"Nduk", itu papinya tirta baik kok beda sama apa yang kamu ceritakan, ucap ibu saat kami sudah di dalam mobil."Sstt" sudah bu nanti kedengaran sama supir, bisikku kepada ibu."Sekarang", mau langsung diantar kemana bapak dan ibu? tanya supir mobil ini."Ke restaurant cepat saji dulu sebentar ya pak", drive thru saja nanti, setelah itu langsung kembali ke rumah saja ya pak, jawab ku kepada supir."Nanti bapak bisa langsung pulang saja", kami sudah tidak ada aktivitas lagi kok, terang ku."Baik bu" jawab supir tersebut.Setelah sampai rumah, ku berikan selembaran uang rupiah, berwarna merah, pak ini ada sedikit untuk uang rokok dan makanan yang tadi di beli ya pak, terimakasih sudah mau mengantarkan kami dari pagi sampai sore hari, Ucapku."Oh ya" terimakasih banyak bu, jawab driver.Sesampainya aku di dalam rumah, aku langsung minta ijin pulang ke jakarta kepada orang tua ku yang sedang menyantap makanan yang kami beli tadi, untuk kembali ke jaka
Pov Clark.. Hampir 10 tahun juga aku tidak menginjakkan kaki di tanah airku ini. Kalau bukan nenek ku ini bersabda supaya aku pulang, mungkin aku belum ada di indonesia lagi sekarang, pekerjaan ku masih banyak seharusnya, tetapi proposal project tidak ada yang berani ku tanda tangani untuk mengerjakannya, karena satu-satunya wanita yang kini sangat ku hormati meminta ku kembali dulu ke tanah air."Mari silahkan Tuan Muda" Ucap staff hanggar."Langsung ke Rumah Besar ya". ucapku pada pilot"Baik Tuan Muda." Sesampainya helikopter mendarat aku langsung bergegas masuk ke kamar nenek ku. Ku cium Punggung tangan wanita tua yang masih terlelap tidur, wanita yang sudah membesarkanku dan mendidik ku, menggantikan peran mami yang sudah meninggalkan ku dan saudara-saudariku."Clark", sudah sampai ya. Ucapnya terbangun karena kehadiranku."Iya pung baru aja". jawabku."Ya udah istirahat sebentar ya" masih jam 3 pagi ini. "Ya pung". Lalu aku berlalu ke kam
"Jangan digangguin ya jacy ini sudah mau menikah", okey! pertegas tante ku."Kalau honey mau menikah juga bou?", tanya ku sambil tersenyum lembut menatapnya."Hmmm" tanya sendiri aja. ucap tanteku."Non honey" saya mau tanya no telephonenya donk. tanyaku sambil menatap wajahnya lekat sambil mengeluarkan hp untuk mencatat nomornya."Loh kok jadi beda yang ditanya sih", udah ahh sana kami masih banyak kerjaan, di dorong keluar aku oleh bou claire.Bergegasku cepat untuk mandi, supaya bisa cepat menunggu di ruang makan sebelum semua selesai makan siang dan aku terlambat berkenalan dengannya. Kupakaikan parfume yang banyak, bahkan mungkin terlalu banyak hingga wanginya menyerbak ke seluruh ruangan."Sudah jam 12 ayo kita makan dulu nanti kita lanjut lagi", ku tersenyum mendengar bou telah menyudahi pekerjaan mereka.Aku sudah lama standby duduk manis di ruang makan hanya untuk memastikan aku tidak tertinggal makan siang bersama.Setelah semua keluarg
POV Hani ....Ditengah kesibukan kami, tiba-tiba terdengar ibu claire bergumam kecil"Sudah datang aja tuh anak" padahal masih 3 minggu lagi tahun baruannya juga.Spontan aku melihat dari kaca ruangan kerja, ke arah seorang laki-laki yang baru turun dari helikopter. Dug dag dig dug kenapa jantungku berdegup kencang begini ya apa karena melihat ketampanan dan ke gagahannya pikirku, astaga jangan terulang lagi, please aku takut jatuh cinta dengan anak orang kaya, ya Tuhan."Good Afternoon family" terdengar suara baritonnya menggema."Uda", kok baru pulang, i've been waiting you for a long time you know. ucap seorang anak kecil salah satu penghuni rumah ini. "Oke, i'm sorry", now i'm coming home are you happy now?, tanya nya sambil memeluk anak kecil tersebut jelas ku dengar dan ku lihat saat mereka bercengkrama."Hmm, udah ganteng, gagah, pecinta anak kecil juga paket komplit ihhh gemes" ucap ku dalam hati."Aduh hani kok jadi merhatiin kesan
