“Ah Jack! Aku hanya ingin melihatnya.” Ucap Andira gugup.
“Lancang kamu! Yang boleh membaca buku itu hanya aku! Kamu sama sekali tidak berhak!.” Jack memaki Andira sampai Andira tak mampu berkata apapun.
“Kau memarahiku Jack?.” Andira bertanya dengan serius, lalu Jack mengernyit.
“Kamu pikir, setelah kita tidur satu ranjang semalam, aku akan bersikap peduli padamu? Hah?! Lebih baik buang harapanmu jauh-jauh!.” Jack mengambil buku itu dari tangan Andira dengan kasar kemudian keluar kamar.
BRAKK! Suara pintu itu membuat hati Andira terasa sakit, tak bisakah Jack memperlakukan istrinya dengan baik walaupun tidak ada cinta diantara mereka?
“Baik, mungkin aku memang tidak seharusnya ada dihidupmu Jack.” Andira menghubungi Franky dan memintanya untuk menjemput dia dihotel ini.
Karena jarak yang ditempuh dari tempat tinggal Franky sangat jauh, ia berhasil sampai dalam waktu beberapa jam.
“Mau kemana kamu?!.” Tanya Jack, Andira sama sekali tidak menghiraukan pertanyaan itu, melainkan dia tetap berjalan lurus dan langsung keluar hotel.
“Istri macam apa kamu Andira?! Pergi tanpa izin!.” Jack mengejar Andira dengan penuh emosi, lalu melihat seorang laki-laki mendekati istrinya dengan lembut.
Jack melihat kepala Andira diusap, rasanya mereka berdua begitu akrab sehingga Jack tidak tahan dengan apa yang dia lihat.
“Brengsek!.” Jackson mendaratkan sebuah tinjuan diwajah Franky.
“Jack?!!!.” Andira menjerit dan menghentikan aksi bodoh suaminya.
PLAKKK!!!
“Kurang ajar! Beraninya kau menampar Andira!.” Franky mendorong Jackson dan memegang bahu Andira.
“Kau baik-baik saja Ra? Jangan khawatir, aku akan membawamu pergi dari sini.” Andira meminta Franky memberinya waktu sebentar untuk bicara dengan suaminya.
“Aku pikir kau pria yang baik, namun aku salah! Kau adalah yang terburuk dari yang paling buruk!!!!!!.” Andira memaki Jackson tanpa henti, kemudian ia pergi meninggalkan Jack.
“Andira!!!.” Jackson memanggil istrinya berulang-ulang kali.
“Andira, kau harus tenang ya, aku akan antarkan kamu pulang ke rumah.” Franky berusaha menenangkan Andira yang sedang sedih saat ini.
Sesampainya dirumah, Andira segera menemui Mama nya.
“Mama!.” Reta kaget karena ini kedua kalinya dia melihat Andira datang sambil menangis, terlebih kali ini dia datang bersama Franky, bukan Jack.
“Ada apa Andira? Kenapa kamu menangis lagi?.” Reta sangat khawatir lalu menghapus air mata putrinya.
“Sudah Ma, aku tidak perlu menjelaskan seperti apa masalahku, boleh tidak aku tinggal disini?.” Kata Andira menatap Mama nya.
“Sayang, ini juga rumah kamu, tidak ada alasan untuk Mama menolak kamu disini.” Reta memeluk putrinya dan menenangkan nya, setelah Andira beristirahat Reta pun menemani Franky mengobrol sambil meminum teh panas.
“Terimakasih ya Franky, kamu selalu ada untuk Andira saat dia sedih seperti ini, tapi Tante mohon sekali untuk mengatakan padanya kalau dia tidak boleh terus menangis, Tante tidak tega melihatnya, kalau semuanya terus seperti ini, lebih baik Tante mengambil anak Tante kembali.” Jelas Reta.
“Jackson benar-benar keterlaluan! Tidak sepantasnya dia menampar Andira seperti tadi.” Franky kesal sehingga mengeluarkan semua unek-unek didalam hatinya.
“Kalau saja aku bagian keluarga kalian, sudah pasti aku tidak akan membiarkan Andira menikah dengan pria bajingan seperti itu!.” Reta tersenyum getir melihat kepedulian Franky terhadap putrinya.
“Sebenarnya ini semua salah Tante Franky, Tante sudah memaksa Andira menikah dengan Jackson.” Ucap Reta menundukkan kepala.
