Share

Bab 80. Proses ruqyah.

Penulis: Kencana Ungu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-04 17:37:15

"Iya, Mah, aamiin. Terima kasih Mamah.”

“Mas, coba nanti kita tanyakan pada sstaz tentang siapa yang ngirim pesan misterius itu di HP-mu siapa tahu Ustaz Ari bisa tahu,” saranku.

“Pak Ustaz ahli ruqyah, Dik, bukan ahli IT. Ya, jelas beliau tidak tahu,” jawab Mas Danu seraya terkekeh.

“Ya, barangkali aja, kan, beliau tahu tidak ada salahnya kan, kalau kita tanya”.

“Iya, nanti Mas coba tanyakan, setelah beliau selesai meruqyah Mbak Asih karena Mbak Asih adalah prioritas utama kita. Kalau mbak Asih sudah sembuh maka dunia kita terasa aman sekali. Kasihan Mbak Asih jika terus-terusan begitu rasanya aku tidak tega meskipun Mbak Asih selalu saja jahat pada kita, tapi kita tidak boleh jahat dan juga semena-mena padanya,” ujar Mas Danu lagi.

Benar yang dikatakan Mas Danu. Prioritas kami adalah Mbak Asih, dia harus sembuh dulu. Apalagi sekarang Mbak Asih sedang hamil kalau dia terus-terusan begitu kasihan juga anaknya nanti.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga Pak ustaz sudah selesai me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 81. Tingkah aneh.

    Belum juga ruqyah dimulai Mbak Asih sudah mulai meraung-raung minta dilepaskan. Aku segera menyuruh ibu untuk pergi dari ruang tengah ini kasihan Kia kalau melihat semua adegan yang akan terjadi nanti.“Asih, tenanglah ada Ibu di sini. Kamu tidak diapa-apain hanya didoakan saja sama Ustaz,” ucap ibu mertuaku.“Tidak mau Bu, aku bisa melakukannya sendiri. Aku bisa berdoa sendiri kenapa Ibu minta orang lain untuk mendoakanku memangnya aku orang mati,” jawab Mbak Asih.“Sudah biarkan saja Bu, itu yang berbicara bukan Asih jiwanya sudah dirasuki Ibu pegang saja tangannya,” sahut ustazah.Kami semua yang ada di sini membantu proses jalannya ruqyah Mbak Asih.Baru saja dibacakan ayat kursi dan juga ayat terakhir dalam surat Al-baqarah Mbak Asih sudah menggeliat-geliat bak cacing kepanasan.Mbak Asih berontak dan tenaganya pun sangat kuat sehingga membuat aku, ibu, dan Mamah Atik terjengkang ke belakang.Mbak Asih melepas jilbabnya dan hendak melepas gamisnya secepat kilat ustazah mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 82. Bereaksi.

    "Jadi ruqyahnya masih tetap berlanjut ya, Ustazah?” tanyaku lagi.“Tentu saja, prosesnya itu tidak hanya sekali dua kali pasien langsung sembuh bahkan ada yang sampai 40 kali baru sembuh kasusnya memang beda-beda semoga saja Asih nanti beberapa kali diruqyah bisa lekas sembuh,” jawab ustazah.“Insya Allah ... Ustazah bantu doanya juga untuk kesembuhan anakku kasihan sekali dia entah siapa yang sudah membuatnya begini. Kenapa harus anakku yang jadi sasaran,” keluh ibu.“Sabar, Bu ... semua yang terjadi pada hidup kita baik itu yang enak maupun tidak semua sudah takdir Allah tugas kita adalah menjalaninya dengan ikhlas. Semoga dengan begitu hidup kita akan jadi lebih damai dan juga lebih tenang,” jawab ustazah.“Jadi, Ustazah, kapan dilanjutkan ruqyahnya lagi?” tanya Mamah Atik.Begitu mendengar kata ruqyah Mbak Asih langsung melihat ke arah Mamah Atik dengan tatapan yang sangat-sangat menakutkan.“Insya Allah ... nanti ba'da isya kita lanjutkan lagi. Kalau sekarang biarkan tubuh Asih

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 83. Mas Danu kena.

