Share

BAB 137

last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-12 20:16:28

Karena kesal tanpa sadarnya, hani meletakkan ponselnya ke gawainya dengan kencang dan sedikit membanting, sehingga hal itu membuat suaminya yang sedang lelap tertidur menjadi tersentak akibat ulah hani.

"Honey, kamu kok bangun lagi sayang, apa kamu lapar??" aku pesankan makanan ya. Anak-anak papa lapar ya ucap clark di perutku.

Aku melemparkan senyumku sambil mengangguk mengiyakan ucapan nya tadi, saat ia tengah memesan makanan aku segera mengambil lagi selular ku dan menutup semua aplikasi yang terbuka di hp ku supaya tidak ada salah paham diantara kami.

Perlahan hani meletakkan kembali gawainya, agar clark tak menyadari bahwa istrinya itu sedang berkutat dengan selularnya pada tengah malam.

"Sayang kamu mau makanan hotel atau order online? tanya clark".

"Makanan hotel aja sayang yang hangat" jawab hani.

"Ohh ya pa, apakah clein tinggal di hotel ini atau dia punya rumah pribadi sendiri?? tanya hani"

"Mereka tinggal di hotel ini", istrinya suka begitu, lebih simple mungkin semua serb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 138

    Pagi mulai menjelang, namun matahari belum juga muncul ke permukaan bumi dan menyinari, akan tetapi hani telah terbangun dari tidurnya karena gelisah memikirkan nasib resepsi pernikahan via sahabat nya yang terancam gagal karena ulah tirta yang tidak mau meneruskan rencana pernikahan yang awalnya ia sendiri yang meminta via untuk mengarungi bahtera rumah tangga bersama.Kegelisahan hani itu menjadi suatu kegaduhan kecil namun mampu membangunkan clark dari lelap tidurnya, bersyukur clark tidak menyadari bahwa sang istri sedang gundah karena nasib via sahabatnya.Clark dan hani bercengkrama di sofa ruang tamu kamar hotel, sambil menonton televisi ia berseluncur dengan gawainya di media sosial, sedangkan clark sama seperti biasanya tiada hari tanpa melakukan pekerjaannya."Pa coba kamu dapat project di malang beberapa bulan gitu aku kangen sama orangtuaku" pinta hani."Ajak aja sayang, sekalian pada liburan" ucap clark."Ahh kamu juga sibuk kerja", nanti mereka malah jenuh sama aja ndak

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-13
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 139

    Pov Clark,Setelah selesai aku dan istriku melakukan olahraga ranjang kami malam hari ini, ku biarkan istriku tidur dan beristirahat lalu aku kembali ke ruang tamu untuk mengambil ponsel istriku yang masih kami tinggalkan di sofa ruang tamu saat kami memulai percintaan kami.Ku ambil ponsel dengan cashing berwarna pink itu, ku lihat di layar ponsel itu masih menyala panggilan, sebuah panggilan telephone dari mantan kekasih istriku yang sampai sekarang masih belum bisa menerima kenyataan kalau ia sudah ku miliki seutuhnya."Hallo" ucap clark sedikit berteriak."Kenapa nggak lo matiin telephonenya tirta!"Kenapa lo menolak percaya kalau dia sudah jadi milik gue seutuhnya hah!" Ucap clark ketus."Dia milik saya, ibu dari anak-anak saya jadi berhentilah memohon karena tidak akan ada kesempatan untuk orang lain mendekati dia bahkan pada waktu dini hari sekalipun", tegur clark karena jengkel dengan kelakuan tirta yang mengganggu istrinya pada pagi buta."Clark Jaga dia, saya akan berusaha

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-14
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 140