“Jika Tante butuh bantuanku, silahkan telepon kapan saja, aku akan selalu meluangkan waktu untuk keluarga ini.” Ucapan Franky membuat Reta menjadi sedikit lebih tenang, ia tersenyum pada pria muda didepan nya.
“Terimakasih banyak, datanglah kemari kapanpun kau mau, Tante sudah menganggap kamu seperti anak Tante sendiri.” Ucap Reta.
Setelah itu Franky pun pulang, Andira merasakan ponselnya terus berdering namun ia tak perduli bahkan sampai ribuan kali ia tak akan mengangkatnya.
“Angkat bodoh!.” Gumam Jack kesal.
“Aku tidak akan mengangkat teleponmu sampai kapanpun, jika waktunya sudah tepat, aku akan meminta cerai padamu Jack! Aku menyesal!!!!.” Andira menghapus air matanya dan tertidur.
...
Sore hari,
“Aku mau kalian mecelakai wanita ini.” Ucap seorang wanita sambil memberikan foto Andira kepada orang suruhan nya.
“Baik bos! Kami akan bekerja sebaik mungkin.” Kedua preman itu pergi mencari keberadaan Andira.
Diluar Andira sedang pergi bersama Jenyfeer, sepertinya mereka sedang bersenang-senang didalam mall.
“Ra, kamu yakin tidak belanja apa-apa? Masa sih kesini hanya untuk menemani aku.” ucap Jeny
“Yakin kok, lagi pula aku mau belanja apa, baju? Sudah banyak, tas? Sudah banyak, mending temani kamu saja.” Andira tersenyum.
“Aku senang deh Ra kamu udah baik-baik saja sekarang, ya walaupun aku hanya mengajakmu keluar dalam beberapa jam, tapi sepertinya sudah jauh lebih baik.” Jeny menghentikan langkahnya dan menatap Andira
“Makasih ya Jen, aku beruntung banget punya temen sebaik kamu.” Kata Andira.
Sewaktu mereka keluar dari dalam mall dan hendak menaiki mobil, tiba-tiba saja ada mobil dari arah lain yang ingin menabrak Andira.
“Andira awas!!!!!.” Jeny menarik teman nya dengan penuh kekhawatiran, lalu mereka berdua jatuh.
“Aaah.” Jeny menyadari tangan Andira terluka karena terkena aspal.
“Andira kamu gapapa?!!.” Jeny membantu Andira berdiri lalu mengajaknya pulang.
“Kita kerumah sakit sekarang.” Andira dibawa kerumah sakit oleh Jeny, setibanya disana, dokter langsung memeriksa luka Andira kemudian mengobatinya.
“Aw sakit Dok.” Andira terpejam karena merasa perih dibagian luka itu.
“Sekarang kamu sudah baik-baik saja, lain kali hati-hati ya.” Dokter cantik itu tersenyum sebelum mengizinkan Andira pulang.
Jeny menggandeng tangan teman nya keluar rumah sakit, namun aura penguasa seketika menghampiri mereka.
“Andira!.” pria itu memeluk wanita dihadapan nya, seketika Andira terdiam, lalu sadar dengan apa yang pria itu lakukan.
“Lepaskan aku Jack.” Andira mendorong Jack menjauh, dengan lembut Jack menangkup wajah istrinya.
“Aku dengar dari Mama kalau kau pergi ke mall, dan aku menyusul kesana, tapi semua orang bilang kau kecelakaan, apa kau baik-baik saja?.” Terlihat jelas sekali kekhawatiran diwajah Jack, tetapi Andira sama sekali tidak perduli.
“Kau pria yang jahat! Bagaimana mungkin temanku menikah dengan orang sepertimu.” Jeny marah.
“Pulanglah denganku.” Jack meraih tangan Andira dengan hati-hati.
“Aku tidak mau, sudah cukup untuk mengangguku lagi Jack.” Andira ingin beranjak pergi, tapi tiba-tiba Jack berlutut dihadapan Andira.
“Apa aku harus sampai berlutut seperti ini agar kau mau pulang denganku?.” Kini semua orang menatap ke arah Jack, hal itu membuat Andira bingung sehingga akhirnya ikut pulang bersama suaminya.
“Siapa yang ingin mencelakai istriku.” Gumam Jack.
Mereka pulang ke kediaman Queen, Reta merasa lega ketika melihat putrinya datang bersama Jack.
“Terimakasih ya Jack, kamu sudah menuruti kemauan Mama untuk tinggal disini sementara.” Ucap Reta.
