Share

BAB 133

last update Last Updated: 2022-07-07 19:59:47

"Tepat jam 10 pagi kami berangkat ke RS terdekat".

Lalu clark pergi mendaftarkan untuk poli professor kandungan.

"Astaga spesialis yang biasa aja harusnya pa", ucap ku sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan suamiku ini.

"Kalau tadi daftar Spesialis yang biasa antrinya panjang ma", kalau ini tadi cuma 2 orang, elak clark tak mau kalah.

"Selanjutnya Nyonya Hani kartika", silahkan masuk, mendengar panggilan tersebut kami bergegas masuk.

Benar saja kata clark, baru saja kami sampai, tapi langsung dipanggil tak banyak antrian seperti ruang poli dokter spesialis kandungan yang berada disebelah ruangan ini.

"Selamat pagi prof", salam kami menyapa sang profesor kandungan.

"Selamat pagi", silahkan ibu berbaring, mari kita USG ya sebelumnya ada keluhan ibu? tanya profesor tersebut sebelum memulai memeriksa kandungan hani.

"Tidak ada prof", jawab hani.

"Baik, kalau memang tidak ada", sekarang siap-siap disebelah sana ya, ujar profesor tersebut.

"Kita lihat ya", Anaknya kembar ya ini waj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 134

    Hari semakin siang dan kini tepat berada diatas krpala kami sang matahari, namun kami masih menikmati perjalanan wisata ini yang jarang terjadi, karena biadanya clark hanya punya waktu luang paling banyak 1-2 jam saja untuk pulang beristirahat selebihnya waktunya ia pakai untuk pekerjaannya."Ayo kita jalan kesana lagi pa", hani menarik tangan clark dengan bersemangat dan penuh dengan srnyuman di wajahnya."Kalau kamu setiap kerja ngeluangin waktu jalan-jalan begini terus aku pasti seneng banget deh", ucap hani manja sambil memeluk clark suaminya."Iya nanti di setiap negara" aku ajak kamu jalan-jalan ya, kamu sama deh dengan istrinya abang angel dia tuh maunya jalan-jalan mulu setiap tempat projectnya si abang, sampai podcastnya puluhan juta viewer yang di media sosial itu, terang clark."Haaahhh serius pa", apa aku belajar buat video jalan-jalan ya, abis itu langsung aku publis di media sosial? tanya hani. "Udah nggak usah", cukup simpan di media sosial kamu aja, perjalanan cinta k

    Last Updated : 2022-07-08
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 135

    Atas permintaan hani, clark menyumbang sejumlah uang kepada pihak pemeliharaan tempat wisata kebun binatang ini, karena setelah melihat keadaan secara langsung hati hani langsung tergugah ingin memberikan bantuan sekedarnya."Setelah hani dan clark keluar dari ruang management kebun binatang", clark langsung menelephone driver untuk menjemput ke lobby utama supaya hanibtidak berjalan terlalu jauh lagi jika harus menghampiri mobil ke tempat parkiran."Honey, kamu kacapean", tanya clark."Ndak kok sayang kami masih kuat", kamu jangan khawatir ya, ucapku sambil mencium punggung tangan suami ku ini."Kamu masih mau kemana lagi? tanya clark"."Ndak usah ahh kita pulang saja ke hotel, kamu biar bisa istirahat juga pa", jawab hani."Ya sudah kita pulang saja ya, besok takutnya hari yang panjang untukku karena papi besok datang, jadi kami akan mengadakan meeting", terang clark."Kamu memangnya susah mulai merenovasi bagian hotelbyang mana pa? tanya hani kepada clark"."Kalau sekarang belum m

    Last Updated : 2022-07-09
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 136

    "Sayang", Kira-kira kamu kalau jadi renovasi hotel ini berapa lama waktu pengerjaannya, tanya hani saat mereka telah berada di dalam lift menuju ke kamar penginapan."Target aku 3 bulan honey setelah itu kita langsung ke U.K" is that okey for you honey?. "Ya aku ndak masalah kemana suamiku pergi pasti aku dan anak-anak selalu mendampingi", ujar hani."Sesampainya di kamar hotel, baru terasa badan pegel-pegel ya pa, kok tadi pas jalan-jalan ndak ada capenya" ucap hani sambil merebahkan tubuhnya di sofa tempat tidur."Aku isi bathub dengan air hangat dulu ya biar kita bisa santai berendam air hangat", ujar clark. "Hmmm, jawab hani menggumam".Sambil menunggu sang suami kembali dari dalam ruangan, hani perlahan bangun dari sofa tempat ia merebahkan badannya, ia merasa sedikit lapar lagi dan akhirnya memutuskan untuk menyrduh ait panas dan membuat mie cup untuknya dan suaminya."Sayang, aku lapar makan mie cup dulu yuk" ajak hanisambil menyerahkan cup tersebut kepada clark sang suami.