    Semenjak hamil istriku ini kini sudah tidak pernah lagi cuek, semua tentang aku, kegiatanku, pekerjaanku saat tak bersamanya pasti dipantaunya, apakah karena hormon kehamilannya atau karena ia trauma dan takut kehilangan, tapi moodnya sering berubah dan tingkat kemanjaannya padaku sangat meningkat.Tetapi buatku itu bukan masalah, sebaliknya malah membuatku semakin mencintainya dan entah mengapa aku selalu tersenyum jika melihat semua perlakuannya kepada kuSeperti di pagi hari ini, padahal dia sudah tau sebelumnya bahwa aku ada meeting pagi-pagi sekali di ruang meeting hotel ini, namun dia masih saja dengan manjanya menanyakan semua pertanyaan yang seperti para jaksa lakukan di ruang sidang."Aku meeting di ruang meeting yang di hotel ini kok ma" jawabku setelah mendengar pertanyaannya tadi saat aku pamit kerja kepadanya."Kok tumben rapih banget sih" ucap hani sambil memanyunkan bibirnya."Udah ya ma" Aku jalan dulu, kemarin kan papi minta pagi-pagi meetingnya, pamit clark yang tida

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-15
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 141

    Meeting pun berlangsung dengan lancar tanpa banyaknya argumen yang berkumandang di ruang meeting dan akhirnya kesepakatan telah didapatkan oleh komisaris dan semua jajaran direksi bahwa project akan di serahkan untuk di jalankan di bawah pengawasan clark dan teamnya nanti.Hati clark kini senang tak terkira, rasanya ia ingin meloncat kegirangan bukan hanya karena tender ini jatuh ke tangannya, tapi karena tadi papi nya mengacungkan dua jempol ke arahnya dengan tersenyum penuh kebanggaan melihat hasil presentasi anak laki-lakinya yang sangat profesional.Memenangkan hati papi dan membuatnya bangga adalah suatu kemenangan besar bagi clark, karena sempat ada jarak yang besar antara papi dan anak itu semenjak kematian sang mami di masa clark masih menginjakkan kaki di sekolah dasarnya, beruntungnya ada sang nenek yang masih mau merangkulnya sehingga ia tidak terkena dampak menjadi anak 'broken home'.Tanpa sadarnya clark berjalan cepat ke mejanya dan merapihkan semua barangnya beserta lap

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-17
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 142

    Lalu clark berlalu pergi masuk ke dalam mobil yang telah menunggunya, tanpa permisi lagi atau mendengarkan kata-kata yang sedang dilontarkan oleh olivia.Ketika memasuki mobil ia melemparkan senyum nya kepada sang istri, namun balasan reaksi dari sang istri yang ia terima sangat berbeda dari yang ia berikan."Pak" tolong antar ke agen real estate sekarang ya, ucap clark kepada driver."Baik pak". jawab driver.drrrtttt, bergetar benda pipih yang dimiliki oleh clark, padahal baru saja ia berusaha memejamkan matanya karena memang ia belum tidur semalaman ini, karena mempersiapkan bahan-bahan untuk presentasi di pagi harinya.Clark mengambil benda pipih yang dikantonginya itu, namun belum juga dibukanya karena matanya hampir tak bisa dibuka lagi karena kantuk yang sangat berat dirasakannya, namun hani mencolek clark dan meminta clark membuka ponselnya itu.[Hani] Sayang, itu tadi siapa? Jujur?!![Clark] don't be jealous honey[Hani] Jawab atau malam ini kamu gigit jari![Clark] Biasalah

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 143

    Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, hani melihat jam tangannya karena sedikit merasakan tendangan di perutnya, sedari siang tadi ia memang hanya meminum air putih karena kesibukan mereka mencari rumah untuk mereka sewa beberapa bulan kedepan, sehingga anak-anak di dalam perutnya kurang asupan makanan dan menendang mamanya dari dalam agar segera diberikan asupan makanan segera."Aku lapar pa, masih lama ndak kita sampai" ucap hani pelan kepada clark suaminya."Aku rasa kita sudah hampir sampai ma" itu aku sudah melihat plang restaurant, nah mobil kita saja sudah berhenti kan, kamu sabar sedikit ya, ucap clark sambil mengusap tangan istrinya.Di tempat duduk belakang, via masih berusaha menenangkan dirinya dan menghapus air matanya. Perlakuan yang ia terima dari kaum lelaki selalu berbanding terbalik dengan apa yang selalu sahabatnya ini dapatkan dari para lelaki yang mendampinginya.Dulu sewaktu bersama tirta, hani selalu diperlakukan spesial, diantar dan dijemput kemanapun hani men

