Share

BAB 28

last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-26 13:58:19

Ku putus kan untuk tidak membalas pesan dari pras, ku matikan hp dan segera ku pejamkan mata ku dan tidur untuk memulihkan tenaga yang lumayan terkuras setelah seharian aktivitas tadi siang.

"Ke esok kan hari nya, via pun datang kerumah mengantarkan undangan wisuda lalu kami pamit ke orangtuaku untuk keluar rumah sebentar."

"Ayok vi", kita mau kemana sekarang? Tanya ku kepada sahabat ku via.

"Ada kafe dekat sana baru buka han, kita ngobrol-ngobrol disana aja yok", ajak via.

"Ayoklah keburu gelap" ucap ku dan via pun melajukan motornya ke kafe yang dia maksud.

"Tempatnya bagus vi", eye catching sekali enak juga ada live musicnya, Ucapku sambil memegang piano yang ada untuk perform saat acara live musik.

"Opo toh han", aku ra mudeng sekarang kok kamu banyakan ngomong bahasa londo sih han.

"Kan aku udah jadi bagian anak kota vi" hahahha. kami pun tertawa bersama.

"Han", aku kangen kamu nyanyi diiringi piano kayak jaman OSIS kita dulu masih mahir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 29

    Aku berlalu keluar kafe dan menunggu angkot yang kearah rumahku, sudah beberapa puluh menit aku tunggu tapi tidak ada yang lewat dan tidak ada tukang ojek mangkal juga, apa pesan ojek online ya, pikirku. Tiba-tiba lengan tanganku ditarik dan menghentikan aktivitas ku yang hendak memesan ojek online agar aku bisa pulang ke rumah. "Han", ayo masuk aku antar kamu pulang ya, kita damai please, ucap tirta."Aku pun masuk ke mobil sportnya" mengikuti keinginannya, karena cengkraman tangan nya membuat aku sudah tidak punya pilihan lagi.Mas tirta pun melajukan mobil sportnya dengan kencang. Hening.. tidak ada satupun dari kami yang mengucapkan sepatah katapun hanya tangannya yang masih menggenggam tanganku erat seperti yang selalu dia lakukan dulu. "Han", kamu tuh kenapa sih menghindari aku, seakan menjadikan aku seorang yang asing dihidupmu, kita kan sudah pacaran lama dari SMA, kenapa kamu nggak bisa percaya sama aku untuk memulai dari nol dalam rumah tan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 30

    "Hallo tirta", kamu dimana, pulang sekarang bawain aku mangga muda ya aku mau makan yang asem, cepetan ya jangan lama-lama, yaaaaaa.!!". Terdengar jelas jeritan seorang wanita."Sudah mas" ayo kita pulang orang ngidam itu moody loh, ucap hani."Haaahhh ngidam" kata siapa kamu, masa iya dia hamil. celetuk tirta asal."Han", aku minta maaf bukan aku nggak memperjuangkan kamu tapi sungguh aku bingung setiap hari aku dimarahin terus sama mami, aku kadang sampai nggak betah dirumah tapi setiap hari kamu sibuk kerja nggak ada waktu lagi untukku kayak dulu, terang tirta."Keluarga aku kan bukan orang kaya mas", sedangkan aku masih mau kuliah biayanya dari mana kalau nggak kerja mas, jawab hani jujur."Iya aku paham" tapi setiap aku ajakin ketemu kamu tolak, kamu selalu menghindari aku kalo ketemu di kampus, Sampai aku masuk RS juga kamu nggak tau kan? Tanya tirta."Aku tau mas", aku datang sampai depan pintu ruang rawatmu, tapi pas baru sampai di depan pintu ru

