Aku berlalu keluar kafe dan menunggu angkot yang kearah rumahku, sudah beberapa puluh menit aku tunggu tapi tidak ada yang lewat dan tidak ada tukang ojek mangkal juga, apa pesan ojek online ya, pikirku. Tiba-tiba lengan tanganku ditarik dan menghentikan aktivitas ku yang hendak memesan ojek online agar aku bisa pulang ke rumah. "Han", ayo masuk aku antar kamu pulang ya, kita damai please, ucap tirta."Aku pun masuk ke mobil sportnya" mengikuti keinginannya, karena cengkraman tangan nya membuat aku sudah tidak punya pilihan lagi.Mas tirta pun melajukan mobil sportnya dengan kencang. Hening.. tidak ada satupun dari kami yang mengucapkan sepatah katapun hanya tangannya yang masih menggenggam tanganku erat seperti yang selalu dia lakukan dulu. "Han", kamu tuh kenapa sih menghindari aku, seakan menjadikan aku seorang yang asing dihidupmu, kita kan sudah pacaran lama dari SMA, kenapa kamu nggak bisa percaya sama aku untuk memulai dari nol dalam rumah tan
"Hallo tirta", kamu dimana, pulang sekarang bawain aku mangga muda ya aku mau makan yang asem, cepetan ya jangan lama-lama, yaaaaaa.!!". Terdengar jelas jeritan seorang wanita."Sudah mas" ayo kita pulang orang ngidam itu moody loh, ucap hani."Haaahhh ngidam" kata siapa kamu, masa iya dia hamil. celetuk tirta asal."Han", aku minta maaf bukan aku nggak memperjuangkan kamu tapi sungguh aku bingung setiap hari aku dimarahin terus sama mami, aku kadang sampai nggak betah dirumah tapi setiap hari kamu sibuk kerja nggak ada waktu lagi untukku kayak dulu, terang tirta."Keluarga aku kan bukan orang kaya mas", sedangkan aku masih mau kuliah biayanya dari mana kalau nggak kerja mas, jawab hani jujur."Iya aku paham" tapi setiap aku ajakin ketemu kamu tolak, kamu selalu menghindari aku kalo ketemu di kampus, Sampai aku masuk RS juga kamu nggak tau kan? Tanya tirta."Aku tau mas", aku datang sampai depan pintu ruang rawatmu, tapi pas baru sampai di depan pintu ru
Hari wisudaku pun tiba, dari mulai sebelum subuh, jam 3 dini hari aku dan ibu sudah disibukkan dengan aktivitas salon menyalon. Hingga waktu menunjuk kan tepat PK. 06 pagi mobil yang dijanjikan mas tirta untuk mengantarku dan orang tuaku telah tiba di halaman rumah ku, sebuah mobil Alph*** dikendarai oleh seorang supir."kak" ada yang cari tuh, katanya mau antar kakak ke wisudaan, ujar dimas adikku."Iya" suruh tunggu aja, sebentar lagi selesai kok, itu bude tinggal make-up in ibu, ucap hani."Sudah" biar bapak saja yang ke depan menemui, ujar bapak sambil berjalan ke depan rumah."Aduh nduk" kamu cantik sekali, bangga sekali ibu tuh kamu bisa wisuda, semoga saja semua anak ibu bisa wisuda dan sukses kelak, Doa ibuku tulus."AMIN", Ucap kami serempak semua yang ada diruangan ini menjawab Doa Ibuku.Selesai aku dan ibu berias dan sanggul, kami langsung berangkat dan masuk mobil, pergi menuju auditorium kampus tempat diselenggarakannya wisuda angkatan kami
"Nduk", itu papinya tirta baik kok beda sama apa yang kamu ceritakan, ucap ibu saat kami sudah di dalam mobil."Sstt" sudah bu nanti kedengaran sama supir, bisikku kepada ibu."Sekarang", mau langsung diantar kemana bapak dan ibu? tanya supir mobil ini."Ke restaurant cepat saji dulu sebentar ya pak", drive thru saja nanti, setelah itu langsung kembali ke rumah saja ya pak, jawab ku kepada supir."Nanti bapak bisa langsung pulang saja", kami sudah tidak ada aktivitas lagi kok, terang ku."Baik bu" jawab supir tersebut.Setelah sampai rumah, ku berikan selembaran uang rupiah, berwarna merah, pak ini ada sedikit untuk uang rokok dan makanan yang tadi di beli ya pak, terimakasih sudah mau mengantarkan kami dari pagi sampai sore hari, Ucapku."Oh ya" terimakasih banyak bu, jawab driver.Sesampainya aku di dalam rumah, aku langsung minta ijin pulang ke jakarta kepada orang tua ku yang sedang menyantap makanan yang kami beli tadi, untuk kembali ke jaka
