Beranda / Romansa / You Are Mine, Maria / 33. Kedatangan Sera

Share

33. Kedatangan Sera

Penulis: Sinokmput
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-21 16:50:46

"Sudah waktunya untuk kau keluar Sera," ucap seorang lelaki yang bertelanjang dada itu. Meskipun tangan dan kakinya masih merasakan sakit, tapi itu tidak menghalanginya untuk bercinta malam ini. 

"Aku lebih suka bersamamu Lucas, aku tidak ingin bersama lelaki dingin itu. Aku menyayangimu Lucas," ucap Sera yang menutupi tubuhnya dengan selimut. Kepalanya bersandar di dada bidang Lucas. 

"Jika kau menolak, aku bisa saja menghancurkan impianmu saat ini. Ingatlah, orang tuamu masih berada di penjara." kata Lucas. 

Sera menggertakkan giginya, dia mencintai Lucas, bahkan dia tega memenjarakan orang tuanya demi Lucas. Tapi sekarang apa yang diinginkan oleh Lucas sangat bertolak belakang dengan kemauan Sera. Meskipun Sera pernah dekat dengan lelaki itu dulu. 

Sera Maxwell, seorang wanita pertama yang menjadi penghangat ranjang Jake. Ya, meskipun saat itu Sera sudah tidak gadis lagi, tapi Jake menyayangi Sera. Apapun kemauannya dulu selalu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • You Are Mine, Maria   34. Luka

    Maria sedang fokus dengan lembaran-lembaran kertas di depannya ketika pintu itu terbuka.Jake masuk bersama Sera. Wanita itu masih menggelayut manja di lengan Jake. Mereka bahkan seperti tidak melihat keberadaannya.Jake duduk di kursinya dan matanya langsung bersibobok dengan mata Maria yang menatapnya dengan sendu. Tak ingin terperangkap, Jake mengalihkan pandangannya."Pulanglah Sera, aku sudah menuruti kemauanmu. Jangan ganggu aku ketika bekerja," ucap Jake yang mulai sibuk dengan pekerjaannya.Sera mendekat ke arah Jaccob, tanpa tahu malu dia duduk di pangkuan Jake dan merangkulkan tangannya di leher Jake."Baiklah, aku akan pulang sekarang. Tapi malam nanti kau harus menemaniku," ucap Sera yang langsung mencium bibir Jake.Maria yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya. Hatinya merasa sakit dengan apa yang dilakukan Jake.Sera bergerak turun dari pangkuan Jake, sebelum dia keluar dari ruangan ini, dia menciumi la

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-22
  • You Are Mine, Maria   35. Vila Lucas

    Maria benar-benar menepati janjinya bersama Lucas. Dia meminta ijin pada Jake untuk pulang ke rumah, mengurusi urusannya bersama ayah tirinya. Tapi itu hanya akal-akalan saja dari Maria.Ketika dia sampai di cafe yang sudah dijanjikan, ternyata Lucas sudah ada di sana. Dia langsung berdiri menyambut kedatangan Maria."Apa sudah lama?" tanya Maria sungkan pada Lucas."Santai saja," ucap Lucas mempersilahkan Maria untuk duduk."Mau minum dulu atau kita langsung pergi?" tanya Lucas."Memang kita mau ke mana?" tanya Maria balik."Rahasia," ejek Lucas sambil tertawa.Maria langsung cemberut mendengar perkataan Lucas.Mereka langsung keluar dari cafe tersebut. Mobil Maria ditinggalkan di sini, Lucas mempercayakannya pada pemilik cafe yang ternyata temannya sendiri.Maria masuk ke dalam mobil setelah Lucas membukakan pintu untuknya. Setelahnya barulah Lucas masuk dan melajukan mobilnya.Sepanjang jalan Lucas selalu berny

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-22
  • You Are Mine, Maria   36. Forever is Mine

    Lucas meminta Ane untuk membantu mengganti baju Maria. Untuk sementara, Maria memakai baju Lucas yang tertinggal di sini. Lucas keluar kamar dan berganti pakaian di kamar yang lain.Begitu Ane selesai, Lucas masuk ke dalam. Dia juga menyuruh Ane untuk membuatkan minuman hangat untuk Maria.Maria masih bergulung di balik selimut. Tubuhnya masih terasa dingin, untung saja sekarang dia sudah tidak gemeteran. Maria menatap Lucas yang mendekat ke arahnya."Kau baik-baik saja?" tanya Lucas terlihat khawatir. "Apa masih dingin? Aku akan mencarikanmu switer," ucap Lucas lalu bergerak ke arah lemari. Tapi hanya ada kaos dan beberapa kemeja saja di sana."Tak apa Lucas. Aku sudah baik-baik saja, jangan khawatir." ucap Maria."Maafkan aku," ucap Lucas kembali mendekat ke arah Maria. Dia duduk di sebelah Maria."Ini bukan salahmu Lucas," ucap Maria tersenyum. "Aku yang ceroboh tadi."Ane masuk ke dalam, membawa nampan berisi minuman h