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 31

    Hari wisudaku pun tiba, dari mulai sebelum subuh, jam 3 dini hari aku dan ibu sudah disibukkan dengan aktivitas salon menyalon. Hingga waktu menunjuk kan tepat PK. 06 pagi mobil yang dijanjikan mas tirta untuk mengantarku dan orang tuaku telah tiba di halaman rumah ku, sebuah mobil Alph*** dikendarai oleh seorang supir."kak" ada yang cari tuh, katanya mau antar kakak ke wisudaan, ujar dimas adikku."Iya" suruh tunggu aja, sebentar lagi selesai kok, itu bude tinggal make-up in ibu, ucap hani."Sudah" biar bapak saja yang ke depan menemui, ujar bapak sambil berjalan ke depan rumah."Aduh nduk" kamu cantik sekali, bangga sekali ibu tuh kamu bisa wisuda, semoga saja semua anak ibu bisa wisuda dan sukses kelak, Doa ibuku tulus."AMIN", Ucap kami serempak semua yang ada diruangan ini menjawab Doa Ibuku.Selesai aku dan ibu berias dan sanggul, kami langsung berangkat dan masuk mobil, pergi menuju auditorium kampus tempat diselenggarakannya wisuda angkatan kami

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 32

    "Nduk", itu papinya tirta baik kok beda sama apa yang kamu ceritakan, ucap ibu saat kami sudah di dalam mobil."Sstt" sudah bu nanti kedengaran sama supir, bisikku kepada ibu."Sekarang", mau langsung diantar kemana bapak dan ibu? tanya supir mobil ini."Ke restaurant cepat saji dulu sebentar ya pak", drive thru saja nanti, setelah itu langsung kembali ke rumah saja ya pak, jawab ku kepada supir."Nanti bapak bisa langsung pulang saja", kami sudah tidak ada aktivitas lagi kok, terang ku."Baik bu" jawab supir tersebut.Setelah sampai rumah, ku berikan selembaran uang rupiah, berwarna merah, pak ini ada sedikit untuk uang rokok dan makanan yang tadi di beli ya pak, terimakasih sudah mau mengantarkan kami dari pagi sampai sore hari, Ucapku."Oh ya" terimakasih banyak bu, jawab driver.Sesampainya aku di dalam rumah, aku langsung minta ijin pulang ke jakarta kepada orang tua ku yang sedang menyantap makanan yang kami beli tadi, untuk kembali ke jaka

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 33

    Pov Clark.. Hampir 10 tahun juga aku tidak menginjakkan kaki di tanah airku ini. Kalau bukan nenek ku ini bersabda supaya aku pulang, mungkin aku belum ada di indonesia lagi sekarang, pekerjaan ku masih banyak seharusnya, tetapi proposal project tidak ada yang berani ku tanda tangani untuk mengerjakannya, karena satu-satunya wanita yang kini sangat ku hormati meminta ku kembali dulu ke tanah air."Mari silahkan Tuan Muda" Ucap staff hanggar."Langsung ke Rumah Besar ya". ucapku pada pilot"Baik Tuan Muda." Sesampainya helikopter mendarat aku langsung bergegas masuk ke kamar nenek ku. Ku cium Punggung tangan wanita tua yang masih terlelap tidur, wanita yang sudah membesarkanku dan mendidik ku, menggantikan peran mami yang sudah meninggalkan ku dan saudara-saudariku."Clark", sudah sampai ya. Ucapnya terbangun karena kehadiranku."Iya pung baru aja". jawabku."Ya udah istirahat sebentar ya" masih jam 3 pagi ini. "Ya pung". Lalu aku berlalu ke kam

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 34

    "Jangan digangguin ya jacy ini sudah mau menikah", okey! pertegas tante ku."Kalau honey mau menikah juga bou?", tanya ku sambil tersenyum lembut menatapnya."Hmmm" tanya sendiri aja. ucap tanteku."Non honey" saya mau tanya no telephonenya donk. tanyaku sambil menatap wajahnya lekat sambil mengeluarkan hp untuk mencatat nomornya."Loh kok jadi beda yang ditanya sih", udah ahh sana kami masih banyak kerjaan, di dorong keluar aku oleh bou claire.Bergegasku cepat untuk mandi, supaya bisa cepat menunggu di ruang makan sebelum semua selesai makan siang dan aku terlambat berkenalan dengannya. Kupakaikan parfume yang banyak, bahkan mungkin terlalu banyak hingga wanginya menyerbak ke seluruh ruangan."Sudah jam 12 ayo kita makan dulu nanti kita lanjut lagi", ku tersenyum mendengar bou telah menyudahi pekerjaan mereka.Aku sudah lama standby duduk manis di ruang makan hanya untuk memastikan aku tidak tertinggal makan siang bersama.Setelah semua keluarg

