Share

61. Mimpi Buruk

Penulis: Sinokmput
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-05 11:39:43

Jake keluar sambil membanting pintu mobil, dia langsung masuk ke dalam meninggalkan Maria yang masih memikirkan tentangnya.

Maria yang melihat itu langsung mengejar Jake. "Kau ini kenapa? Kenapa tiba-tiba marah tak jelas," gerutunya.

Jake mengabaikan Maria, dia tetap berjalan dengan langkah cepat menuju kamarnya. Ketika dia sampai, dia membanting pintu itu dan menguncinya.

"Jake, apa yang terjadi," Maria menggedor-gedor pintu itu sambil berteriak memanggil Jake.

"Dasar sialan, aku tak tahu apa masalahmu jika kau tak bercerita denganku," ucap Maria geram, dia menendang pintu kamar Jake dan berlalu dari sana. Sesekali dia menoleh, berharap Jake membukakan pintu untuknya. Tapi ternyata nihil, Maria mendengus dan masuk ke dalam kamarnya. Dia ikut-ikutan sensi karena tingkah Jake.

"Apa yang terjadi? Dia bahkan tak ingin berbicara denganku," ucap Maria pada dirinya sendiri.

Maria mengusap wajahnya kasar lalu naik ke ranjangnya. Dia merebahkan tubu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • You Are Mine, Maria   62. Pagi yang Sibuk

    Pagi ini Jake dikejutkan dengan keberadaan Maria di ranjangnya. Kemarin dia mengingat jika dia mengunci kamarnya, bagaimana bisa wanita itu masuk ke dalam.Jake mengabaikan hal itu, dia yang mendapat kenyamanan dari pelukan Maria membuat dia tambah mengeratkan pelukannya. Kepalanya digesek-gesekan pada dada Maria."Jake," Maria meracau, dia merasa geli dengan apa yang dilakukan Jake."Apa yang kau lakukan di sini semalam Maria, apa kau memperkosaku?" tanya Jake yang membuat Maria membulatkan bola matanya.Maria menoleh ke bawah, melihat Jake yang menciumi dadanya yang hanya tertutupi bra itu."Jangan bicara sembarangan Jake, dan cepatlah bangun." ucap Maria."Aku masih ingin seperti ini, tubuhku masih panas," eluh Jake.Maria segera menempelkan tangannya pada dahi dan leher Jake, tapi kenyataannya suhu tubuh lelaki itu terlihat normal."Kau berbohong," Maria memandang Jake dengan cemberut. "Lepaskan aku, aku ingin bangun." 

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-05
  • You Are Mine, Maria   63. Ibu Jake???

    Lucas menggeram marah, dia melemparkan asal-asalan pada foto yang baru saja dilihatnya. Sungguh, entah kenapa melihat foto itu membuat dirinya menjadi sedih memikirkan wanita itu.Pagi ini dia merasa buruk akibat berita trending yang ada di televisi. Dia melihat jika Maria kembali bersama dengan Jaccob. Bukannya dia menyuruh wanita itu untuk menjadi penggoda? Tapi kenapa bisa mereka malah kembali bersama. Saat ini Lucas tak bisa menghubungi Maria karena semua kontak akses dengan Maria sepertinya diblokir oleh Jake.Sekarang berita yang lainnya datang kepadanya. Seorang bawahannya tiba-tiba datang ke ruangannya membawa sebuah amplop coklat yang ditemukannya di halaman kantornya.Surat itu ditujukan padanya, meskipun tidak ada nama pengirim di sana. Ketika Lucas mulai membuka amplop tersebut, tiba-tiba hatinya berdenyut dengan rasa nyeri. Di sana, di foto itu dia melihat Sera yang terlihat menyedihkan. Tubuhnya kurus dengan banyak noda darah di tubuhnya. Wan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-06
  • You Are Mine, Maria   64. Sebuah Rahasia

    "Iii....ni," Maria menatap ragu pada ayah Jake, dia ingin berbicara jika dia pernah bertemu dengan wanita itu, bahkan dia juga mengenalnya."Ada apa Maria? Kenapa kau terkejut seperti itu?" tanya Rikard yang melihat Maria dengan curiga."Sebenarnya....sebenarnya...""Apa yang kalian lakukan di sini."Ucapan itu membuat Maria tak melanjutkan lagi perkataannya. Dia menoleh, melihat Jake yang berjalan ke arahnya. Jake sudah tampak rapi malam ini dengan setelan kaos dan celana pendeknya."Jake," Maria gugup, dia melirik ke arah ayah Jake yang dengan cepat menyembunyikan foto tersebut."Aku menunggu kalian untuk makan malam, ternyata kalian ada di sini." ucap Jake."Ya, kami saling berbincang tadi," ucap Rikard dengan tenang."Baiklah, Atne sudah menyiapkan makanan. Ayo kita makan," ucap Jake yang menggandeng Maria masuk ke dalam.Rikard diam sejenak, dia masih melihat punggung

