Share

2. (Bukan) Istri Sempurna

Author: Moon Cherry
last update Last Updated: 2024-06-07 12:30:52

"A-apa?! Pisah?" Permintaan Bimala sukses membuat tubuh Prada menegang bagai tersambar petir di siang bolong. 

 

Bimala mengangguk. Sepertinya bercerai adalah keputusan yang terbaik bagi mereka karena ibu mertuanya sangat mendambakan cucu dari Prada. Sedangkan dia tidak bisa memberinya.

 

"A-aku ...." Suara Bimala tersendat-sendat, air mata turun semakin deras membasahi pipinya.

 

Padahal beberapa detik yang lalu Bimala yakin sekali dengan keputusannya. Namun, dia sekarang merasa tidak rela untuk berpisah dengan Prada.

 

Prada menghela napas panjang. Dia hanya diam melihat Bimala yang menangis untuk meluapkan kesedihannya. Tanpa perlu bertanya, Prada sudah tahu alasan yang membuat Bimala menangis.

 

Akhir-akhir ini perasaan Bimala memang lebih sensitif, apa lagi jika sudah membahas soal anak.

 

Rasanya Prada ingin sekali menarik tubuh rapuh Bimala ke dalam dekapan dan mengatakan kalau semua pasti akan baik-baik saja agar perasaan Bimala jauh lebih tenang. Namun, dia tidak mungkin bisa melakukannya karena pekerjaannya di sini tidak bisa ditinggalkan.

 

Detik demi detik berlalu, Prada begitu sabar menunggu Bimala sampai berhenti menangis. Selama itu pula dia tidak mengatakan apa pun karena dia tahu kalau hal itu bisa membuat Bimala semakin bersedih.

 

"Sudah lebih tenang?"

 

Bimala mengangguk, hanya isakan kecil yang terdengar dari bibirnya sekarang. Dadanya pun sudah tidak sesak seperti tadi.

 

"Apa mas sudah boleh tanya sekarang?"

 

Bimala kembali mengangguk, dalam hati dia merasa sangat bersyukur mempunyai suami yang sangat pengertian seperti Prada.

 

"Kenapa kamu tiba-tiba meminta pisah? Apa Mbak Sarah mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaan kamu?"

 

Bimala menggigit bibir bagian bawahnya kuat-kuat. Entah mengapa dia mendadak ragu memberi tahu Prada alasan yang membuatnya ingin berpisah sebab mereka sering ribut jika membahas soal anak.

 

"Sayang ...."

 

Bimala tersentak ketika mendengar suara Prada. "Maaf ...," ucapnya membuat Prada kembali menghela napas.

 

"Kenapa kamu tiba-tiba minta maaf, Sayang?"

 

"A-aku bukan istri yang sempurna buat Mas. A-aku ...." Bimala menarik napas dalam-dalam untuk mengurangi sesak di dalam dadanya sebelum kembali bicara.

 

"Aku tidak bisa memberi Mas Prada seorang anak. Aku sudah gagal menjadi istri, Mas."

 

"Sayang ...."

 

"Apa yang Mbak Sarah katakan benar, Mas. Asal usulku tidak jelas. Aku bahkan tidak tahu seperti apa wajah kedua orang tuaku. Ibu panti dulu bilang kalau aku tiba-tiba sudah ada di depan pintu. Sedangkan Mas Prada lahir di keluarga yang cukup terpandang. Aku merasa nggak pantas jadi istri Mas."

 

"Sayang ...."

 

"Please, dengerin aku dulu." Bimala menatap Prada dengan pandangan memohon karena ada banyak hal yang ingin dia sampaikan.

 

Prada akhirnya diam meskipun dia rasanya ingin sekali menyanggah semua ucapan Bimala. Istrinya itu sangat berharga dan dia merasa sangat beruntung memiliki istri yang cantik dan baik hati seperti Bimala.

 

"Tadi ada teman ibu yang datang sambil membawa cucunya. Anaknya lucu sekali, kalau tertawa giginya mirip seperti kelinci. Umurnya mungkin masih empat tahun." Pikiran Bimala menerawang, membayangkan anak perempuan berkuncir dua yang datang ke rumah ibu mertuanya.

 

"Apa Mas tahu? Ibu tadi kelihatan senang banget waktu bermain sama anak itu. Mata beliau terlihat berbinar-binar seperti bintang." Bimala mencoba untuk tersenyum di tengah batinnya yang bergejolak memikirkan nasibnya yang tidak kunjung memiliki anak.

