Pov HaniSelesai aku mandi, clark pun segera menaruh ponselnya yang sedari tadi dimainkannya dan segera ia menyelesaikan makan paginya lalu dia pun berangkat ke lokasi proyeknya.Selepas kepergian clark bekerja, aku pergi ketempat medical room di ujung lt.4 sesuai ucapan vania, pemeriksaan kandunganku berlangsung selama 15menit yang dilakukan oleh sepupunya clark."Selamat pagi" sapaku sambil tersenyum saat membuka pintu ruang pemeriksaan kandungan ku."Pagi" sapa dokter yang notabene nya adalah sepupunya clark."Kok clark nggak ikut han" biasanya dia kan paling rajin kalau udah urusan anak-anaknya, tanya kevin. "Aku nggak mau ganggu dia kerja bang" ucapku setengah berbohong namun aku juga berkata jujur apa adanya, tidak ingin mengganggu waktu bekerjanya."Ya sudah semuanya sehat kok", si kembar banyak-banyak di elus ya biar merasakan kasih sayang mamanya dari kandungan. "Iya bang", jawabku pelan."Baik, sudah selesai kok" sekarang kamu sudah bisa istirahat obat penguatnya nggak usa
Saat hani telah mengakhiri panggilan telephonenya dengan pras, clark datang menghampiri hani dan duduk jongkok di hadapannya."Honey, kamu masih marah ya sama aku"? tanya clark."Ndak, aku muak sama kamu! ucapku berlalu keluar meninggalkannya dikamar sendirian". Setelah aku keluar kamar aku langsung menaiki lift dan turun kebawah melewati lobby dan berjalan keluar hotel entah kemana aku berjalan, menyusuri pertokoan disekitar penginapan, syukurlah clark juga tidak mengejar ku, atau mungkin karena kumatikan hp ku, dingin menyengat di luar, ku kancingkan erat mantel ku aku belum pernah jalan-jalan disekitar sini sekalipun.Cuaca di negara ini hampir memasuki musim dingin namun salju belum turun, selama tiga jam aku berkeliling sendirian, hanya menyusuri jalan disekitar hotel, setelah lelah ku berjalan kembali aku pulang ke hotel.Sesampainya aku berdiri di depan lift hotel, aku teringat aku ndak membawa kunci, "ahh bodohnya aku", umpat ku pelan.Beruntung saat di depan lift hanya beber
Pov Clark ...Selesai mandi dan sarapan aku pun berangkat ke lokasi proyek, senyum ku terkembang, masih ada perhatian istriku untuk menyiapkan sarapanku.Pagi hari ini dengan berat hati ku tinggalkan dia karena aku harus segera pergi ke lokasi proyek, sesampainya di lokasi proyek semua berjalan lancar, baik dari segi pembangunan dan para pekerja semua aman terkendali, sehingga aku bisa dengan cepat menyelesaikan pekerjaan ku dan langsung pulang ke hotel.Sesampainya di lobby hotel aku pesankan makanan untuk ku dan istriku, lalu aku menaiki lift menuju ke lantai kamar penginapan kami dan ku buka pintu dengan sangat pelan, ku lihat istriku sedang merenung sendiri dibangku kamar hotel dekat jendela lalu kukecup lembut keningnya. "Honey, i'm home", bisikku dengan penuh senyuman."Hmm" jawabnya datar. "Aku mandi dulu ya sayang", ucap ku padanya lalu ku letakkan dompet dan hp di nakas. Saat keluar kamar mandi ku lihat dia sedang memegang hp ku di tangannya, entah siapa yang menghubungi s
Pertengkaran hani dan clark yang berawal dari kecemburuan hani setelah pertemuan clark dengan mantan kekasihnya di masa SMA, semakin berlanjut karena sikap cuek clark yang tidak menanggapi kecemburuan istrinya dengan serius."Kita pisah clark" aku rela kamu dengan dia, kalau itu bisa membuatmu bahagia, mungkin kebahagiaan rumah tangga kita sudah selesai" dan jodoh kita sesingkat pertemuan kita, ucap hani sambil menyeruput susu hamilnya yang masih panas dengan perlahan."Apaan sih" kamu aja yang nggak percaya sama aku, masa aku berkali-kali harus ngeyakinin kamu kalau si a b c d bukan siapa-siapa aku, mau sampai kapan kamu begini, percaya donk sama aku, ucap clark tegas."Honey menikah itu untukku sakral loh, mungkin cinta kamu untuk aku nggak 100%, makanya kepercayaan kamu tipis, selama ini kan kamu lihat sendiri aku cuma melakukan pekerjaanku di depan laptop, bahkan media sosial satupun aku nggak punya, aku bahagia sama kamu sayang please udahan donk marahnya", bujuk clark."Sudahlah
