Share

BAB 127

last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-01 23:04:47

Sepanjang perjalanan ini membuat kami meluapkan isi hati kami, pertengkaran kemarin menjadi pelajaran buat rumah tangga kami yang baru seumur jagung.

Setelah puluhan jam lamanya kami menghabiskan waktu di udara, akhirnya kami sampai di bandara kota manado, hanya selang beberapa puluh menit kami telah sampai di hotel keluarga clark yang kini dipercayakan untuk di kelolq oleh saudara kembar laki-laki clark.

"Clein" Panggil clark.

"Oiii apa kabar bro? tanya clein".

"Baik", ucap clark sambil memeluk kembarannya.

"Nah kalau nyonya bumil gimana kabarnya sehat kan? tanya clein lagi".

"Kami sehat-sehat kok om clein", jawab hani.

"Mana nyonya, clein? tanya hani".

"Sebentar lagi juga balik lagi jemput anak-anak sekolah" jawab clein.

"Sudah kalian masuk dulu bawa istirahat bumil nya bro" ujar clein.

"Ya udah ntar kita ngomongin renovasinya ya", ucap clark.

"Hon, ayo kita masuk sayang" ajak clark sambil mengulurkan tangannya.

"Kan kamu tadi janji sama aku mau ajak aku keliling kulineran di manado
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 128

    Waktu hampir menunjukkan pukul 2 siang, setelah selesai clark dan hani menghabiskan santapan kuliner masakan manado yang memang terkenal nikmatnya hingga ke pelosok negeri, mereka pun langsung menuju keparkiran mobil untuk segera kembali ke hotel."Kita kembali ke hotel", ucap clark pada driver. "Baik pak", jawab si pak supir.Di sepanjang perjalanan hani tertidur di dalam pelukan suaminya, semuanya kini telah berjalan dengan normal clark pun bisa dengan tenang bekerja tidak seperti kemarin saat masih di kota london, bekerja pun menjadi kurang konsentrasi karena memikirkan semua kesalahpahaman yang terjadi."Honey, bangun sayang kita sudah sampai, ucap clark sesampainya mereka di hotel milik keluarganya."Hmmm" maaf ya sayang aku ketiduran, ujar hani."Iya nggak apa-apa" kamu mau aku gendong ke kamar atau bisa berjalan sendiri? tanya clark."Aku bisa kok pa" tapi kamu anterin aku ke kamar dulu ya pa jangan langsung kerja dulu, pinta hani."Iya pastilah" jawab clark sambil mengecup le

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 129

    "Room Service""Iya Sebentar", ucapku sambil berjalan membuka pintu. "Permisi bu", ini pesanan makanan dari Tuan muda Clark, ucap pelayan hotel itu."Silahkan dibawa masuk saja", ucapku. "Terimakasih banyak ya" sambil ku salamkan lembar uang pecahan 20ribu rupiah untuk uang tips."Hhhmmmmm""Aroma wanginya menyerbak ke seluruh penjuru kamar saat aku mengintip sedikit makanan apa yang di pesankan clark untuk menu kami sore hari ini, daging rica-rica nasi putih, nasi kebuli, sate maranggi sop dan buah-buahan. "Banyak banget", kebiasaan nih si papa aku kan cuma hamil bukannya kelaparan satu minggu belum makan. Menu makanan di hotel ini memang selalu buat ku merindukan masakan dari chef nya apalagi di saat sedang di luar negeri menemani clark menyelesaikan projectnya."Aahhhh, akhirnya bisa kembali menikmati masakan nusantara" buat sebagian orang ini mungkin biasa saja, tapi buat ibu hamil seperti ku ini sangat spesial, saat aku sedang makan nasi putih dan sup hangat tiba-tiba pintu k