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bab 35

    POV Hani ....Ditengah kesibukan kami, tiba-tiba terdengar ibu claire bergumam kecil"Sudah datang aja tuh anak" padahal masih 3 minggu lagi tahun baruannya juga.Spontan aku melihat dari kaca ruangan kerja, ke arah seorang laki-laki yang baru turun dari helikopter. Dug dag dig dug kenapa jantungku berdegup kencang begini ya apa karena melihat ketampanan dan ke gagahannya pikirku, astaga jangan terulang lagi, please aku takut jatuh cinta dengan anak orang kaya, ya Tuhan."Good Afternoon family" terdengar suara baritonnya menggema."Uda", kok baru pulang, i've been waiting you for a long time you know. ucap seorang anak kecil salah satu penghuni rumah ini. "Oke, i'm sorry", now i'm coming home are you happy now?, tanya nya sambil memeluk anak kecil tersebut jelas ku dengar dan ku lihat saat mereka bercengkrama."Hmm, udah ganteng, gagah, pecinta anak kecil juga paket komplit ihhh gemes" ucap ku dalam hati."Aduh hani kok jadi merhatiin kesan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 36

    "haaah", ucapku tersentak karena tekejut dengan pertanyaannya."Aduh maaf pak" saya harus kembali kerja, ucap ku pelan dan lemah karena masih sedikit terpengaruh dengan kabar telephone dari ibu tadi."i'm not a player honey, i just fallin in love with you for a first sight." ucapnya lembut sambil menatap mataku."Thankyou", tapi untuk menikah perlu pengenalan lebih jauh, ucapku tegas."Kalau kamu kasih kesempatan", menginaplah disini dan kita bisa bercerita sepanjang malam untuk saling mengenal, ucap nya tapi ku abaikan saja seperti angin lalu."Permisi saya harus kembali kerja", ucapku."Please i'm begging you", ucapnya sambil memegang lenganku saat hendak pergi berlalu darinya. "Sudah hani", nginap saja disini ucap ibu claire, anak ini nggak akan pernah menyerah kalau sudah menginginkan sesuatu. "Tapi saya bu" ucapku sedikit ragu membantah ucapan atasanku."Disini banyak kamar kosong kok" lagian disebelah tembok itu ada 10 guest house yang bisa kamu pakai, tapi kalau saran saya ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29

Bab terbaru

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 159

    Baru saja acel menutup pintu mobil setelah Dimas, Lila, Diky dan Via masuk ke dalam mobil, mereka akhirnya di kelilingi oleh mobil polisi dan Clein saudara kembar Clark berdiri di antara para polisi tersebut.Lalu lila dan Diky saling berpandangan karena bingung, namun Dimas membuka perlahan pintu mobilnya dan ia keluar dari mobil, Clein menghampiri Dimas dan sedikit menerangkan kepadanya apa yang terjadi.Pada saat Clein dan Dimas berbincang, Via perlahan membuka pintu mobil dari sisi lain keberadaan polisi-polisi itu, ia keluar dengan mengendap-endap."Berhenti" "Laaah, mbak Via mau kemana itu mbak Lila? tanya diky kepada Lila yang masih berada di dalam mobil"."Ndak tau dek, kamu tutup mata saja kalau takut ya" ujar Lila sambil memeluk adik bungsunya."Apa sih mbak, aku kan udah gede" ucap diky kesal."Berhenti, Jangan Bergerak".Teriakan polisi itu membuat pembicaraan Clein dan Dimas terhenti, Clein telah menerangkan semuanya, ia juga telah memberitahukan bahwa Clark memintanya m

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 158

    Gina langsung menghubungi acel pamannya untuk memberitahukan hani sang majikan meninggalkannya sendirian di rumah."Hallo paman, ini aku ditinggalkan di rumah sendirian, ibu pergi dengan temannya tadi naik mobil, padahal tadi saya disuruh ikut juga""Loh kok bisa gin, kalau kamu diajak kenapa kamu tidak ikut? tanya acel heran"."Tadi saya di suruh ibu tutup semua jendela dan pintu dulu paman""Ya sudah biar paman sampaikan ke bapak clark"."Iya paman, saya tunggu disini saja ya"."Iya, kamu jangan kemana-mana masuk kedalam rumah dan kunci pintunya"."Iya baik paman" ucap gina dengan sedikit gemetar tubuhnya.Lalu acel keluar dari mobil dan segera menghampiri clark untuk memberitahukan berita tersebut."Pak.. Pak, ini barusan gina menghubungi saya katanya ibu hani pergi dengan ibu via dan meninggalkannya sendirian di rumah, padahal sebelumnya ibu hani sudah mengajak gina untuk ikut pergi dengan nya tapi karena gina harus menutup semua jendela dan pintu dulu jadi dia ditinggalkan sendir

