"Mas sendiri lagi ngapain di sini? Lagi main kuda lumping minum susu ya?pantes aja si Mas tambah sehat perkasa sakti mandraguna. Suka minum susu murni rupanya."
"Eh Sis Can, mau ikutan main congklak kayak saya aja nggak? Ayo gabung sini. Ganteng-gantengkan ini congklaknya? Nih saya pinjemin satu deh. Daripada Sis Can darah tinggi mulu ngeliatin Masnya main kuda lumping-kuda lumpingan, mending nih main congklak kayak saya."
Lily tersenyum ramah pada Raline yang tampak kebingungan melihat perseteruan Heru dengannya.
Heru yang sedari tadi sudah ingin sekali membunuh Lily, semakin membara oleh kata-kata provokatifnya. Rahangnya bergerak-gerak kaku. Ia sedang mengadu geraham-gerahamnya.
Saat bibir Raga bergerak dari pipi Lily dan terus turun menuju leher mulusnya, Heru sudah tidak tahan lagi. Dia langsung berdiri dari kursi dan menarik kasar lengan Lily.
"Sini kamu!"
Lily sedang melamun ditengah-tengah kemeriahan acara ulang tahun pernikahan Om Texas dan Tante Florida. Sekarang intensitas mimpi buruknya meningkat menjadi setiap malam. Tetapi makin kesini, mimpi itu semakin memperlihatkan hal-hal yang berbeda dari yang diketahuinya sebelumnya. Semua orang mengatakan bahwa kedua orangnya nya meninggal karena kecelakaan seperti mimpi-mimpi yang selalu menghantuinya. Tetapi entah mengapa ada sekilas ingatan yang melintas dibenaknya tentang pemandangan daddynya terkapar dilantai dengan darah yang tergenang. Masalahnya ingatan tentang pemandangan itu selalu kabur, dan sulit sekali untuk digali. Seolah-olah ada kekuatan lain yang selalu mencegahnya untuk muncul diotaknya."Ponakan Om ini kenapa hm? Om perhatikan kamu dari tadi melamun saja. Ada masalah? Apa yang bisa Om bantu buat kamu?" Texas memeluk sayang keponakannya dan mencium lembut puncak kepalanya. Lily yang memang sedang kangen-kangennya pada kedua orang tuanya, langsung
Lagi-lagi mimpi yang sama. Kalau hanya sekedar mimpi, tetapi kenapa rasanya begitu nyata? Lily seolah-olah mengalami dejavu. Dia teringat sepertinya dulu dia pernah bermain sepeda disitu, atau sekedar bermain petak umpet di halamannya yang luas dan dipenuhi beraneka jenis bunga anggrek. Karpet bulu lembut berwarna merah dengan corak floral, guci antik disudut ruangan, bahkan dia ingat pernah bermain seluncuran pada pegangan tangga yang terbuat dari kayu jati itu. Tapi masalahnya dia tidak ingat itu rumah siapa?Lily meringis saat berjalan keluar dari kamar mandi. Akibat terserempet mobil semalam, siku dan lututnya lecet-lecet serta pipinya memar lumayan besar. Saat ini penampilannya pasti mirip dengan salah satu korban KDRT yang sering diwawancarai di Tv dan diberi nama samaran Bunga. Walaupun Lily sudah berusaha menutupi memarnya dengan foundation, tetapi itu ternyata juga tidak membantu banyak. Tapi yah lumayanlah daripada tidak ditutupi sama sekali. Lutut dan
Mungkin bagi semua orang baik-baik dalam tanda kutip, mereka paling takut atau cenderung untuk tidak mau berurusan dengan yang orang yang biasa berkutat dalam dunia hitam atau yang biasanya dikenal dengan sebutan mafia.Sisi gelap kehidupan mereka yang identik dengan kekerasan, free sex dan minum-minuman keras adalah merupakan hal yang biasa dalam komunitas mereka. Tetapi satu hal Lily kagumi dari mereka adalah mafia sejati tidak akan pernah mengingkari janjinya. Bagi mereka janji itu adalah jati diri dan harga mati. Bukan mafia abal-abal kelas teri seumpama preman pasar ya? Itu mah lain lagi ceritanya. Begitu pula dengan Axel, kakak tercintanya.Lily tahu kakaknya itu khawatir setengah mati saat melihat luka-lukanya tadi pagi, walau pun dia sudah berusaha keras mencoba untuk menutupi kecemasannya dengan topeng wajah datarnya seperti biasa. Lily juga tahu kalau kakaknya itu sebenarnya begitu tidak rela kalau adiknya menjadi ART dirumah orang
