Share

PERNAHKAH KITA?

Tak ada yang berbeda dengan rasa nyaman sekaligus tegang saat tubuhku hanyut menuju dunia pikiran. Aku mulai memejamkan mata kala tubuhku mulai berekasi menuju dunia lain untuk ke sekian kalinya, sedangkan kedua tangankau kubebaskan mengudara sesuai gravitasi yang ada di tempat pijakanku saat ini.

Sedetik berikutnya, aku membuka mata kala merasakan kedua telapak kakiku menapak pada rerumputan khas di dunia pikiran. Aku mengedarkan pandnagan mencari Athala, namun suara sepeda yang dikayuh dari arah belakang membuat tubuhku berputar seratus delapan puluh derajat. Tertampang di sana, Athala melambai-lambaikan tangan kanannya dengan kedua kaki yang masih setia mengayuh sepeda kuno miliknya. Senyuman pada wajahku ikut terbit tanpa berpikir lama, aku reflek berlari kecil ke arahnya tanpa memperdulikan keadaan.

Bak kesialan yang menerpa begitu saja, aku tersandung kakiku sendiri yang tak terbalut apapun, aku mendelik saat merasakan tubuhku terhuyung ke depan dan siap membentur ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status