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 144

    tok tok tok ...."Clein" may I come in? tanya clark dari luar pintu ruang kerja saudara kembarnya."Oiii, masuk bro" feel free aja brother, gimana ada yang bisa gw bantu? ucap clein."Clein" "Hmmm""Ayo silahkan duduk clark, jangan berdiri aja kayak bodyguard aja lo, ujar clein sambil tertawa renyah."Clein, gw sebentar aja cuma mau kasih tau nih, karena kontrak ini akan makan waktu berbulan-bulan, istri gw minta pindah ke sebuah rumah nggak betah dia di hotel lama-lama katanya."So, gw mau pamit ya" malam ini kami check out mau langsung pindah ke rumah yang udah kami sewa, terang clark."Haah, seriusan lo? tanya clein terkejut"."Iya, tadi gw malah udah tandatangan kontrak sewa rumah sesuai yang istri gw mau" ucap clark sambil melemparkan senyumnya guna untuk meyakinkankan clein."Lah trus project gimana? lo sewa rumah jauh ga sih? tanya clein lagi dengan penuh khawatir jika clark malah tinggal jauh dari hotel tempat project renovasi akan dimulai nanti akan jadi banyak kemunduran wa

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 145

    Clark berjalan dengan sedikit bersiul setelah keluar dari lift, hati nya merasakan sedikit lega karena ia dan istrinya akan segera keluar dari hotel ini yang artinya ia masih bisa menjauhkan istrinya dari perempuan agresif yang selalu menempel kepadanya.Ia mengeluarkan kunci kartu hotel dari saku celana kanannya saat ia hendak membuka pintu kamar hotel itu, via membukakan pintu kamar itu juga, wajah mereka saling bertemua satu sama lain.Tatapan mata tajam clark, menembus dengan dinginnya ke bola mata via dan sahabat istrinya itu pun sedikit salah tingkah karena kejadian hampir bertabrakannya ia dan clark.Clark tidak menyukai sisi canggung itu, ia langsung meneroboa masuk tanpa perduli dengan seorang wanita yang masih terdiam di balik pintu itu."Honey i'm home" ucap clark sedikit berteriak."Sayang" semuanya sudah aku packing pa, celoteh hani dari dalam kamar tidur."Hmmm" wangi banget istri aku, kamu udah mandi ya ma? tanya clark berbisik di kuping hani."Ssstt" ada via malu ahhh,

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-24

Bab terbaru

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 159

    Baru saja acel menutup pintu mobil setelah Dimas, Lila, Diky dan Via masuk ke dalam mobil, mereka akhirnya di kelilingi oleh mobil polisi dan Clein saudara kembar Clark berdiri di antara para polisi tersebut.Lalu lila dan Diky saling berpandangan karena bingung, namun Dimas membuka perlahan pintu mobilnya dan ia keluar dari mobil, Clein menghampiri Dimas dan sedikit menerangkan kepadanya apa yang terjadi.Pada saat Clein dan Dimas berbincang, Via perlahan membuka pintu mobil dari sisi lain keberadaan polisi-polisi itu, ia keluar dengan mengendap-endap."Berhenti" "Laaah, mbak Via mau kemana itu mbak Lila? tanya diky kepada Lila yang masih berada di dalam mobil"."Ndak tau dek, kamu tutup mata saja kalau takut ya" ujar Lila sambil memeluk adik bungsunya."Apa sih mbak, aku kan udah gede" ucap diky kesal."Berhenti, Jangan Bergerak".Teriakan polisi itu membuat pembicaraan Clein dan Dimas terhenti, Clein telah menerangkan semuanya, ia juga telah memberitahukan bahwa Clark memintanya m

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 158

    Gina langsung menghubungi acel pamannya untuk memberitahukan hani sang majikan meninggalkannya sendirian di rumah."Hallo paman, ini aku ditinggalkan di rumah sendirian, ibu pergi dengan temannya tadi naik mobil, padahal tadi saya disuruh ikut juga""Loh kok bisa gin, kalau kamu diajak kenapa kamu tidak ikut? tanya acel heran"."Tadi saya di suruh ibu tutup semua jendela dan pintu dulu paman""Ya sudah biar paman sampaikan ke bapak clark"."Iya paman, saya tunggu disini saja ya"."Iya, kamu jangan kemana-mana masuk kedalam rumah dan kunci pintunya"."Iya baik paman" ucap gina dengan sedikit gemetar tubuhnya.Lalu acel keluar dari mobil dan segera menghampiri clark untuk memberitahukan berita tersebut."Pak.. Pak, ini barusan gina menghubungi saya katanya ibu hani pergi dengan ibu via dan meninggalkannya sendirian di rumah, padahal sebelumnya ibu hani sudah mengajak gina untuk ikut pergi dengan nya tapi karena gina harus menutup semua jendela dan pintu dulu jadi dia ditinggalkan sendir