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 130

    Sesampainya di mall clark memberikan driver lembaran merah, supaya sang supur membeli makanannya sendiri saat sedang menunggu kami, lalu kami ke tempat busana baju hamil, bukan aku yang semangat pilih baju malah clark yang memilih lebih banyak. "Saat Kami sedang sibuk berdebat tiba-tiba ada ibu hamil teriak""Ee dodo eee ngana pe body poco poco", teriak ibu itu sambil pegang-pegang tangan clark. "Ma tolongin donk" bisik suamiku sambil ngumpet ke balik badanku. Bu, maaf kami permisi", kami terburu-buru, ucapku sambil melepaskan tangan ibu itu dari lengan kekar suamiku.Lalu kami berlalu pergi ke kasir untuk membayar belanjaan, dengan tergesa-gesa clark berjalan untuk menghindari sang ibu, namun aku tidak bisa mengejarnya karena kondisi kehamilanku yang sudah tidak memungkinkan ku untuk berjalan cepat, karena perutku sudah membesar dan kaki ku yang sudah mulai membengkak.Clark sampai duluan di meja kasir, lalu menaruh semua barang belanjaan yang tadinya sempat kami perdebatkan namun

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 131

    "Pa, besok kalau ada waktu kita usg anak-anak ya", aku rasa sudah bisa di cek kan sudah di usia tujuh bulan ehh hampir delapan bulan deh kehamilanku ini, lagi pula belum pernah di cek jenis kelaminnya, sepertinya sudah ketahuan jenis kelaminnya ya, aku penasaran. "Iya besok kita ke RS ya", aku juga penasaran ma, mau usg 4D atau 5D aja biar jelas, ucap clark."Haaah", memangnya ada ya 5D?? tanya hani."Nggak tau" memangnya nggak ada ya? tanya clark lagi."Ahhh kamu" kirain beneran memang ada, ucap hani."Ma, peluk clark manja". "Hmmm, apa pa?? tanya hani dengan membalas pelukan clark."Mandi lagi yuk, kepala aku masih mendidih nih biar enak tidurnya", pinta clark."Yuk", buat suamiku apa sih yang nggak tapi aku beresin belanjaan dulu ya, jawab hani."Waaaa aduuh paaa" teriakku terkejut karena langsung di gendongnya tanpa aba-aba lagi, begitu pintu lift terbuka.Selesai kami mandi dan melakukan hal yang bisa meredakan dirinya yang sedang mendidih aku langsung naik ke kasur dan masuk d

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 132

    Pagi menjelang, Matahari sudah muncul menyinari seluruh permukaan bumi ini, sedangkan kami masih dengan malasnya masih tertidur di balik bed cover.Aku bangun memakai baju handuk untuk menutupi tubuhku yang tak terlilit sehelai benang pun setelah pertempuran kami tadi malam.Ku panaskan air di teko pemasak air elektrik untuk menyeduh teh susu untuk suamiku dan susu hamil untukku. "Selamat pagi sayang", ucapku sambil melemparkan senyumku untuknya dan memeluknya saat dia mulai membuka matanya. "Minum teh susu dulu yuk udah aku bikinin, ajakku setelah menyiapkan minuman hangat untuk kami."Sayang, kita breakfast kebawah atau mau di pesan kesini aja? tanya hani pada clark"."Kita makan sini aja ya", jawab clark dengan suara serak khas orang bangun tidur."Ya udah aku pesan dulu ya", ucap hani kemudian."Pa, hari ini kita jadi ke rs ndak buat usg anak-anak?" tanya hani."Hmm", tunggu aku chat clein, jawab clark.[Clark] Bro, hari ini masih ada yang mau di meetingin ga??[Clein] Kayaknya

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 133

    "Tepat jam 10 pagi kami berangkat ke RS terdekat". Lalu clark pergi mendaftarkan untuk poli professor kandungan. "Astaga spesialis yang biasa aja harusnya pa", ucap ku sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan suamiku ini."Kalau tadi daftar Spesialis yang biasa antrinya panjang ma", kalau ini tadi cuma 2 orang, elak clark tak mau kalah."Selanjutnya Nyonya Hani kartika", silahkan masuk, mendengar panggilan tersebut kami bergegas masuk.Benar saja kata clark, baru saja kami sampai, tapi langsung dipanggil tak banyak antrian seperti ruang poli dokter spesialis kandungan yang berada disebelah ruangan ini."Selamat pagi prof", salam kami menyapa sang profesor kandungan. "Selamat pagi", silahkan ibu berbaring, mari kita USG ya sebelumnya ada keluhan ibu? tanya profesor tersebut sebelum memulai memeriksa kandungan hani."Tidak ada prof", jawab hani."Baik, kalau memang tidak ada", sekarang siap-siap disebelah sana ya, ujar profesor tersebut."Kita lihat ya", Anaknya kembar ya ini waj