    Aku baru tahu ternyata proses Ruqyah Syariah seperti ini.Tidak ada kembang tujuh rupa atau benda-benda lain sebagai medianya. Murni hanya menggunakan ayat-ayat suci Alquran yang dibacakan oleh peruqyah.Bukan hanya itu korban pun tidak harus dimandikan dengan bunga tujuh rupa mandi dengan tujuh air sumur yang berbeda seperti pengobatan yang sudah dilakukan oleh Mbak Asih sebelumnya.Perintahnya pun tidak main-main ustazanya memakai sarung tangan agar tidak menyentuh kulit pasien secara langsung apalagi Pasien itu seorang muslimah.Pasien harus menggunakan baju longgar yang menutup aurat lengkap dengan kaos kaki dan juga hijabnya.Mbak Asih aku lihat sudah sedikit ada perubahan yang tadinya tatapannya kosong sekarang tatapannya sudah tidak kosong lagi.Sebenarnya aku kasihan pada Mbak Asih. Karena pada saat di ruqyah tadi benar-benar reaksinya begitu dahsyat. Erangan dan tangisa dengan berbagai macam suara keluar dari mulut Mbak Asih.Mbak Asih pun mual-mual dan muntah kata ustaz d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 84. Dampak.

    Nyaliku sedikit menciut, tapi kemudian ustaz bilang padaku untuk jangan takut karena Mas Danu tidak akan melukaiku.“Terus bacakan ayat-ayat Allah bisikkan ke telinga suaminya bantu saya,” pinta ustaz.Aku mengangguk lalu terus membaca ayat Alqur’an yang aku bisa dan aku bisikan di telinga Mas Danu.Alhamdulillah Mas Danu lambat-laun bereaksi matanya kembali terpejam dia pun kembali sandaran ke tembok.Tepat jam 11 malam ruqyah selesai. Mbak Asih langsung lemas dan tertidur di sofa dengan telaten ibu mertuaku memijat kaki Mbak Asih dan mengelap semua keringat Mbak Asih.Mas Danu sudah bisa ngobrol setelah sebelumnya minum air putih yang sudah didoakan terlebih dahulu.“Mas Danu, Saya mau tanya, tapi tolong dijawab dengan jujur,” ucap ustaz, Mas Danu menggangguk.“Silakan, Ustaz, saya akan jawab dengan sejujurnya,” jawab Mas Danu.“Mbak Ita, tolong nanti setelah mendengarkan kejujuran dari suami tolong dimaafkan dan diterima dengan legowo,” kata ustaz padaku.Meski bingung aku tetap m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 85. Nasihat.

    Kutatap lekat-lekat wajah suamiku meski Aku sedikit kecewa padanya tapi aku harus memberikan maaf kepada suamiku Illahi Ta'ala karena dengan begini semua yang terjadi pada kehidupan kami akan teratasi dengan baik.Aku tahu suamiku melakukan semua ini demi menjaga perasaanku demi menjaga hatiku Aku tidak cepat agar aku tidak was-was dan agar aku tidak cemas aku tidak berpikiran negatif pada suamiku ataupun Maya.Maya wanita yang telah benar-benar menjadi kucing yang tersedia untuk kelangsungan dan kelanggengan Rumah tanggaku.Ayah yang tiba-tiba saja hadir semuanya baik-baik saja yang benar-benar menguras segala isi otak dan hatiku karena harus sabar menghadapinya.Dan kini dia telah menyelesaikan masalah rumah tangganya dengan suami dan ketentuannya kembali hadir pada kehidupan rumah tangga kami dengan cara menjadi bekerja di toko kami.“Jujur meskipun kasih dan menyembunyikan semua itu kepadaku tapi setelah mendengar kejujuran dan kesungguhan dan meminta maaf padaku aku sudah ikhlas

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 86. Hasil.