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-07
  • You Are Mine, Maria   65. Pertemuan Rikard dan Illene

    Maria pulang dengan perasaan nyaman. Dia mengetahui sebuah rahasia besar kehidupan Jake. Dia ingin segera memberitahukannya pada Jake.Ketika Maria masuk ke dalam rumah, rumah masih terlihat sepi. Dia yakin jika Jake belum pulang dari kantornya. Maria segera bergerak ke kamarnya, merebahkan dirinya sejenak dan sibuk dengan pemikirannya.Setelah lama berdiam diri, Maria bangun dari ranjang. Dia melirik jam yang ada di atas nakas, merasa hari masih sore dia memutuskan untuk mandi saja. Dia ingin menemui ayah Jake untuk membicarakan hal ini."Nona kau mau ke mana?" tanya Marlon yang berpapasan dengan Maria di halaman."Hei Marlon, aku akan pergi ke rumah ayah Jake. Tenang saja, aku sudah bilang pada tuanmu yang menyebalkan itu."Marlon yang mendengar itu hanya meringis, dia membuka pintu mobil, membiarkan Maria masuk lalu menutupnya. Setelah itu mobil melaju meninggalkan rumah.Hanya butuh waktu setengah jam akhirnya Maria sampai di sana. Dia m

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • You Are Mine, Maria   66. Makan Malam yang Gagal

    Maria baru saja selesai mandi lagi, dia menoleh ketika mendapati handphonenya berbunyi. Sebuah pesan masuk, dari ayah Rikard.Maria tersenyum dan segera membuka pesan itu. Di sana tertulis 'Siapkan makan malam istimewa, aku akan pulang membawa separuh jiwaku yang hilang'. Dia tak habis pikir, ayah Jake ternyata bisa romantis juga."Siapa yang membuatmu tersenyum seperti itu?" tanya Jake yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dia hanya berbalut dengan sebuah handuk di pinggang, memperlihatkan otot-otot perutnya yang seksi. Apalagi dengan sisa air yang menetes di tubuhnya."Ayah, dia bilang akan ada makan malam istimewa." jawab Maria."Memangnya ke mana ayah pergi?" Jake mendekati Maria, mengecup singkat pipi wanita itu sebelum beranjak menuju lemari mengambil sebuah baju."Entahlah, dia hanya bilang ada urusan tadi."Jake menoleh ke arah Maria, menyerngit heran dengan ucapan Maria. Jake tahu jika ayahnya itu tak suka keluar rumah jika bukan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • You Are Mine, Maria   67. Pergi ke Luar Kota

    Hari sudah pagi ketika Maria membuka matanya, dia melirik ke samping, dan tak mendapati Jake ada di sana. Hatinya menjadi berdenyut mengingat bagaimana Jake begitu membenci ibunya, apa yang harus dilakukannya untuk membuat Jake mau mendengar sebentar saja penjelasan ibunya?Maria bangun perlahan, dia membasuh wajahnya dan keluar dari kamarnya. Dia berjalan ke samping, menuju kamar Jake. Tapi ketika dia masuk, dia tidak menemukan Jake, Maria menjadi sedih karena hal itu.Tak ingin memikirkannya, akhirnya dia kembali ke kamarnya dan membersihkan dirinya. Mungkin dengan ke kantor dia akan menjadi sibuk dan lupa dengan hal ini."Nona, anda tak sarapan dulu?" tanya Rose yang melihat Maria melewatinya begitu saja."Nanti saja Rose, aku bisa sarapan di kantor," ucap Maria lesu, dia berjalan meninggalkan Rose menuju depan.Tapi seketika dia menyerngit heran, melihat mobil Jake ada di depan. Jika mobilnya ada di sini? Di mana dia sekarang?Mari

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • You Are Mine, Maria   68. Penculikan