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 134

    Hari semakin siang dan kini tepat berada diatas krpala kami sang matahari, namun kami masih menikmati perjalanan wisata ini yang jarang terjadi, karena biadanya clark hanya punya waktu luang paling banyak 1-2 jam saja untuk pulang beristirahat selebihnya waktunya ia pakai untuk pekerjaannya."Ayo kita jalan kesana lagi pa", hani menarik tangan clark dengan bersemangat dan penuh dengan srnyuman di wajahnya."Kalau kamu setiap kerja ngeluangin waktu jalan-jalan begini terus aku pasti seneng banget deh", ucap hani manja sambil memeluk clark suaminya."Iya nanti di setiap negara" aku ajak kamu jalan-jalan ya, kamu sama deh dengan istrinya abang angel dia tuh maunya jalan-jalan mulu setiap tempat projectnya si abang, sampai podcastnya puluhan juta viewer yang di media sosial itu, terang clark."Haaahhh serius pa", apa aku belajar buat video jalan-jalan ya, abis itu langsung aku publis di media sosial? tanya hani. "Udah nggak usah", cukup simpan di media sosial kamu aja, perjalanan cinta k

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-08
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 135

    Atas permintaan hani, clark menyumbang sejumlah uang kepada pihak pemeliharaan tempat wisata kebun binatang ini, karena setelah melihat keadaan secara langsung hati hani langsung tergugah ingin memberikan bantuan sekedarnya."Setelah hani dan clark keluar dari ruang management kebun binatang", clark langsung menelephone driver untuk menjemput ke lobby utama supaya hanibtidak berjalan terlalu jauh lagi jika harus menghampiri mobil ke tempat parkiran."Honey, kamu kacapean", tanya clark."Ndak kok sayang kami masih kuat", kamu jangan khawatir ya, ucapku sambil mencium punggung tangan suami ku ini."Kamu masih mau kemana lagi? tanya clark"."Ndak usah ahh kita pulang saja ke hotel, kamu biar bisa istirahat juga pa", jawab hani."Ya sudah kita pulang saja ya, besok takutnya hari yang panjang untukku karena papi besok datang, jadi kami akan mengadakan meeting", terang clark."Kamu memangnya susah mulai merenovasi bagian hotelbyang mana pa? tanya hani kepada clark"."Kalau sekarang belum m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09

Bab terbaru

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 159

    Baru saja acel menutup pintu mobil setelah Dimas, Lila, Diky dan Via masuk ke dalam mobil, mereka akhirnya di kelilingi oleh mobil polisi dan Clein saudara kembar Clark berdiri di antara para polisi tersebut.Lalu lila dan Diky saling berpandangan karena bingung, namun Dimas membuka perlahan pintu mobilnya dan ia keluar dari mobil, Clein menghampiri Dimas dan sedikit menerangkan kepadanya apa yang terjadi.Pada saat Clein dan Dimas berbincang, Via perlahan membuka pintu mobil dari sisi lain keberadaan polisi-polisi itu, ia keluar dengan mengendap-endap."Berhenti" "Laaah, mbak Via mau kemana itu mbak Lila? tanya diky kepada Lila yang masih berada di dalam mobil"."Ndak tau dek, kamu tutup mata saja kalau takut ya" ujar Lila sambil memeluk adik bungsunya."Apa sih mbak, aku kan udah gede" ucap diky kesal."Berhenti, Jangan Bergerak".Teriakan polisi itu membuat pembicaraan Clein dan Dimas terhenti, Clein telah menerangkan semuanya, ia juga telah memberitahukan bahwa Clark memintanya m