    Last Updated : 2022-07-11
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 137

    Karena kesal tanpa sadarnya, hani meletakkan ponselnya ke gawainya dengan kencang dan sedikit membanting, sehingga hal itu membuat suaminya yang sedang lelap tertidur menjadi tersentak akibat ulah hani."Honey, kamu kok bangun lagi sayang, apa kamu lapar??" aku pesankan makanan ya. Anak-anak papa lapar ya ucap clark di perutku. Aku melemparkan senyumku sambil mengangguk mengiyakan ucapan nya tadi, saat ia tengah memesan makanan aku segera mengambil lagi selular ku dan menutup semua aplikasi yang terbuka di hp ku supaya tidak ada salah paham diantara kami.Perlahan hani meletakkan kembali gawainya, agar clark tak menyadari bahwa istrinya itu sedang berkutat dengan selularnya pada tengah malam."Sayang kamu mau makanan hotel atau order online? tanya clark"."Makanan hotel aja sayang yang hangat" jawab hani."Ohh ya pa, apakah clein tinggal di hotel ini atau dia punya rumah pribadi sendiri?? tanya hani""Mereka tinggal di hotel ini", istrinya suka begitu, lebih simple mungkin semua serb

    Last Updated : 2022-07-12
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 138

    Pagi mulai menjelang, namun matahari belum juga muncul ke permukaan bumi dan menyinari, akan tetapi hani telah terbangun dari tidurnya karena gelisah memikirkan nasib resepsi pernikahan via sahabat nya yang terancam gagal karena ulah tirta yang tidak mau meneruskan rencana pernikahan yang awalnya ia sendiri yang meminta via untuk mengarungi bahtera rumah tangga bersama.Kegelisahan hani itu menjadi suatu kegaduhan kecil namun mampu membangunkan clark dari lelap tidurnya, bersyukur clark tidak menyadari bahwa sang istri sedang gundah karena nasib via sahabatnya.Clark dan hani bercengkrama di sofa ruang tamu kamar hotel, sambil menonton televisi ia berseluncur dengan gawainya di media sosial, sedangkan clark sama seperti biasanya tiada hari tanpa melakukan pekerjaannya."Pa coba kamu dapat project di malang beberapa bulan gitu aku kangen sama orangtuaku" pinta hani."Ajak aja sayang, sekalian pada liburan" ucap clark."Ahh kamu juga sibuk kerja", nanti mereka malah jenuh sama aja ndak

    Last Updated : 2022-07-13
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 139

    Pov Clark,Setelah selesai aku dan istriku melakukan olahraga ranjang kami malam hari ini, ku biarkan istriku tidur dan beristirahat lalu aku kembali ke ruang tamu untuk mengambil ponsel istriku yang masih kami tinggalkan di sofa ruang tamu saat kami memulai percintaan kami.Ku ambil ponsel dengan cashing berwarna pink itu, ku lihat di layar ponsel itu masih menyala panggilan, sebuah panggilan telephone dari mantan kekasih istriku yang sampai sekarang masih belum bisa menerima kenyataan kalau ia sudah ku miliki seutuhnya."Hallo" ucap clark sedikit berteriak."Kenapa nggak lo matiin telephonenya tirta!"Kenapa lo menolak percaya kalau dia sudah jadi milik gue seutuhnya hah!" Ucap clark ketus."Dia milik saya, ibu dari anak-anak saya jadi berhentilah memohon karena tidak akan ada kesempatan untuk orang lain mendekati dia bahkan pada waktu dini hari sekalipun", tegur clark karena jengkel dengan kelakuan tirta yang mengganggu istrinya pada pagi buta."Clark Jaga dia, saya akan berusaha