 

Hati Prada terasa seperti dicubit melihat Bimala yang berusaha keras terlihat baik-baik saja.

 

"Aku tahu ibu pasti ingin sekali punya cucu meskipun beliau tidak pernah mengatakannya. Apa lagi Mas Prada anak laki-laki ibu satu-satunya tapi aku malah tidak bisa memberi apa yang beliau inginkan. Aku benar-benar istri yang tidak berguna. Mas Prada pantas mendapat wanita yang lebih baik dari pada aku dan bisa memberi Mas Prada seorang anak. Jadi—" Bimala tanpa sadar meremas rok yang dipakainya dengan erat hingga membuat buku-buku jari tangannya terlihat memutih.

 

"Aku mohon, tolong cerein aku," ucapnya terdengar putus asa.

 

"Bimala dengar." 

 

Bimala sontak menatap Prada. Dia bisa melihat dengan jelas amarah yang tercetak di wajah tampan Prada. Suaminya itu bahkan menyebut namanya saat bicara, bukan panggilan sayang seperti biasa.

 

Napas Prada terengah. Dia pun menarik napas panjang lalu mengembuskannya perlahan untuk meredam emosinya agar tidak meledak. Sumpah demi apa pun Prada benci sekali melihat Bimala yang suka merendahkan dirinya sendiri.

 

"Mungkin kata-kata mas ini terdengar klise. Tapi mas cuma ingin kamu tahu kalau kamu itu berharga. Sangat berharga. Apa kamu tahu, hal apa yang paling mas syukuri selama hidup di dunia ini? Mas merasa sangat beruntung memiliki istri yang cantik dan baik seperti kamu, Bimala. Setiap hari mas berdo'a pada Tuhan agar kamu selalu diberi kebahagiaan. Melihat kamu sedih begini, mas jadi merasa gagal menjadi suami."

 

Perasaan bersalah seketika menyelip di dalam diri Bimala. Selama ini selalu memikirkan perasaannya sendiri tanpa mau tahu apa yang sedang dirasakan oleh Prada. Dia benar-benar egois.

 

Sebagai sepasang suami istri mereka seharusnya saling menguatkan, bukan merasa menjadi pihak yang paling menderita hingga mengabaikan perasaan yang lainnya.

 

"Maaf ...," ucap Bimala tanpa berani menatap Prada.

 

"Dan soal anak, mas tidak akan pernah mempermasalahkannya karena mas sudah merasa sangat cukup memiliki kamu. Jangan sedih lagi, ya?"

 

Bimala mengangguk. Sekarang tidak ada hal yang perlu dia khawatirkan karena Prada akan selalu berada di sisinya.

 

Tiba-tiba saja terdengar suara asisten rumah tanggannya dari luar. "Non Mala!"

 

"Sebentar ya, Mas. Aku dipanggil Bik Ijah."

 

Prada mengangguk.

 

Bimala pun mencuci wajahnya agar terlihat lebih segar setelah itu membuka pintu. "Ada apa ya, Bik?"

 

"Ini, ada kiriman buat Non Mala." 

 

Mulut Bimala menganga lebar melihat seikat bunga mawar merah muda dan satu kotak kue stroberi yang Bik Ijah ulurkan pada dirinya. Perasaan bahagia seketika menyeruak di dalam dadanya.

 

"Makasih banyak ya, Bik."

 

"Sama-sama, Non."

 

Bimala pun pergi ke kamarnya yang berada di lantai atas lalu cepat-cepat menelepon Prada. "Ada kiriman kue sama bunga, pasti dari Mas, kan? Makasih banyak ya, Mas."

 

"Sama-sama, Sayang. Kamu suka?"

 

"Suka sekali, Mas." Jantung Bimala berdebar hebat. Prada selalu punya seribu cara untuk membuat hatinya senang.

 

"Lain kali, ucapan Mbak Sarah jangan pernah diambil hati. Anggap saja radio rusak."

 

Bimala tidak mampu menahan tawanya, lagi-lagi dia merasa beruntung menjadi istri dari lelaki yang nyaris sempurna seperti Prada. Selain tampan, Prada tahu bagaimana cara menyenangkan hati istrinya.

 

"Siap, Mas."

 

"Dan satu hal lagi—" Prada tidak melanjutkan kalimatnya ketika mendengar seseorang memanggil namanya.

