur bersama nya. ini seperti mimpi yang begitu indah, mimpi yang Ia harap kan. Rendi terlihat sangat tampan ketika tidur seperti ini, seketika Ia tersadar jika waktu sudah malam. Ia langsung buru-buru bangun dari tidur nya. Clara segera pergi ke ruang makan, di sana sudah tidak ada siapa-siapa, Bibi melihat Clara yang berdiri di meja makan langsung menghampiri. "Non, mau makan malam?" tanya Bibi yang sudah berdiri di belakang nya. "Bibi." ucap nya yang menengok ke arah Bibi. "Non Rara mau makan sekarang?" "Iya Bi, tapi nanti aja tunggu Rendi bangun tidur, nanti Rara yang siapin. "Baik non." "Bi, Mama papah udah pada makan malam?" "Udah non, nyonya sama tuan sudah makan malam dari tadi."

  • You are my destiny   Dia kembali

    Waktu berlalu begitu cepat. Clara masih saja belum berhasil meluluhkan hari Rendi. Ia hampir menyarah dan pasrah dengan keadaannya. Jika memang Rendi adalah jodoh nya, Rendi tidak akan ke mana- mana dan tidak akan meninggalkan nya. Dalam lubuk hati Clara, Ia mulai sangat mencintai suaminya itu, Ia tidak ingin sampai Rendi meninggalkan nya. Ia tidak sanggup harus kehilangannya. Hampir satu bulan pernikahan nya, semua masih seperti ini, tidak ada yang spesial dan tidak ada yang berubah juga. "Apa aku harus menyerah dengan semua keadaan ini." ucap nya dalam hati. Ia benar-benar sudah kehilangan akal nya untuk berfikir menarik perhatiannya Rendi. ini mungkin takdir yang harus Ia jalanin. Takdir yang hanya menyatukan Rendi sesaat saja, Takdir nya hanya mempertemukan nya dan Rendi sesaat dan tidak lama. Mungkin inilah Takdir yang harus Clara jalanin, takdir bahwa mereka memang bukan jodoh yang tepat. Satu bulan perni

  • You are my destiny   Merebut kembali

    Saat kejadian di mall tadi, Yassmin sangat merasa Mama Rendi membuat diri nya terluka dengan memperkenalkan Clara kepada nya. Seharusnya dirinya lah yang menjadi istri Rendi, bukan Clara. Jika waktu itu dia tidak memaksakan untuk mengambil pekerjaan itu, mungkin dirinya dan Rendi kini telah menajadi suami dan istri. Yasmin tidak bisa dia saja, Ia akan mengambil rendi kembali dari tangan Clara, Ia tidak ikhlas jika harus kehilangan Rendi, laki-laki yang sangat Ia sayangi. Ia akan membuat rencana untuk bisa mendapatkan hati Rendi kembali, Ia yakin jika Rendi masih sangat mencintainya. Yasmin tahu jika Rendi telah menikah dan pernikahan mereka atas perjodohan. saat Ia menghubungi Rendi, Rendi memberitahukan jika Ia sudah menikah karena perjodohan orangtua nya. Maka dari situ, Ia tidak terkejut saat Ia bertemu dengan Mama Rendi dan Clara, istri sah dari Rendi. Hal itu tidak akan mengubah niat nya untuk merebut kembali Rendi, Ia akan melaku

  • You are my destiny   Prolog

    Clara adalah anak dari Adi Wijaya dan Yasmin, Ia anak satu-satunya. Ia biasanya di panggil Rara. Ia baru saja menyelesaikan sekolah menengah ke atas dan akan melanjukan kuliahnya di salah satu universitas di Jakarta.Ketika Ia akan melanjutkan untuk kuliah, Ayah dan Bunda nya memberitahukan hal yang membuat dirinya terkejut, Ia harus menikah dengan laki-laki yang tidak Ia kenal bahkan tidak Ia cintai.Ayah dan Bundanya menjodohkan ia dengan anak rekan bisnis nya, pernikahan ini terjadi karena bisnis yang sedang di rintis ayahnya, Ia ingin sekali untuk menolaknya, namun hal itu sudah tidak bisa Ia batalkan.Pernikahan mereka akan berlangsung dalam beberapa hari lagi, Ia bahkan belum bertemu dengan laki-laki yang akan Ia nikahi, ini tidak adil baginya. Seketika Ia harus menelan pahitnya obat ini.Jika bisa Ia memilih, Ia tidak ingin menjalankan perjodohan ini. Ia masih ingin bebas tanpa terkait dengan statusnya, ia juga masih ingin menjalankan keinginannya

