Kumasukkan hp ke tas selempang ku, lalu tasnya ku masukkan ke jacket dan ku tutup seleting jacket ku biar aman, pikirku. Terbangun ku ketika mendengar suara supir bis yang mengatakan sudah sampai stasiun malang, ternyata semua penumpang sudah turun tinggal aku saja yang tertidur, buru-buru ku nyalakan hp untuk melephone ibu dulu."Hallo Bu", kakak sudah sampai stasiun, bilang bapak jemput di warung makan biasa ya bu, ucap ku."Lah kok dadakan ngabarin nya nduk?" Tanya ibu heran."Tadi aku ketiduran bu" ehh bangun-bangun udah sampai di stasiun bu, terang ku kepada ibu."Ya sudah nduk", kamu tunggu saja disana ya, ucap ibu."Iya bu", makasih ya bu, ucap ku sambil mematikan panggilan telephone.Sambil menunggu bapak ku pesan es jeruk dan langsung membayarnya, sambil duduk menikmati es jeruk aku buka hp dan mengirimkan pesan ke via sahabatku.[Hani] Vi, aku udah sampai di malang.[via] Seriusaaannn, ketemu
Selesai mandi hani langsung masuk ke kamar dan merebah kan badan nya sesaat untuk menghilangkan lelah karena hampir 12 jam melakukan perjalanan panjang dari tempat merantau nya ke rumah orang tua nya, mengoleskan minyak kayu putih ke bahu, pinggang sampai betis merupakan hal yang membuatnya nyaman dan mempercepatnya memejamkan mata, baru saja 10 menit menutup mata sudah ada suara ibu yang terdengar sambil memanggil nama hani dan yang di panggil pun sontak terbangun dari tidur lelap nya.Tok.. Tok.. Tok"Nduk, ada via di depan baru sampai" ucap ibu sambil melongok ke dalam kamar hani "Iya bu" ucap hani dengan suara parau layak nya seseorang bangun tidur."Ayo kamu mau temui di depan atau mau ngobrol di kamar saja?" Tanya ibu."Aku ke depan aja bu" sebentar ambil jepitan rambut dulu, ucap ku sambil beranjak dari kasur."Hannniiii" ucap via gembira sambil berlari menyambut hani dan memeluknya."Viaa apa kabar?" Tanya hani."Baik donk" kamu apa kaba
"Ya udah kita ke food court aja yuk", ajak via.Baru saja aku dan via menginjak kan kaki di lantai tempat makan mall tersebut dan mengantri di kasir untuk membeli saldo agar bisa membeli makanan, tangan ku tiba-tiba di cengkeram seseorang..."Hani"..."Suara itu" batin hani."Eehhh mas tirta, apa kabar mas" ucap via sambil menyodorkan tangan nya dan membuat tirta melepaskan cengkramannya dari tangan hani."Baik" via ini kartu isi nya ada 5 juta kamu dan yudi pesan apa saja yang kamu mau ya, aku pinjam dulu teman mu ada yang harus kami bicarakan, ucap tirta lalu menggenggam tangan hani dan mengajaknya ke arah tempat duduk."Aku bakso malang ya vi" ucap hani sambil berjalan."Han kita duduk di sofa ini ya" ucap tirta lembut."Mas tirta tolong lepasin tangan ku donk" aku ndak mau nanti kalau sampai ada family atau kerabat istri kamu yang lihat kita pegangan tangan nanti aku di kirain pelakor lagi, ucap hani tegas."Ssstt" biar aja orang mau bila
"Nduk", ini makan singkong goreng. Ajak ibuku saat aku masuk ke dalam rumah setelah via pulang."Sudah ah bu", tadi udah sempat ngemil di mall jadi kenyang banget. "Ini bapak lagi panen banyak ya pak"? "iya nduk", ini tadi bapak sisakan beberapa singkong sebelum dijual ke pasar, ujar bapakku."Oh ya bu" untuk wisuda kakak, baju bapak dan ibu sudah ada kakak beli, ini dicoba dulu kalo kurang pas ukurannya, masih bisa di permak kan, masih beberapa hari lagi acaranya. "ini merknya batik ternama bu", ini pasti mahal belinya, bisik bapak ke ibu."Yo toh nduk", seharusnya kamu ndak usah beli mahal-mahal toh kami juga bakalan jarang pakainya, ujar ibu kepada hani."Sudah ndak apa-apa toh bu", ini kan moment penting kakak juga, ucap ku sambil memeluk ibu."Oh ya bu" sekalian pesan kan salon untuk kita berdua, si budhe yang rumah nya di belakang situ saja bu, kalau bisa ya datang kerumah abis subuhan biar ndak terlambat datang ke acara wisudaan, nanti