Pov Hani ...Tiinnngg bel pintu kamar penginapan clark dan hani berbunyi..."Perggiiii udah sana pergi jangan ganggu kami laggggiii", teriak hani dengan penuh emosi."Han, ini aku vania han", jawab vania dari depan pintu kamar penginapan hani."Ehhh van sorry tadi aku pikir clark." ucapku sambil membukakan pintu untuknya dan mempersilahkannya masuk."Ada apa han", Jangan emosi-emosi donk, kasian kan si kembar nanti pertumbuhannya nggak bagus loh, ujar vania sambil masuk ke kamar hani."Gimana ndak emosi coba, udah mau punya anak masih aja kegatelan sama mantannya", aku mau cerai aja van tadi aku udah bilang sama dia, trus dia bilang kalau cerai dia akan ambil anak-anak dariku, ya udah mending aku mati aja nanti pas melahirkan daripada di pisahin hidup-hidup sama anak-anakku, ucap hani kembali dengan berurai air mata."Hussshh" jangan ngomong begitu dia cuma emosi sesaat aja itu, ucap vania memenangkan hani."Emangnya ngapain sih cemburu sama mantannya han", asal kamu tau ya, dia itu s
"Kamu sudah selesai belum bicaranya, kalau sudah tolong dengarkan aku dulu" ucap clark lembut.Masih dengan kesabaran penuh clark menghadapi istrinya yang sedang terbakar api cemburu, setidaknya clark sudah tau apa penyebab istrinya itu selalu menghindari dan tak berbicara lagi dengan nya selama seminggu lebih ini.Bukan waktu yang sebentar bagi clark beberapa minggu ini kehilangan canda tawa, pelukan hangat dan ciuman mesra serta masakan nikmat yang selalu di hidangkan istrinya, apalagi kecemburuan hani sudah sampai tahap meminta perpisahan yang membuat clark sangat ketakutan kehilangannya seperti yang terjadi di mimpinya sebelum bertemu dengan hani."Honey, aku nggak tau entah bagaimana bisa perempuan itu mendapatkan nomor ponselku, padahal nomor aku ini sudah ku ganti bertahun-tahun lamanya, ucap clark jujur."Dukun kali bisa tau nomor telephone yang dirahasiakan si empunya", cibir hani."Astaga hon, ucap clark dengan tersenyum karena merasa lucu dengan perkataan istrinya."Aku lih
Akhirnya, permasalahan rumah tangga yang berawal dari kecemburuan buta sang istri yang mampu membuat clark merasakan penat di pikirannya, kini berakhir sudah, karena telah terungkapnya niat sang mantan kekasih clark yang ingin memecahkan rumah tangganya dengan hani.Kini clark telah bisa bernapas lega karena permasalahannya telah selesai, dan ia pun sudah bisa tertidur lelap sambil memeluk istri dan anak kembar yang masih di dalam kandungan istrinya itu.Untuk pertama kalinya clark tertidur dengan sangat lelap, tanpa memikirkan persoalan apapun apalagi tentang pekerjaannya, yang selalu menyita waktunya sampai berjam-jam lamanya.Pagi Menjelang, hani menyiapkan sarapan untuk clark suami tercintanya itu, di kamar penginapan ini seperti apartement kecil dengan satu kamar, yang lengkap tersedia dengan dapur dan peralatan memasak yang modern.Mungkin ini dipersiapkan untuk keluarga yang datang, pikirku tapi kenapa di lemari dapur ada beras ya, cicit ku lagi.Lalu tanpa berpikir panjang han
Setelah makan malam, clark memenuhi janjinya kepada hani istrinya untuk berbelaja semua yang di inginkannya.Hani, yang terbiasa mandiri dan selalu sederhana, entah mengapa semenjak kehamilannya ini ia menyukai jika di iming-imingkan berbelanja barang-barang bermerk, matanya langsung berbinar melihat tas, baju, dan aksesoris bermerk terpampang di etalase butik bermerk itu.Puluhan kantong belanja sudah tergenggenggam di jemari tangan kekar clark, puluhan pasang mata wanita pun melirik clark sambil tersenyum namun sebaliknya memandang sirik kepada hani karena telah beruntung mendapatkan lelaki yang mampu memanjakannya dengan semua barang mewah."Lihat tuh pa" kenapa sih semua mata harus sinis gitu, cibir hani."Ahhh biarin aja" kenapa harus kamu tanggapi, itu namanya sirik tanda tak mampu, ucap clark santai."Sekarang kamu mau kemana lagi honey? tanya clark kepada hani."Pulang aja yuk pa" aku sudah mulai terasa capek nih, ucap hani yang kini kehamilannya mulai memasuki bulan ke-8."Ya