“Sama-sama Ma, kalau begitu aku istirahat dulu ya bersama Andira.” Jack berjalan dan melihat Andira didepan nya, Jack sadar kalau lantai didepan Andira licin karena bibi sedang mengepel, tapi sepertinya Andira tidak melihat, wanita itu terpeleset dan akan jatuh, namun tangan yang sama memeluknya lagi hingga terhindar dari jatuh ke lantai.
“Jangan melamun, bibi sedang mengepel.” Ucap Jackson, wajah mereka begitu dekat.
Andira membaringkan tubuh dikasur, sementara Jack masih menatap bagian tangan istrinya yang terluka.“Untuk apa kau melihat lukaku sampai seperti itu? Apa kau sedang berpura-pura peduli padaku? Hah?.” Ucap Andira emosi.“Aku sedang berpikir, siapa orang yang ingin mencelakaimu.” Jackson menghubungi seseorang kemudian memberikan perintah.“Cepat cari orang yang ingin mencelakai Andira! Aku ingin info itu ditemukan dalam 1jam kedepan!.” Ucap Jack kemudian menutup telepon.“Hentikan aktingmu Jack!.” Andira marah.“Apa ini semua terlihat seperti akting, Nyonya Wang?.” Jack mendekati Andira dan melihat wajah wanita itu tanpa berkedip.“Ya! Kau memang akting Mrs. Wang! Mana mungkin kau peduli padaku, jika itu benar terjadi akan hujan petir malam ini!.” Tepat disaat Andira selesai berbicara, suara petir pun m
“Ups! jack! Itu Andira.” Marry menunjuk Andira yang pergi dengan kecewa. Jack sangat terkejut! Dia tidak sadar kalau Andira mengikutinya sampai ke Cafe ini.“Andira!.” Jack megejar Andira keluar Cafe, tapi Andira sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil dan melaju sangat kencang.Buru-buru Jackson mengejarnya, sekujur tubuhnya penuh oleh keringat, kali ini dia benar-benar takut akan hal buruk terjadi pada istrinya.“Itu semua belum seberapa Jack, kau tak sepantasnya menikah dengan wanita itu, jika adik ku mati, itu artinya yang pantas kau nikahi hanyalah aku!.” Marry berkata dengan marah.“Andira, hentikan mobilmu!.” Suara itu terus terulang dimulut Jack, lalu Jackson menelepon Andira, sayang sekali telepon itu tak dijawab.“Bisa-bisanya kau berselingkuh dibekakangku Jack! Kau bahkan bukan hanya sekedar menjijikan tapi kau juga termasuk manusi
Satu bulan kemudian, Andira datang menemui Jackson di perusahaan Wang.“Nyonya Wang, selamat datang!.” Ucap karyawan dikantor.“Berhenti memanggilku Nyonya Wang, panggil saja aku Andira.” Semua karyawan terdiam menatap wanita cantik yang sedang berjalan menuju lift itu.“Nyonya Wang, Tuan Jack sedang tidak bisa diganggu.” Andira menoleh ke arah sekretaris Jackson.“Kenapa?! Aku sedang ada perlu dengan Jackson!.” Ucap Andira menegaskan kata-katanya.“Tapi Nyonya, Tuan sedang menerima tamu didalam.” Tanpa berkata apapun lagi, Andira langsung masuk dan melihat Jackson bersama wanita cantik yang pernah berciuman di Cafe Pelangi dulu.“Oh, jadi ini tamunya? Sangat menarik! Maaf ya sepertinya aku sudah menganggu kebersamaan kalian, tapi jangan khawatir, aku hanya sebentar.” Andira berkata denga
“Lho ada apa??.” Reta bertanya serius, ia menatap Jack yang berlari mengejar Andira.“Aku akan bercerai dengan Jack! Jadi aku minta sama Mama untuk usir dia dari rumah ini!.” Kata Andira emosi.“Ma, bantu aku, aku sama sekali tidak mau bercerai dengan Andira.” Jack memohon kepada Reta.“Andira, ini bisa dibicarakan baik-baik, Jack sudah meminta maaf padamu kan nak.” Ucap Reta menenangkan putrinya.“Sampai kapanpun, aku tidak akan bicara baik-baik lagi dengan Jack! Dia telah mengkhianati aku!.” Andira menunjuk wajah Jack dengan marah.“Aku bersumpah, aku sama sekali tidak selingkuh dengan Marry.” Jack memegang tangan istrinya kuat-kuat.“Oh? Marry namanya? Aku akan simpan nama itu baik-baik didalam otak ku.” Mereka berdua terus beradu mulut sampai tidak menyadari kalau Aline su
“Edward! Aku minta cari tahu penyebab kecelakaan istriku! Bawa dia kesini sekarang!.” Mata Jack menjadi gelap, Edward benar-benar menyadari kemurkaan bos nya.“Baik Mrs. Wang, saya segera menjalankan perintah Anda.” Edward pergi meninggalkan Jack.Beberapa jam telah berlalu namun dokter belum juga keluar dari ruangan Andira, hati Jack semakin sakit dan cemas.Lalu tiba-tiba pintu ruangan terbuka, Jack segera berdiri dan bicara dengan dokter.“B–bagaimana keadaan istriku?!.” Jack bertanya serius.“Tuan, pasien mengalami pendarahan yang hebat, denyut nadi nya pun sekarang melemah, kami harus mendapatkan donor darah secepatnya, terlebih saya juga ingin meminta maaf karena tidak bisa menyelamatkan janin didalam perut pasien, ia masih sangat muda sehingga tak mampu bertahan dengan keadaan seperti ini.” Dokter itu pergi meninggalkan Jackson yang membatu.