    Suasana di dalam mobil itu menjadi sedikit hening, setelah Trevor mengatakan hal itu. Maria tak menjawab, dia segera memakai handsfree mendengarkan sebuah lagu untuk menutupi dirinya yang sedang kesal.Sedangkan Edward sempat curi-curi pandang dengan Maria lewat kaca spion yang terpasang di tengah mobil ini. Tania yang tak tahu apa-apa memilih diam.Hampir 3 jam mereka sampai di lokasi. Jalan ke sini memang sangat-sangat asri. Banyak pohon yang menjulang tinggi membuat suasana bertambah adem. Mobil yang ditumpangi Trevor masuk ke sebuah hunian villa, di sana sudah ada teman-temannya yang sudah sampai terlebih dulu."Maria, hei bangun kita sudah sampai," ucap Tania sambil mengguncang tubuh Maria. Setelah melihat Maria membuka matanya, Tania segera turun dari mobil.Maria memandangi sekitar, dia seperti mengumpulkan nyawanya yang baru saja terbangun dari tidurnya. Setelahnya dia membuka pintu mobil, dia tampak meregangkan otot-ototnya yang terasa sangat kak

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • You Are Mine, Maria   69. Penyiksaan

    Maria bangun dengan ngos-ngosan ketika wajahnya baru saja terguyur oleh air. Dia mengatur nafasnya sesaat sebelum menoleh ke depan. Melihat Edward yang ternyum sinis di sana."Pagi yang indah bukan. Bangunlah dan nikmati sarapan pagimu," ucap Edward menyodorkan sebuah bubur dengan kakinya.Maria menatap ngeri makanan itu. Meskipun jaraknya masih jauh, tapi bau busuk sungguh tercium di sana. Dia menoleh, menatap Edward dengan nyalang. Maria tak bisa berucap karena mulutnya masih diplester dengan sebuah lakban. Dia juga tak bisa bergerak, tangan dan kakinya diikat di sebuah kursi."Sebenarnya aku sungguh ingin menyentuhmu Maria, apalagi mengingat terakhir kali ketika dada putih dan kaki jenjangmu itu terekspos. Tapi sayang, orang itu tak mengijinkanku untuk menyentuhmu," ucap Edward menggerutu dengan kesal."Sudahlah, lagi pula dengan begini aku bisa membalaskan dendamku pada Jaccob. Tunggulah Maria, akan ada orang yang datang untuk mengurusimu. Selam

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-10

Bab terbaru

  • You Are Mine, Maria   90. Bonus Part

    *5 tahun kemudian. "Xavier, jangan berlari nak. Kau bisa terjatuh nanti." Illene berteriak panik melihat cucunya berlari ke sana-sini di taman. Dia sampai kewalahan mengejar Xavier. Maria yang baru saja keluar dari arah dapur itu tersenyum. Dia meletakkan nampan berisi teh hangat dan beberapa cemilan di meja. "Sudahlah Bu, nanti juga dia berhenti sendiri. Tak udah dikejar atau Ibu yang akan kelelahan nanti." ucap Maria. Illene menghela nafas lalu duduk menyusul Maria. Wanita yang rambutnya sudah beruban itu tampak ngos-ngosan. Dia mencoba menarik nafas perlahan lalu mengambil secangkir teh hangat dan meminumnya. Dia menyesapnya sebentar sebelum menatap ke arah Maria. "Ya, kau benar Maria. Astaga, dia sangat aktif sekali." keluhnya. Maria hanya terkekeh, dia melirik ke arah anak lelakinya yang sekarang berumur 4 tahun. Dia lalu mengusap perutnya, kali ini Maria hamil lagi dan usia kandungannya sudah menginjak 7 bulan

  • You Are Mine, Maria   89. Baby Xavier (End)

    Kandungan Maria sudah memasuki minggu ke-35, artinya tinggal menghitung hari Maria akan melahirkan. Hari ini Jake memutuskan untuk libur dan menemani Maria untuk mendekorasi kamar calon anak mereka. Karena sampai saat ini mereka belum tahu jenis kelamin anak mereka, jadi mereka mengisi kamar itu dengan warna netral.Kamar yang dulu dipakai oleh Maria sekarang menjadi kamar calon anak mereka. Jaccob memutuskan merenovasi untuk memberikan pintu penghubung ke kamarnya."Kau tak boleh kelelahan Mary, biarkan aku saja yang membersihkan kamar ini. Kau duduk saja dan lihatlah!" perintah Jaccob.Tapi ucapan itu tak dihiraukan Maria. Dia bahkan dengan senang hati merapikan satu-persatu baju kecil yang terlihat lucu baginya. Dia memisahkan di antara perlengkapan lainnya."Benar yang dikatakan Jaccob, Maria, lebih baik kau istirahat saja," ucap Illene yang ada di sana membantu mereka."Kalian tak bisa melarangku. Aku juga ingin menyiapkan keperluan anakku," u