    Last Updated : 2022-07-14
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 140

    Semenjak hamil istriku ini kini sudah tidak pernah lagi cuek, semua tentang aku, kegiatanku, pekerjaanku saat tak bersamanya pasti dipantaunya, apakah karena hormon kehamilannya atau karena ia trauma dan takut kehilangan, tapi moodnya sering berubah dan tingkat kemanjaannya padaku sangat meningkat.Tetapi buatku itu bukan masalah, sebaliknya malah membuatku semakin mencintainya dan entah mengapa aku selalu tersenyum jika melihat semua perlakuannya kepada kuSeperti di pagi hari ini, padahal dia sudah tau sebelumnya bahwa aku ada meeting pagi-pagi sekali di ruang meeting hotel ini, namun dia masih saja dengan manjanya menanyakan semua pertanyaan yang seperti para jaksa lakukan di ruang sidang."Aku meeting di ruang meeting yang di hotel ini kok ma" jawabku setelah mendengar pertanyaannya tadi saat aku pamit kerja kepadanya."Kok tumben rapih banget sih" ucap hani sambil memanyunkan bibirnya."Udah ya ma" Aku jalan dulu, kemarin kan papi minta pagi-pagi meetingnya, pamit clark yang tida

    Last Updated : 2022-07-15
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 141

    Meeting pun berlangsung dengan lancar tanpa banyaknya argumen yang berkumandang di ruang meeting dan akhirnya kesepakatan telah didapatkan oleh komisaris dan semua jajaran direksi bahwa project akan di serahkan untuk di jalankan di bawah pengawasan clark dan teamnya nanti.Hati clark kini senang tak terkira, rasanya ia ingin meloncat kegirangan bukan hanya karena tender ini jatuh ke tangannya, tapi karena tadi papi nya mengacungkan dua jempol ke arahnya dengan tersenyum penuh kebanggaan melihat hasil presentasi anak laki-lakinya yang sangat profesional.Memenangkan hati papi dan membuatnya bangga adalah suatu kemenangan besar bagi clark, karena sempat ada jarak yang besar antara papi dan anak itu semenjak kematian sang mami di masa clark masih menginjakkan kaki di sekolah dasarnya, beruntungnya ada sang nenek yang masih mau merangkulnya sehingga ia tidak terkena dampak menjadi anak 'broken home'.Tanpa sadarnya clark berjalan cepat ke mejanya dan merapihkan semua barangnya beserta lap

    Last Updated : 2022-07-17

Latest chapter

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 159

    Baru saja acel menutup pintu mobil setelah Dimas, Lila, Diky dan Via masuk ke dalam mobil, mereka akhirnya di kelilingi oleh mobil polisi dan Clein saudara kembar Clark berdiri di antara para polisi tersebut.Lalu lila dan Diky saling berpandangan karena bingung, namun Dimas membuka perlahan pintu mobilnya dan ia keluar dari mobil, Clein menghampiri Dimas dan sedikit menerangkan kepadanya apa yang terjadi.Pada saat Clein dan Dimas berbincang, Via perlahan membuka pintu mobil dari sisi lain keberadaan polisi-polisi itu, ia keluar dengan mengendap-endap."Berhenti" "Laaah, mbak Via mau kemana itu mbak Lila? tanya diky kepada Lila yang masih berada di dalam mobil"."Ndak tau dek, kamu tutup mata saja kalau takut ya" ujar Lila sambil memeluk adik bungsunya."Apa sih mbak, aku kan udah gede" ucap diky kesal."Berhenti, Jangan Bergerak".Teriakan polisi itu membuat pembicaraan Clein dan Dimas terhenti, Clein telah menerangkan semuanya, ia juga telah memberitahukan bahwa Clark memintanya m