Sudah beberapa minggu Andira dirawat di rumah sakit, dan saat ini sudah waktunya diperbolehkan pulang.“Jack? Kamu tidak mengatakan apapun pada Mama kan?.” Tanya Andira.“Tidak perlu khawatir begitu, aku sama sekali belum memberitahukan tentang hal ini, kita pulang ke apartemen saja ya? Kalau nanti kamu sudah pulih, baru kita pulang ke rumah Mama.” Ajak Jackson.“Hmmm.”“Kenapa? Kau tidak mau ya pulang ke apartemen?.” Tanya Jack.“Bukan Jack, maksudku bukan itu, tapi... Mobilku.” Wajah Andira seketika murung dan Jack segera memahami situasinya.“Andira, itu tidak sebanding dengan nyawamu, aku janji akan membelikan mobil yang sama persis seperti itu lagi besok.” Kata Jack.“Serius? Kau mau membelikan nya lagi dengan warna dan bentuk yang sama?!.” Wani
“Jack!.” Teriak Marry.“Siapa yang memintamu bicara sekeras itu? Ha-ha, aku dengar ada yang minta dibebaskan ya?.” Kata Jackson.“Kau tega sekali padaku Jack, cepat keluarkan aku dari sini!.” Ucap Marry.“Aku tidak akan membebaskanmu dari sini kalau kau masih berani mencoba menyakiti istriku! Kau dengar, aku tidak akan segan-segan membunuhmu ditempat gelap ini jika kau menyentuh Andira walaupun hanya seujung jari.” Kata Jack.“Kalau kau menyentuh Nyonya Wang sama saja kau menyerahkan nyawamu ditangan Tuan.” Jelas Edward.“Lalu apa yang akan membuatmu percaya bahwa aku tidak akan menyentuh wanita sialan itu?!.” Marry Emosi.“Tutup mulutmu! Kau yang sialan!.” Edward menodongkan pisau ke arah mulut Marry, wanita itu sempat terkejut setengah mati dan akhirnya diam.
«Flashback ON»“Miss Queen, baru saja seseorang mencari anda, dia meninggalkan kartu nama ini pada saya.” pegawai wanita yang bernama Vera itu memberikan kartunya, lalu Andira mengambil kartu tersebut dan melihat nama yang tertulis disana.“Franky, rupanya dia sudah kembali dari luar negri.” Andira tersenyum sebelum pamit pergi meninggalkan restoran miliknya.Andira Queen mengendarai mobil menuju kantor sahabatnya. sesampainya disana, ia melihat Franky sedang duduk santai didalam ruangan.“Hai, sudah lama menunggu?.” Andira bertanya, kemudian pria itu mempersilahkan nya duduk dengan manis.“Tenang, baru sebentar kok. Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja?.” Franky bertanya seraya tersenyum hangat.“Aku baik-baik saja, pekerjaan mu sudah beres ya makanya kau bisa pulang kesini?.” tanya
“Jack!.” Teriak Marry.“Siapa yang memintamu bicara sekeras itu? Ha-ha, aku dengar ada yang minta dibebaskan ya?.” Kata Jackson.“Kau tega sekali padaku Jack, cepat keluarkan aku dari sini!.” Ucap Marry.“Aku tidak akan membebaskanmu dari sini kalau kau masih berani mencoba menyakiti istriku! Kau dengar, aku tidak akan segan-segan membunuhmu ditempat gelap ini jika kau menyentuh Andira walaupun hanya seujung jari.” Kata Jack.“Kalau kau menyentuh Nyonya Wang sama saja kau menyerahkan nyawamu ditangan Tuan.” Jelas Edward.“Lalu apa yang akan membuatmu percaya bahwa aku tidak akan menyentuh wanita sialan itu?!.” Marry Emosi.“Tutup mulutmu! Kau yang sialan!.” Edward menodongkan pisau ke arah mulut Marry, wanita itu sempat terkejut setengah mati dan akhirnya diam.