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-22
  • You Are Mine, Maria   37. Ambisi Lucas

    Rose memapah tubuh Maria yang terbalut dengan selimut itu ke kamarnya. Dia merasa sedih dengan apa yang terjadi pada Maria.Setelah sampai di kamar, Rose meminta Maria untuk tidur tengkurap. Rose kembali menyelimuti tubuh nonanya itu sampai batas pinggang. Dia bergerak mengambil peralatan p3k, untung saja ada salep untuk luka luar.Dengan hati-hati, Rose mengusapkan saleb tersebut pada luka memanjang di punggung Maria. Ada dua bekas cambukan, dan salah satunya mengeluarkan darah."Ahhh.. Sssshhhh, sakit Rose," kata Maria mendesis pelan."Tunggu sebentar Nona, ini akan segera selesai." ucap Rose.Setelah selesai, Rose juga meminta Maria untuk meminum obat pereda nyeri. Maria hanya bisa pasrah dan bergantung pada Rose."Trimakasih Rose," ucap Maria menoleh ke arah wanita paruh baya itu."Sama-sama Nona, istirahatlah. Saya pamit undur diri dulu," ucap Rose lalu pergi dari kamar Maria.Rasa sakit itu masih terasa sangat perih bagi

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-22
  • You Are Mine, Maria   38. Perasaan Maria

    Sudah 3 hari Maria hanya berdiam diri di kamar. Kemarin ada dokter yang datang memeriksanya karena tubuhnya mengalami demam. Luka di punggungnya juga sudah sedikit membaik karena senantiasa dirawat oleh Rose.Jake benar-benar membuat Maria ingin sekali mencekiknya. Dia tidak diperbolehkan untuk keluar, bahkan dari kamar pun. Ada 2 orang bawahan Jake yang berjaga di depan pintu kamar Maria.Saat Maria membuka sedikit saja pintunya, mereka sudah memandang Maria dengan tajam dan selalu berbicara jika dia tidak diperbolehkan keluar dari kamar. Semua itu karena perintah Jake.Maria menghela nafas bosan sekarang, dia terlihat mondar-mandir di kamarnya. Memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa keluar dari sini.Sebuah ide konyol terlintas di pikirannya. Maria mendekat ke arah jendela dan memandang ke bawah. Ini terlalu tinggi, pikirnya. Lukanya belum sembuh sempurna, apa dia bisa melakukan ini?Tapi karena tekad, akhirnya Maria meyakinkan dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-23
  • You Are Mine, Maria   39. Kembali Bersama

    Hari berikutnya Kenzo datang ke rumah Jake. Dia sudah mencoba menghubungi Jake tapi lelaki itu tidak mengangkat telfonnya, bahkan tak membalas pesannya.Saat Kenzo sampai di rumah, dia bertemu dengan Aciel. Kenzo pun menanyakan keberadaan Jake, tapi Aciel menjawab jika bosnya itu tidak keluar rumah dari kemarin.Kenzo segera naik ke atas, masuk ke dalam kamar Jaccob sambil memanggil namanya, tapi dia tidak menemukannya di sana.Kenzo bergerak ke kamar Maria, dia melihat ada penjaga di sana tapi dia mengabaikannya. Saat Kenzo ingin membuka kamarnya, ternyata pintunya di kunci.Tok.. Tok... Tok..."Maria," panggil Kenzo dari luar sambil mengetuk pintu."Maria buka pintunya, apa Jake ada di dalam?" ucap Kenzo sedikit berteriak.Merasa tidak ada jawaban, akhirnya Kenzo turun lagi ke lantai bawah. Dia ikut duduk di ruang santai bersama Aciel."Huh.. Kemana orang itu? Aku benar-benar membutuhkannya sekarang," ucap Kenzo mendesah. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-23
  • You Are Mine, Maria   40. Mati Rasa