"Bik, saya minta kunci kamar Neng Ririn ada?" Seketika semua mata yang ada diruang makan itu menghentikan kegiatan mengunyah mereka. Bik Murni bahkan sampai melongo mendengar permintaannya. Mereka semua tahu betapa Heru biasanya sangat tidak suka jika mendengar salah seorang dari mereka menyebut-nyebut nama almarhumah adik perempuan kesayangannya itu.Heru belum bisa menerima kenyataan kalau adiknya itu sudah meninggal karena bunuh diri bertahun-tahun yang lalu. Dia merasa gagal sebagai seorang Kakak. Gagal karena tidak bisa melindungi perasaan adiknya terhadap apa yang disebut dengan yang namanya cinta.Ya, adiknya jatuh cinta setengah mati pada seorang seniornya disekolah. Setiap hari Ririn bangun pagi hanya untuk menyiapkan bekal untuk senior pujaan hatinya. Sementara orang yang tidak punya hati itu malah memberikan bekal itu pada siapa saja yang bersedia memakannya.Setiap hari juga adiknya mengemis perhatian, mengik
Lily sedang menyusun barang-barang yang akan dinaikkan kedalam pick up saat sebuah mobil mewah berhenti tepat disamping mobil pengangkut barang-barang pindahan tersebut. Akhirnya setelah hampir seminggu menunggu hasil penjualan barang-barang branded nya, Lily berhasil juga membeli sebuah ruko berikut dengan segala macam peralatan untuk membuka toko roti kecil-kecilan untuk kelangsungan hidup para anak-anak panti.Melalui sudut matanya Lily melihat bahwa Heru lah orang yang mengendarai mobil tersebut. Walaupun dalam hati Lily amat sangat membenci sikap lempar batu sembunyi tangannya Heru, tetapi Lily tetap harus mengucapkan rasa terima kasih ala kadar nya pada pria berwajah tanpa ekspresi itu."E... ehhhh Nak Heru sudah datang tho?Ibu mau mengucapkan banyak terima kasih pada nak Heru yang sudah memberikan kami semua tumpangan selama hampir tiga minggu ini, ayo anak-anak, mari ucapkan terima kasih kepada bapak Heru ini.""
Suasana panas dan suara-suara teriakan riuh dari 99,9% penonton laki-laki yang mendominasi arena gladiator Alcatraz mulai menghidupkan euphoria duel yang sebentar lagi akan berlangsung.Lily heran apa asyiknya coba menikmati pemandangan orang yang saling baku hantam sampai berdarah-darah dengan tulang patah-patah, dan itupun masih saja disemangati oleh para coach, pendukung, promotor bahkan fans-fans mereka.Bukannya diteriakin disuruh berhenti karena wajah mereka sudah babak belur tidak jelas antara bentuk oval, bulat, persegi, trapesium sampai jajaran genjang. Eh ini malah disuruh bangun lagi dan lagi. Lily merasa kelamaan duduk disini akan tidak baik bagi kesehatan mata dan jantungnya.Walaupun ehm, memang benarlah kata pepatah lama, dibalik suatu kejadian pasti akan ada hikmah yang bisa dipetik didalamnya. Dalam hal ini hikmah yang didapat Lily adalah matanya jadi segar terus karena disirami oleh pemandangan menyejuk
"BRENGSEKKK!Ada yang coba-coba mau menjebak gue rupanya. Lo liat aja begitu gue dapetin itu manusia penghianat bakal gue cincang hidup-hidup dia!Erick, coba lo liat di surat jalannya, tanda tangan siapa yang udah langsung ngirim ke ekspedisi tanpa di checking ulang dulu sama bagian finishing."Axel begitu emosi saat beberapa client potensialnya marah-marah karena kualitas besi-besi yang dikirimnya tidak sesuai dengan ukuran dan berat yang diminta oleh customer. Mulai dari besi beton, UNP, CNP, plat hitam sampai ke pipa bulat nya semua ukurannya sudah melewati batas toleransi 0,8 mili. Pantas saja semua costumer mencak-mencak dan mengembalikan semua paket-paketnya.Ada orang dalam yang mencoba bermain kotor di sini. Mereka ingin merusak kredibilitasnya yang selama ini dikenal sebagai seorang pengusaha yang jujur, menjadi mulai dipertanyakan kebenarannya. Oke, you wanna play? Let's play!"Yang
"Wah... wah... wah... lo bawa piala bergilir ke sini sebagai pasangan lo, El? Untuk berapa lama status istimewa itu lo jabat? Puas-puasin deh menikmati kompensasi dari jabatan lo itu, sebelum lo harus serah terima jabatan dengan laki-laki lainnya."Heru menepuk-nepuk ringan bahu Eldath. Ia seolah-olah bersikap seperti seorang ayah yang sedang menasehati anaknya."Piala bergilir yang coba lo milikin mati-matian sampe lo nantangin Arkansas di Alcatraz maksud lo?Chicken!"Eldath meludah sinis ke samping. Eng ing eng. Lily merasa suasana sudah mulai panas-panas durjana ini. Sebelum acara reuni ini berubah menjadi ring tinju, ada baiknya dia mulai memisahkan dua macan jantan, yang sepertinya sama-sama mencium aroma amis darah itu."Maaf ya Pak Heru ganteng, saya dan mas pacar mau mojok dulu di sono ya? Maklumlah, kami 'kan pasangan baru. Masih dalam suasana anget-angetnya kayak bolu kukus baru diangkat. P