Sudah beberapa minggu Andira dirawat di rumah sakit, dan saat ini sudah waktunya diperbolehkan pulang.“Jack? Kamu tidak mengatakan apapun pada Mama kan?.” Tanya Andira.“Tidak perlu khawatir begitu, aku sama sekali belum memberitahukan tentang hal ini, kita pulang ke apartemen saja ya? Kalau nanti kamu sudah pulih, baru kita pulang ke rumah Mama.” Ajak Jackson.“Hmmm.”“Kenapa? Kau tidak mau ya pulang ke apartemen?.” Tanya Jack.“Bukan Jack, maksudku bukan itu, tapi... Mobilku.” Wajah Andira seketika murung dan Jack segera memahami situasinya.“Andira, itu tidak sebanding dengan nyawamu, aku janji akan membelikan mobil yang sama persis seperti itu lagi besok.” Kata Jack.“Serius? Kau mau membelikan nya lagi dengan warna dan bentuk yang sama?!.” Wani
“Edward! Aku minta cari tahu penyebab kecelakaan istriku! Bawa dia kesini sekarang!.” Mata Jack menjadi gelap, Edward benar-benar menyadari kemurkaan bos nya.“Baik Mrs. Wang, saya segera menjalankan perintah Anda.” Edward pergi meninggalkan Jack.Beberapa jam telah berlalu namun dokter belum juga keluar dari ruangan Andira, hati Jack semakin sakit dan cemas.Lalu tiba-tiba pintu ruangan terbuka, Jack segera berdiri dan bicara dengan dokter.“B–bagaimana keadaan istriku?!.” Jack bertanya serius.“Tuan, pasien mengalami pendarahan yang hebat, denyut nadi nya pun sekarang melemah, kami harus mendapatkan donor darah secepatnya, terlebih saya juga ingin meminta maaf karena tidak bisa menyelamatkan janin didalam perut pasien, ia masih sangat muda sehingga tak mampu bertahan dengan keadaan seperti ini.” Dokter itu pergi meninggalkan Jackson yang membatu.
“Lho ada apa??.” Reta bertanya serius, ia menatap Jack yang berlari mengejar Andira.“Aku akan bercerai dengan Jack! Jadi aku minta sama Mama untuk usir dia dari rumah ini!.” Kata Andira emosi.“Ma, bantu aku, aku sama sekali tidak mau bercerai dengan Andira.” Jack memohon kepada Reta.“Andira, ini bisa dibicarakan baik-baik, Jack sudah meminta maaf padamu kan nak.” Ucap Reta menenangkan putrinya.“Sampai kapanpun, aku tidak akan bicara baik-baik lagi dengan Jack! Dia telah mengkhianati aku!.” Andira menunjuk wajah Jack dengan marah.“Aku bersumpah, aku sama sekali tidak selingkuh dengan Marry.” Jack memegang tangan istrinya kuat-kuat.“Oh? Marry namanya? Aku akan simpan nama itu baik-baik didalam otak ku.” Mereka berdua terus beradu mulut sampai tidak menyadari kalau Aline su
Satu bulan kemudian, Andira datang menemui Jackson di perusahaan Wang.“Nyonya Wang, selamat datang!.” Ucap karyawan dikantor.“Berhenti memanggilku Nyonya Wang, panggil saja aku Andira.” Semua karyawan terdiam menatap wanita cantik yang sedang berjalan menuju lift itu.“Nyonya Wang, Tuan Jack sedang tidak bisa diganggu.” Andira menoleh ke arah sekretaris Jackson.“Kenapa?! Aku sedang ada perlu dengan Jackson!.” Ucap Andira menegaskan kata-katanya.“Tapi Nyonya, Tuan sedang menerima tamu didalam.” Tanpa berkata apapun lagi, Andira langsung masuk dan melihat Jackson bersama wanita cantik yang pernah berciuman di Cafe Pelangi dulu.“Oh, jadi ini tamunya? Sangat menarik! Maaf ya sepertinya aku sudah menganggu kebersamaan kalian, tapi jangan khawatir, aku hanya sebentar.” Andira berkata denga