    "Jake," ucap Maria yang masuk ke dalam ruang kerja Jake. Dia menatap lelaki yang duduk fokus dengan laptopnya itu.Jake yang mendengar namanya dipanggil hanya menoleh sekilas, lalu kembali sibuk dengan pekerjaannya."Jake, bunga mawarku layu, sebagian mati," ucap Maria berjalan masuk. Dia duduk di meja menatap Jake."Lalu kau ingin apa?" tanya Jake tanpa mengalihkan pandangan."Emm.. Antar aku membeli bunga," ucap Maria menatap Jake dengan memohon.Jake melirik sekilas pada wanita yang duduk di hadapannya itu. Dia menghela nafas pelan. "Suruh Aciel untuk mengantarkanmu, aku masih ada pekerjaan." ucapnya.Maria langsung cemberut mendengar itu, tangannya bergerak menutup laptop Jake. Dia langsung bersedekap dada dan memandang marah Jake."Antar aku, atau aku pergi sendiri," ancamnya."Oh ayolah Mary, kenapa kau sedikit manja akhir-akhir ini." desah Jake.Maria hanya diam, dia masih memandang Jake dengan tatapan marahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-23
  • You Are Mine, Maria   41. Kehilangan

    Lucas benar-benar kesal saat ini. Beberapa langganan senjatanya beralih ke Jaccob. Dari siang dia dibuat uring-uringan karena kabar ini.Bahkan saat di kantornya, dia juga tidak bisa fokus karena risih dengan keberadaan Sera. Untung saja tadi sore wanita itu sudah pergi.Lucas membawa mobilnya melaju membelah malam yang diguyur hujan. Dia ingin bersenang-senang, dan tujuannya adalah bar.Jalanan terlihat sepi, hujan juga masih sangat deras, membuat pemandangan dari dalam mobil sedikit kabur. Lucas menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.Saat sampai di persimpangan. Lucas menghela nafas kasar karena seorang wanita yang berdiri di tengah-tengah jalanan itu. Lucas terlihat beberapa kali mengklakson mobilnya, tapi tak dihiraukan oleh wanita itu.Saat Lucas ingin menabrakanya ternyata wanita itu berjalan sempoyongan. Lucas segera mengambil pistolnya, bersiaga jika ini adalah jebakan dari musuhnya.Lucas kelua

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-24

Bab terbaru

  • You Are Mine, Maria   90. Bonus Part

    *5 tahun kemudian. "Xavier, jangan berlari nak. Kau bisa terjatuh nanti." Illene berteriak panik melihat cucunya berlari ke sana-sini di taman. Dia sampai kewalahan mengejar Xavier. Maria yang baru saja keluar dari arah dapur itu tersenyum. Dia meletakkan nampan berisi teh hangat dan beberapa cemilan di meja. "Sudahlah Bu, nanti juga dia berhenti sendiri. Tak udah dikejar atau Ibu yang akan kelelahan nanti." ucap Maria. Illene menghela nafas lalu duduk menyusul Maria. Wanita yang rambutnya sudah beruban itu tampak ngos-ngosan. Dia mencoba menarik nafas perlahan lalu mengambil secangkir teh hangat dan meminumnya. Dia menyesapnya sebentar sebelum menatap ke arah Maria. "Ya, kau benar Maria. Astaga, dia sangat aktif sekali." keluhnya. Maria hanya terkekeh, dia melirik ke arah anak lelakinya yang sekarang berumur 4 tahun. Dia lalu mengusap perutnya, kali ini Maria hamil lagi dan usia kandungannya sudah menginjak 7 bulan

  • You Are Mine, Maria   89. Baby Xavier (End)

    Kandungan Maria sudah memasuki minggu ke-35, artinya tinggal menghitung hari Maria akan melahirkan. Hari ini Jake memutuskan untuk libur dan menemani Maria untuk mendekorasi kamar calon anak mereka. Karena sampai saat ini mereka belum tahu jenis kelamin anak mereka, jadi mereka mengisi kamar itu dengan warna netral.Kamar yang dulu dipakai oleh Maria sekarang menjadi kamar calon anak mereka. Jaccob memutuskan merenovasi untuk memberikan pintu penghubung ke kamarnya."Kau tak boleh kelelahan Mary, biarkan aku saja yang membersihkan kamar ini. Kau duduk saja dan lihatlah!" perintah Jaccob.Tapi ucapan itu tak dihiraukan Maria. Dia bahkan dengan senang hati merapikan satu-persatu baju kecil yang terlihat lucu baginya. Dia memisahkan di antara perlengkapan lainnya."Benar yang dikatakan Jaccob, Maria, lebih baik kau istirahat saja," ucap Illene yang ada di sana membantu mereka."Kalian tak bisa melarangku. Aku juga ingin menyiapkan keperluan anakku," u