Bab terbaru

  • You are my destiny   Merebut kembali

    Saat kejadian di mall tadi, Yassmin sangat merasa Mama Rendi membuat diri nya terluka dengan memperkenalkan Clara kepada nya. Seharusnya dirinya lah yang menjadi istri Rendi, bukan Clara. Jika waktu itu dia tidak memaksakan untuk mengambil pekerjaan itu, mungkin dirinya dan Rendi kini telah menajadi suami dan istri. Yasmin tidak bisa dia saja, Ia akan mengambil rendi kembali dari tangan Clara, Ia tidak ikhlas jika harus kehilangan Rendi, laki-laki yang sangat Ia sayangi. Ia akan membuat rencana untuk bisa mendapatkan hati Rendi kembali, Ia yakin jika Rendi masih sangat mencintainya. Yasmin tahu jika Rendi telah menikah dan pernikahan mereka atas perjodohan. saat Ia menghubungi Rendi, Rendi memberitahukan jika Ia sudah menikah karena perjodohan orangtua nya. Maka dari situ, Ia tidak terkejut saat Ia bertemu dengan Mama Rendi dan Clara, istri sah dari Rendi. Hal itu tidak akan mengubah niat nya untuk merebut kembali Rendi, Ia akan melaku

  • You are my destiny   Dia kembali

    Waktu berlalu begitu cepat. Clara masih saja belum berhasil meluluhkan hari Rendi. Ia hampir menyarah dan pasrah dengan keadaannya. Jika memang Rendi adalah jodoh nya, Rendi tidak akan ke mana- mana dan tidak akan meninggalkan nya. Dalam lubuk hati Clara, Ia mulai sangat mencintai suaminya itu, Ia tidak ingin sampai Rendi meninggalkan nya. Ia tidak sanggup harus kehilangannya. Hampir satu bulan pernikahan nya, semua masih seperti ini, tidak ada yang spesial dan tidak ada yang berubah juga. "Apa aku harus menyerah dengan semua keadaan ini." ucap nya dalam hati. Ia benar-benar sudah kehilangan akal nya untuk berfikir menarik perhatiannya Rendi. ini mungkin takdir yang harus Ia jalanin. Takdir yang hanya menyatukan Rendi sesaat saja, Takdir nya hanya mempertemukan nya dan Rendi sesaat dan tidak lama. Mungkin inilah Takdir yang harus Clara jalanin, takdir bahwa mereka memang bukan jodoh yang tepat. Satu bulan perni

  • You are my destiny   Mulai gelisah

    Saat bangun tidur, Clara tersadar saat dia memelek matanya, Ia melihat Rendi yang sudah di hadapan nya. Ia tidak tahu sejak kapan Rendi sudah ada di tempat tidur bersama nya. ini seperti mimpi yang begitu indah, mimpi yang Ia harap kan. Rendi terlihat sangat tampan ketika tidur seperti ini, seketika Ia tersadar jika waktu sudah malam. Ia langsung buru-buru bangun dari tidur nya. Clara segera pergi ke ruang makan, di sana sudah tidak ada siapa-siapa, Bibi melihat Clara yang berdiri di meja makan langsung menghampiri. "Non, mau makan malam?" tanya Bibi yang sudah berdiri di belakang nya. "Bibi." ucap nya yang menengok ke arah Bibi. "Non Rara mau makan sekarang?" "Iya Bi, tapi nanti aja tunggu Rendi bangun tidur, nanti Rara yang siapin. "Baik non." "Bi, Mama papah udah pada makan malam?" "Udah non, nyonya sama tuan sudah makan malam dari tadi."

  • You are my destiny   Kembali aktivitas

    Setelah puas memandangi wajah Rendi, Clara segera pergi mandi dan melihat apakah Bi Surti sudah meyiapkan sarapan. Setelah selesai mandi, Ia pergi ke dapur dan membiarkan Rendi tetap tidur. Saat sampai di dapur, Ia melihat Bi Surti dan Bunda sedang memasak bersama, Ia langsung mengapairi Buda dan Bi Surti. "Pagi Buda." ucap nya. "Pagi sayang, Gimana tidur kamu?" tanya Bunda. "Nyenyak ko Bun. Hehehe..." ucap nya. "Rendi masih tidur Ra?" tanya Bunda. "Masih Bun, dia kayanya kecapean soalnya kemaren seminggu dia pulang malam terus Bun." "Pantesan aja dia tidur Mulu. Yaudah biarin aja dia istirahat, kamu banguninnya nanti kalo sarapan udah jadi." "Iya Bun. Bun, Rara bantuin ya?" sambil memegang bahan-bahan yang ada di meja. "Boleh sayang." Ia membantu Bunda dan Bibi untuk memasak untuk sarapan, Ia merindukan hal seperti in

  • You are my destiny   Mulai merasa berdetak

    Malam telah tiba, Bi Surti telah menyiapkan makan malam. Clara dan Bunda datang ke meja makan. Saat mereka di meja makan, Bunda meminta Clara untuk memanggil Rendi untuk makan malam bersama. Sampai di kamar, Ia melihat Rendi yang sedang tertidur pulas, Ia tidak tega membangunkannya. Ia memutuskan untuk kembali ke meja makan dan membiarkan Rendi tetep tidur. Sampai di meja makan, Bunda tidak melihat Clara datang bersama Rendi. "Ra, Rendi mana?" tanya Bunda. "Rendi tidur Bun. Rara gak tega banguninnya. Kita makan malam duluan aja, nanti kalo Rendi udah bangun, Rara siapin makan malam nya." "Yaudah kita makan duluan." Mereka memutuskan untuk makan malam duluan tanpa Rendi dan tidak menggangu tidur nya. Clara menikmati makan malam nya, namun pikirannya ke Rendi, Ia tida enak membiarkan Rendi melewati makan malam. Walaupun Ia tahu, jika nanti Rendi Mungkin saja akan terbangun dan ak