“Ups! jack! Itu Andira.” Marry menunjuk Andira yang pergi dengan kecewa. Jack sangat terkejut! Dia tidak sadar kalau Andira mengikutinya sampai ke Cafe ini.“Andira!.” Jack megejar Andira keluar Cafe, tapi Andira sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil dan melaju sangat kencang.Buru-buru Jackson mengejarnya, sekujur tubuhnya penuh oleh keringat, kali ini dia benar-benar takut akan hal buruk terjadi pada istrinya.“Itu semua belum seberapa Jack, kau tak sepantasnya menikah dengan wanita itu, jika adik ku mati, itu artinya yang pantas kau nikahi hanyalah aku!.” Marry berkata dengan marah.“Andira, hentikan mobilmu!.” Suara itu terus terulang dimulut Jack, lalu Jackson menelepon Andira, sayang sekali telepon itu tak dijawab.“Bisa-bisanya kau berselingkuh dibekakangku Jack! Kau bahkan bukan hanya sekedar menjijikan tapi kau juga termasuk manusi
Andira membaringkan tubuh dikasur, sementara Jack masih menatap bagian tangan istrinya yang terluka.“Untuk apa kau melihat lukaku sampai seperti itu? Apa kau sedang berpura-pura peduli padaku? Hah?.” Ucap Andira emosi.“Aku sedang berpikir, siapa orang yang ingin mencelakaimu.” Jackson menghubungi seseorang kemudian memberikan perintah.“Cepat cari orang yang ingin mencelakai Andira! Aku ingin info itu ditemukan dalam 1jam kedepan!.” Ucap Jack kemudian menutup telepon.“Hentikan aktingmu Jack!.” Andira marah.“Apa ini semua terlihat seperti akting, Nyonya Wang?.” Jack mendekati Andira dan melihat wajah wanita itu tanpa berkedip.“Ya! Kau memang akting Mrs. Wang! Mana mungkin kau peduli padaku, jika itu benar terjadi akan hujan petir malam ini!.” Tepat disaat Andira selesai berbicara, suara petir pun m
“Ah Jack! Aku hanya ingin melihatnya.” Ucap Andira gugup.“Lancang kamu! Yang boleh membaca buku itu hanya aku! Kamu sama sekali tidak berhak!.” Jack memaki Andira sampai Andira tak mampu berkata apapun.“Kau memarahiku Jack?.” Andira bertanya dengan serius, lalu Jack mengernyit.“Kamu pikir, setelah kita tidur satu ranjang semalam, aku akan bersikap peduli padamu? Hah?! Lebih baik buang harapanmu jauh-jauh!.” Jack mengambil buku itu dari tangan Andira dengan kasar kemudian keluar kamar.BRAKK! Suara pintu itu membuat hati Andira terasa sakit, tak bisakah Jack memperlakukan istrinya dengan baik walaupun tidak ada cinta diantara mereka?“Baik, mungkin aku memang tidak seharusnya ada dihidupmu Jack.” Andira menghubungi Franky dan memintanya untuk menjemput dia dihotel ini.Karena jarak yang ditempuh dari tempa
“...” Andira membatu saat Jack mencium bibirnya dengan selembut itu.“Jangan pergi, oke?.” seperti terhipnotis dengan wajah kelembutan Jack sehingga Andira langsung mengangguk.Dikamar keduanya terdiam, lalu Jack membantu untuk merapihkan pakaian Andira ke dalam lemari.“Ini ponselmu, aku kembalikan. Walaupun begitu aku minta jangan pernah berhubungan dengan pria manapun selain aku.” Kata Jack, Andira pun setuju lalu memberikan selimut tebal kepada suaminya.“Pakailah ini, kau pasti akan kedinginan tanpa selimut.” Jack tersenyum sekilas lalu menerima pemberian itu.“Aku akan tidur.” Andira membasuh wajah dikamar mandi kemudian berbaring di ranjang.Dua jam kemudian, wanita itu terbangun karena ingin minum, lalu melihat Jackson tidur dengan tidak nyaman diatas sofa tanpa memakai selimut pemberian nya.Setela