Ku putus kan untuk tidak membalas pesan dari pras, ku matikan hp dan segera ku pejamkan mata ku dan tidur untuk memulihkan tenaga yang lumayan terkuras setelah seharian aktivitas tadi siang."Ke esok kan hari nya, via pun datang kerumah mengantarkan undangan wisuda lalu kami pamit ke orangtuaku untuk keluar rumah sebentar.""Ayok vi", kita mau kemana sekarang? Tanya ku kepada sahabat ku via."Ada kafe dekat sana baru buka han, kita ngobrol-ngobrol disana aja yok", ajak via. "Ayoklah keburu gelap" ucap ku dan via pun melajukan motornya ke kafe yang dia maksud. "Tempatnya bagus vi", eye catching sekali enak juga ada live musicnya, Ucapku sambil memegang piano yang ada untuk perform saat acara live musik. "Opo toh han", aku ra mudeng sekarang kok kamu banyakan ngomong bahasa londo sih han. "Kan aku udah jadi bagian anak kota vi" hahahha. kami pun tertawa bersama."Han", aku kangen kamu nyanyi diiringi piano kayak jaman OSIS kita dulu masih mahir
Aku berlalu keluar kafe dan menunggu angkot yang kearah rumahku, sudah beberapa puluh menit aku tunggu tapi tidak ada yang lewat dan tidak ada tukang ojek mangkal juga, apa pesan ojek online ya, pikirku. Tiba-tiba lengan tanganku ditarik dan menghentikan aktivitas ku yang hendak memesan ojek online agar aku bisa pulang ke rumah. "Han", ayo masuk aku antar kamu pulang ya, kita damai please, ucap tirta."Aku pun masuk ke mobil sportnya" mengikuti keinginannya, karena cengkraman tangan nya membuat aku sudah tidak punya pilihan lagi.Mas tirta pun melajukan mobil sportnya dengan kencang. Hening.. tidak ada satupun dari kami yang mengucapkan sepatah katapun hanya tangannya yang masih menggenggam tanganku erat seperti yang selalu dia lakukan dulu. "Han", kamu tuh kenapa sih menghindari aku, seakan menjadikan aku seorang yang asing dihidupmu, kita kan sudah pacaran lama dari SMA, kenapa kamu nggak bisa percaya sama aku untuk memulai dari nol dalam rumah tan
"Hallo tirta", kamu dimana, pulang sekarang bawain aku mangga muda ya aku mau makan yang asem, cepetan ya jangan lama-lama, yaaaaaa.!!". Terdengar jelas jeritan seorang wanita."Sudah mas" ayo kita pulang orang ngidam itu moody loh, ucap hani."Haaahhh ngidam" kata siapa kamu, masa iya dia hamil. celetuk tirta asal."Han", aku minta maaf bukan aku nggak memperjuangkan kamu tapi sungguh aku bingung setiap hari aku dimarahin terus sama mami, aku kadang sampai nggak betah dirumah tapi setiap hari kamu sibuk kerja nggak ada waktu lagi untukku kayak dulu, terang tirta."Keluarga aku kan bukan orang kaya mas", sedangkan aku masih mau kuliah biayanya dari mana kalau nggak kerja mas, jawab hani jujur."Iya aku paham" tapi setiap aku ajakin ketemu kamu tolak, kamu selalu menghindari aku kalo ketemu di kampus, Sampai aku masuk RS juga kamu nggak tau kan? Tanya tirta."Aku tau mas", aku datang sampai depan pintu ruang rawatmu, tapi pas baru sampai di depan pintu ru
Hari wisudaku pun tiba, dari mulai sebelum subuh, jam 3 dini hari aku dan ibu sudah disibukkan dengan aktivitas salon menyalon. Hingga waktu menunjuk kan tepat PK. 06 pagi mobil yang dijanjikan mas tirta untuk mengantarku dan orang tuaku telah tiba di halaman rumah ku, sebuah mobil Alph*** dikendarai oleh seorang supir."kak" ada yang cari tuh, katanya mau antar kakak ke wisudaan, ujar dimas adikku."Iya" suruh tunggu aja, sebentar lagi selesai kok, itu bude tinggal make-up in ibu, ucap hani."Sudah" biar bapak saja yang ke depan menemui, ujar bapak sambil berjalan ke depan rumah."Aduh nduk" kamu cantik sekali, bangga sekali ibu tuh kamu bisa wisuda, semoga saja semua anak ibu bisa wisuda dan sukses kelak, Doa ibuku tulus."AMIN", Ucap kami serempak semua yang ada diruangan ini menjawab Doa Ibuku.Selesai aku dan ibu berias dan sanggul, kami langsung berangkat dan masuk mobil, pergi menuju auditorium kampus tempat diselenggarakannya wisuda angkatan kami