Pov Clark.. Hampir 10 tahun juga aku tidak menginjakkan kaki di tanah airku ini. Kalau bukan nenek ku ini bersabda supaya aku pulang, mungkin aku belum ada di indonesia lagi sekarang, pekerjaan ku masih banyak seharusnya, tetapi proposal project tidak ada yang berani ku tanda tangani untuk mengerjakannya, karena satu-satunya wanita yang kini sangat ku hormati meminta ku kembali dulu ke tanah air."Mari silahkan Tuan Muda" Ucap staff hanggar."Langsung ke Rumah Besar ya". ucapku pada pilot"Baik Tuan Muda." Sesampainya helikopter mendarat aku langsung bergegas masuk ke kamar nenek ku. Ku cium Punggung tangan wanita tua yang masih terlelap tidur, wanita yang sudah membesarkanku dan mendidik ku, menggantikan peran mami yang sudah meninggalkan ku dan saudara-saudariku."Clark", sudah sampai ya. Ucapnya terbangun karena kehadiranku."Iya pung baru aja". jawabku."Ya udah istirahat sebentar ya" masih jam 3 pagi ini. "Ya pung". Lalu aku berlalu ke kam
"Jangan digangguin ya jacy ini sudah mau menikah", okey! pertegas tante ku."Kalau honey mau menikah juga bou?", tanya ku sambil tersenyum lembut menatapnya."Hmmm" tanya sendiri aja. ucap tanteku."Non honey" saya mau tanya no telephonenya donk. tanyaku sambil menatap wajahnya lekat sambil mengeluarkan hp untuk mencatat nomornya."Loh kok jadi beda yang ditanya sih", udah ahh sana kami masih banyak kerjaan, di dorong keluar aku oleh bou claire.Bergegasku cepat untuk mandi, supaya bisa cepat menunggu di ruang makan sebelum semua selesai makan siang dan aku terlambat berkenalan dengannya. Kupakaikan parfume yang banyak, bahkan mungkin terlalu banyak hingga wanginya menyerbak ke seluruh ruangan."Sudah jam 12 ayo kita makan dulu nanti kita lanjut lagi", ku tersenyum mendengar bou telah menyudahi pekerjaan mereka.Aku sudah lama standby duduk manis di ruang makan hanya untuk memastikan aku tidak tertinggal makan siang bersama.Setelah semua keluarg
POV Hani ....Ditengah kesibukan kami, tiba-tiba terdengar ibu claire bergumam kecil"Sudah datang aja tuh anak" padahal masih 3 minggu lagi tahun baruannya juga.Spontan aku melihat dari kaca ruangan kerja, ke arah seorang laki-laki yang baru turun dari helikopter. Dug dag dig dug kenapa jantungku berdegup kencang begini ya apa karena melihat ketampanan dan ke gagahannya pikirku, astaga jangan terulang lagi, please aku takut jatuh cinta dengan anak orang kaya, ya Tuhan."Good Afternoon family" terdengar suara baritonnya menggema."Uda", kok baru pulang, i've been waiting you for a long time you know. ucap seorang anak kecil salah satu penghuni rumah ini. "Oke, i'm sorry", now i'm coming home are you happy now?, tanya nya sambil memeluk anak kecil tersebut jelas ku dengar dan ku lihat saat mereka bercengkrama."Hmm, udah ganteng, gagah, pecinta anak kecil juga paket komplit ihhh gemes" ucap ku dalam hati."Aduh hani kok jadi merhatiin kesan
"haaah", ucapku tersentak karena tekejut dengan pertanyaannya."Aduh maaf pak" saya harus kembali kerja, ucap ku pelan dan lemah karena masih sedikit terpengaruh dengan kabar telephone dari ibu tadi."i'm not a player honey, i just fallin in love with you for a first sight." ucapnya lembut sambil menatap mataku."Thankyou", tapi untuk menikah perlu pengenalan lebih jauh, ucapku tegas."Kalau kamu kasih kesempatan", menginaplah disini dan kita bisa bercerita sepanjang malam untuk saling mengenal, ucap nya tapi ku abaikan saja seperti angin lalu."Permisi saya harus kembali kerja", ucapku."Please i'm begging you", ucapnya sambil memegang lenganku saat hendak pergi berlalu darinya. "Sudah hani", nginap saja disini ucap ibu claire, anak ini nggak akan pernah menyerah kalau sudah menginginkan sesuatu. "Tapi saya bu" ucapku sedikit ragu membantah ucapan atasanku."Disini banyak kamar kosong kok" lagian disebelah tembok itu ada 10 guest house yang bisa kamu pakai, tapi kalau saran saya ka