  • You Are Mine, Maria   88. Pernikahan Sera dan Lucas

    "Kau terlihat sangat cantik Sera," ucap Maria yang baru saja masuk ke dalam kamar hotel.Sera yang mendengar itu langsung menoleh, menatap Maria yang juga sangat cantik dengan perutnya yang sudah membesar. Wanita itu bahkan berjalan tertatih sambil memegangi perutnya."Maria," seru Sera dengan senang. "Kau sendirian?" tanya Sera."Tidak, Jaccob ada di sini, tapi dia pergi untuk melihat Lucas." Maria mendekat ke arah Sera, menyerahkan sebuket bunga mawar putih kepada Sera. "Khusus permintaan ibu," ucapnya sambil tersenyum.Sera menerimanya, dia meletakkan bunga itu di meja. Dia tidak bisa banyak bergerak sekarang karena Sisi masih merias wajahnya.Hari ini adalah hari pernikahan Sera dan Lucas. Sudah sejak setengah tahun lalu hubungan mereka dengan Maria dan Jaccob membaik. Sera bahkan sering menginap di rumah Jaccob untuk menemani ibu hamil yang banyak maunya itu."Bagaimana, apa semua sudah siap?" Illene

  • You Are Mine, Maria   87. Memeriksakan Kehamilan

    Lagi-lagi rumah sakit dibuat kalang kabut ketika mendengar pemilik rumah sakit, Jaccob akan datang ke sini. Para senior dan junior dokter terlihat gugup menanti orang yang diisukan dengan sikap yang kejam itu. Mereka bahkan sudah menunggu di depan pintu masuk rumah sakit tersebut.Mobil yang ditumpangi Jake berhenti, Aciel segera membuka pintu untuk Jake dan Maria. Jake masuk ke dalam sambil menggandeng tangan Maria."Apa kabar Maria?" sapa dokter Nathan yang mendekat ke arah mereka."Aku baik Paman," balas Maria dengan senyuman."Kenapa semua orang ada di sini?" tanya Jaccob heran melihat semua orang menyambutnya.Kening dokter Nathan mengerut, dia menatap Jaccob dengan heran. "Bukannya kau datang untuk memeriksa kepentingan rumah sakit?" tanyanya."Aciel," panggil Jaccob sambil menoleh ke belakang. Sedangkan Aciel hanya meringis sambil menggaruk tengkuknya."Aku lupa tak memberitahu dokter Nathan."Jake menghela nafas kasar,

  • You Are Mine, Maria   86. Drama Pagi Hari

    "Kenapa kau membawa wanita ini ke sini?" tanya Jake menatap tajam Lucas."Jake," lirih Illene, mencoba melerai tak ingin ada pertengkaran."Kau tak tahu Bu, mereka yang menyebabkan Maria kehilangan bayinya dulu," ucap Jake masih dengan nada yang dingin."Semua sudah berlalu Jake, bahkan kau pun sudah membalasnya pada Sera," jawab Lucas dengan tenang."Ya, tapi aku belum membunuhmu!" sengit Jake."Jake, Lucas, kemarilah!" perintah Illene dengan nada tegas.Mereka mendekat, duduk saling berhadapan. Jake masih menatap Lucas dengan tajam, sedangkan Lucas tak menhiraukannya, dia bersikap dengan tenang. Karena memang, dia ke sini hanya ingin perdamaian, tak ingin permusuhan mereka terus berlanjut. Lucas ingin memperbaiki semuanya."Kalian adalah anak-anak Ibu. Jika kalian terus bertengkar seperti itu, Ibu akan merasa sedih." Rikard sudah berdiri di belakang Illene, dia mengusap pundak Illene lembut ketika wanita itu mulai menangis.