    “Baik, Pak Ustaz, kami mengikuti semua nasihat dan saran dari Ustaz," jawab ibu mertuaku.Mbak Asih hanya diam saja saat kami membicarakannya bersandar di bahu ibu mertua dan memilin-milin ujung jilbab yang dikenakannya.“Seperti yang sudah saya katakan tadi kepada Mas Danu dan Mba kita bahwa apa yang kita lakukan semuanya akan berbalik kepada diri kita sendiri. Oleh karena itu nanti setelah melakukan ruqyah beberapa kali saya akan menanyakan itu secara terperinci kepada Mbak Asih dan tolong pada keluarga dan ibu Makasih agar membantu Mbak Asih untuk tetap menjaga salat dan juga wudhunya,” ucap Pak Ustaz lagi.“Insyaallah, Ustaz, kami akan menjaga sesuai perintah ustad dengan sebaik-baiknya," jawab ibu mertua.“Bukan hanya itu saja, Bu, tapi tolong agar Mbak Asih tetap menutup auratnya di mana pun dia berada jangan biarkan Mbak Asih sendiri bengong tanpa ditemani siapa pun."“Baik, Ustaz, kami akan mencobanya," jawab Mama Atik seraya membelai kepala Mbak Asih yang terbalut jilbab.“T

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 87. Novi kepo.

    “Ita, semalam di rumahmu ada apa? Seperti ada acara ramai sekali?” tanya Novi padaku, saat ini aku sedang menjemur pakaian di samping rumahku.“Enggak ada acara apa-apa kok, Nov! Rnggak ramai juga. Mungkin kamu salah lihat,” jawabku.“Enggak, kok, aku enggak salah lihat. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri waktu aku pulang dari rumah orang tuaku sekitar jam 9 malam di rumahmu itu ramai sekali tidak biasanya lampumu juga dihidupkan semua,” jawab Novi.Apa karena efek ruqyah semalam, ya, jadi di rumahku terlihat ramai padahal hanya kami saja ditambah Ustazah dan suaminya.“Oh, mungkin pas kamu lihat semalam pas kami sedang mencoba lampu baru. Mas Danu habis beli lampu baru untuk mengganti semua lampu yang ada di rumah,” jawabku berbohong karena aku tidak mau menceritakan apa pun yang terjadi pada rumah tanggaku kepada orang lain takutnya justru akan menjadi bahan gosip dan juga ditertawakan oleh orang lain.“Wah, pantesan aja lampunya terang sekali. Memang kamu beli lampu di mana sih

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 88. Disuruh ke orang pintar.

    "Siapa pun pelaku utamanya aku dan Mas Danu sepakat menyerahkan semuanya kepada Allah, Nov, biarkan itu menjadi urusan dia dengan Allah. Biarkan saja Allah yang membalas kami pasrah saja yang bisa kami lakukan adalah mempertebal keimanan dan juga ibadah kami.”“Halah kamu itu ngomongnya kayak udah orang paling bener sedunia kayak ustazah yang ceramah di masjid.”“Terserah kamu saja Nov, berpendapat bagaimana.”“Atau kalau kamu tidak mau minta jimat saja sama orang pintar nanti aku mintain kalau untuk jimat ini bisa diperwakilkan karena jimat Ini fungsinya untuk melindungi diri kamu dan juga keluarga kamu dari hal-hal yang tidak diinginkan,” saran Novi lagi.“Untuk jimat pun tidak dulu deh, Nov, aku tidak memakai yang begitu-begitan jimatku hanya bismillah pasrah hanya pada Allah lagi pula loh, kalau kamu mau memakai jimat begitu hukumnya syirik sama saja kamu menyekutukan Allah tidak boleh loh, begitu yang ada kamu nanti dosa. Kamu tahu hukumnya orang yang berbuat sirik itu tidak mai

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 164. Mulut comberan.