 

'Kak Prada!'

 

"Suara siapa itu, Mas?" tanya Bimala penasaran. Samar-samar dia menangkap suara wanita yang memanggil suaminya.

 

"Bu-bukan siapa-siapa. Mas tutup dulu teleponnya, ya?" 

 

"I—ya." Bimala menghela napas panjang lalu memandangi layar ponselnya yang tidak lagi menampilkan wajah tampan Prada. Perasaan bahagia yang tadi dia rasakan seketika lenyap karena Prada tiba-tiba memutus sambungan video call mereka.

 

Mengapa Prada terlihat sangat panik? Apa mungkin Prada menyembunyikan sesuatu darinya?

Related chapters

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   3. Siapa Wanita Itu?

    Bimala mengambil dompetnya yang tergeletak di atas meja ketika mendengar suara motor pedagang sayur yang lewat di area perumahan."Mau ke mana, Non?" tanya Bik Minah ketika melihat Bimala yang berjalan menuruni tangga."Mau belanja sayur di depan, Bik.""Mau saya yang beliin, Non?"Bimala menggeleng pelan. "Nggak usah, Bik. Hari ini kan, Mas Prada pulang. Saya pengen buat soto ayam sama jamur krispi kesukaan Mas Prada."Bik Minah tersenyum, pantas saja Bimala terlihat lebih bahagia dari pada biasanya. Ternyata suami majikannya itu akan pulang hari ini."Baik, Non. Kalau ada perlu apa-apa panggil saya saja. Saya mau mencuci baju di belakang." Bimala mengangguk lalu berjalan menuju tukang sayur yang tidak kelihatan batang hidungnya karena dikerubungi ibu-ibu yang ingin berbelanja."Mang Ujang, ayamnya masih ada?""Eh, Mbak Mala. Udah lama banget saya nggak lihat Mbak Mala?" Mang Ujang tersenyum lalu mengambil ayam yang Bimala minta."Iya nih, Mang. Saya lagi pengen belanja sendiri." Bi

    Last Updated : 2024-06-07
  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   4. Pilih Dia atau Aku?

    Bimala menatap Prada dengan pandangan tidak percaya sekaligus kecewa. Bimala tidak pernah menyangka Prada tega menghancurkan kepercayaan yang sudah dia berikan.Bertahun-tahun mereka hidup bersama, Bimala pikir Prada sosok suami yang setia. Namun, suaminya itu malah menikahi wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya. Wanita itu bahkan membawa seorang bayi.Sudah sejauh apa hubungan mereka? Apa Prada sudah menikahi wanita itu sejak lama?Memikirkan masalah tersebut membuat dada Bimala seolah-olah dihantam oleh sesuatu dengan sangat kuat hingga membuatnya kesulitan bernapas. Dadanya sesak."Sayang, tolong dengarkan dulu penjelasan—" Prada tersentak ketika Bimala menarik tangannya kuat-kuat seolah-olah enggan dia sentuh."Penjelasan apa lagi?" tanya Bimala sinis. Entah mengapa dia mendadak jijik dengan Prada. Bimala tidak bisa membayangkan tangan yang biasa menyentuh tubuhnya Prada gunakan untuk menyentuh wanita lain.Apakah ada hal lain yang lebih menyakitkan dari pada ini?Bimala merasa

    Last Updated : 2024-06-07
  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   5. Kekalutan Prada

    Prada menatap nanar mobil yang dikendarai Bimala hingga menghilang dari pandangannya. Perasaan bersalah tergambar jelas di wajah tampannya. Prada sebenarnya bisa saja menahan Bimala agar tetap tinggal. Akan tetapi di lain sisi dia menyadari kalau Bimala butuh waktu untuk menenangkan diri.Prada pasti akan mencari Bimala lalu menjelaskan semuanya jika perasaan istrinya itu sudah tenang dan bisa menerima keberadaan Felia."Kak Prada ...." Prada sontak menoleh, menatap wanita yang sudah menjadi istri keduanya selama hampir satu tahun. "Masuk dulu, Fel. Di luar dingin, kasihan anakmu kalau lama-lama di luar."Prada membawa koper miliknya dan Felia masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba saja dia berhenti melangkah ketika menyadari kalau Felia tidak mengikutinya. "Kenapa kamu masih berdiri di sana, Felia? Apa kamu tidak kasihan sama anakmu?"Felia menggigit bibir bagian bawahnya kuat-kuat sebelum bicara. Raut cemas tergambar jelas di wajah cantiknya. "Aku merasa bersalah banget, Kak. Gara-gara aku