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 157

    Hari masih belum terlalu siang sehingga sinar matahari di tepi pantai masih sangat di nikmati oleh hani, ia berdiri di tepi pantai di depan rumah yang telah di sewa oleh keluarga kecilnya selama beberapa minggu belakangan ini.Suara dering ponselnya sedikit mengejutkannya yang sedang sangat menikmati waktu berjemurnya, setelah di lihatnya ternyata clark sang suami yang melakukan panggilan itu, baru saja suaminya itu berangkat kerja beberapa puluh menit ia sudah menghubungi istrinya lagi sehingga membuatnya sedikit mengernyitkan dahi nya."Hallo pa""Hallo ma, kamu lagi apa sayang""Biasa aku lagi berjemur sebentar di pantai mumpung belum terlalu terik, kenapa sayang baru juga berangkat sudah telephone"."Lah,, emangnya nelephone istri nggak boleh apa hmmm""Boleh" jawab hani dengan sedikit tersenyum."Kamu siap-siap ya aku ada kejutan buat kamu"."Kejutan apa pa, udah bilang aja sih pakai rahasia-rahasian sama istri sendiri""Iya, sabar ya sayang sebentar lagi kamu juga tau kok""Ahhh

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 156

    Hari sudah sangat larut malam ketika clark dan hani sampai di rumah, hani langsung memasuki rumah sedangkan clark masih membicarakan beberapa hal dengan acel sang supir.Setelah clark selesai berbicara dengan acel ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah agar dapat segera menyusul istrinya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam, baru saja clark membuka pintu rumahnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran via yang sedang melemparkan senyumannya."Baru pulang mas? tanya via kepada clark".Clark langsung melongos masuk tanpa memperdulikan lagi perkataan via, ia hanya berharap secepatnya tidak melihat wajah perempuan itu lagi yang mengaku sahabat istrinya namun tega memberikan obat tidur kepada sahabatnya yang sedang mengandung.Ketika clark memasuki kamar tidurnya, hani ternyata sudah selesai mandi dan sedang bersiap untuk istirahat, clark langsung mengunci pintu kamar mereka saat masuk ke dalam."Pa, teh susu hangat kamu sudah aku siapkan, aku duluan tidur ya" ucap hani l

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 155

    Sesampainya di Rumah Sakit, clark langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan sedangkan istrinya ia suruh tunggu di kantin dengan berbagai jenis makanan dan kudapan yang pasti dapat menggugah seleranya.Baru saja dua empanada ia kunyah, namanya sudah di panggil masuk, antriannya bukan tidak banyak namun clark memilih seorang profesor kandungan untuk mengecek kandungan istrinya."Haaaah si papa sih bukannya milih Spog biasa aja, kan kalo antriannya panjang aku sempat ngunyah ini itu dulu" cicit hani sambil beranjak dari meja kantin."Ayo ma" biar cepat kita nanti kan bisa makan di restoran favorite kamu kalau memang kamu masih lapar."Hmmmm" gumam hani sambil berjalan perlahan."Selamat malam prof"."Selamat malam bapak dan ibu, mari silahkan masuk" bagaimana keadaannya ibu? ucap sang profesor"."Saya baik" jawab hani dengan tersenyum."Baik kalau begitu silahkan rebahan nanti dibantu oleh suster ya"."Ya prof".Saat hani sedang bersiap untuk diperiksa kandungannya, clark menarik t