    “Wak, aku, bukan tipe orang yang suka melupakan jasa orang lain. Ya, terserah awak saja mau percaya atau tidak. Yng jelas aku tidak ada uutang dengan Novi," jawabku kesal lalu ikut mengantri untuk belanja.“Nih, Wak, dimakan! Biar itu mulut nggak pedes kayak cabe setan!" sahut Ibuku lalu memasukkan segenggam cabe caplak jawa yang kata orang cabe setan ke mulut Wak Jum yang sedang menganga karena menertawakanku.“Apa-apaan sih, kamu, Wak, jelek-jelekin menantuku! Bibirmu itu lama-lama nanti double dan dosamu menumpuk. Ingat, dosa woi! Jangan sampai kamu menyesal nantinya. Menantuku itu orang baik tidak mungkin dia berhutang kepada orang lain," bela ibu mertuaku.“Iya, betul tuh masih aja ada yang percaya sama mulutnya Novi. Dia itu kan, ember dan juga mulut comberan. PAgi-pagi sudah bikin orang ribut saja!" sahut Mbak Fitri yang ternyata dia ada di sini belanja sayuran juga.“Sudah jangan ribut perkara uutang orang lain nggak baik. Dasar itu aja mulutnya comberan mau ikut campur aja u

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 163. Dicela.

    “Assalamualaikum permisi! Assalamualaikum permisi! berkali-kali kuulangi panggilan dan menggedor pintu Novi, tetapi tetap juga tidak dibukakan olehnya. Benar-benar memang dia sudah keterlaluan! Oke baiklah Novi aku akan pakai caramu!Dia benar-benar sudah tidak menghormati aku sebagai tetangga dan tidak menganggapku teman lagi. Padahal tadi pagi subuh-subuh dia memohon-mohon padaku untuk meminjamkan uang padanya. Lalu dia menyindirku lewat status WA. Aku datangi dia tidak berani nongol! Maunya apa? Kenapa dia bersikap seperti itu padaku? Padahal aku merasa tidak pernah punya salah pada dia.Bukankah seharusnya jika sudah mengenalku dari kecil, menganggapku teman, dan sekarang kami bertetanggaan, sikapnya harusnya lebih baik padaku bahkan menganggapku lebih dari saudara. Seperti aku menganggapnya begitu. Dasar saja Novi ternyata sifatnya sejak dulu tidak pernah berubah.Aku telusuri jalanan di depan rumahku dengan perasaan dongkol dan kesal. Astagfirullah pagi-pagi aku tidak boleh beg

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 162. Putar balik fakta.

    Astaghfirullahaladzim ... kubaca status WA-nya Novi.“Pagi-pagi buta sudah ada orang datang ke rumah pinjam uang. Kelihatannya sih, kaya raya, rumahnya gede, bagus, ke mana-mana naiknya mobil ternyata pagi-pagi sudah pinjam uang. Yaa, elah, berarti dia lebih miskin dari aku, dong!”Aku geram sekali membaca status WA-nya Novi. Kenapa dia memutarbalikkan fakta seperti itu? Ini orang pagi-pagi sudah membuat kepalaku mendidih.Apa iya, aku harus mengikuti saran Mbak Fitri untuk melabrak dia, tapi meskipun Novi nulis status WA begitu itu, tapi tidak ada orang yang percaya dengan status dia buktinya Mbak Fitri malah marah-marah pada dia. Kalau meladeni Novi tidak akan pernah habisnya dan itu sangat buang-buang waktuku.Hidupku bukan hanya untuk mengurusi urusan orang lain. Lebih dari itu, tapi kalau dia tidak dikasih pelajaran dia bakalan selamanya menginjak-nginjak harga diriku. Salah apa aku ini pada Novi? Perasaan aku sudah selalu berbuat baik padanya, tapi masih saja dia menjelek-jelek

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 161. Kurang kerjaan.

