Share

Bab 49

last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-04 09:31:07

Pagi harinya kami checkout dari resort bersamaan, aku ke front office untuk checkout dan melakukan pembayaran tagihan lalu clark menghubungi hanggar di jakarta.

"Total keseluruhan dengan biaya sewa mobil semuanya 75jt" silahkan di cek dulu bu billing tagihannya.

"Iya sudah sesuai" semua saya bayar pakai kartu debit" ya mbak, ucapku.

"Baik ibu" Terimakasih banyak, ditunggu kedatangannya kembali.

"Sayang, aku sudah selesai" kita sudah bisa pergi yuk, ajakku.

"Kenapa kok muka kamu bertekuk gitu honey? Tanya clark.

"Kamu tau ndak tagihan penginapan aja sampai 75jt" kamu sih milih resort yang mahal banget begini", keluh hani.

"Hmmm masih pagi honey jangan mulai lagi" nanti kalau uang bulanan kamu habis kan bisa aku transfer lagi sayang, udah senyum donk kan kita sekalian liburan sama keluarga kamu jadi jangan pelit ahh, ucap clark sambil mengelus pundak hani menenang kan nya agar tidak cemberut lagi.

"Makanya kamu juga belajar hemat sayang masa hanya semalam ngabisin uang segitu banyak ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 50

    Kriiiiiing ....."Siapa sih" ganggu aja, ucapnya ketus.Aku tertawa melihatnya senewen. "Lagian kok bawaannya birahi mulu toh mas", ucapku."Hallo" siapa ya, Jawab hani."Hani", ini aku tirta, kamu sekarang dimana bisa kita ketemuan malam ini."Ooohh Tirta ucap ku sambil melihat wajah clark yang sudah jengkel"."Aku sekarang sudah ndak di malang", ucap hani."Kamu sudah di jakarta ya, aku mau kesana tolong kasih aku alamatnya ke aku sekarang ya, ucap tirta.Aku sekarang lagi di ketinggian 36000ft kalau kamu mau kita ketemuan disini aja, gimana?. "Haaa" maksudnya gimana? Tanya tirta heran".Di minta Clark handphone yang masih online. "Boleh aku bicara sama tirta? ucap clark kepada hani, lalu hani pun memberikan hp nya kepada clark yang mau berbicara dengan tirta."Hallo", ada apa lagi ya menghubungi tunangan saya, tegas clark."Sebelum Janur kuning melengkung masih bisa ditikung bro". Coba aja kalau berani anak cengeng seperti anda bisa apa, tuuuut dimatikan tirta sambungan telepho

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-05
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 51

    "Ayo berdiri", maafkan aku ya mungkin aku terpengaruh sama ucapan si kutu busuk itu, ucap clark jengkel."Makanya mas" jangan dimasukkan ke hati, cukup nama hani aja yang ada disini, ucap ku sambil menunjuk ke jantung hatinya.Kupeluk raganya erat aku pun takut kehilangan dia, seandainya dia tau seberapa besar rasa takut ku kehilangan dia yang belum terungkap sami saat ini. "Oohh Tuhan, bukan aku memaksa, tapi aku mau dia yang menjadi papa dari anak-anakku, Tuhan tolong lancarkanlah rencana pernikahan kami ini, AMIN." Setelah sampai hanggar di jakarta, kami naik helikopter lagi untuk menuju rumah, sepertinya memang clark lebih meyukai memakai transportasi udara dari pada roda empat, mungkin supaya lebih cepat sampai pikir ku.Menaiki helikopter Masih di peluk eratnya aku, mungkin karena kejadian tempo hari, kali pertama aku naik helikopter sebenarnya sekarang sudah tidak terlalu menakutkan lagi untuk ku, namun ku biarkan saja dia memeluk ku karena aku pun menikmati pelukan hangat la

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-05
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 52