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 157

    Hari masih belum terlalu siang sehingga sinar matahari di tepi pantai masih sangat di nikmati oleh hani, ia berdiri di tepi pantai di depan rumah yang telah di sewa oleh keluarga kecilnya selama beberapa minggu belakangan ini.Suara dering ponselnya sedikit mengejutkannya yang sedang sangat menikmati waktu berjemurnya, setelah di lihatnya ternyata clark sang suami yang melakukan panggilan itu, baru saja suaminya itu berangkat kerja beberapa puluh menit ia sudah menghubungi istrinya lagi sehingga membuatnya sedikit mengernyitkan dahi nya."Hallo pa""Hallo ma, kamu lagi apa sayang""Biasa aku lagi berjemur sebentar di pantai mumpung belum terlalu terik, kenapa sayang baru juga berangkat sudah telephone"."Lah,, emangnya nelephone istri nggak boleh apa hmmm""Boleh" jawab hani dengan sedikit tersenyum."Kamu siap-siap ya aku ada kejutan buat kamu"."Kejutan apa pa, udah bilang aja sih pakai rahasia-rahasian sama istri sendiri""Iya, sabar ya sayang sebentar lagi kamu juga tau kok""Ahhh

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 156

    Hari sudah sangat larut malam ketika clark dan hani sampai di rumah, hani langsung memasuki rumah sedangkan clark masih membicarakan beberapa hal dengan acel sang supir.Setelah clark selesai berbicara dengan acel ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah agar dapat segera menyusul istrinya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam, baru saja clark membuka pintu rumahnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran via yang sedang melemparkan senyumannya."Baru pulang mas? tanya via kepada clark".Clark langsung melongos masuk tanpa memperdulikan lagi perkataan via, ia hanya berharap secepatnya tidak melihat wajah perempuan itu lagi yang mengaku sahabat istrinya namun tega memberikan obat tidur kepada sahabatnya yang sedang mengandung.Ketika clark memasuki kamar tidurnya, hani ternyata sudah selesai mandi dan sedang bersiap untuk istirahat, clark langsung mengunci pintu kamar mereka saat masuk ke dalam."Pa, teh susu hangat kamu sudah aku siapkan, aku duluan tidur ya" ucap hani l

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 155

    Sesampainya di Rumah Sakit, clark langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan sedangkan istrinya ia suruh tunggu di kantin dengan berbagai jenis makanan dan kudapan yang pasti dapat menggugah seleranya.Baru saja dua empanada ia kunyah, namanya sudah di panggil masuk, antriannya bukan tidak banyak namun clark memilih seorang profesor kandungan untuk mengecek kandungan istrinya."Haaaah si papa sih bukannya milih Spog biasa aja, kan kalo antriannya panjang aku sempat ngunyah ini itu dulu" cicit hani sambil beranjak dari meja kantin."Ayo ma" biar cepat kita nanti kan bisa makan di restoran favorite kamu kalau memang kamu masih lapar."Hmmmm" gumam hani sambil berjalan perlahan."Selamat malam prof"."Selamat malam bapak dan ibu, mari silahkan masuk" bagaimana keadaannya ibu? ucap sang profesor"."Saya baik" jawab hani dengan tersenyum."Baik kalau begitu silahkan rebahan nanti dibantu oleh suster ya"."Ya prof".Saat hani sedang bersiap untuk diperiksa kandungannya, clark menarik t