    “Mas, sepertinya dia ini manusia benar-benar tidak punya pekerjaan. Bayangkan saja dia meneror kita setiap hari, setiap waktu dengan kata-kata serupa, tapi dia tidak berani menunjukkan actionnya selain mengirimi kita makhluk-makhluk halus begitu ya, enggak sih, Mas?” ucapku kepada Mas Danu.“Iya, betul, Dik, itulah kenapa Mas, selalu berpesan padamu dan juga yang lainnya agar selalu hati-hati karena lawan kita tidak kasat mata. Jika manusia di depan kita hendak mencelakai, kita, bisa melawannya, tapi kalau makhluk halus begitu kita tidak melihat bagaimana kita akan melawan mereka selain dengan doa dan kehati-hatian kita. Kamu paham kan, maksudku?” ujar Mas Danu.“Iya, Mas, aku paham, maka dari itu aku pun selalu mewanti-wanti Ibu, Mama, Ibumu, untuk selalu waspada. Apalagi Mbak Asih kan, sekarang dia sudah bertaubat memperbaiki diri, menutup, aurat, banyak-banyak mendekatkan diri pada Allah. Intinya yang pasti sudah tidak ada lagi media yang bisa digunakan untuk menteror kita dengan m

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 160. Minta kerjaan.

    "Ada, Nov. Alhamdulillah ini aku kasih jangka waktu sampai suamimu gajian, ya? Oh, ya suamimu gajiannya tanggal berapa, Nov?” tanyaku seraya memberikan uang yang aku pegang kepada Novi.“Gajiannya akhir bulan, Ita, ini kan masih tanggal 5 masih lama. Ya, makanya aku harus hemat uang satu juta ini sampai tanggal 25 nanti, ya, sudah terima kasih ya, Ta, nanti kalau suamiku sudah gajian pasti akan aku bayar,” ucap Novi senang.“Iya, Nov, santai aja pakai aja dulu pokoknya begitu suamimu gajian, kamu langsung aja datang ke rumah. Aku tidak mau menagih padamu, Nov, selain tidak enak aku juga menjaga privasimu takutnya pas aku lagi nagih, eh, ada tetangga kita atau yang lain atau ada teman kamu, jadi kan, mereka tahu kalau kamu punya utang. Jadi, aku minta tolong kamu cukup tahu diri aja ya, Nov. Kalau sudah gajian langsung ke rumah,” kataku to the point. Orang seperti Novi memang harus ditegasin. Kalau tidak dia akan menganggap remeh.“Oh, jelaslah itu. Kamu enggak usah khawatir. Ya, kalau

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 159. Utang.

    Paginya saat aku baru saja membuka pintu rumah tepatnya setelah salat subuh tiba-tiba Novi datang ke tergopoh-gopoh menghampiriku.Tumben sekali dia datang sepagi ini.“Ita! Boleh aku minta tolong padamu sekali ini saja,” tanya Novi. Aku mengangguk meskipun sedikit ragu.“Ada apa, ya, Nov? Tumben sekali kamu subuh-subuh datang ke sini,” jawabku balik bertanya.“Itu, Suamiku belum ngambil uang di ATM dan kebetulan uangku juga habis. Hari ini susu anakku habis ini dia lagi nangis karena minta susu enggak aku buatin ditambah lagi listriku tokennya sudah bunyi. Kasih aku pinjam uang satu juta saja Ita, nanti kalau suamiku sudah gajian pasti langsung aku ganti,” jawab Novi.“Oh, mau pinjam uang Nov? Pagi-pagi begini memang ada minimarket buka,” tanyaku lagi.“Ya, enggak, ada sih, Ta, tapi kan, setelah ini aku mau langsung ke minimarket mau beli susu sekalian mau beli token listrik. Kamu tahu kan, Ta, rumahku itu besar pemakainya banyak jadi boros sekali listriknya,” jawab Novi.“Kalau gitu

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 158. Siapa Novi sebenarnya?