    Last Updated : 2024-06-07
  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   6. Duka Bimala

    Sean menghela napas panjang setelah itu menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana. Beberapa jam yang lalu Bimala tiba-tiba datang ke panti asuhan sambil menangis dan membawa sebuah koper. Sean tidak tahu masalah apa yang terjadi di antara Bimala dan Prada hingga membuat penampilan sahabat sekaligus cinta pertamanya itu terlihat sangat menyedihkan.Sean menghampiri Bimala di kamar setelah menelepon Prada. Helaan napas panjang kembali lolos dari bibirnya ketika melihat Bimala yang sudah terlelap di atas tempat tidurnya. Wajah Bimala terlihat sembab, isakan kecil pun sesekali lolos dari bibirnya. Sean perlahan mendekat lalu menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Bimala. Dia sangat terkejut ketika telapak tangannya tanpa sengaja menyentuh kening Bimala yang terasa panas. Sepertinya Bimala demam.Sean pun cepat-cepat mengambil sebaskom air dan handuk kecil di dapur untuk mengompres Bimala."Bimala kenapa, Sean?" tanya Ibu Panti yang sudah merawat mereka sejak kecil ke

    Last Updated : 2024-06-11
  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   7. Bagaimana Kalau....

    Sepasang iris hitam milik Sean menatap Bimala dengan pandangan tidak percaya. Dalam hati dia berharap semoga yang Bimala katakan tidak benar karena Prada terlihat sangat mencintai Bimala.Namun, melihat kondisi Bimala yang kacau seperti sekarang membuat Sean berpikir kalau Prada memang menikah lagi."Ka-kamu bohong kan, Bi?" Sean masih mencoba menyangkal. "Sayangnya enggak, Se." Bimala menggeleng pelan lalu meraih selembar tisu yang ada di atas meja untuk mengusap air matanya. Dalam hati kecilnya Bimala berharap jika Prada tidak benar-benar menikahi wanita lain tanpa seizinnya. Namun, harapannya seketika terpatahkan ketika dia melihat seorang wanita yang datang bersama Prada."Aku tadi lihat sendiri. Mas Prada ...." Bimala menarik napas dalam-dalam untuk mengurangi sesak yang menghimpit di dalam dadanya.Sean memberanikan diri untuk meraih tangan Bimala lalu menggenggamnya dengan lembut seolah-olah memberi kekuatan."Membawa wanita itu pulang ke rumah dan bilang kalau wanita itu ada

    Last Updated : 2024-06-11
  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   8. Masalah Baru

    Suasana di rumah keluarga besar Aditya pagi ini begitu hening. Hanya terdengar suara sendok yang beradu dengan garpu di meja makan. Aditya memang sangat tegas mendidik putra dan putinya. Dia melarang mereka berbicara atau bermain ponsel saat sedang makan.Sarah menyantap nasi gorengnya sambil melirik sang ayah yang duduk di kursi paling ujung dengan kesal. Semalam dia meminta ayahnya untuk memberi tahu Prada agar menceraikan Bimala. Namun, dia malah dimarahi sang ayah dan dilarang mencampuri urusan rumah tangga mereka. Padahal dia melakukan semua ini demi kebaikan Prada.Aditya sebenarnya sadar jika Sarah sedang kesal pada dirinya. Namun, dia memilih tidak peduli dan melanjutkan kembali sarapannya. Lagi pula Sarah sangat keterlaluan sampai menyuruh Prada menceraikan Bimala agar memiliki anak.Aditya meletakkan sendoknya setelah itu meneguk segelas air putih yang ada di hadapannya."Ayah berangkat dulu."Rahayu buru-buru mengantar Aditya ke depan lalu mengulurkan tas yang dia bawa pad

    Last Updated : 2024-06-11
  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   9. Jilat Ludah