    "Halloo" jawab ku pelan."Hallo", Han kamu dimana apa bisa kita bertemu ada yang mas mau bicarakan."Aku sekarang sudah dirumah orangtua tunanganku". Orangtuanya ndak kasih aku tinggal sendirian di kostan, takut terjadi hal-hal yang tidak baik kata mereka. "Hmmm", ada apa lagi kan semua sudah jelas hubungan kita kan sudah berakhir lama."Hani", terakhir kita ketemu kan aku sudah bilang aku akan bercerai sayang kenapa kamu nggak percaya sama aku, ucap tirta meyakinkan hani."Taaaaaa.....""Sudah cukup ya anda mengganggu tunangan saya", ini terakhir kalinya saya dengar suaramu ada di telephone tunangan saya. Tuuutt diputuskannya sambungan telephone itu oleh clark. Aku hanya diam mencoba untuk sibuk saja dengan pekerjaan yang dia minta aku pelajari."Honey" ini teh hangat nya buat aku bukan? tanya clark."Hmm" jawabku singkat dan pelan."Makasih ya sayang", ucap nya sambil mencium pipi ku tapi tak ku hirau kan atau ku jawab."Honey kamu marah sama ku karena melarang dia menghubungi kam

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-05
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 53

    "Ehhhmmm hmmm Honey, are you done??". Suara bariton itu menggema diruangan kantor,clark sudah berdiri menungguku dengan tangan masuk ke saku dan disebelahnya ada ibu claire dan bapak raditya pemilik perusahaan tempat aku bekerja."Selamat pagi pak, selamat pagi bu", sapa hani dengan senyum hangat."Pagi hani," bagaimana kabarmu han masih sehat atau sudah agak miring? Tanya ibu claire.Dengan senyuman kecil ibu claire menggodaku. "Masih sehat bu", cuma kadang suka sesak nafas sesekali, jawabku sambil tersenyum melirik lelaki disebelah ku ini. "Semoga urusan pernikahan kalian cepat selesai ya", Ucap ibu claire."Terimakasih bu". jawabku."Sayang" tunggu sebentar ya aku mau pamitan dengan manager ku ibu jacy."Hmmm han", jacy sedang tidak ada di tempat kok lagi ke kantor pajak, jawab ibu claire. "Ya sudah kita pulang saja honey kan nggak ada bu jacy nya, ucap clark."Baik kalau begitu" kami pamit dulu ya pak raditya dan ibu claire, pamit hani."Ya silahkan", hati-hati bawa mobilnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-05
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 54

    "Ya udah maafin aku ya hon, ini atm nya kamu pegang lagi ya, udah aku tambahin tadi saldonya biar kamu nggak terlalu hemat lagi" ucap clark menggoda hani. "Iiihh apaan sih" ucap ku sambil mencubit lengannya yang kekar.Lalu kami bertatap-tatapan sambil tersenyum. "Sayang, kenapa sih kamu dipanggil clark" bukannya angel kan lebih bagus angel, tanyaku."Semua cucu opung", namanya ada angelnya tapi yang dipanggil angel ya cuma abang yang dirumah opung, kalau kami semua dipanggil nama selain angelnya, Terang clark."Oh gitu", Clark kalau aku misalkan ternyata bukan perempuan di mimpi kamu dan kamu menemukannya suatu saat, pas lagi ada di suatu tempat, apakah kamu akan tinggalin aku untuk mencari tau tentang keberadaan dia? Tanya ku."Nggak", aku yakin itu kamu, kan pas makan siang waktu itu aku sudah perhatikan kamu banget, wajah kamu, suara kamu, lurusnya rambut kamu, semuanya sama persis, bahkan sampai wanginya parfume kamu aku yakin sama, makanya aku langsung meminta kamu menikah kar

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-05
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 55

    "Honey" tadi aku di tlp papi, kita disuruh ke rumah opung malam ini, kamu siap-siap ya kita makan malam kerumah opung, papi sama mami sudah ada disana kita sebentar lagi jalan ya. "Ya udah aku mandi dulu", jawabku spontan."Aaawww" terkejutku ketika di tariknya mendadak, aduuuhh...ditariknya tubuhku kepelukannya, mau dimandiin nggak? Tanya clark pelan di kuping ku."Ya ampun kayak bocah aja" pake dimandiin segala, udah sana kamu siap-siap juga, ucap ku sambil tersenyum malu."Ya udah jangan nyesel ya" hahaha tawanya sambil berlalu. "Aku suka kamu yang seperti ini" yang humoris daripada kayak kemarin lebih dingin dari es batu, batinku berucap sambil melihat punggungnya berlalu pergi.""i love you honey teriaknya tanpa membalik kan badannya" dan aku pun hanya tersenyum melihat kelakuannya."i love you sayang" teriak ku ndak kalah kencang.Setelah selesai aku bersiap, lalu aku pergi ke 'main house' ku ketuk pintu kamar clark. "Sayang aku udah siap". panggil ku."Masuk honey", teriakny