    “Barusan ada kok. Cepat sekali mereka pergi. Kenapa kalau pulang tidak pamitan? Dasar manusia hutan tidak punya etika!” gerutu Mbak Wulan.“Sebentar, ya, aku lihat ke depan, barangkali dia ngobrol dengan Mas Danu dan yang lainnya," kataku seraya menghampiri suamiku yang sedang duduk di depan.Loh, kok tidak ada juga, ke mana, ya? Di sana hanya ada suaminya yang ikut ngobrol dengan Mas Danu. Apa Novi pulang mengantarkan anak-anak, ya?“Ti—dak kok, Nyah, semuanya aman terkendali, Nyonya di sana baik-baik, ya, pokoknya nanti pas pulang ke sini semuanya sudah beres dan nyonya pasti terkejut sama rumah barunya.” Aku mendengar suara Novi di teras, aku tengok rupanya dia sedang menerima telepon. Pantas saja aku cari ke mana-mana tidak ada. “Oh, yang taman depan rumah tenang saja, Nyah, itu juga sedang dikerjain sama suamiku. Pokoknya beres terkendali. Nyonya di sana jaga kesehatan, baik-baik pokoknya. Aku di sini akan menjaga amanah Nyonya,” ucap Novi lagi.Aku sedikit terkejut dengar ob

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 157. Bikin geregetan.

    Kata Rasulullah saudara yang terdekat dengan kita adalah tetangga kita. Itu artinya kita harus bersikap baik kepada tetangga kita agar berikatan simbiosis mutualisme, saling membutuhkan satu sama lain, saling tolong menolong satu sama lain, tidak mungkin kan kita mati dikubur sendiri? Tidak mungkin juga kita dalam keadaan sakit pergi ke rumah sakit sendiri itu sebabnya kita diwajibkan selalu berbuat baik kepada orang lain terutama tetangga kita.Kalau kasusnya seperti Novi ini aku bisa apa? Dibaikin seenaknya sendiri, tidak dibaikin juga seenaknya sendiri, jadi serba salah.Jadi satu-satunya jalan yang bisa aku lakukan adalah jika dia tanya aku jawab, jika tidak, ya, sudah diam saja yang penting jika, Novi memiliki kesusahan aku harus pasang badan untuk menolong walaupun dia sangat menyebalkan, tapi Novi tetangga dekatku dan juga temanku dari kecil.Aku mengamati Novi sejak tadi terus saja berbicara mengeluarkan unek-uneknya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain.Salahku

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 156. Lidah tak bertulang.

    “Nov, langit itu tidak perlu memberitahukan bahwa dirinya tinggi karena tanpa diberitahu semua orang pun sudah tahu. Begitu juga dengan kehidupan kita, tak perlu lagi kita memberitahu kebahagiaan kita, harta-harta kita, kalau memang itu ada pasti nampak, kalau memang itu benar semua orang akan tahu dengan sendirinya, Nov.” Nasihatku kepadanya.“Alah kamu itu, Ta, sok, bijak! Padahal aslinya kamu juga kepo kan, sama kehidupanku? Kamu, kan, dari kecil dulu memang sudah terbiasa di bawahku, jadi ketika kamu hidup kaya, kamu terus mengepoin aku karena merasa tersaingi, ya, kan? Jujur aja, Ta. Enggak apa-apa kok, kita kan memang sudah teman sejak kecil jadi aku tahu betul loh, gimana sifat kamu," jawab Novi lagi.“Ita, ngepoin hidup kamu? Noh, kalau menurutku sih, kebalikannya. Kamu yang selalu mengepoin hidupnya Ita, kalau Ita mah udah mode kalem, mode tidak pernah memamerkan hartanya, dan juga mode dermawan sedangkan kamu kebalikannya," sahut Wulan kesal.“Iya, deh iya, Nov, memang aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status