    "Kamu udah selesai bikin susunya, Fel?"Felia yang mendengar suara Prada seketika tergagap. "Oh, sudah, Kak."Prada pun memberikan Arkana kembali pada Felia, lalu meminta Felia agar membawa Arkana ke kamar lewat tatapan matanya. Felia yang paham pun segera menuruti perintah Prada.Entah mengapa perasaan Felia mendadak tidak tenang. Felia memiliki firasat kalau kedatangan kakak kandung Prada akan membawa masalah baru baginya padahal dia belum sempat meminta maaf pada Bimala.Semetara itu Sarah tidak pernah mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Prada. Sudah mengenal Prada sejak lahir membuat Sarah tahu kalau adik kandungnya itu memiliki hubungan khusus dengan wanita yang membawa botol susu tadi."Siapa wanita itu, Prada? Kenapa dia bisa ada di rumahmu?"Prada memilih mengabaikan pertanyaan Sarah lalu mengambil kunci mobilnya yang ada di atas meja."Kamu denger pertanyaan mbak nggak sih, Da?" Sarah mendengkus kesal, tapi dia tidak akan menyerah sampai menemukan kebenarannya.Prada la

    Last Updated : 2024-06-13
  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   10. Ke Panti Asuhan

    Sudah sepuluh menit lebih sedan hitam itu berhenti di bawah pohon mangga yang tumbuh di pinggir jalan. Si pengemudi terus melihat ke bangunan yang ada di seberang jalan—tepatnya ke anak-anak yang sedang bermain di halaman panti.Entah kenapa Prada mendadak ragu menemui Bimala, padahal beberapa menit yang lalu dia tidak sabar ingin bertemu dengan Bimala dan menjelaskan semuanya. Prada takut Bimala belum siap bertemu dengan dirinya.Apa yang harus dia lakukan? Haruskah dia kembali pulang?Detik demi detik berlalu, matahari pun perlahan-lahan beranjak ke atas kepala. Beberapa anak yang sedang bermain di halaman pun memilih masuk ke dalam karena mulai merasa panas.Prada menarik napas panjang lalu mengembuskannya perlahan agar perasaannya menjadi lebih tenang sebelum memantapkan hatinya untuk menemui Bimala.Beberapa anak yang sedang bermain kelereng di halaman seketika menoleh ketika melihat mobil Prada memasuki halaman. Wajah mereka pun terlihat berbinar."Kak Prada!" teriak mereka samb

    Last Updated : 2024-06-13

Latest chapter

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   33. Kecewa

    Bimala kembali mencoba untuk menelepon Prada. Namun, Prada lagi-lagi mengabaikan panggilannya. Sepertinya Prada kali ini benar-benar marah pada dirinya.Wajar saja kalau Prada marah karena dia sudah mengingkari janji yang dia buat pada lelaki itu.Bimala pun mencoba menelepon Felia. Namun, Felia juga mengabaikan teleponnya sama seperti Prada.Entah apa yang sedang Prada dan Felia lakukan sekarang. Mereka pasti sedang bersenang-senang untuk merayakan keberhasilan Prada hingga tidak memedulikan telepon darinya.Detik demi detik berlalu, tidak terasa sekarang sudah hampir jam sembilan malam, tapi Prada dan Felia belum juga pulang. Telepon dan pesan yang dia kirim untuk mereka pun tidak ada yang dibalas. Padahal dia ingin tahu bagaimana kabar mereka.Bimala memandang lesu spageti buatannya yang tersaji di atas meja makan. Bimala ingin sekali makan karena perutnya sudah sangat lapar. Namun, dia memilih menunggu Prada dan Felia pulang agar mereka bisa makan malam bersama.Bimala tiba-tiba b

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   32. Marah

    Prada mencengkeram setir mobilnya dengan erat. Wajah lelaki berusia tiga puluh tahun itu terlihat mengeras, rahangnya pun mengatup rapat. Prada merasa sangat marah sekaligus kecewa dengan Bimala.Prada mungkin bisa memaklumi alasan Bimala yang tidak bisa mendampinginya hari ini karena ingin membantu Ibu Panti. Tapi apa yang dia lihat barusan. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri Bimala pergi ke mall bersama Sean. Bimala bahkan tidak meminta izin pada dirinya sebelum pergi.Kenapa Bimala tega membohonginya? Apa Bimala tidak pernah memikirkan bagaimana perasaannya?"Sial!" desis Prada terdengar penuh amarah. Tanpa sadar dia menambah kecepatan mobilnya membuat seorang wanita bergaun merah muda yang duduk di sebelahnya ketakutan."Kak Prada ...," gumam Felia dengan suara gemetar. Jantung Felia berdetak cepat, wajahnya pun terlihat sedikit pucat, tanpa sadar kedua tangannya mencengkeram sabuk pengaman dengan erat karena Prada mengendarai mobilnya dengan sangat kencang.Felia sepenuhny