"haaah", ucapku tersentak karena tekejut dengan pertanyaannya."Aduh maaf pak" saya harus kembali kerja, ucap ku pelan dan lemah karena masih sedikit terpengaruh dengan kabar telephone dari ibu tadi."i'm not a player honey, i just fallin in love with you for a first sight." ucapnya lembut sambil menatap mataku."Thankyou", tapi untuk menikah perlu pengenalan lebih jauh, ucapku tegas."Kalau kamu kasih kesempatan", menginaplah disini dan kita bisa bercerita sepanjang malam untuk saling mengenal, ucap nya tapi ku abaikan saja seperti angin lalu."Permisi saya harus kembali kerja", ucapku."Please i'm begging you", ucapnya sambil memegang lenganku saat hendak pergi berlalu darinya. "Sudah hani", nginap saja disini ucap ibu claire, anak ini nggak akan pernah menyerah kalau sudah menginginkan sesuatu. "Tapi saya bu" ucapku sedikit ragu membantah ucapan atasanku."Disini banyak kamar kosong kok" lagian disebelah tembok itu ada 10 guest house yang bisa kamu pakai, tapi kalau saran saya ka
"Honey", Please let me know about you?? "Hmmm Kalau aku anak pertama dari 4 bersaudara", kami bukan keluarga kaya raya seperti keluargamu. "Loh kok kamu ngomongnya begitu?"."Ya" kenyataannya memang seperti itu. ucapku ketus."Hmmm", Apa ada kisah dibalik pernyataan kamu tadi. tanya clark"Ya", biasanya kan begitu keluarga kaya raya biasanya akan memandang rendah yang tidak sederajat atau tidak sepadan dengan status sosialnya makanya aku informasikan dari sekarang sebelum kamu menyesal mengenal ku lebih lagi, ucapku dengan nada pelan."Hmmm" tapi aku dan keluarga ku tidak pernah sekalipun memandang seseorang dari harta, tahta, apalagi derajat, di mata Tuhan derajat manusia semuanya sama masa kami membeda-bedakan, ucap clark menenangkan ku dengan senyuman nya."Let's go honey", kita sudah sampai"Lahh, kamu ndak cari parkiran?". "No need we used valet service honey"."Memang beda ya kalau the real sultan, pikirku". "Ayo honey kita ke restaurant aku sudah lapar sekali", ajak clark.
"Honey", i'm serious maukah kamu menikah denganku, ucap clark sambil berlutut dihadapanku. Membuatku sedikit terhentak karena terkejut dan malu.Honey", aku pastikan nanti kita akan mendapatkan restu, nanti akan aku atur semuanya, you don't have to worry for anything. "Honey, menikahlah denganku please". Ucapnya memohon dan berlutut dihadapanku."Haahhh" Jawabku terkejut, kita berbeda clark jawabku."Please" aku yakinkan nanti semuanya akan baik-baik saja, aku akan datang melamar ke orang tuamu dan aku akan memberikan kamu mahar £1jt (pound sterling), walaupun biasanya syarat utama keluargaku kita akan menandatangani perjanjian pra nikah, tapi aku berjanji akan membangunkan kamu istana megah, terserah kamu mau dimana dan itu akan atas nama kamu dan aku pastikan semua milikku, hasil jerih payahku hanya untuk kamu, ucap clark to the point."Honey" tidak ada wanita lain di hidupku yang mampu membuat ku bertekuk lutut seperti yang ku lakukan kepadamu ini."So honey?" with this diamond i'm
"Clark" aku tadi malu banget loh, kamu sampai berlutut gitu kan orang-orang jadi pada ngeliatin kita, Ucapku saat kami sudah keluar dari restaurant tersebut."Honey" kenapa kamu yang malu kan yang berlutut aku, ucapnya sambil mengeratkan rangkulan nya di pundakku."Honey", Kamu harus beli baju yang bagus ya karena besok aku mau perkenalkan tunangan cantikku ini ke orangtuaku. "Aku takut clark", ucapku pelan dan dia pun menarikku ke dekapannya."Tenang saja honey" kan ada aku, kamu percaya ya.Sepanjang perjalanan kami di mall tidak pernah dia melepaskan rangkulan tangannya di pinggulku padahal banyak mata wanita meliriknya, bahkan senyuman wanita cantik pun tak jarang di umbar untuknya, sekarang aku benar-benar minder berdiri di sisinya, pantaskah aku ya Tuhan mendampingi dirinya yang kaya raya dan rupawan, ucap ku dalam hati."Honey" kamu ke salon dulu ya, biar fresh, jadi besok kamu tidak perlu hair style lagi, aku tunggu di sini ya kamu treatment saja nggak apa-apa, ucap clark lal