  • You Are Mine, Maria   88. Pernikahan Sera dan Lucas

    "Kau terlihat sangat cantik Sera," ucap Maria yang baru saja masuk ke dalam kamar hotel.Sera yang mendengar itu langsung menoleh, menatap Maria yang juga sangat cantik dengan perutnya yang sudah membesar. Wanita itu bahkan berjalan tertatih sambil memegangi perutnya."Maria," seru Sera dengan senang. "Kau sendirian?" tanya Sera."Tidak, Jaccob ada di sini, tapi dia pergi untuk melihat Lucas." Maria mendekat ke arah Sera, menyerahkan sebuket bunga mawar putih kepada Sera. "Khusus permintaan ibu," ucapnya sambil tersenyum.Sera menerimanya, dia meletakkan bunga itu di meja. Dia tidak bisa banyak bergerak sekarang karena Sisi masih merias wajahnya.Hari ini adalah hari pernikahan Sera dan Lucas. Sudah sejak setengah tahun lalu hubungan mereka dengan Maria dan Jaccob membaik. Sera bahkan sering menginap di rumah Jaccob untuk menemani ibu hamil yang banyak maunya itu."Bagaimana, apa semua sudah siap?" Illene

  • You Are Mine, Maria   87. Memeriksakan Kehamilan

    Lagi-lagi rumah sakit dibuat kalang kabut ketika mendengar pemilik rumah sakit, Jaccob akan datang ke sini. Para senior dan junior dokter terlihat gugup menanti orang yang diisukan dengan sikap yang kejam itu. Mereka bahkan sudah menunggu di depan pintu masuk rumah sakit tersebut.Mobil yang ditumpangi Jake berhenti, Aciel segera membuka pintu untuk Jake dan Maria. Jake masuk ke dalam sambil menggandeng tangan Maria."Apa kabar Maria?" sapa dokter Nathan yang mendekat ke arah mereka."Aku baik Paman," balas Maria dengan senyuman."Kenapa semua orang ada di sini?" tanya Jaccob heran melihat semua orang menyambutnya.Kening dokter Nathan mengerut, dia menatap Jaccob dengan heran. "Bukannya kau datang untuk memeriksa kepentingan rumah sakit?" tanyanya."Aciel," panggil Jaccob sambil menoleh ke belakang. Sedangkan Aciel hanya meringis sambil menggaruk tengkuknya."Aku lupa tak memberitahu dokter Nathan."Jake menghela nafas kasar,

  • You Are Mine, Maria   86. Drama Pagi Hari

    "Kenapa kau membawa wanita ini ke sini?" tanya Jake menatap tajam Lucas."Jake," lirih Illene, mencoba melerai tak ingin ada pertengkaran."Kau tak tahu Bu, mereka yang menyebabkan Maria kehilangan bayinya dulu," ucap Jake masih dengan nada yang dingin."Semua sudah berlalu Jake, bahkan kau pun sudah membalasnya pada Sera," jawab Lucas dengan tenang."Ya, tapi aku belum membunuhmu!" sengit Jake."Jake, Lucas, kemarilah!" perintah Illene dengan nada tegas.Mereka mendekat, duduk saling berhadapan. Jake masih menatap Lucas dengan tajam, sedangkan Lucas tak menhiraukannya, dia bersikap dengan tenang. Karena memang, dia ke sini hanya ingin perdamaian, tak ingin permusuhan mereka terus berlanjut. Lucas ingin memperbaiki semuanya."Kalian adalah anak-anak Ibu. Jika kalian terus bertengkar seperti itu, Ibu akan merasa sedih." Rikard sudah berdiri di belakang Illene, dia mengusap pundak Illene lembut ketika wanita itu mulai menangis.