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 158

    Gina langsung menghubungi acel pamannya untuk memberitahukan hani sang majikan meninggalkannya sendirian di rumah."Hallo paman, ini aku ditinggalkan di rumah sendirian, ibu pergi dengan temannya tadi naik mobil, padahal tadi saya disuruh ikut juga""Loh kok bisa gin, kalau kamu diajak kenapa kamu tidak ikut? tanya acel heran"."Tadi saya di suruh ibu tutup semua jendela dan pintu dulu paman""Ya sudah biar paman sampaikan ke bapak clark"."Iya paman, saya tunggu disini saja ya"."Iya, kamu jangan kemana-mana masuk kedalam rumah dan kunci pintunya"."Iya baik paman" ucap gina dengan sedikit gemetar tubuhnya.Lalu acel keluar dari mobil dan segera menghampiri clark untuk memberitahukan berita tersebut."Pak.. Pak, ini barusan gina menghubungi saya katanya ibu hani pergi dengan ibu via dan meninggalkannya sendirian di rumah, padahal sebelumnya ibu hani sudah mengajak gina untuk ikut pergi dengan nya tapi karena gina harus menutup semua jendela dan pintu dulu jadi dia ditinggalkan sendir

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 157

    Hari masih belum terlalu siang sehingga sinar matahari di tepi pantai masih sangat di nikmati oleh hani, ia berdiri di tepi pantai di depan rumah yang telah di sewa oleh keluarga kecilnya selama beberapa minggu belakangan ini.Suara dering ponselnya sedikit mengejutkannya yang sedang sangat menikmati waktu berjemurnya, setelah di lihatnya ternyata clark sang suami yang melakukan panggilan itu, baru saja suaminya itu berangkat kerja beberapa puluh menit ia sudah menghubungi istrinya lagi sehingga membuatnya sedikit mengernyitkan dahi nya."Hallo pa""Hallo ma, kamu lagi apa sayang""Biasa aku lagi berjemur sebentar di pantai mumpung belum terlalu terik, kenapa sayang baru juga berangkat sudah telephone"."Lah,, emangnya nelephone istri nggak boleh apa hmmm""Boleh" jawab hani dengan sedikit tersenyum."Kamu siap-siap ya aku ada kejutan buat kamu"."Kejutan apa pa, udah bilang aja sih pakai rahasia-rahasian sama istri sendiri""Iya, sabar ya sayang sebentar lagi kamu juga tau kok""Ahhh

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 156

    Hari sudah sangat larut malam ketika clark dan hani sampai di rumah, hani langsung memasuki rumah sedangkan clark masih membicarakan beberapa hal dengan acel sang supir.Setelah clark selesai berbicara dengan acel ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah agar dapat segera menyusul istrinya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam, baru saja clark membuka pintu rumahnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran via yang sedang melemparkan senyumannya."Baru pulang mas? tanya via kepada clark".Clark langsung melongos masuk tanpa memperdulikan lagi perkataan via, ia hanya berharap secepatnya tidak melihat wajah perempuan itu lagi yang mengaku sahabat istrinya namun tega memberikan obat tidur kepada sahabatnya yang sedang mengandung.Ketika clark memasuki kamar tidurnya, hani ternyata sudah selesai mandi dan sedang bersiap untuk istirahat, clark langsung mengunci pintu kamar mereka saat masuk ke dalam."Pa, teh susu hangat kamu sudah aku siapkan, aku duluan tidur ya" ucap hani l

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 155

    Sesampainya di Rumah Sakit, clark langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan sedangkan istrinya ia suruh tunggu di kantin dengan berbagai jenis makanan dan kudapan yang pasti dapat menggugah seleranya.Baru saja dua empanada ia kunyah, namanya sudah di panggil masuk, antriannya bukan tidak banyak namun clark memilih seorang profesor kandungan untuk mengecek kandungan istrinya."Haaaah si papa sih bukannya milih Spog biasa aja, kan kalo antriannya panjang aku sempat ngunyah ini itu dulu" cicit hani sambil beranjak dari meja kantin."Ayo ma" biar cepat kita nanti kan bisa makan di restoran favorite kamu kalau memang kamu masih lapar."Hmmmm" gumam hani sambil berjalan perlahan."Selamat malam prof"."Selamat malam bapak dan ibu, mari silahkan masuk" bagaimana keadaannya ibu? ucap sang profesor"."Saya baik" jawab hani dengan tersenyum."Baik kalau begitu silahkan rebahan nanti dibantu oleh suster ya"."Ya prof".Saat hani sedang bersiap untuk diperiksa kandungannya, clark menarik t