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 158

    Gina langsung menghubungi acel pamannya untuk memberitahukan hani sang majikan meninggalkannya sendirian di rumah."Hallo paman, ini aku ditinggalkan di rumah sendirian, ibu pergi dengan temannya tadi naik mobil, padahal tadi saya disuruh ikut juga""Loh kok bisa gin, kalau kamu diajak kenapa kamu tidak ikut? tanya acel heran"."Tadi saya di suruh ibu tutup semua jendela dan pintu dulu paman""Ya sudah biar paman sampaikan ke bapak clark"."Iya paman, saya tunggu disini saja ya"."Iya, kamu jangan kemana-mana masuk kedalam rumah dan kunci pintunya"."Iya baik paman" ucap gina dengan sedikit gemetar tubuhnya.Lalu acel keluar dari mobil dan segera menghampiri clark untuk memberitahukan berita tersebut."Pak.. Pak, ini barusan gina menghubungi saya katanya ibu hani pergi dengan ibu via dan meninggalkannya sendirian di rumah, padahal sebelumnya ibu hani sudah mengajak gina untuk ikut pergi dengan nya tapi karena gina harus menutup semua jendela dan pintu dulu jadi dia ditinggalkan sendir

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 157

    Hari masih belum terlalu siang sehingga sinar matahari di tepi pantai masih sangat di nikmati oleh hani, ia berdiri di tepi pantai di depan rumah yang telah di sewa oleh keluarga kecilnya selama beberapa minggu belakangan ini.Suara dering ponselnya sedikit mengejutkannya yang sedang sangat menikmati waktu berjemurnya, setelah di lihatnya ternyata clark sang suami yang melakukan panggilan itu, baru saja suaminya itu berangkat kerja beberapa puluh menit ia sudah menghubungi istrinya lagi sehingga membuatnya sedikit mengernyitkan dahi nya."Hallo pa""Hallo ma, kamu lagi apa sayang""Biasa aku lagi berjemur sebentar di pantai mumpung belum terlalu terik, kenapa sayang baru juga berangkat sudah telephone"."Lah,, emangnya nelephone istri nggak boleh apa hmmm""Boleh" jawab hani dengan sedikit tersenyum."Kamu siap-siap ya aku ada kejutan buat kamu"."Kejutan apa pa, udah bilang aja sih pakai rahasia-rahasian sama istri sendiri""Iya, sabar ya sayang sebentar lagi kamu juga tau kok""Ahhh

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 156

    Hari sudah sangat larut malam ketika clark dan hani sampai di rumah, hani langsung memasuki rumah sedangkan clark masih membicarakan beberapa hal dengan acel sang supir.Setelah clark selesai berbicara dengan acel ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah agar dapat segera menyusul istrinya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam, baru saja clark membuka pintu rumahnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran via yang sedang melemparkan senyumannya."Baru pulang mas? tanya via kepada clark".Clark langsung melongos masuk tanpa memperdulikan lagi perkataan via, ia hanya berharap secepatnya tidak melihat wajah perempuan itu lagi yang mengaku sahabat istrinya namun tega memberikan obat tidur kepada sahabatnya yang sedang mengandung.Ketika clark memasuki kamar tidurnya, hani ternyata sudah selesai mandi dan sedang bersiap untuk istirahat, clark langsung mengunci pintu kamar mereka saat masuk ke dalam."Pa, teh susu hangat kamu sudah aku siapkan, aku duluan tidur ya" ucap hani l

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 155

    Sesampainya di Rumah Sakit, clark langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan sedangkan istrinya ia suruh tunggu di kantin dengan berbagai jenis makanan dan kudapan yang pasti dapat menggugah seleranya.Baru saja dua empanada ia kunyah, namanya sudah di panggil masuk, antriannya bukan tidak banyak namun clark memilih seorang profesor kandungan untuk mengecek kandungan istrinya."Haaaah si papa sih bukannya milih Spog biasa aja, kan kalo antriannya panjang aku sempat ngunyah ini itu dulu" cicit hani sambil beranjak dari meja kantin."Ayo ma" biar cepat kita nanti kan bisa makan di restoran favorite kamu kalau memang kamu masih lapar."Hmmmm" gumam hani sambil berjalan perlahan."Selamat malam prof"."Selamat malam bapak dan ibu, mari silahkan masuk" bagaimana keadaannya ibu? ucap sang profesor"."Saya baik" jawab hani dengan tersenyum."Baik kalau begitu silahkan rebahan nanti dibantu oleh suster ya"."Ya prof".Saat hani sedang bersiap untuk diperiksa kandungannya, clark menarik t