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 154

    Mendengar ucapan sahabatnya itu, via hanya dapat menggelengkan kepalanya ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kamar, di luar clark masih berbicara dengan tantenya via berdiri di balik sebuah tiang penyanggah rumah yang cukup besar sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungilnya ketika ia sedang mencuri dengar percakapan antara tante dan keponakan itu.Jauh nya jarak antara via dan kedua orang yang sedang berbincang itu tidak menyurutkan keingin tahuan via tentang apa yang sedang mereka perbincangkan, via memang termasuk gadis yang cerdas ia mampu mengetahui percakapan orang lain dari pergerakan bibir orang tersebut tanpa harus mendengarnya secara langsung, namun percakapan itu sudah tidak berlangsung lama lagi, helikopter telah dinyalakan mesinnya dan sang tante pun telah bergegas masuk ke dalam dan clark pun sedikit berlari ke arah rumah untuk menghindari helikopter yang akan siap lepas landas.Via pun segera membalikkan badannya dan menuju ke ruang makan, ia segera me

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 153

    Clark meletakkan perlahan kepala isterinya ke dalam tangan kekarnya, ia menopang kepala istrinya dan menyendokkan susu hamil perlahan ke mulut istrinya dengan sangat hati-hati."Honey, sayang bangun donk, aku pulang sayang mana sambutan hangat mu kalau aku sudah pulang kerja, kok sekalrang kamu malah tidur nyenyak begini" ucap clark dengan nada sedih.Clark sudah beberapa kali menyendokkan hani susu kehamilannya, via hanya bisa memandang apa yang dilakukan clark dari sofa tempat ia duduk."STOP clark don't do that" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar clark."Bou" ucap clark bingung melihat clarissa adik sang papi sudah ada di kamar mereka."Letakkan dia, biar bou cek terlebih dahulu" ucap clarissa sambil meletakkan stetoskop ke dada istri keponakannya itu."Ambil alkohol clark"Clark bergegas ke kotak obat, lalu dengan langkah panjang ia kembali ke tantenya dan menyerahkan kotak obat itu."Lah, ini nggak ada alkoholnya clark" ucap clarissa sambil tangannya men

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 152

    Rasa kantuk hebat menyerang hani, matanya seperti tertarik oleh tali tambang yang besar dan kuat dan akhirnya ia pun tertidur hingga tanpa sadar ponselnya sampai terjatuh ke lantai.Seseorang berusaha membuka pintu kamar hani namun tidak bisa, karena hani langsung mengunci pintu kamarnya setelah ia masuk kamar tadi, gedoran kencang di pintu kamar pun tak terdengar lagi olehnya karena hani sudah lelap dan masuk ke dunia mimpinya, ia tertudur di sofa yang terletak di dalam kamar, ponsel hani pun berdering hingga puluhan kali terabaikannya, baru kali ini ia merasakan kantuk hebat seperti orang tak sadarkan diri.Hari belum berganti malam bahkan senja pun belum menggoreskan warna jingga yang cantik di atas awan, namun clark sudah pulang ke rumah, ia meninggalkan pekerjaannya akibat khawatir dengan istrinya yang tidak mengangkat panggilannya hingga puluhan kali.Clark meminta supirnya untuk segera melajukan mobil nya dengan kencang agar cepat sampai ke rumahnya, diperjalanan clark masih te

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 151

    Hari sudah semakin siang, hani kini merasakan lapar di perutnya meskipun tadi ia sudah memakan cereal dicampur dengan susu almond kesukaannya namun si kembar yang di perutnya masih meronta untuk di berikan asupan makanan yang lebih berat lagi.Tendangan dengan berbagai jurus pamungkas sudah di lancarkan oleh si kembar di perut mamanya, ayam goreng tepung, sambal matah dan sayur toge yang dimasaknya pun sudah hampir matang."Sabar nak sebentar lagi matang kok, maafin mama kalau telat kasih makan ya" ucap hani sambil mengusap-usap perutnya guna menenangkan si kembar."Hhmmm" "Masak apa han, wangi banget loh aku sampai bangun dari tidur pas nyium aroma masakan kamu, ucap via saat menghampiri hani ke dapur."Ehh via, ayo duduk sebentar lagi masakannya matang kita makan bareng ya" ucap hani kepada sahabatnya.Beberapa menit berlalu, masakan yang di buat oleh hani pun sudah matang, lalu hani mengambil nasi di piring namun lauk yang dimasaknya di biarkan saja di penggorengan karena porsinya

DMCA.com Protection Status