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 154

    Mendengar ucapan sahabatnya itu, via hanya dapat menggelengkan kepalanya ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kamar, di luar clark masih berbicara dengan tantenya via berdiri di balik sebuah tiang penyanggah rumah yang cukup besar sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungilnya ketika ia sedang mencuri dengar percakapan antara tante dan keponakan itu.Jauh nya jarak antara via dan kedua orang yang sedang berbincang itu tidak menyurutkan keingin tahuan via tentang apa yang sedang mereka perbincangkan, via memang termasuk gadis yang cerdas ia mampu mengetahui percakapan orang lain dari pergerakan bibir orang tersebut tanpa harus mendengarnya secara langsung, namun percakapan itu sudah tidak berlangsung lama lagi, helikopter telah dinyalakan mesinnya dan sang tante pun telah bergegas masuk ke dalam dan clark pun sedikit berlari ke arah rumah untuk menghindari helikopter yang akan siap lepas landas.Via pun segera membalikkan badannya dan menuju ke ruang makan, ia segera me

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 153

    Clark meletakkan perlahan kepala isterinya ke dalam tangan kekarnya, ia menopang kepala istrinya dan menyendokkan susu hamil perlahan ke mulut istrinya dengan sangat hati-hati."Honey, sayang bangun donk, aku pulang sayang mana sambutan hangat mu kalau aku sudah pulang kerja, kok sekalrang kamu malah tidur nyenyak begini" ucap clark dengan nada sedih.Clark sudah beberapa kali menyendokkan hani susu kehamilannya, via hanya bisa memandang apa yang dilakukan clark dari sofa tempat ia duduk."STOP clark don't do that" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar clark."Bou" ucap clark bingung melihat clarissa adik sang papi sudah ada di kamar mereka."Letakkan dia, biar bou cek terlebih dahulu" ucap clarissa sambil meletakkan stetoskop ke dada istri keponakannya itu."Ambil alkohol clark"Clark bergegas ke kotak obat, lalu dengan langkah panjang ia kembali ke tantenya dan menyerahkan kotak obat itu."Lah, ini nggak ada alkoholnya clark" ucap clarissa sambil tangannya men

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 152

    Rasa kantuk hebat menyerang hani, matanya seperti tertarik oleh tali tambang yang besar dan kuat dan akhirnya ia pun tertidur hingga tanpa sadar ponselnya sampai terjatuh ke lantai.Seseorang berusaha membuka pintu kamar hani namun tidak bisa, karena hani langsung mengunci pintu kamarnya setelah ia masuk kamar tadi, gedoran kencang di pintu kamar pun tak terdengar lagi olehnya karena hani sudah lelap dan masuk ke dunia mimpinya, ia tertudur di sofa yang terletak di dalam kamar, ponsel hani pun berdering hingga puluhan kali terabaikannya, baru kali ini ia merasakan kantuk hebat seperti orang tak sadarkan diri.Hari belum berganti malam bahkan senja pun belum menggoreskan warna jingga yang cantik di atas awan, namun clark sudah pulang ke rumah, ia meninggalkan pekerjaannya akibat khawatir dengan istrinya yang tidak mengangkat panggilannya hingga puluhan kali.Clark meminta supirnya untuk segera melajukan mobil nya dengan kencang agar cepat sampai ke rumahnya, diperjalanan clark masih te

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 151

    Hari sudah semakin siang, hani kini merasakan lapar di perutnya meskipun tadi ia sudah memakan cereal dicampur dengan susu almond kesukaannya namun si kembar yang di perutnya masih meronta untuk di berikan asupan makanan yang lebih berat lagi.Tendangan dengan berbagai jurus pamungkas sudah di lancarkan oleh si kembar di perut mamanya, ayam goreng tepung, sambal matah dan sayur toge yang dimasaknya pun sudah hampir matang."Sabar nak sebentar lagi matang kok, maafin mama kalau telat kasih makan ya" ucap hani sambil mengusap-usap perutnya guna menenangkan si kembar."Hhmmm" "Masak apa han, wangi banget loh aku sampai bangun dari tidur pas nyium aroma masakan kamu, ucap via saat menghampiri hani ke dapur."Ehh via, ayo duduk sebentar lagi masakannya matang kita makan bareng ya" ucap hani kepada sahabatnya.Beberapa menit berlalu, masakan yang di buat oleh hani pun sudah matang, lalu hani mengambil nasi di piring namun lauk yang dimasaknya di biarkan saja di penggorengan karena porsinya

DMCA.com Protection Status