  • You Are Mine, Maria   85. Datang ke Rumah

    Maria terbangun karena aroma dari masakan yang tercium di hidungnya. Dia membuka matanya perlahan, menoleh ke sampingnya tapi tak menemukan keberadaan suaminya.Akhirnya Maria bangun, dia menutupi tubuh polosnya masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya. Dia menikmati guyuran air shower yang membuat tubuhnya menjadi segar. Setelah selesai dia segera keluar.Maria memeriksa koper yang masih ada di sebelah sofa. Karena kegiatan semalam, dia sampai lupa belum membereskan barang-barang yang dibawanya.Maria mengeluarkan satu-persatu baju yang ada di sana. Tapi dia menyerngit heran, semua bajunya hanyalah sebuah gaun tipis, baju tanktop, celana pendek dan....lingerie. Apa-apaan ini? Siapa yang menyiapkan baju-baju laknat seperti ini?Maria mendesah, dia segera memakai salah satu gaun yang ada di sana. Ini terlalu pendek, pikir Maria ketika melihat tampilannya di cermin. Tapi dia mengabaikannya dan segera keluar dalam keadaan rambut setengah basah.

  • You Are Mine, Maria   84. First Night (WARNING!!!)

    *HARAP BIJAK MEMILAH BACAAN!*Malam semakin larut, tapi kebahagian orang-orang yang ada di sana masih terpancar dengan jelas. Beberapa orang ada yang sudah berpamitan untuk pulang, sebagian lagi masih ada di sana.Jake menyuapi Maria makanan kecil, dari tadi dia tak beranjak meninggalkan Maria sedikitpun. Membuat teman-teman wanita Maria di agency menjadi iri melihatnya."Kau lelah?" tanya Jake."Tidak, aku hanya ingin ganti baju. Gaun ini membuatku kedinginan," ucap Maria menatap memelas pada Jake.Jake membuka jasnya dan menyampirkan di pundak Maria. "Kalau begitu kau harus segera ganti baju." ucap Jake.Maria mengangguk, dia berpamitan pada Illene, Rikard dan yang lainnya. Tapi bukannya membawa Maria masuk ke dalam Mansion, Jake malah menuntun Maria masuk ke dalam mobil."Kita akan ke mana Jake?" tanya Maria heran."Pergi ke suatu tempat," balas Jake dengan tersenyum.Maria tak bertanya lagi, dia yang le

  • You Are Mine, Maria   83. A Wedding

    Saat sampai di tempat, Maria segera masuk ke dalam. Di sana terlihat sepi, hanya ada para pelayan toko yang berlalu lalang. Aciel menyuruh Maria untuk berjalan duluan, dia mengikutinya dari belakang.Senyum Maria merekah ketika melihat Jake berdiri di depan sana bersama seorang lelaki yang tak dikenalnya."Jake," panggil Maria sambil melambaikan tangannya.Jake tersenyum, dia menyuruh Maria untuk mendekat. Saat Maria ada di sampingnya, dia langsung memeluk pinggul Maria."Ricky, perkenalkan calon istriku, Maria," ucap Jaccob tersenyum bangga.Ricky tersenyum, dia menjabat tangan Maria yang dibalas oleh Maria."Baiklah, akan aku tunjukan koleksi berlianku," ajak Ricky setelah perkenalan singkat itu. Dia berjalan ke tempat lebih dalam dari tokonya ini, sesampainya di sana, ada anak buahnya yang menunggunya dengan 3 buah kotak berisikan berlian berwarna-warni."Ini koleksi terbaruku, yang ini salah satu paling sulit ditemukan. Hanya ada

  • You Are Mine, Maria   82. Rencana yang Gagal

    "Bagaimana kabar Ayah hari ini?" tanya Maria begitu dia masuk ke dalam kamar rawat ayahnya. Di tangannya terdapat sebuah parcel buah, dia meletakkannya di meja dan duduk di dekat ayahnya.Petra tersenyum, dan menatap Maria. "Ayah lebih sehat dari kemarin, trimakasih Maria." ucapnya."Tak ada trimakasih di antara kita Ayah. Kita memang harus saling membantu," ucap Maria diselingi dengan tawa. "Ayah mau jeruk? Akan aku kupas untuk Ayah."Petra hanya mengangguk, dia mengamati anak tirinya itu yang mengupas kulit jeruk. Maria sangat telaten, dia bahkan mencucinya terlebih dulu sebelum diserahkan pada ayahnya."Bantu aku duduk Maria," pinta Petra.Maria dengan segera menaikan sisi ranjang rumah sakit ini. Dia membantu ayahnya untuk duduk bersender di sana.Maria menyuapi satu-persatu jeruk itu ke mulut ayahnya. Mereka saling bercanda sampai Jake masuk ke dalam ruangan itu. Sikap Petra langsung sedikit diam, dia masih takut dengan perlakuan

DMCA.com Protection Status