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   31. Stupid

    Suasana panti hari ini lebih ramai dari pada biasanya. Ada sebuah panggung kecil yang dihiasi balon warna-warni di tengah halaman. Beberapa buah meja dan kursi pun tertata rapi di depan panggung tersebut.Semua penghuni panti tampak sibuk menyambut tamu yang akan datang, begitu pula dengan Sean. Dia sengaja mengosongkan jadwalnya hari ini untuk membantu ibu panti."Kevin, tolong taruh kursi ini di sana." Sean menyuruh seorang anak laki-laki berusia sekitar sebelas tahun untuk meletakkan kursi di tempat yang dia tunjuk.Sean mengembuskan napas panjang setelah itu menegakkan tubuhnya. Sepasang iris hitam miliknya memperhatikan sekitar dengan lekat untuk memastikan kalau semuanya sudah siap. Hari ini panti asuhan kedatangan beberapa pelajar dari luar negri. Mereka datang untuk memberi edukasi serta bantuan untuk anak-anak."Semua sudah siap, Se?" tanya Ibu Panti."Sudah, Bu." Sean melihat jam tangannya. Ternyata sekarang sudah jam sebelas kurang sepulih menit.Sean pun meminta anak-anak

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   30. Bohong

    Prada melihat jam tangan merek Rolex seharga ratusan juta yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Lelaki berusia tiga puluh tahun itu terlihat sangat tampan dalam balutan kemeja hitam dan celana bahan berwarna senada.Prada tampak siap menghadiri acara serah terima jabatannya sebagai CEO baru di perusahaan yang akan dia pimpin pukul sepuluh pagi nanti. Dia sekarang sedang menunggu Bimala bersiap-siap sambil menikmati secangkir teh hangat di ruang tamu.Sebenarnya Bimala tidak perlu ikut sebab acara tersebut hanya dihadiri oleh petinggi perusahaan, pemilik saham, dan beberapa awak media. Namun, Prada sengaja meminta satu buah kursi khusus untuk Bimala. Dia ingin Bimala hadir di acara paling berkesan dalam hidupnya. Dia ingin menunjukkan pada dunia betapa beruntungnya dia memiliki istri yang cantik dan selalu mendukungnya seperti Bimala.Waktu terus berputar. Prada kembali melihat jam tangannya, sudah lima belas menit dia menunggu, tapi Bimala belum juga turun.Apa wanita selalu mem

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   29. Memadamkan Api Cemburu

    Prada langsung masuk ke dalam rumah selepas kepergian Sean. Prada sadar seharusnya dia tidak perlu cemburu karena dia percaya kalau Bimala tidak mungkin mengkhianatinya. Namun, dia tetap saja merasa kesal. Bimala berniat menyusul Prada. Dia ingin menenangkan suaminya itu agar tidak cemburu dengan Sean. Namun, Felia tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya."Ada apa, Fel?""Acara serah terima jabatan Kak Prada besok kan, Mbak?""Kamu tahu?!"Felia mengangguk. "Iya, Kak Prada sendiri yang ngasih tahu aku, makanya dia ajak aku tinggal di sini.""Oh ...," sahut Bimala singkat.Prada pasti akan menyembunyikan pernikahannya dan Felia jika tidak diangkat menjadi CEO. Pantas saja Prada mengajak Felia tinggal bersama mereka sekarang, ternyata itu alasannya."Aku ingin mendampingi Kak Prada di acara tersebut, tapi Kak Prada tidak mungkin mengajak kita berdua. Apa boleh aku yang pergi?" Felia menatap Bimala dengan penuh harap. Dia akan memanfaatkan kempatan itu untuk mendekati Prada jika Bimala

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   28. Cemburu

    "Kenapa belok ke arah sini, Kak? Katanya tadi mau jemput Mbak Mala sekalian?" Felia merasa heran ketika mobil yang dikendarai Prada mengarah ke rumah."Bimala tadi ngasih tahu kakak kalau dia pulang sama Sean.""Sean?!" Kening Felia berkerut dalam karena nama itu terdengar asing di telinganya. "Siapa Sean?""Sahabat baik Bimala.""Apa? Sahabat?" "Iya."Felia merasa heran melihat Prada yang mengizinkan Bimala pulang bersama lelaki lain meskipun itu sahabatnya sendiri. Lagi pula tidak ada persahabatan murni di antara laki-laki dan perempuan jika tidak ada salah satu dari mereka yang memiliki rasa."Kak Prada percaya kalau mereka cuma sahabatan?""Maksud kamu?" Prada melirik Felias sekilas lalu kembali memperhatikan jalanan yang ada di hadapan."Tidak ada persahabatan murni di antara laki-laki dan perempuan jika tidak ada salah satu dari mereka yang memiliki rasa. Bagaimana kalau Sean ternyata memiliki perasaan lebih pada Mbak Mala? Apa Kakak tidak cemburu?"Prada malah tersenyum. "Juju

