Share

Bab 35. Cerita Keenan

“Maaf. Baru saja ada orang yang naik sepeda dan hampir mengenaimu,” ujar Keenan melepaskan pelukannya.

“Oh, iya,” sahutku buru-buru membenarkan posisiku berdiri sambil mengedarkan pandangan ke sekitar.

Benar kata Keenan. Ada orang naik sepeda yang sudah melaju dengan kecepatan tinggi.

“Sampai di mana tadi pembicaraan kita?” tanya Keenan.

“Itu … kita jadinya makan di mana?” Bukannya menjawab, aku malah balik bertanya.

“Kamu mau makan burger?” ajak Keenan.

“Boleh,” jawabku sambil tersenyum.

Keenan mengangguk. Lalu, kami pun kembali berjalan beriringan.

“Jadi, kapan Om Danendra mau mengajak kita makan burger? Minggu ini? Minggu depan?” tanya Keenan.

Eee, ternyata Keenan ingat juga. Padahal aku sengaja mengalihkan perhatian dari pembicaraan itu.

“Nanti aku akan memberi tahu kalau sudah dapat infonya,” jawabku.

Keenan mengangguk sambil tersenyum.

“Tempat makan burger yang lezat di mana?” tanyaku.

Keenan mengedarkan pandangan, lalu kembali tersenyum, “Itu.”

Pandanganku mengikuti arah tangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status