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 154

    Mendengar ucapan sahabatnya itu, via hanya dapat menggelengkan kepalanya ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kamar, di luar clark masih berbicara dengan tantenya via berdiri di balik sebuah tiang penyanggah rumah yang cukup besar sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungilnya ketika ia sedang mencuri dengar percakapan antara tante dan keponakan itu.Jauh nya jarak antara via dan kedua orang yang sedang berbincang itu tidak menyurutkan keingin tahuan via tentang apa yang sedang mereka perbincangkan, via memang termasuk gadis yang cerdas ia mampu mengetahui percakapan orang lain dari pergerakan bibir orang tersebut tanpa harus mendengarnya secara langsung, namun percakapan itu sudah tidak berlangsung lama lagi, helikopter telah dinyalakan mesinnya dan sang tante pun telah bergegas masuk ke dalam dan clark pun sedikit berlari ke arah rumah untuk menghindari helikopter yang akan siap lepas landas.Via pun segera membalikkan badannya dan menuju ke ruang makan, ia segera me

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 153

    Clark meletakkan perlahan kepala isterinya ke dalam tangan kekarnya, ia menopang kepala istrinya dan menyendokkan susu hamil perlahan ke mulut istrinya dengan sangat hati-hati."Honey, sayang bangun donk, aku pulang sayang mana sambutan hangat mu kalau aku sudah pulang kerja, kok sekalrang kamu malah tidur nyenyak begini" ucap clark dengan nada sedih.Clark sudah beberapa kali menyendokkan hani susu kehamilannya, via hanya bisa memandang apa yang dilakukan clark dari sofa tempat ia duduk."STOP clark don't do that" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar clark."Bou" ucap clark bingung melihat clarissa adik sang papi sudah ada di kamar mereka."Letakkan dia, biar bou cek terlebih dahulu" ucap clarissa sambil meletakkan stetoskop ke dada istri keponakannya itu."Ambil alkohol clark"Clark bergegas ke kotak obat, lalu dengan langkah panjang ia kembali ke tantenya dan menyerahkan kotak obat itu."Lah, ini nggak ada alkoholnya clark" ucap clarissa sambil tangannya men

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 152

    Rasa kantuk hebat menyerang hani, matanya seperti tertarik oleh tali tambang yang besar dan kuat dan akhirnya ia pun tertidur hingga tanpa sadar ponselnya sampai terjatuh ke lantai.Seseorang berusaha membuka pintu kamar hani namun tidak bisa, karena hani langsung mengunci pintu kamarnya setelah ia masuk kamar tadi, gedoran kencang di pintu kamar pun tak terdengar lagi olehnya karena hani sudah lelap dan masuk ke dunia mimpinya, ia tertudur di sofa yang terletak di dalam kamar, ponsel hani pun berdering hingga puluhan kali terabaikannya, baru kali ini ia merasakan kantuk hebat seperti orang tak sadarkan diri.Hari belum berganti malam bahkan senja pun belum menggoreskan warna jingga yang cantik di atas awan, namun clark sudah pulang ke rumah, ia meninggalkan pekerjaannya akibat khawatir dengan istrinya yang tidak mengangkat panggilannya hingga puluhan kali.Clark meminta supirnya untuk segera melajukan mobil nya dengan kencang agar cepat sampai ke rumahnya, diperjalanan clark masih te

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 151

    Hari sudah semakin siang, hani kini merasakan lapar di perutnya meskipun tadi ia sudah memakan cereal dicampur dengan susu almond kesukaannya namun si kembar yang di perutnya masih meronta untuk di berikan asupan makanan yang lebih berat lagi.Tendangan dengan berbagai jurus pamungkas sudah di lancarkan oleh si kembar di perut mamanya, ayam goreng tepung, sambal matah dan sayur toge yang dimasaknya pun sudah hampir matang."Sabar nak sebentar lagi matang kok, maafin mama kalau telat kasih makan ya" ucap hani sambil mengusap-usap perutnya guna menenangkan si kembar."Hhmmm" "Masak apa han, wangi banget loh aku sampai bangun dari tidur pas nyium aroma masakan kamu, ucap via saat menghampiri hani ke dapur."Ehh via, ayo duduk sebentar lagi masakannya matang kita makan bareng ya" ucap hani kepada sahabatnya.Beberapa menit berlalu, masakan yang di buat oleh hani pun sudah matang, lalu hani mengambil nasi di piring namun lauk yang dimasaknya di biarkan saja di penggorengan karena porsinya

DMCA.com Protection Status