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 56

    Semua menjadi kenyataan sekarang, aku akan segera dipersunting oleh seseorang yang baru aku kenal, aku siap harus siap semoga semua memberikan restunya sehingga acara pernikahan kami ini berjalan lancar, ucapku di dalam hati."Clark berjalan ke arah neneknya sambil berucap Opung you're the best", i love you so much lalu ia mengecup pipi neneknya". "Aku pun tersenyum bahagia melihatnya" seandainya aku kenal nenek ku pasti aku bisa juga merasakan kebahagian yang di rasakan oleh clark. Bisa direstui dan berada di tengah kehangatan keluarga besar ini adalah suatu berkat melimpah bagiku, setelah sebelumnya aku menjalani hubungan yang panjang dan berliku, yang selama ini aku dan orang tua ku pikir akan berakhir di pelaminan namun nyata nya tidak, hmmm memang jodoh tidak ada yang tau.Segera setelah acara makan malam selesai, aku permisi ke belakang sebentar untuk menelephone orangtuaku, lalu aku duduk di gazebo pinggir kolam renang. "Hallo bu selamat malam", sapa hani mengawali panggila

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 57

    "Nanti setelah selesai acara lamaran ini kita mulai treatment skin care kita ya", supaya kita bisa lebih cerah pas hari pernikahan kita, ucap clark."Iya" angguk ku sambil tersenyum dipelukannya."Ayo kita kembali ke dalam rumah, kumpul lagi sama keluarga semuanya", ajak clark."Ayo", jawab hani."Nanti kamu pasti lebih cantik dan lebih glowing dari perempuan-perempuan di luar sana yang kamu maksud", ucap clark sambil mencubit hidung bangir hani."Aduuuuhhh sakit ayank ahhh" cibir hani manja.Sesampainya aku dan clark kembali ke ruang makan tempat keluarga clark semua berkumpul, sesaat sebelum kami datang tadinya semuanya sedang berbincang satu sama lain, tiba-tiba terdiam pada saat kami datang, lalu papi clark mengajukan pertanyaan."Hani, bagaimana orang tua kamu besok bersedia menerima kami di malang atau mau lain hari? Tanya papi."Iya pi" tadi sudah aku tanyakan, besok bapak dan ibu akan datang bersama dengan paman dan bibi juga, ucap hani."Ya sudah, kalau begitu semuanya sudah

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07

Bab terbaru

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 159

    Baru saja acel menutup pintu mobil setelah Dimas, Lila, Diky dan Via masuk ke dalam mobil, mereka akhirnya di kelilingi oleh mobil polisi dan Clein saudara kembar Clark berdiri di antara para polisi tersebut.Lalu lila dan Diky saling berpandangan karena bingung, namun Dimas membuka perlahan pintu mobilnya dan ia keluar dari mobil, Clein menghampiri Dimas dan sedikit menerangkan kepadanya apa yang terjadi.Pada saat Clein dan Dimas berbincang, Via perlahan membuka pintu mobil dari sisi lain keberadaan polisi-polisi itu, ia keluar dengan mengendap-endap."Berhenti" "Laaah, mbak Via mau kemana itu mbak Lila? tanya diky kepada Lila yang masih berada di dalam mobil"."Ndak tau dek, kamu tutup mata saja kalau takut ya" ujar Lila sambil memeluk adik bungsunya."Apa sih mbak, aku kan udah gede" ucap diky kesal."Berhenti, Jangan Bergerak".Teriakan polisi itu membuat pembicaraan Clein dan Dimas terhenti, Clein telah menerangkan semuanya, ia juga telah memberitahukan bahwa Clark memintanya m