  • You are my destiny   Melepas rindu

    Sampai di depan kamar Clara, Rendi menghentikan langkah nya. baru kali ini Ia menginjakan kaki nya untuk masuk ke kamar Clara. Clara yang melihat Rendi terdiam di depan kamar nya, langsung menyuruh Rendi untuk masuk ke dalam kamar nya. Rendi yang mendengar Clara meminta nya untuk masuk ke dalam kamar, Ia segera masuk ke dalam kamar. Ia melihat kamar Clara yang begitu sangat rapih dan serba warna pink. Benar-benar kmar perempuan. "Kamu kenapa diem aja?" tanya Clara yang melihat Rendi terdiam sejak dia akan masuk ke kamar nya. "Gua gak apa-apa." ucap nya. Clara memutuskan untuk mengganti pakaian nya, sedangkan Rendi melihat-lihat seisi kamar Clara. Setelah selesai mengganti pakaian nya, ia menghampiri Rendi dan meminta Rendi untuk mengganti pakaian nya. "Ren, kamu mau ganti baju?" "Mau ganti baju gimana? gua kan gak bawa baju." "Aku pinjem baju Ayah ke Bunda ya, biar

  • You are my destiny   Mulai mempunyai rasa

    “Rendi kamu baru pulang.”“Iya Mah. Pekerjaan Rendi banyak banyak. Rendi ke kamar ya Mah.”Ia segera pergi ke kamar, sampai di kamar Ia melihat Rara yang sedang tertidur di sofa. Ia yang melihat hal itu hanya biasa saja dan segera pergi ke kamar mandi.Setelah selesai mandi, Ia melihat Rara yang masih dengan posisi sama tertidur lelap di sofa, namun hati nya tida bergerak sama sekali, Ia membiarkan Rara tertidur di sofa.Saat pagi telah tiba, Rara baru menyadari ternyata Ia tertidur di sifa, dan Ia melihat kearah Kasur yang sudah ada Rendi yang masih tertidur.Ia berjalan kearah Kasur memastikan Rendi yang masih tertidur di Kasur, Ia memandangi wajah Rendi dengan senyuman.Ia merasa, Ia mulai jatuh cinta kepada Rendi, Ia mulai menyukai suami nya itu. Walaupun sikap nya begitu tidak baik kepada nya, Ia tetap menyukai nya. Setelah Ia puas memandangi wajah Rendi, Ia segera mandi dan menyiapkan sarapan.

  • You are my destiny   Ku ingin kamu membuka hati mu

    Seminggu telah berlalu, mereka menjalankan hari hari seperti biasa. Rara yang seperti biasa udah mulai aktif untuk ke kampus, begitupun dengan Rendi. Ia juga aktif ke kantor.Ia selalu berangkat pagi pagi ke kantor dan tidak pernah sarapan di rumah, bahkan setiap kali Rara meminta Rendi untuk sarapan, ia selalu tidak memperdulikan.Ia masih belum bisa membuka hati nya dan menerima Rara menjadi pasangan pendamping nya. Padahal Rara sudah mulai menerima semua nya. Tapi tidak dengan Rendi.Entah sampai kapan, Rendi akan mengabaikan Rara seperti ini dan tidak peduli dengan semua apa yang Rara lakukan untuk nya.Semuanya serba salah untuk Rara, tapi ia tidak akan menyerah membuat Rendi luluh kepada nya, ia akan memecahkan batu sekeras apapun.“Ra, kita perhatiin, belakangan ini lu kaya lagi sedih banget. Ada masalah sama pernikahan lu ya?”“Engga ko, gua engga apa apa.” Senyum palsu yang ia berikan.

  • You are my destiny   Kembali aktivitas

    Suasana kampus begitu sangat Ia rindukan. Sampai di kampus Ia langsung menghampiri kedua sahabatnya yang sudah berada di kantin.Senyum lebar yang Ia tunjukan kepada sahabat nya, Ia tidak ingin sahabat nya mengetahui keadaan nya saat ini, keadaan yang membuat nya sedih.Ia harus siap dengan pertanyaan pertanyaan yang akan di ajukan sahabat nya. Rere dan Debby. Mereka tidak akan berhenti kepo dengan urusan Rara.Bagi mereka, tidak ada yang boleh membuat sahabat nya itu sedih, Ia akan menjaga Rara 24 jam supaya tidak ada yang menganggu nya. Makanya jika ada laki-laki yang ingin membawa Rara jalan jalan atau berpacaran, mereka harus berhadapan dengan Rere dan Debby.Persahabatan mereka sudah sejak mereka duduk di bangku SMP hingga kini mereka masih terus Bersama-sama.“Ra, lu ke mana aja?” baru saja datang dan belum duduk, Ia sudah mendapatkan pertanyaan dari kedua sahabat nya.“Sorry guys. Gua banyak urusan yang

DMCA.com Protection Status