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   27. Best Friends

    "Kamu marah sama aku?" Sean terus mengikuti Bimala, seperti anak ayam yang mengekori induknya. Sejak tadi dia mencoba berbicara dengan Bimala, tapi sahabatnya itu selalu mengabaikannya."Bi!" Bimala sontak berhenti melangkah karena Sean menghadang jalannya."Apaan sih, Se? Kamu nggak lihat tokoku sekarang lagi ramai? Minggir!" Bimala mendorong Sean agar menyingkir dari hadapannya, setelah itu menata kue yang dibawanya ke etalase.Sean menghela napas panjang. Dia merasa sangat menyesal sudah meminta Bimala agar menyuruh Prada untuk menceraikan Felia."Aku minta maaf."Bimala sontak berhenti menata kue di etalase ketika mendengar ucapan Sean. Dia berusaha keras menahan tawanya agar tidak meledak melihat Sean yang begitu frustrasi saat meminta maaf pada dirinya."Aku nggak akan meminta kamu menyuruh Prada untuk menceraikan Felia lagi. Tapi please, jangan diemin aku kayak gini." Sean menatap Bimala dengan pandangan memohon."Kamu serius nggak akan nyuruh aku buat meminta Mas Prada agar ny

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   26. Peduli

    Prada memenuhi janjinya pada Felia, sepulang dari kantor dia mengajak istri keduanya itu pergi ke makam ayahnya. Sebelum pergi mereka mampir ke toko bunga, membeli seikat bunga lily putih untuk dibawa ke sana.Perjalanan dari rumah menuju makam Rudy membutuhkan waktu yang agak lama. Prada pun meminta Felia untuk tidur dan dia akan membangunkan wanita itu ketika mereka sudah tiba di makam. Namun, Felia menolak, lagi pula dia tidak mengantuk."Padahal kakak nggak papa loh nyetir sendirian." Prada melirik Felia sekilas, setelah itu kembali memperhatikan jalanan yang ada di hadapan."Aku nggak ngantuk, Kak. Lagian aku mau nemenin Kak Prada.""Ya, sudah. Kamu nggak lupa bawa susu dan perlengkapan Arkana yang lain, kan?""Kakak tenang saja, aku udah membawa semuanya.""Bagus." Prada mengangguk lalu menambah sedikit kecepatan mobilnya agar cepat tiba makam ayah Felia."Em, Kak.""Ya?" sahut Prada tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan. Felia menggigit bibir bagian bawahnya, menimang-ni

  • Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku   25. Fitnah

    Bimala tanpa sadar memilin kesepuluh jemari tangannya, kebiasaan jika dia sedang cemas. Bimala takut ibu-ibu tersebut curiga dengan Felia dan berpikiran buruk tentang Prada mengingat beberapa hari ini sedang marak kasus perselingkuhan.Apa yang harus dia lakukan? Haruskah dia memberi tahu masalah ini pada Prada?"Kak Prada sudah berangkat, Mbak?" Pertanyaan Felia barusan membuat Bimala tergagap."Eh, iya, Fel. Mas Prada baru saja berangkat." Bimala cepat-cepat mengubah raut wajahnya kembali tenang agar Felia tidak curiga. Lagi pula dia tidak ingin membebani pikiran Felia dengan sesuatu yang belum pasti kebenarannya."Kamu udah selesai sarapannya?""Tinggal dikit lagi, Mbak," jawab Felia sambil menimang-nimang Arkana yang berada di atas pangkuannya. Dia terpaksa sarapan sambil memangku Arkana karena anak itu sempat rewel dan tidak mau ditidurkan di keranjang bayi lagi."Sini, biar Arkana sama mbak dulu." Bimala mengulurkan kedua tangannya, ingin mengambil Arkana dari pangkuan Felia aga

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status