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 158

    Gina langsung menghubungi acel pamannya untuk memberitahukan hani sang majikan meninggalkannya sendirian di rumah."Hallo paman, ini aku ditinggalkan di rumah sendirian, ibu pergi dengan temannya tadi naik mobil, padahal tadi saya disuruh ikut juga""Loh kok bisa gin, kalau kamu diajak kenapa kamu tidak ikut? tanya acel heran"."Tadi saya di suruh ibu tutup semua jendela dan pintu dulu paman""Ya sudah biar paman sampaikan ke bapak clark"."Iya paman, saya tunggu disini saja ya"."Iya, kamu jangan kemana-mana masuk kedalam rumah dan kunci pintunya"."Iya baik paman" ucap gina dengan sedikit gemetar tubuhnya.Lalu acel keluar dari mobil dan segera menghampiri clark untuk memberitahukan berita tersebut."Pak.. Pak, ini barusan gina menghubungi saya katanya ibu hani pergi dengan ibu via dan meninggalkannya sendirian di rumah, padahal sebelumnya ibu hani sudah mengajak gina untuk ikut pergi dengan nya tapi karena gina harus menutup semua jendela dan pintu dulu jadi dia ditinggalkan sendir

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 157

    Hari masih belum terlalu siang sehingga sinar matahari di tepi pantai masih sangat di nikmati oleh hani, ia berdiri di tepi pantai di depan rumah yang telah di sewa oleh keluarga kecilnya selama beberapa minggu belakangan ini.Suara dering ponselnya sedikit mengejutkannya yang sedang sangat menikmati waktu berjemurnya, setelah di lihatnya ternyata clark sang suami yang melakukan panggilan itu, baru saja suaminya itu berangkat kerja beberapa puluh menit ia sudah menghubungi istrinya lagi sehingga membuatnya sedikit mengernyitkan dahi nya."Hallo pa""Hallo ma, kamu lagi apa sayang""Biasa aku lagi berjemur sebentar di pantai mumpung belum terlalu terik, kenapa sayang baru juga berangkat sudah telephone"."Lah,, emangnya nelephone istri nggak boleh apa hmmm""Boleh" jawab hani dengan sedikit tersenyum."Kamu siap-siap ya aku ada kejutan buat kamu"."Kejutan apa pa, udah bilang aja sih pakai rahasia-rahasian sama istri sendiri""Iya, sabar ya sayang sebentar lagi kamu juga tau kok""Ahhh

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 156

    Hari sudah sangat larut malam ketika clark dan hani sampai di rumah, hani langsung memasuki rumah sedangkan clark masih membicarakan beberapa hal dengan acel sang supir.Setelah clark selesai berbicara dengan acel ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah agar dapat segera menyusul istrinya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam, baru saja clark membuka pintu rumahnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran via yang sedang melemparkan senyumannya."Baru pulang mas? tanya via kepada clark".Clark langsung melongos masuk tanpa memperdulikan lagi perkataan via, ia hanya berharap secepatnya tidak melihat wajah perempuan itu lagi yang mengaku sahabat istrinya namun tega memberikan obat tidur kepada sahabatnya yang sedang mengandung.Ketika clark memasuki kamar tidurnya, hani ternyata sudah selesai mandi dan sedang bersiap untuk istirahat, clark langsung mengunci pintu kamar mereka saat masuk ke dalam."Pa, teh susu hangat kamu sudah aku siapkan, aku duluan tidur ya" ucap hani l

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 155

    Sesampainya di Rumah Sakit, clark langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan sedangkan istrinya ia suruh tunggu di kantin dengan berbagai jenis makanan dan kudapan yang pasti dapat menggugah seleranya.Baru saja dua empanada ia kunyah, namanya sudah di panggil masuk, antriannya bukan tidak banyak namun clark memilih seorang profesor kandungan untuk mengecek kandungan istrinya."Haaaah si papa sih bukannya milih Spog biasa aja, kan kalo antriannya panjang aku sempat ngunyah ini itu dulu" cicit hani sambil beranjak dari meja kantin."Ayo ma" biar cepat kita nanti kan bisa makan di restoran favorite kamu kalau memang kamu masih lapar."Hmmmm" gumam hani sambil berjalan perlahan."Selamat malam prof"."Selamat malam bapak dan ibu, mari silahkan masuk" bagaimana keadaannya ibu? ucap sang profesor"."Saya baik" jawab hani dengan tersenyum."Baik kalau begitu silahkan rebahan nanti dibantu oleh suster ya"."Ya prof".Saat hani sedang bersiap untuk diperiksa kandungannya, clark menarik t