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 154

    Mendengar ucapan sahabatnya itu, via hanya dapat menggelengkan kepalanya ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kamar, di luar clark masih berbicara dengan tantenya via berdiri di balik sebuah tiang penyanggah rumah yang cukup besar sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungilnya ketika ia sedang mencuri dengar percakapan antara tante dan keponakan itu.Jauh nya jarak antara via dan kedua orang yang sedang berbincang itu tidak menyurutkan keingin tahuan via tentang apa yang sedang mereka perbincangkan, via memang termasuk gadis yang cerdas ia mampu mengetahui percakapan orang lain dari pergerakan bibir orang tersebut tanpa harus mendengarnya secara langsung, namun percakapan itu sudah tidak berlangsung lama lagi, helikopter telah dinyalakan mesinnya dan sang tante pun telah bergegas masuk ke dalam dan clark pun sedikit berlari ke arah rumah untuk menghindari helikopter yang akan siap lepas landas.Via pun segera membalikkan badannya dan menuju ke ruang makan, ia segera me

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 153

    Clark meletakkan perlahan kepala isterinya ke dalam tangan kekarnya, ia menopang kepala istrinya dan menyendokkan susu hamil perlahan ke mulut istrinya dengan sangat hati-hati."Honey, sayang bangun donk, aku pulang sayang mana sambutan hangat mu kalau aku sudah pulang kerja, kok sekalrang kamu malah tidur nyenyak begini" ucap clark dengan nada sedih.Clark sudah beberapa kali menyendokkan hani susu kehamilannya, via hanya bisa memandang apa yang dilakukan clark dari sofa tempat ia duduk."STOP clark don't do that" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar clark."Bou" ucap clark bingung melihat clarissa adik sang papi sudah ada di kamar mereka."Letakkan dia, biar bou cek terlebih dahulu" ucap clarissa sambil meletakkan stetoskop ke dada istri keponakannya itu."Ambil alkohol clark"Clark bergegas ke kotak obat, lalu dengan langkah panjang ia kembali ke tantenya dan menyerahkan kotak obat itu."Lah, ini nggak ada alkoholnya clark" ucap clarissa sambil tangannya men

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 152

    Rasa kantuk hebat menyerang hani, matanya seperti tertarik oleh tali tambang yang besar dan kuat dan akhirnya ia pun tertidur hingga tanpa sadar ponselnya sampai terjatuh ke lantai.Seseorang berusaha membuka pintu kamar hani namun tidak bisa, karena hani langsung mengunci pintu kamarnya setelah ia masuk kamar tadi, gedoran kencang di pintu kamar pun tak terdengar lagi olehnya karena hani sudah lelap dan masuk ke dunia mimpinya, ia tertudur di sofa yang terletak di dalam kamar, ponsel hani pun berdering hingga puluhan kali terabaikannya, baru kali ini ia merasakan kantuk hebat seperti orang tak sadarkan diri.Hari belum berganti malam bahkan senja pun belum menggoreskan warna jingga yang cantik di atas awan, namun clark sudah pulang ke rumah, ia meninggalkan pekerjaannya akibat khawatir dengan istrinya yang tidak mengangkat panggilannya hingga puluhan kali.Clark meminta supirnya untuk segera melajukan mobil nya dengan kencang agar cepat sampai ke rumahnya, diperjalanan clark masih te

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 151

    Hari sudah semakin siang, hani kini merasakan lapar di perutnya meskipun tadi ia sudah memakan cereal dicampur dengan susu almond kesukaannya namun si kembar yang di perutnya masih meronta untuk di berikan asupan makanan yang lebih berat lagi.Tendangan dengan berbagai jurus pamungkas sudah di lancarkan oleh si kembar di perut mamanya, ayam goreng tepung, sambal matah dan sayur toge yang dimasaknya pun sudah hampir matang."Sabar nak sebentar lagi matang kok, maafin mama kalau telat kasih makan ya" ucap hani sambil mengusap-usap perutnya guna menenangkan si kembar."Hhmmm" "Masak apa han, wangi banget loh aku sampai bangun dari tidur pas nyium aroma masakan kamu, ucap via saat menghampiri hani ke dapur."Ehh via, ayo duduk sebentar lagi masakannya matang kita makan bareng ya" ucap hani kepada sahabatnya.Beberapa menit berlalu, masakan yang di buat oleh hani pun sudah matang, lalu hani mengambil nasi di piring namun lauk yang dimasaknya di biarkan saja di penggorengan karena porsinya

DMCA.com Protection Status