  • You Are Mine, Maria   85. Datang ke Rumah

    Maria terbangun karena aroma dari masakan yang tercium di hidungnya. Dia membuka matanya perlahan, menoleh ke sampingnya tapi tak menemukan keberadaan suaminya.Akhirnya Maria bangun, dia menutupi tubuh polosnya masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya. Dia menikmati guyuran air shower yang membuat tubuhnya menjadi segar. Setelah selesai dia segera keluar.Maria memeriksa koper yang masih ada di sebelah sofa. Karena kegiatan semalam, dia sampai lupa belum membereskan barang-barang yang dibawanya.Maria mengeluarkan satu-persatu baju yang ada di sana. Tapi dia menyerngit heran, semua bajunya hanyalah sebuah gaun tipis, baju tanktop, celana pendek dan....lingerie. Apa-apaan ini? Siapa yang menyiapkan baju-baju laknat seperti ini?Maria mendesah, dia segera memakai salah satu gaun yang ada di sana. Ini terlalu pendek, pikir Maria ketika melihat tampilannya di cermin. Tapi dia mengabaikannya dan segera keluar dalam keadaan rambut setengah basah.

  • You Are Mine, Maria   84. First Night (WARNING!!!)

    *HARAP BIJAK MEMILAH BACAAN!*Malam semakin larut, tapi kebahagian orang-orang yang ada di sana masih terpancar dengan jelas. Beberapa orang ada yang sudah berpamitan untuk pulang, sebagian lagi masih ada di sana.Jake menyuapi Maria makanan kecil, dari tadi dia tak beranjak meninggalkan Maria sedikitpun. Membuat teman-teman wanita Maria di agency menjadi iri melihatnya."Kau lelah?" tanya Jake."Tidak, aku hanya ingin ganti baju. Gaun ini membuatku kedinginan," ucap Maria menatap memelas pada Jake.Jake membuka jasnya dan menyampirkan di pundak Maria. "Kalau begitu kau harus segera ganti baju." ucap Jake.Maria mengangguk, dia berpamitan pada Illene, Rikard dan yang lainnya. Tapi bukannya membawa Maria masuk ke dalam Mansion, Jake malah menuntun Maria masuk ke dalam mobil."Kita akan ke mana Jake?" tanya Maria heran."Pergi ke suatu tempat," balas Jake dengan tersenyum.Maria tak bertanya lagi, dia yang le

  • You Are Mine, Maria   83. A Wedding

    Saat sampai di tempat, Maria segera masuk ke dalam. Di sana terlihat sepi, hanya ada para pelayan toko yang berlalu lalang. Aciel menyuruh Maria untuk berjalan duluan, dia mengikutinya dari belakang.Senyum Maria merekah ketika melihat Jake berdiri di depan sana bersama seorang lelaki yang tak dikenalnya."Jake," panggil Maria sambil melambaikan tangannya.Jake tersenyum, dia menyuruh Maria untuk mendekat. Saat Maria ada di sampingnya, dia langsung memeluk pinggul Maria."Ricky, perkenalkan calon istriku, Maria," ucap Jaccob tersenyum bangga.Ricky tersenyum, dia menjabat tangan Maria yang dibalas oleh Maria."Baiklah, akan aku tunjukan koleksi berlianku," ajak Ricky setelah perkenalan singkat itu. Dia berjalan ke tempat lebih dalam dari tokonya ini, sesampainya di sana, ada anak buahnya yang menunggunya dengan 3 buah kotak berisikan berlian berwarna-warni."Ini koleksi terbaruku, yang ini salah satu paling sulit ditemukan. Hanya ada

  • You Are Mine, Maria   82. Rencana yang Gagal

    "Bagaimana kabar Ayah hari ini?" tanya Maria begitu dia masuk ke dalam kamar rawat ayahnya. Di tangannya terdapat sebuah parcel buah, dia meletakkannya di meja dan duduk di dekat ayahnya.Petra tersenyum, dan menatap Maria. "Ayah lebih sehat dari kemarin, trimakasih Maria." ucapnya."Tak ada trimakasih di antara kita Ayah. Kita memang harus saling membantu," ucap Maria diselingi dengan tawa. "Ayah mau jeruk? Akan aku kupas untuk Ayah."Petra hanya mengangguk, dia mengamati anak tirinya itu yang mengupas kulit jeruk. Maria sangat telaten, dia bahkan mencucinya terlebih dulu sebelum diserahkan pada ayahnya."Bantu aku duduk Maria," pinta Petra.Maria dengan segera menaikan sisi ranjang rumah sakit ini. Dia membantu ayahnya untuk duduk bersender di sana.Maria menyuapi satu-persatu jeruk itu ke mulut ayahnya. Mereka saling bercanda sampai Jake masuk ke dalam ruangan itu. Sikap Petra langsung sedikit diam, dia masih takut dengan perlakuan

DMCA.com Protection Status