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 154

    Mendengar ucapan sahabatnya itu, via hanya dapat menggelengkan kepalanya ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kamar, di luar clark masih berbicara dengan tantenya via berdiri di balik sebuah tiang penyanggah rumah yang cukup besar sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungilnya ketika ia sedang mencuri dengar percakapan antara tante dan keponakan itu.Jauh nya jarak antara via dan kedua orang yang sedang berbincang itu tidak menyurutkan keingin tahuan via tentang apa yang sedang mereka perbincangkan, via memang termasuk gadis yang cerdas ia mampu mengetahui percakapan orang lain dari pergerakan bibir orang tersebut tanpa harus mendengarnya secara langsung, namun percakapan itu sudah tidak berlangsung lama lagi, helikopter telah dinyalakan mesinnya dan sang tante pun telah bergegas masuk ke dalam dan clark pun sedikit berlari ke arah rumah untuk menghindari helikopter yang akan siap lepas landas.Via pun segera membalikkan badannya dan menuju ke ruang makan, ia segera me

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 153

    Clark meletakkan perlahan kepala isterinya ke dalam tangan kekarnya, ia menopang kepala istrinya dan menyendokkan susu hamil perlahan ke mulut istrinya dengan sangat hati-hati."Honey, sayang bangun donk, aku pulang sayang mana sambutan hangat mu kalau aku sudah pulang kerja, kok sekalrang kamu malah tidur nyenyak begini" ucap clark dengan nada sedih.Clark sudah beberapa kali menyendokkan hani susu kehamilannya, via hanya bisa memandang apa yang dilakukan clark dari sofa tempat ia duduk."STOP clark don't do that" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar clark."Bou" ucap clark bingung melihat clarissa adik sang papi sudah ada di kamar mereka."Letakkan dia, biar bou cek terlebih dahulu" ucap clarissa sambil meletakkan stetoskop ke dada istri keponakannya itu."Ambil alkohol clark"Clark bergegas ke kotak obat, lalu dengan langkah panjang ia kembali ke tantenya dan menyerahkan kotak obat itu."Lah, ini nggak ada alkoholnya clark" ucap clarissa sambil tangannya men

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 152

    Rasa kantuk hebat menyerang hani, matanya seperti tertarik oleh tali tambang yang besar dan kuat dan akhirnya ia pun tertidur hingga tanpa sadar ponselnya sampai terjatuh ke lantai.Seseorang berusaha membuka pintu kamar hani namun tidak bisa, karena hani langsung mengunci pintu kamarnya setelah ia masuk kamar tadi, gedoran kencang di pintu kamar pun tak terdengar lagi olehnya karena hani sudah lelap dan masuk ke dunia mimpinya, ia tertudur di sofa yang terletak di dalam kamar, ponsel hani pun berdering hingga puluhan kali terabaikannya, baru kali ini ia merasakan kantuk hebat seperti orang tak sadarkan diri.Hari belum berganti malam bahkan senja pun belum menggoreskan warna jingga yang cantik di atas awan, namun clark sudah pulang ke rumah, ia meninggalkan pekerjaannya akibat khawatir dengan istrinya yang tidak mengangkat panggilannya hingga puluhan kali.Clark meminta supirnya untuk segera melajukan mobil nya dengan kencang agar cepat sampai ke rumahnya, diperjalanan clark masih te

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 151

    Hari sudah semakin siang, hani kini merasakan lapar di perutnya meskipun tadi ia sudah memakan cereal dicampur dengan susu almond kesukaannya namun si kembar yang di perutnya masih meronta untuk di berikan asupan makanan yang lebih berat lagi.Tendangan dengan berbagai jurus pamungkas sudah di lancarkan oleh si kembar di perut mamanya, ayam goreng tepung, sambal matah dan sayur toge yang dimasaknya pun sudah hampir matang."Sabar nak sebentar lagi matang kok, maafin mama kalau telat kasih makan ya" ucap hani sambil mengusap-usap perutnya guna menenangkan si kembar."Hhmmm" "Masak apa han, wangi banget loh aku sampai bangun dari tidur pas nyium aroma masakan kamu, ucap via saat menghampiri hani ke dapur."Ehh via, ayo duduk sebentar lagi masakannya matang kita makan bareng ya" ucap hani kepada sahabatnya.Beberapa menit berlalu, masakan yang di buat oleh hani pun sudah matang, lalu hani mengambil nasi di piring namun lauk yang dimasaknya di biarkan saja di penggorengan karena porsinya

DMCA.com Protection Status